• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Proses Prakerin

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN (Halaman 32-35)

Pada apsek proses prakerin di SMK Saraswati Salatiga dilakukan untuk mengevaluasi keberlangsungan program, faktor apa saja yang mendukng dan menjadi penghambat kegiatan prakerin. Tujuan dilakukan evaluasi pada proses prakerin adalah untuk mengetahui apakah program sudah dilaksanakan sesuai rencana yang dibuat sebelumnya. evaluasi proses prakerin melihat kesiapan panitia prakerin, pelaksanaan monitoring oleh guru pembimbing prakerin serta perangkat yang digunakan dalam kegiatan prakerin. Prakerin dimulai dari pembetukan panitia prakerin yang ditandai dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah. Panitia prakerin SMK Saraswati Salatiga mempunyai tanggung jawab atas keberlangsungan kegiatan prakerin yaitu mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi program prakerin itu sendiri. Setiap unit dalam panitia prakerin akan bekrja sesuai dengan tugas masing-masing. Setalah unit panitia prakerin sudah menyiapkan semua dokumen. Selanjutnya adalah pemetaan industri-industri disesuaikan dengan kompetensi keahlian peserta didik.

Selain itu pemetaan industri ini juga untuk melihat kemampuan industri dalam menerima peserta didik. Tujuannya agar tidak terjadi penumpukan peserta didik dalam satu industri.

Berdasarkan keterangan yang didapat dari ketua panitia prakerin, guru pembimbing dan studi dokumentasi. Program prakerin dimulai dari pembentukan panitia prakerin. Kemudian dilanjutkan dengan melengkapi dokumen yang akan digunakan pada saat pelaksanaan prakerin mulai dari surat menyurat sampai dengan akhir.

Setelah peserta didik diserahkan ke Industri maka tinggalah melihat perkembangannya. Proses monitoring dilakukan oleh guru pembimbing prakerin. Tujuan dari monitoring adalah untuk melihat pekembangan peserta didik. Selain itu monitoring juga bertujuan untuk melihat kasus atau permasalahan yang terjadi dengan peserta didik. Jika ada masalah yang melanggar ketentuan industri maka guru pembimbing wajib melakukan tindakan. Jika masalah tidak dapat diatasi oleh guru pembimbing akan dilakukan penarikan peserta didik dari tempat industri.

kemudian akan dicarikan tempat prakerin lain yang lebih mudah dalam memantau perkembangan peserta didik. Berdsarkan keterangan dari ketua panitia prakerin setidaknya guru pembimbing melakukan monitoring setiap bulan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

Agar tujuan kegiatan prakerin tidak terlepas pada sarana dan prasarana yang digunakan. Berdasarkan keterangan dari guru pembimbing dan peserta didik dan juga observasi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMK Saraswati masih belum memadahi. Meski demikian hal tersebut dapat tertolong dengan peralatan yang dimiliki industri yang relatif lengkap. Walaupun demikian tidak semua industri mempercayai peserta didik untuk menggunakannya dengan alasan tertentu.

Evaluasi program digunakan untuk mengetahui apakah tujuan program sudah tercapai atau belum. Dengan mengetahui keterlaksanaan program, seorang evaluator dapat bagian-bagian mana yang belum tercapai dan apa yang menjadi penghambatnya. Keterlaksanaa program prakerin

dimulai dari pelaksanaan, kedisiplinan peserta didik dalam mengikuti program, tindakan yang diambil guru pembimbing ketika terdapat masalah pada peserta didik. Hal tersebut menjelaskan bahwa pelaksanaan program prakerin sudah berjalan baik. Walaupun masih saja ada masalah namun masih dalam batas kewajaran, dan masih bisa diatasi dan diselesaikan dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan kepala sekolah yang diperkuat oleh ketua panitia prakerin bahwa secara umum kedisiplinan peserta didik sudah baik. Walaupun demikian masih saja ada peserta didik yang tidak disiplin sehingga sekolahan harus mengambil tindakan.

Berkaitan dengan partisipasi peserta didik di Industri. sebagian besar peserta didik berperan aktif selama belajar di tempat Prakerin. Hal tersebut terbukti bahwa ada peserta didik yang langsung di tarik ke industri setelah proses prakerin berlangsung. Namun hal tersebut tidak semua demikian mengingat banyaknya peserta didik yang ada di SMK saraswati Salatiga.

Dalam pelaksanaan program prakerin SMK Saraswati salatiga ada faktor yang mempengaruhi ketercapaian program. Faktor yang menghambat keterlaksanaan program prakerin SMK Saraswati Salatiga ada dua sumber yaitu internal dan eksternal. Faktor internal yang menghambat keterlaksanaan program prakerin adalah kedisiplinan peserta didik, motivasi, dan kemapuan peserta didik. Sedangkan faktor eksternal yang menghambat adalah kurangnya kepercayaan Industri kepada peserta didik. Kemudian adalah ketidak sesuaian pekerjaan peserta didik dengan kompetensi keahlian yang mereka miliki. Terakhir adalah tidak adanya perlengkapan yang memadahi di industri walaupun tidak banyak industi yang alatnya tidak lengkap. Sedangkan yang menjadi faktor pendukung adalah adanya MOU sekolahan dengan industri. selain itu fasilitas yang dimiliki Industri yang lebih lengkap juga mendukung keberhasilan program prakerin.

Dari aspek proses prakerin yang dilakukan oleh SMK Saraswati Salatiga sudah baik. Secara keseluruhan identifikasi proses sudah dilaksanakan. Program sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang

telah dibuat. Namun untuk kedepannya peran guru pembimbing dalam memonitoring peserta didik harus ditingkatkan supaya kedisipilnan siswa dapat terkontrol dengan baik.

Proses pelaksanaan prakerin di SMK Saraswati Salatiga dimulai dari rencana yang telah ditentukan. Jadwal prakerin dibuat berdasarkan kaleder akademik. Prinsipnya sebelum pelaksanaan program prakerin peserta didik belajar keterampilan sesuai kompetensi keahliannya. Jika peserta didik belum tuntas pada mata pelajaran tertentu merekan belum diijinkan mengikuti program prakerin. Kemudian pada saat prakerin guru pembimbing akan melakukan monitoring peserta didik di industri, waktunya adalah satu bulan sekalin. Monitoring dilakukan untuk melihat perkembangan yang dialami oleh peserta didik. Selain itu juga memberi penanganan secara dini jika terjadi permasalahan yang dialami peseta didik. masalah yang terjadi dalam pelaksanaan prakerin di SMK Saraswati Salatiga adalah kedisiplinan siswa. Selain itu juga sering peserta didik mengambaikan K3. Dalam penanganan permasalahan yang dilakukan beberapa tahapan. Tahap pertama dalam penanganan permasalahan peserta didik adalah dengan memberi pendekatan secara mendalam tehadap permasalahan yang dialami. Jika pendekatan yang dilakukan oleh guru pembimbing tidak mampu memberikan perubahan positif, guru pembimbing akan memberikan tindakan yaitu penarikan kepada peserta didik. Setelah peserta didik ditarik dari industri, mereka akan dipindahkan pada industri yang memiliki kontroling lebih mudah. Sehingga guru pembimbing dapat memantau peserta didik lebih baik. Langkah terakhir jika tidak ada industri yang mau menerima peserta didik tersebut, mereka akan di tempatkan pada Unit Produksi yang dimiliki oleh sekolah.

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN (Halaman 32-35)

Dokumen terkait