• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa tahun 2015 dengan realisasinya.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator outcomes atau minimal output dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan.

Untuk lebih jelasnya, capaian masing-masing sasaran strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalsel tahun 2015, dengan mengacu Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Tahun 2011-2015 akan diuraikan di bawah ini :

TUJUAN 1 MENINGKATKAN PERAN AKTIF MASYARAKAT DAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

SASARAN 1.1.

Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat

Dalam upaya mewujudkan kemandirian masyarakat desa diperlukan peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat yang ada di desa. Sasaran ini bertujuan untuk memperkuat lembaga kemasyarakatan yang merupakan wadah bagi partisipasi aktif masyarakat. Peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat yang

menjadi titik fokus BPMPD Provinsi Kalsel yakni penguatan lembaga baik dari segi administrasi yang baik maupun aparatur lembaga masyarakat yang telah terlatih.

Capaian Target Kinerja

Indikator Kerja Target Realisasi Persentase Capaian Jumlah lembaga kemasyarakatan yang

meningkat kapasitasnya 13 Kab/Kota 13 Kab/Kota 100 % BPMPD Provinsi Kalsel melalui Bidang Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat (KPPM) melakukan pembinaan kepada lembaga kemasyarakatan yang ada di desa sebagai salah satu upaya peningkatan kapasitasnya.

Fokus pembinaan dilakukan pada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Badan Permusyawaratan Desa dan Badan Koordinasi Antar Desa karena selama ini lembaga-lembaga kemasyarakatan ini turut berperan aktif dalam pembangunan di desa bekerja sama dengan pemerintah desa.

Sejak Tahun 2013 telah diadakan pembinaan agar ke 13 kabupaten/kota membentuk kelengkapan desa, membuat payung hukum dan kelengkapan administrasinya berdasarkan perundangan yang berlaku.

Pada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) pembinaan yang telah dilakukan di tahun 2013 yakni sebanyak 13 LPM Kabupaten/Kota dan 1.866 LPM desa. Pada tahun 2014 dengan dikeluarkannya Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 maka berdampak pada perlunya diperbarui seluruh SK Penetapan LPM dimana pada tahun 2015 sebanyak 397 LPM dan 39 BKAD telah memiliki SK berdasarkan undang – undang yang baru terlihat pada tabel dan grafik berikut :

REKAPITULASI LPM DESA YANG TELAH DIBINA TAHUN 2013 S/D 2015

KABUPATEN/KOTA LPM YANG TELAH MEMILIKI SK

BKAD YANG TELAH MEMILIKI SK

Kota Banjarmasin - -

Lembaga Kemasyarakatan lainnya yang dibina oleh BPMPD Provinsi Kalsel, khususnya Bidang Pengembangan Kelembagaan Perencanaan dan Partisipasi Masyarakat, adalah Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Pembinaan telah dilakukan sejak tahun 2013 sampai dengan 2015 dengan jumlah BPD yang dibina sebanyak 1.866 BPD dengan tabel sebagai berikut :

REKAPITULASI BPD YANG TELAH DIBINA TAHUN 2013 S/D 2015

KABUPATEN/KOTA JUMLAH BPD

Kab. Barito Kuala 195

Kab. Banjar 277

Kab. Tapin 126

Kab. Hulu Sungai Selatan 144

Kab. Hulu Sungai Tengah 161

Kab. Hulu Sungai Utara 214

Kab. Balangan 154

Kab. Tabalong 122

Kab. Tanah Laut 130

Kab. Tanah Bumbu 145

Kab. Kotabaru 208

JUMLAH 1876

Pembinaan juga dilaksanakan pada Badan Koordinasi Antar Desa (BKAD) yang dimulai pada tahun 2013 hingga 2015 dengan jumlah BKAD yang dibina sebanyak 181 BKAD.

Fokus upaya peningkatan kapasitas lembaga kemasyarakatan yang dilakukan oleh BPMPD Provinsi Kalsel difokuskan pada pembinaan dalam pengadministrasian LPM serta terlatihnya aparatur yang ada di lembaga kemasyarakatan dimana BPMPD Provinsi Kalsel lewat bidang KPPM menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis Masyarakat berupa Pelatihan Kader Peduli HIV/AIDS dan Pelatihan Tata Kelola Desa Berbasis Adat Istiadat dan Budaya Masyarakat.

Pelatihan untuk kader – kader masyarakat peduli HIV/AIDS pada tahun tahun 2012 sebanyak 39 orang, di tahun 2013 sebesar 104 orang yang terbagi dalam dua angkatan, tahun 2014 sebanyak 39 orang dan tahun 2015 sebanyak 52 orang maka dapat diartikan bahwa sampai dengan tahun 2015 telah ada 234 kader yang telah dilatih dengan perincian pada tabel sebagai berikut :

REKAPITULASI KADER HIV/AIDS YANG TELAH DILATIH

Berikut adalah grafik kader HIV/AIDS yang telah dilatih sejak tahun 2012 sampai dengan 2015 yakni sebagai berikut :

Tahun Kader HIV/AIDS

2012 39

2013 104

2014 39

2015 52

JUMLAH 234

Pelatihan HIV/AIDS ini bertujuan untuk melatih kader masyarakat agar lebih terlatih dalam penanganan HIV/AIDS termasuk didalamnya terkait bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Narasumber kegiatan ini berasal dari Komisi Penanggulangan HIV/AIDS dan Tim Penggerak PKK. Kedepannya BPMPD Provinsi Kalsel akan terus berusaha meningkatkan pelatihan bagi kader – kader HIV/AIDS di masyarakat sehingga kesadaran akan bahaya HIV/AIDS semakin meningkat.

Sedangkan Pelatihan Tata Kelola Desa Berbasis Adat Istiadat dan Budaya Masyarakat baru dilaksanakan pada tahun 2015 dengan komposisi peserta adalah sebagai berikut :

 BPMPD Kab/Kota sebanyak 13 orang

 Kader Kecamatan di Kab/Kota sebanyak 13 orang

 Kader Desa sebanyak 13 orang

 Kader LPM sebanyak 13 orang

Pelatihan ini bertujuan agar dalam upaya pengelolaan desa, pemerintah desa perlu mempertimbangkan keberadaan adat budaya lokal / adat istiadat

sekaligus memaksimalkan potensi yang ada di desa. Dengan adanya pelathan ini diharapkan menjadi salah satu bentuk upaya pelestarian budaya.

TUJUAN 2 MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN KETAHANAN EKONOMI MASYARAKAT

SASARAN 2.1.

Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Pengembangan Usaha Mikro Untuk mencapai kemandirian masyarakat dan pemerintahan desa diperlukan pula perekonomian masyarakat yang baik sehingga masyarakat mampu memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa harus bergantung kepada bantuan dari pihak lain. Hal ini merupakan esensi dari kemandirian masyarakat.

BPMPD Provinsi Kalsel memfokuskan diri pada peningkatan kapasitas lembaga ekonomi masyarakat sebagai bagian dari upaya meningkatkan pendapatan dan ketahanan ekonomi masyarakat. Peningkatan kapasitas ini tidak hanya dengan memperkuat lembaga ekonomi kemasyarakatan namun juga mendorong lembaga tersebut sebagai fasilitator bagi majunya perekonomian desa. Dengan adanya lembaga ekonomi masyarakat yang kuat dan aktif akan memberikan pengaruh yang baik pada perekonomian masyarakat.

Capaian Target Kinerja

No. Indikator Kerja Target Realisasi Persentase Capaian

1. Meningkatnya Kapasitas

Manajemen BUMDES 9 kab 10 kab 100 %

2. Jumlah Desa yang Dibantu

Membangun Prasarana Dasar 7 desa/kel 7 desa/kel 100 % 3. Penyaluran Gerbangmas-Taskin 26 desa/kel 26 desa/kel 100 %

2.1.1. Meningkatnya Kapasitas Manajemen BUMDES

Setiap tahunnya ditargetkan 11 buah Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) percontohan dapat dibina oleh BPMPD Provinsi Kalsel dimulai pada tahun 2011 sebanyak 11 Bumdes sampai dengan tahun 2015 telah mencapai 53 BUMDES percontohan dengan perincian sebagai berikut :

REKAPITULASI BUMDES PERCONTOHAN TAHUN 2011 S/D 2014

Peningkatan jumlah BUMDES percontohan yang dibina oleh BPMPD Provinsi Kalsel yakni pada Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM) tergambar dalam grafik berikut :

Tahun Bumdes Percontohan

2011 11

2012 9

2013 3

2014 18

2015 12

JUMLAH 53

Sejak tahun 2011 s/d 2015 BUMDES percontohan di Provinsi Kalimantan Selatan berjumlah 53 buah atau sekitar 2,8 % dari total 1.866 bumdes yang diharapkan terbentuk sesuai dengan jumlah desa di Kalsel saat ini. Perbandingan ini digambarkan pada chart sebagai berikut :

Jumlah ini masih belum mengakomodasi BUMDES – BUMDES yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan. Oleh karena itu BPMPD Provinsi Kalsel akan terus

melakukan pembinaan terhadap BUMDES - BUMDES Percontohan di Kabupaten agar kedepannya semua BUMDES di Provinsi Kalsel dapat terfasilitasi.

Pembinaan juga dilakukan kepada aparatur BUMDES dan kepala desa melalui Bimtek Manajemen BUMDES dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang.

Pelatihan ini bertujuan untuk melatih aparatur pemerintahan dan BUMDES terkait bagaimana cara mengelola manajemen keuangan Bumdes dan pengembangan usaha BUMDES Percontohan Provinsi Kalsel yang telah dilaksanakan dari Tahun 2011 s/d 2015.

2.1.2. Jumlah Desa yang Dibantu Membangun Prasarana Dasar

BPMPD Provinsi Kalsel berupaya untuk membantu pembangunan prasarana dasar di desa lewat kegiatan pemberian stimulan pembangunan desa yang merupakan kegiatan pemberian bantuan kepada desa melalui LPM , diutamakan untuk desa tertinggal dan kekurangan sarana prasarana ekonomi pedesaan.

Kegiatan pemberian stimulan pembangunan desa ini menjadi salah satu bentuk perhatian pemerintah provinsi kepada desa yang berada diwilayahnya. Di Kalimantan Selatan desa/kelurahan berjumlah 2.009 buah, yang seharusnya merasakan kucuran dana stimulan, akan tetapi karena keterbatasan dana Pemerintah Provinsi Kalsel untuk kegiatan ini, sehingga ditargetkan desa memperolehnya secara bertahap.

Untuk Tahun 2011 s/d 2015 seharusnya setiap tahun dapat diberikan dana stimulan kepada minimal 88 desa/Kelurahan, akan tetapi karena keterbatasan anggaran Pemerintah Provinsi Kalsel untuk kegiatan ini, maka pada tahun 2011 s/d 2013, pemberian dana stimulan berlokasi di 13 Kabupaten/Kota, 39 Kecamatan pada 88 Desa/Kelurahan. Tahun 2014 penerima dana stimulan berlokasi pada 10 Kabupaten/Kota, 27 Kecamatan pada 45 Desa Di tahun 2015 penerima dana stimulan berkurang menjadi 6 Kabupaten/Kota, 7 Kecamatan pada 7 Desa/Kelurahan yang digambarkan dalam tabel sebagai berikut :

REKAPITULASI DESA/KELURAHAN PENERIMA DANA STIMULAN

Tahun Kabupaten/Kota Kecamatan Desa / Kelurahan

2011 13 39 88

2012 13 39 88

2013 13 39 88

2014 10 27 45

2015 6 7 7

JUMLAH 316

Penurunan desa/kelurahan penerima stimulan di tahun 2015 disebabkan oleh berkurangnya dana yang diberikan sehingga Bidang UEM BPMPD Provinsi Kalsel hanya mampu melaksanakan pemberian stimulan kepada 7 desa pada 6 kabupaten di Provinsi Kalsel. Setiap Desa memperoleh dana bervariasi setiap tahunnya antara 9.000.000 s/d Rp. 20.000.000,- yang dipergunakan untuk kegiatan ekonomi berkembang, prasarana produksi,prasarana perhubungan dan

prasarana pemasaran. Pada tahun 2015 masing – masing desa/kelurahan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp. 15.625.000,-

Sejak tahun 2011 sampai dengan 2015 Bidang UEM BPMPD Provinsi Kalsel telah memberikan dana stimulan kepada 316 desa/kelurahan atau sekitar 15,7 % dari 2.009 desa/kelurahan di Provinsi Kalsel yang dideskripsikan dalam persentase berikut :

Tidak hanya melakukan pemberian dana kepada 7 desa/kelurahan, Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM) BPMPD Provinsi Kalsel juga melakukan monitoring evaluasi ke 5 kabupaten/kota dalam rangka memonitoring kelancaran penyaluran dana dan pelaksanaan kegiatan atas dana tersebut.

2.1.3. Penyaluran Gerbangmas-Taskin

Program Gerakan Terpadu Pembangunan Masyarakat Kalimantan Selatan untuk pengentasan kemiskinan di Kalimantan Selatan atau yang biasa disebut Gerbangmas-Taskin salah satunya bertujuan untuk menguatkan kapasitas kelembagaan dalam hal ini Unit Pengelola Keuangan (UPK) sebagai pengelola program penanggulangan kemiskinan maupun pengelola pembangunan di desa/kelurahan pada umumnya.

Setiap tahunnya dana yang disalurkan program Gerbangmas-Taskin lewat UPK yakni sebesar 50 juta rupiah yang dibagikan pada 52 desa/kelurahan pada tahun 2011 sampai dengan 2013. Pada tahun 2014 desa/kelurahan penerima dana menjadi 50 desa/kelurahan dan pada tahun 2015 sebanyak 26 desa/kelurahan dimana 24 desa menerima dana sebesar Rp. 42.000.000,- dan 2 kelurahan sebesar Rp. 46.000.000,-. Pengurangan jumlah desa/kelurahan penerima dana Gerbangmas-Taskin ini dikarenakan keterbatasan dana yang dimiliki. Penyaluran dana melalui UPK ini diperuntukkan bagi pemberdayaan manusia berupa pelatihan keterampilan masyarakat dan pemberdayaan ekonomi lewat simpan pinjam.

Jumlah desa/kelurahan penerima dana Program Gerbangmas-Taskin sejak tahun 2011 sampai dengan 2015 berjumlah 232 desa atau 11,6 % dari total 2009 desa/kelurahan di Provinsi Kalsel dengan perbandingan sebagai berikut :

Sebagai basis penyaluran Gerbangmas-Taskin, Unit Pengelola Keuangan (UPK) tentunya harus memiliki aparatur yang terlatih agar kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan dengan menggunakan dana Gerbangmas-Taskin dapat tepat sasaran dalam upaya mengatasi kemiskinan di masyarakat. BPMPD Provinsi Kalsel khususnya Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat kemudian melaksanakan Pelatihan Bagi Ketua Unit Pengelola Keuangan (UPK) di Desa sebagai bentuk penguatan kapasitas pengelola yang telah dilaksanakan sejak tahun 2011 sampai dengan 2015 dengan jumlah peserta setiap tahunnya sebanyak 78 orang.

TUJUAN 3 PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA SESUAI KEBUTUHAN MASYARAKAT

SASARAN 3.1.

Penerapan Teknologi Tepat Guna

Keberadaan teknologi tepat guna ikut mendorong kemandirian masyarakat dimana penggunaan teknologi dapat mempermudah kehidupan masyarakat sehari-hari. Teknologi tepat guna juga mampu menjadi penunjang kelancaran pembangunan di tingkat desa dan kelurahan.

Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna yang selanjutnya disebut Posyantek merupakan lembaga kemasyarakatan di kecamatan yang memberikan pelayanan teknis, informasi dan orientasi berbagai jenis Teknologi Tepat Guna (TTG).

Maksud pembentukan Posyantek adalah untuk mempercepat pemanfaaatan TTG oleh masyarakat. Sedangkan tujuan dari pembentukan Posyantek yakni :

1. Menjembatani masyarakat pemanfaat / pengguna TTG dengan sumber TTG 2. Memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan

teknis, pelayanan informasi dan promosi berbagai jenis TTG

3. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar pemangku kepentingan dalam rangka pemanfaatan TTG

Pendirian Posyantek di Kabupaten/Kota dimulai pada tahun 2012 sebanyak 2 (dua) kabupaten yakni Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Hulu Sungai Utara. Tahun 2013 meningkat sebanyak 4 (empat) kabupaten yakni Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tanah Bumbu. Pada tahun 2014 kembali mengalami peningkatan menjadi 7 kabupaten/kota yakni Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Balangan, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Hulu Sungai Utara dengan deskripsi tabel dan grafik sebagai berikut :

REKAPITULASI PENDIRIAN POSYANTEK Tahun Kabupaten/Kota

2012 2 Posyantek

2013 4 Posyantek

2014 7 Posyantek

Pada tahun 2015 BPMPD Provinsi Kalsel belum mampu berpartisipasi dalam pendirian Posyantek dikarenakan adanya perubahan Undang – Undang yang ada yakni lahirnya Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa serta perubahan nomenklatur pusat yakni berpindahnya urusan desa dari Kementerian Dalam Negeri ke Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal. Akan tetapi dalam segi pembinaan dan monitoring, BPMPD Provinsi Kalsel terus melakukan pembinaan di Kabupaten/Kota untuk mendorong berdirinya lebih banyak lagi Posyantek serta memaksimalkan peran serta Posyantek tersebut.

Dalam upaya meningkatkan kapasitas aparatur Posyantek untuk mendukung kelancaran kinerja Posyantek, BPMPD Provinsi Kalsel pada tahun 2013 telah menyelenggarakan Pelatihan Posyantek dengan jumlah peserta sebanyak 39 orang dan di tahun 2014 menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pengurus Posyantek dan Pembina Kabupaten/Kota dengan peserta berasal dari pengurus Posyantek dan Pembina Kabupaten/Kota sebanyak 39 orang. Sedangkan pada tahun 2015 dilaksanakan Bimtek bagi pengurus Posyantek sebanyak 29 orang. Bimtek ini diselenggarakan sebagai upaya penguatan kelembagaan Posyantek termasuk pengembangan teknologi baru di kabupaten/kota.

TUJUAN 4 PEMANTAPAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN

SASARAN 4.1.

Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan

Penguatan kapasitas pemerintahan desa dan kelurahan memiliki pengaruh penting dalam mewujudkan kemandirian masyarakat dan kemandirian pemerintahan itu sendiri. BPMPD Provins Kalsel melihat penguatan pada system administrasi dan aparatur pemerintahan sebagai poin utama dalam penguatan kapasitas pemerintahan desa dan kelurahan.

Capaian Target Kinerja

No. Indikator Kerja Target Realisasi Persentase

Capaian 1. Jumlah Desa/Kelurahan yang

Terfasilitasi Penyusunan Profilnya

13 Kab/Kota 13 Kab/Kota 100 % 2. Jumlah Desa dan Kelurahan yang

Menjadi Juara Tingkat Provinsi Kalsel

13 Kab/Kota 13 Kab/Kota 100 % 3. Terlaksananya Pelatihan

Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Kelurahan

165 Bendahara Desa

165 Bendahara

Desa 100 %

4.1.1 Jumlah Desa/Kelurahan yang Terfasilitasi Penyusunan Profilnya

Pengisian Profil Desa dan Kelurahan menjadi salah satu upaya BPMPD Provinsi Kalsel dalam mendorong pengadministrasian pemerintahan desa dan kelurahan yang baik. Dengan keberadaan Profil Desa dan Kelurahan dapat dilihat gambaran potensi dan tingkat perkembangan desa dan kelurahan yang akurat, komprehensif dan integral. Pengisian Profil Desa dan Kelurahan meliputi pengisian Data Dasar Keluarga, Potensi Desa dan Kelurahan yakni keseluruhan sumber daya yang dimiliki atau digunakan oleh desa dan kelurahan serta kelembagaan, sarana dan prasarana yang ada di desa, dan tingkat perkembangan desa berupa capaian hasil kegiatan pembangunan yang dapat mencerminkan tingkat kemajuan dan keberhasilan masyarakat dan pemerintahan desa / kelurahan.

Pada awal pelaksanaannya pengisian Profil Desa dan Kelurahan dilakukan secara manual. Di tahun 2013 Pemerintah Pusat kemudian meluncurkan sistem pengisian secara online yang dapat diakses oleh berbagai pihak yang berkepentingan di seluruh Indonesia.

Sebanyak 767 desa dan kelurahan, 41 kelurahan dan 674 desa, telah melaksanakan sistem pengisian Profil Desa dan Kelurahan secara online sebagai berikut :

REKAPITULASI DESA / KELURAHAN ONLINE SE KALSEL TAHUN 2015 NO KABUPATEN / KOTA online kel online

Progress pengisian Profil Desa dan Kelurahan secara online dimulai pada tahun 2012 dimana sebanyak 21 desa dan kelurahan telah melakukan pengisian yang terdiri dari 18 kelurahan di Kota Banjarbaru, 1 desa di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 1 desa di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan 1 desa di Kabupaten Tabalong. Pada tahun 2013 mengalami peningkatan yang signifikan sebanyak 398 desa dan kelurahan dan di tahun 2014 sebesar 645 desa dan kelurahan di Kalsel telah melakukan pengisian Profil Desa dan Kelurahan secara online. Pada tahun 2015 jumlah desa dan kelurahan yang telah melaksanakan pengisian secara online telah mencapai 767 desa dan kelurahan di seluruh Kalsel. Peningkatan ini secara lebih detail tergambar dalam tabel dan grafik sebagai berikut :

PROGRESS PENGISIAN PROFIL DESA DAN KELURAHAN

13 Kab. Kotabaru 2 6 8

Jumlah desa dan kelurahan yang telah melakukan pengisian Profil Desa dan Kelurahan secara online sampai dengan tahun 2015 yakni 767 desa dan kelurahan atau 38 % dari total 2.009 desa dan kelurahan di Provinsi Kalsel dengan grafik sebagai berikut :

Pemerintah Pusat menetapkan target bahwa pengisian Profil Desa dan Kelurahan secara online telah sepenuhnya terlaksana pada tahun 2020. Bidang

Pemerintahan Desa dan Kelurahan terus mendorong dan memfasilitasi Kabupaten / Kota di Kalsel dalam upaya pengisian Profil Desa dan Kelurahan secara online. Salah satunya dengan melaksanakan Bimtek Bimbingan Teknis Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan yang pada tahun 2014 telah diselenggarakan dengan jumlah peserta sebanyak 26 orang operator berasal dari BPMPD Kabupaten / Kota di Kalsel. Pada tahun 2015 Bimbingan Teknis ini kembali diselenggarakan untuk mengupdate kemampuan operator dalam menjalankan aplikasi online profil desa dan kelurahan yang terus diperbarui oleh Pemerintah Pusat.

Kedepannya kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan akan terus dilaksanakan mengingat pentingnya menyiapkan Sumber Daya Manusia yang mampu melakukan pengisian Profil Desa dan Kelurahan secara online. Minimnya keberadaan SDM ini menjadi salah satu masalah yang selama ini dihadapi oleh Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan baik SDM di tingkat kabupaten / kota, kecamatan maupun desa / kelurahan.

Masalah lain yang dihadapi yakni ketersediaan jaringan internet yang belum menjangkau desa – desa yang terletak jauh dari ibukota kabupaten.

Tidak jarang operator desa terpaksa menggunakan fasilitas kecamatan dalam melakukan pengisian Profil Desa dan Kelurahan secara online sementara letak kantor kecamatan tidak selalu dekat dengan desa. Tentunya hal ini akan menghambat progress pengisian data.

Dukungan dana yang masih minim menjadi masalah lain khususnya terkait pendataan Data Dasar Keluarga yang memerlukan dana cukup besar untuk melakukan pendataan ke setiap penduduk di desa. Masih belum maksimalnya dana yang ada dalam menunjang pelaksanaan pendataan menyebabkan tersendatnya penyempurnaan data untuk kemudian dilakukan pengisian data secara online.

4.1.2. Jumlah Desa dan Kelurahan yang Menjadi Juara Tingkat Provinsi Kalsel Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Kalsel menjadi tolak ukur baik tidaknya sistem administrasi desa dan kelurahan yang ada di Provinsi Kalsel. Penilaian Perlombaan Desa dan Kelurahan ini meliputi 8 indikator antara lain indikator bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban, partisipasi masyarakat, pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga, lembaga kemasyarakatan dan pemerintahan desa dan kelurahan.

Kegiatan ini telah berjalan sejak tahun 2009 hingga sekarang. Peserta perlombaan yakni desa dan kelurahan yang meraih predikat juara I pada tingkat kecamatan dan kabupaten/kota, sehingga desa dan kelurahan tersebut diperbolehkan mewakili kabupaten/kota dalam Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Kalsel. Jumlah desa yang mengikuti Perlombaan Desa Tingkat Provinsi Kalsel dari tahun 2009 sampai dengan 2015 sebanyak 770 desa dimana setiap tahunnya terdapat 110 desa sebagai peserta.

4.1.2. Terlaksananya Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dan Kelurahan

Dari segi aparatur pemerintahan desa dan kelurahan juga perlu mendapatkan perhatian agar kemandirian dalam pemerintahan desa dan kelurahan dapat tercapai. Peningkatan wawasan dan pengetahuan dibutuhkan oleh kepala desa agar dalam menjalankan roda pemerintahan di desa dapat memacu pembangunan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta dapat mengelola administrasi pemerintahan dan keuangan secara tertib dan benar. Oleh karena itu BPMPD Provinsi Kalsel menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Pemerintahan Desa bagi Aparatur Desa.

Pelatihan Manajemen Pemerintahan Desa bagi Aparatur Desa se Kalsel telah dilaksanakan sejak tahun 2011 sampai dengan 2015 dengan komposisi kepala desa yang dilatih sebanyak 534 orang dan 165 bendahara desa. Total aparatur desa yang dilatih yakni 699 aparatur desa atau 37,5 % dari total 1866 desa di Provinsi Kalsel yang digambarkan dalam grafik sebagai berikut :

Dengan adanya Undang – Undang Desa yang baru kebutuhan akan Kepala Desa yang berkualitas semakin dibutuhkan. Oleh karena itu BPMPD Provinsi Kalsel terus melakukan pelatihan bagi Aparatur Desa tidak hanya Kepala Desa dan Bendahara Desa untuk semakin memaksimalkan pelaksanaan pemerintahan desa secara tertib dan benar.

Dokumen terkait