• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Produk Program Paktik Kerja Industri

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN (Halaman 21-26)

Produk dari kegiatan prakerin adalah nilai yang dicapai. Nilai yang dicapai dalam program prakerin adalah rasio perbandingan antara nilai yang diharapkan dengan yang didapat. Selain itu produk juga dapat dilihat dari manfaat program prakerin yang dapat dirasakan oleh beberapa pihak baik Industri, sekolah dan juga peserta didik. Yang terakhir adalah tingkat keberlanjutan program prakerin. Seperti yang dijelaskan oleh kepala sekolah:

“untuk tingkat keberhasilan program prakerin bisa dikategorikan cukup bagus. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya peserta didik kami yang lulus langsung di teima kerja di perusahaan tempat merkea prakerin. Bahkan saat ini perusahaan meminta kepada sekolahan untuk

memperpanjang masa Prakerin. Hal tersebut menunjukan bahwa peserta didik kami dibutuhkan oleh Industri.

sedangkan manfaat prakerin bagi sekolahan adalah mendukung Visi dari SMK yaitu menjadi SMK terkemuka khususnya di Salatiga”.

Ketua panitia Prakerin menambahkan:

“keseluruhan hasil program prakeirn bisa katakan sudah terlaksanan dengan baik. Namun masih saja ada anak yang mengabaikan kedisiplinan. Selain itu dari pihak guru pembimbing masih”.

Keterangan dari naras sumber diperkuat panduan prakerin, daftar nilai dan hasil prakerin bahwa program prakerin belum tercapai sepenuhnya. Tujuan prakerin yang belum tercapai adalah menyiapkan peserta didik untuk siap kerja. Jika dilihat dari kemampuan peserta didik dalam menguasai kompetensi keahlian sudah baik, hal tersebut dilihat dari nilai yang diberikan oleh Industri kepada peserta didik saat mengikuti program Prakerin yaitu rata-rata sudah mencapai KKM.

Manfaat yang diperoleh berbagai pihak sesuai keterangan dari Kepala SMK:

“tentunya dengan adanya program prakerin ini sekolahan ini akan diuntungkan. Keuntungna yang pasti adalah semakin dikenal masyarat, hal tersebut karena kesuksesan dari program prkerin kami menggiring peserta didik untuk bekerja di industri setelah lulus”.

Memperkuat keterangan kepala sekolah, ketua panitia Prakerin juga mengugkapkan:

“manfaat yang diperoleh sekolah dengan adanya program prakerin adalah adanya kerja sama antara sekolahan dengan Industri. sehingga proses belajar siswa akan lebih maksimal.

Bagi peserta didik peserta didik antara lain, mengetahui tingkat kemampuan yang dimilikinya dengan kebutuhan industri. Selain itu siswa akan mendapatkan pengalaman yang lebih banyak ketimbang di sekolahbagi siswa jelas ketika mengikuti program prakerin keterampilan peserta didik akan meningkat. Tingkat kepercayaan diri dalam berkeja akan miningkat, kemampuan dan wawasan akan meningkat sesuai dengan bidang kompetensi keahliannya.

Sedangkan manfaat yang diperoleh untuk sekolah, sekolah dapat menyesuaikan kebutuhan Industri saat ini sehingga targer kompetensi akan lebih tepat”.

Keterangan dari Guru Pembimbing:

“perubahan perilaku peserta didik sangat terlihat setelah mengikti program prakerin. Anak anak lebih disiplin, jika diberi perkerjaan langsung diselesaikan, anak-anak juga lebih terampil dalam praktik di lab”.

Selanjutnya pembimbing prakerin dari Industri mengungkapkan:

“Dengan adanya anak-anak peserta didik kami sangat terbantu. Semula semua pekerjaan yang harusnya tidak selesai sehari sekarang bahkan tengah haripun sudah selesai”.

Pendapat peserta didik mengenai program Prakerin:

“Kita bisa langsung terjun langsung di DU/DI sehingga bisa menambah pengalaman dan pengetahuan kita”.

Dari keterangan yang disampaikan oleh ketua Program prakerin kemudian diperjelas oleh guru pembimbing dan juga pembimbing prakerin dan juga peserta didik. Diperoleh informasi bahwa prakerin sangat bermanfaat bagi semua pihak terutama dalam hal ini adalah peserta didik.

Karena berkesempatan kerja dilingkungan yang semestinya sesuai dengan kompetensi keahliannya. Kemudian pengalaman dan pengetahuan peserta didik juga meningkat. Sedangkan manfaat yang diperoleh sekolah, sekolah dapat informasi mengenai kebutuhan industri saat ini sehingga dalam menentukan stategi untuk menyesuaikan kebutuhan industri akan lebih relevan. Manfaat yang diperoleh Industri dari kegiatan Prakerin adalah mengurangi beban pekerjaan yang merekah kerjakan. Sehingga akan lebih evisien waktu. Dari kegiatan prakerin perubahan tingkah laku peserta didik juga sangat terlihat. Peserta didik lebih terampil dalam mengerjakan tugas.

Kedua itu peserta didik memiliki tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru. Selanjutnya kedisiplinan peserta didik meningkat.

Mengenai tingkat keterserapan peserta didik pada tempat mereka Prakerin, ketua Panitia Prakerin menjelaskan:

“tidak selalu ada lulusan dapat diterima di Industri yang mereka tempati dahulu, karena banyak faktor misalnya kadang peserta didik ingin berkerja menyimpang dengan kompetensi keahlian saat belajar di sekolahan. kemudian juga pada saat lulusan Industri yang bersangkutan belum membutuhkan kariawan baru. Mengenai tingkat keterserapan peserta didik kira-kira 70% anak-anak sudah dapat kerja dengan masa tunggu kerja rata-rata 5 Bulan”.

Pendapat dari Guru Pembimbing mengenai keterserapan lulusan:

“banyak siswa yang sudah bekerja kurang lebih 5 bulan setela lulus. Walaupun tidak sesuai dengan bidang kompetensinya”.

Dari keterangan nara sumber tersebut maka dapat disimpulkan bahwa belum semua lulusan SMK Saraswati terserap di dunia kerja. Rata-rata setiap tahunnya 70% dalam kurun waktu 5 bulan. Itupun tidak semua bekerja sesuai bidang kompetensinya. Hal tersebut membuktikan bahwa program prakerin belum memiliki dampak yang signifikan jika dilihat dari kesesuaian perkerjaan dengan kompetensi keahliannya.

Demi keberlangsungan program prakerin ketua panitia Prakerin mengungkapkan pendapat:

“diluar maupun dalam kegiatan prakerin kakmi selalu menjalin hubungan dengan Industri agar kerja sama dapat belangsung baik. Kerja sama yang kami buat dituangkan dalam bentuk MOU. Walupun tidak banyak Industri yang mamu membuat MOU dnegan kami, namun demikian mereka tetap mau bekerja sama untuk menerima siswa kami untuk prakerin di tempatnya”.

Menguatkan keterangan dari ketua panitia prakerin, guru pembimbing:

“setidaknya jika ada industri usulan dari siswa yang baru kami selalu menjaga hubungan baik tanpa mengabaikan yang lama. Tujuannya adalah agar pada tahun-tahun berikutnya mereka mau menerima siswa kami untuk prakerin. Ada siswa kami yang mendapat tawaran untuk bekerja di tempat mereka prakerin namun tidak banyak.

Tentunya hal tersebut melihat dari kebutuhan industri dan kemampuan siswa kami yang dinilai mereka cukup baik”.

Berdasarkan wawancara dengan narasumber maka dapat diartikan bahwa upaya yang dilakukan sekolah untuk keberlanjutan program prakerin adalah dengan menawarkan MOU kepada Industri. selain itu bentuk kerja sama yang banyak dilakukan adalah Industri mau menerima peserta didik untuk prakerin di tempatnya.

Dari aspsek Produk kegiatan prakerin di SMK Saraswati Salatiga sudah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut terlihat banyak peserta didik yang diterima kerja diperusahaan mereka mengikuti program prakerin.

Selain itu sering juga Industri meminta memperpanjang program prakerin peserta didik. Hal tersebut menjadi indikator bahwa Industri Puas akan kinerja peserta didik. selain kepuasan Industri kegiatan prakerin juga memiliki dampak yang didapatkan. Manfaat yang diperoleh bagi sekolah adalah lebih dikenal masyarakat. Hal tersebut secara tidak langsung memiliki relevansi dengan Visi SMK Saraswati Salatiga yaitu menjadi sekolahan yang terkemuka. Manfaat yang diperoleh peserta didik adalah peningkatan keterampilan sesuai dengan bidang kompetensinya. Selain itu juga menumbuh kembangakan rasa percaya diri. Sedangkan Sedangkan manfaat yang diperoleh DU/DI adalah meringankan bebannya sehingga pekerjaan lebih cepat dikerjakan.

4.3 Pembahasan

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN (Halaman 21-26)

Dokumen terkait