• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TINDAK PIDANA

C. Aspek Tempat Individu dan Organisasi Berada

Masyarakat juga kurang menyadari bahwa korupsi akan bisa dicegah dan diberantas bila masyarakat ikut berperan aktif. Pada umumnya masyarakat berpandangan masalah korupsi itu merupakan tanggung jawab pemerintah. Aspek masyarakat berkaitan dengan lingkungan masyarakat dimana individu dan organisasi tersebut berada seperti nilai-nilai yang berlaku di masyarakat yang kondusif untuk terjadinya korupsi. Korupsi bisa ditimbulkan oleh budaya masyarakat misalnya masyarakat menghargai seseorang karena kekayaan yang dimilikinya. Sikap ini seringkali membuat masyarakat tidak kritis pada kondisi misalnya darimana kekayaan itu didapatkan.

Masyarakat juga masih kurang menyadari bahwa yang paling dirugikan dari terjadinya praktik korupsi adalah masayarakat. Anggapan masyarakat umum yang rugi oleh korupsi itu adalah negara. Padahal bila negara rugi, yang rugi adalah masyarakat juga karena proses anggaran pembangunan bisa berkurang karena dikorupsi.

Selain itu masyarakat juga tidak menyadari bahwa mereka sendiri terlibat dalam praktik korupsi. Setiap korupsi pasti melibatkan anggota masyarakat. Hal ini kurang disadari oleh masyarakat itu sendiri. Bahkan seringkali masyarakat sudah terbiasa terlibat pada kegiatan korupsi sehari-hari dengan cara-cara terbuka namun tidak disadari.

62

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Op.cit, halaman 92

63

Tomita Juniarta Sitompul : Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Karyawan PT. Bank mandiri (Studi Kasus No. 2120/ PID. B/ 2006/ PN. Mdn), 2008.

USU Repository © 2009

Oleh karena itu, peran serta masyarakat mempunyai pengaruh yang kuat dalam menentukan berhasilnya pemberantasan korupsi.

D. Aspek Peraturan Perundang-undangan

1. Kualitas peraturan perundang-undangan kurang memadai

Peraturan perundang-undangan banyak yang kualitasnya kurang memadai dalam arti tujuan yang ingin dicapai dari dikeluarkannya peraturan perundang- undangan yang dibuat sering tidak jelas. Untuk dapat melaksanakan suatu peraturan perundang-undangan yang baik, maka di dalam peraturan perundang-undangan tersebut perlu dirumuskan dengan jelas latar belakang dan tujuan diberlakukannya undang-undang tersebut. Kedua hal tersebut sering diletakkan di bagian konsideran, padahal bagian itu kurang diperhatikan dibandingkan dengan batang tubuhnya. Kadang-kadang kedua hal tersebut dirumuskan dengan jelas di bagian penjelasan peraturan perundang-undangan padahal bagian penjelasan sering kurang diperhatikan oleh pembaca peraturan perundang-undangan tersebut.

Dengan rumusan latar belakang dan tujuan yang jelas, maka penjabaran aturan-aturan di dalam batang tubuh peraturan perundang-undangan akan lebih mudah. Disamping itu, evaluasi untuk menilai tingkat efektivitas peraturan perundang-undangan tersebut jelas lebih mudah.

Peraturan perundang-undangan seringkali terlalu banyak celahnya sehingga mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin melakukan korupsi tanpa melanggar ketentuan peraturan yang ada. Si pembuat peraturan gagal mengidentifikasikan jenis, cara/modus serta frekuensi korupsi sehingga

Tomita Juniarta Sitompul : Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Karyawan PT. Bank mandiri (Studi Kasus No. 2120/ PID. B/ 2006/ PN. Mdn), 2008.

USU Repository © 2009

masih ada perbuatan korupsi yang tidak dapat dicegah dengan peaturan yang dibuat. Si pelaku korupsi karena kepandaiannya sering menggunakan cara- cara korupsi yang sulit dikenai dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang ada.

Kemungkinan besar perumusan perundang-undangan yang kualitasnya kurang baik tersebut dikarenakan penyusunan tidak didukung dengan suatu telaah akademik yang baik. Mungkin perumusannya hanya dilakukan dengan menelaah peraturan perundang-undangan yang sama kemudian memikirkan perbaikannya tanpa mengkaji secara mendalam keadaan di lapangan. Kajian komprehensif keadaan di lapangan seharusnya tertuang di dalam telaah akademiknya yang mendasari perumusan peraturan perundang-undangan tersebut. Kemungkinan juga, telaah akademik yang dibuat hanya sekedar formalitas saja.64

Korupsi dapat timbul karena didasarkan pada penyimpangan- penyimpangan yang terkandung dalam peraturan perundang-undangan. Misalnya karena adanya penyimpangan yang termuat di dalam suatu Keppres, maka pihak tertentu dapat melakukan kegiatan yang termasuk kategori korupsi tanpa dapat dipersalahkan karena memang ada dasar hukumnya. Penyimpangan-penyimpangan seperti itu memang mungkin terjadi karena itu 2. Tidak efektifnya Judicial Review oleh Mahkamah Agung

64

Tomita Juniarta Sitompul : Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Karyawan PT. Bank mandiri (Studi Kasus No. 2120/ PID. B/ 2006/ PN. Mdn), 2008.

USU Repository © 2009

harus ada kewenangan judicial review yang dijalankan secara efektif oleh Mahkamah Agung.65

Disosialisasikan disini dimaksudkan adalah peraturan tersebut disebarluaskan kemudian diperkenalkan dan dijaga agar sewaktu-waktu seorang anggota masyarakat memerlukannya maka peraturan tersebut akan dapat tersedia dengan mudah dan murah. Misalnya apabila peraturan yang berkaitan dengan ketentuan korupsi yang ada disebarluaskan, kemungkinan besar akan mennyebabkan adanya deteren efect yaitu kurangnya korupsi karena calon koruptor takut akan hukuman yang akan dikenakan padanya sehingga tidak berbuat korupsi dan takut karena kalau dia melakukan korupsi maka semua orang akan segera tahu bahwa yang dia lakukan adalah perbuatan korupsi.

3. Peraturan kurang disosialisasikan

Walaupun sudah terdapat peraturan perundang-undangan yang memadai, namun kalau tidak disosialisasikan maka akan banyak orang yang tidak mengetahui isi peraturan tersebut. Anggota masyarakat seringkali mempunyai bukti suatu perbuatan korupsi yang dilakukan oleh aparat pemerintah tetapi tidak melaporkan ke pihak yang berwenang karena tidak tahu bahwa perbuatan tersebut sebenarnya merupakan korupsi yang dilarang oleh undang- undang.

66

4. Sanksi terlalu ringan

65

Ibid, halaman 101

66

Tomita Juniarta Sitompul : Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Karyawan PT. Bank mandiri (Studi Kasus No. 2120/ PID. B/ 2006/ PN. Mdn), 2008.

USU Repository © 2009

Apabila sanksi yang terdapat dalam peraturan yang ada terlalu ringan, maka menyebabkan peraturan tersebut tidak efektif lagi dimana orang akan menghitung untung ruginya jika melakukan korupsi. Sanksi dari suatu perbuatan korupsi yang terlalu ringan misalnya hanya disuruh mengembalikan hasil korupsi jika orang akan dihukuam beberapa bulan atau beberapa tahun saja, maka orang akan mempertimbangkan untuk berbuat korupsi.

Namun permasalahan ini telah ditindaklanjuti oleh pemerintah dengan bentuk penerapan sanksi yang meletakkan adanya batas minimal dan maksimal sehingga dalam melakukan tindak pidana korupsi jika telah dilakukan maka akan dapat dikenai pasal yang ada dalam Undang-Undang No. 31 Tahun 1997 jo Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi , bahkan dalam melakukan tindak pidana korupsi yang dilakukan dengan keadaan tertentu dapat dipidana mati.

5. Penerapan sanksi tidak konsisten dan pandang bulu

Korupsi berkembang baik di Indonesia karena kemungkinan bagi pelakunya untuk ditahan sangat kecil dan lebih kecil kemungkinan untuk dihukum. Seseorang akan mudah melakukan korupsi jika sanksi dari peraturan yang ada tidak diberlakukan sama kepada setiap individu yang terbukti melakukan korupsi. Penerapan sanksi yang dapat dipengaruhi dengan kedudukan atau pangkat seseorang akan mengurangi efektivitas dari peraturan tersebut. Apalagi jika aparat penegak hukum dapat disogok agar perbuatan korupsi kemudian dibuat seakan-akan tidak terbukti atau sanksi yang diberikan menjadi lebih ringan maka orang mudah melakukan korupsi.

Tomita Juniarta Sitompul : Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Karyawan PT. Bank mandiri (Studi Kasus No. 2120/ PID. B/ 2006/ PN. Mdn), 2008.

USU Repository © 2009

Jadi, jika hendak memberantas korupsi di Indonesia harus dilakukan tanpa pandang bulu artinya setiap individu yang melakukan korupsi baik korupsi dengan jumlah besar ataupun jumlahnya kecil berupa pungutan liar, semua harus diajukan ke pengadilan tanpa ada yang diberi maaf karena kerugian negara telah dikembalikan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang No. 31 Tahun 1999.

6. Lemahnya bidang evaluasi dan revisi peraturan perundang-undangan Para pembuat peraturan perundang-undangan termasuk pihak DPR pada waktu membuat peraturan tidak memikirkan bagaimana cara mengevaluasi efektivitas peraturan yang dibuat. Akibatnya, setelah bertahun-tahun dilaksanakan pihak DPR baru mengetahui bahwa suatu undang-undang ternyata tidak efektif dan harus diperbarui.

Sebaiknya pada waktu membuat peraturan perundang-undangan, pihak pembuat peraturan sudah memikirkan bagaimana caranya menilai efektivitasnya dan kapan penilaian tersebut harus dilakukan untuk kemudian diputuskan perlu atau tidaknya dilakukan revisi. Dengan cara seperti ini peraturan perundang-undangan akan menjadi lebih up to date,benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan keadaan. Disamping itu, kelemahan dalam bidang evaluasi perundang-undangan ini juga mengakibatkan terjadinya konflik berbagai undang-undang. Bunyi pasal suatu undang-undang akan dapat bertentangan dengan bunyi pasal undang-undang yang lain yang pada akhirnya menimbulkan kepastian hukum.67

67

Ibid, halaman 104

Tomita Juniarta Sitompul : Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Karyawan PT. Bank mandiri (Studi Kasus No. 2120/ PID. B/ 2006/ PN. Mdn), 2008.

USU Repository © 2009

BAB IV

KASUS DAN ANALISIS KASUS A. KASUS

1. Posisi Kasus

Terdakwa Nining Sukaisih, Amd; umur 37 tahun selaku pegawai PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin dan bertugas sebagai Teller pada PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin dengan teller ID 1050251 secara berturut- turut sejak tanggal 3 Oktober 2005 sampai dengan tanggal 20 Desember 2005 atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu tertentu yang masih termasuk dalam tahun 2005 bertempat di PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin atau setidak-tidaknya pada tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dan perbuatan tersebut merupakan serangkaian perbuatan yang berhubungan, sehingga dengan demikian harus dipandang sebagai satu perbuatan yang diteruskan, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

Bahwa ia terdakwa Nining Sukaisih, Amd adalah pegawai pada PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin yang diangkat berdasarkan Surat No. 6066/HR/1999 tanggal 13 September 1999 dan bertugas sebagai Teller pada PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin dengan teller ID 1050251. Bahwa di dalam ketentuan Bank Mandiri, proses pencairan uang nasabah haruslah

Tomita Juniarta Sitompul : Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Karyawan PT. Bank mandiri (Studi Kasus No. 2120/ PID. B/ 2006/ PN. Mdn), 2008.

USU Repository © 2009

memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan yaitu Nasabah mengisi slip penarikan yang sudah diisi nama nasabah, nomor rekening, tanggal penarikan, jumlah nominal yang akan ditarik, buku tabungan, ATM dan tanda tangan penarik/nasabah, dan apabila bukan nasabah yang bersangkutan yang menarik uangnya maka harus melampirkan surat kuasa, namun sebagai teller ketentuan tersebut tidak terdakwa penuhi, bahkan kemudian terdakwa mengambil uang nasabah tanpa izin dari nasabah yang bersangkut an dengan cara terdakwa membuat slip penarikan tunai yang terdakwa tandatangani sendiri dengan cara meniru tanda tangan pemilik rekening yaitu terhadap nasabah M. Yunus Nasution, Nomor rekening : 105002044398, AM. Nasution, Nomor rekening : 1050002044396, Dhamma Wira, Nomor rekening : 1050004503821, Yosephine Teguh, Nomor rekening : 1050002336612, Emita Teguh, Nomor rekening : 1050098244498, Hj. Suliah, Nomor rekening : 1050098240223, Anny Siregar, Nomor rekening : 1050097087187, dan M. Junus BA, Nomor rekening : 1050099180832. Bahwa pengambilan uang nasabah tersebut juga tanpa disertai buku tabungan dan ATM dari para nasabah.

Bahwa dengan cara tersebut di atas terhadap nasabah :

1. M. Yunus Nasution, Nomor rekening : 105002044398 terjadi transaksi tidak benar sebanyak 7 (tujuh) kali, yaitu 4 (empat) kali pada tanggal 3 Oktober 2005 sebesar Rp. 150 juta, Rp. 150 juta, Rp. 200 juta, Rp. 200 juta, 1 (satu) kali pada tanggal 11 Oktober 2005 sebesar Rp. 50 juta, 1 (satu) kali pada tanggal 26 Oktober 2005 sebesar Rp. 50 juta dan 1 (satu) kali tanggal 16 Desember 2005 sebesar Rp. 30 juta, sehingga keseluruhan jumlahnya Rp. 830

Tomita Juniarta Sitompul : Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Karyawan PT. Bank mandiri (Studi Kasus No. 2120/ PID. B/ 2006/ PN. Mdn), 2008.

USU Repository © 2009

juta. Transaksi ini adalah penarikan tunai yang dilakukan Nining Sukaisih dari rekening nasabah tanpa seijin dan tanpa sepengetahuan nasabah.

2. AM. Nasution, Nomor rekening : 1050002044396, terjadi transaksi tidak benar sebanyak 3 (tiga) kali dalam satu hari yang sama, yaitu pada tanggal 16 Oktober 2005 dengan masing-masing penarikan Rp. 100 juta, Rp. 150 juta, dan Rp. 200 juta, sehingga jumlahnya Rp. 450 juta. Transaksi ini adalah penarikan tunai yang dilakukan Nining Sukaisih dari rekening nasabah tanpa sepengetahuan nasabah.

3. Dhamma Wira, Nomor Rekening : 1050004503821, terjadi transaksi tidak benar sebanyak 2 (dua) kali dalam satu hari yang sama, yaitu pada tanggal 16 Desember 2005 dengan masing-masing penarikan Rp. 200 Juta, Rp. 15 Juta, sehingga jumlahnya Rp. 215 Juta. Transaksi ini adalah penarikan tunai yang dilakukan Nining Sukaisih dari rekening nasabah tanpa sepengetahuan nasabah.

4. Yosephine Teguh, Nomor rekening : 1050002336612, terjadi transaksi tidak benar sebanyak 1 (satu) kali yaitu pada tanggal 2 Desember 2005 jumlah penarikan Rp. 75 Juta. Transaksi ini adalah penarikan tunai yang dilakukan Nining Sukaisih dari rekening nasabah tanpa sepengetahuan nasabah.

5. Emita Teguh, Nomor rekening : 1050098244498, terjadi transaksi tidak benar sebanyak 2 (dua) kali dalam satu hari yang sama, yaitu pada tanggal 18 Nopember 2005 dengan masing-masing penarikan Rp. 190 Juta dan Rp. 200 Juta sehingga jumlahnya Rp. 390 Juta. Transaksi ini adalah penarikan tunai yang dilakukan Nining Sukaisih dari rekening nasabah tanpa seijin dan tanpa sepengetahuan nasabah.

Tomita Juniarta Sitompul : Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Karyawan PT. Bank mandiri (Studi Kasus No. 2120/ PID. B/ 2006/ PN. Mdn), 2008.

USU Repository © 2009

6. Hj.Suliah, Nomor rekening : 1050098240223, terjadi transaksi tidak benar sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu 1 (satu) kali pada tanggal 20 Oktober 2005 sebesar Rp. 95 Juta, dan 2 (dua) kali pada tanggal 21 Oktober 2005 dengan masing-masing penarikan Rp. 50 Juta dan Rp. 50 Juta, sehingga jumlah keseluruhannya Rp. 195 Juta. Transaksi ini adalah penarikan tunai yang dilakukan Nining Sukaisih dari rekening nasabah tanpa seijin dan tanpa sepengetahuan nasabah.

7. Anny Siregar, Nomor rekening : 1050087087187, terjadi transaksi tidak benar sebanyak 1 (satu) kali, yaitu pada tanggal 31 Oktober 2005 sebesar Rp. 150 Juta transaksi ini adalah penarikan tunai yang dilakukan Nining Sukaisih dari rekening nasabah tanpa seijin dan tanpa sepengetahuan nasabah.

8. M. Junus BA, Nomor rekening : 1050099180832, terjadi transaksi tidak benar sebanyak 1 (satu) kali, yaitu pada tanggal 9 Desember 2005 sebesar 25 Juta. Transaksi ini adalah penarikan tunai yang dilakukan Nining Sukaisih dari rekening nasabah tanpa seijin dan tanpa sepengetahuan nasabah.

Selanjutnya uang dari para nasabah yang terdakwa ambil tersebut sebagian terdakwa setorkan ke rekening terdakwa sendiri dengan nomor rekening : 105-00- 9002372-6, dan rekening yang terdakwa buat sendiri dengan nama Fahmi Agus Syahputra dengan nomor rekening : 105-00-9824570-1 yaitu suami terdakwa, Syarafina Zhafirah Anggie dengan nomor rekening : 105-00-9823772-4 yaitu anak terdakwa dan Farahiyah Hafilah Miraza dengan nomor rekening : 105-00- 9918442-0 yaitu anak terdakwa.

Kemudian pada tanggal 20 Desember 2005 PT. Galatta Lestarindo, Nomor Rekening : 1050100111057, ada menyetorkan uang sebesar Rp. 272.920.750,-

Tomita Juniarta Sitompul : Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Karyawan PT. Bank mandiri (Studi Kasus No. 2120/ PID. B/ 2006/ PN. Mdn), 2008.

USU Repository © 2009

melalui Teller Nining Sukaisih untuk ditransfer kepada relasinya di bank lain dan sudah membuat / mengisi slip transfer yang sudah diparaf oleh Nining Sukaisih, namun uang tersebut tidak dikirimkan Nining Sukaisih kepada yang dituju dan oleh terdakwa Nining Sukaisih uang tersebut dibawanya pulang dan dipergunakannya untuk kepentingan sendiri. Akibatnya dalam transaction listing teller ID 1050251 Nining Sukaisih pada PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin periode Oktober s/d 20 Desember 2005 menjadi tidak sesuai dengan yang sebenarnya karena para nasabah tersebut di atas tidak pernah melakukan transaksi yang tercantum di dalam transaction listing tersebut, sehingga para nasabah tersebut membuat surat pernyataan dan klaim kepada PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin, yang mengakibatkan PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin harus membayar klaim para nasabah tersebut dengan total keseluruhan ± Rp. 2. 602.920.750,- (Dua milyar enam ratus dua juta sembilan ratus dua puluh ribu tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). Sehingga untuk pembayaran klaim tersebut dibebankan kepada rugi/laba PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin dan perbuatan terdakwa merugikan keuangan negara Cq PT. Bank Mandiri Cabang Medan Zainul Arifin sebesar ± Rp. 2. 602.920.750,- (Dua milyar enam ratus dua juta sembilan ratus dua puluh ribu tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).

Tomita Juniarta Sitompul : Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Karyawan PT. Bank mandiri (Studi Kasus No. 2120/ PID. B/ 2006/ PN. Mdn), 2008.

USU Repository © 2009

Terhadap perbuatan terdakwa sebagaimana posisi kasus di atas maka Jaksa Penuntut Umum pada Pengadilan Negeri Medan mengajukan terdakwa ke persidangan dengan dakwaan sebagai berikut :68

68

Surat Dakwaan Nomor Register Perkara : PDS-06/ MDN/ 05/ 2006 Pertama :

Pasal 2 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Kedua :

Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Ketiga :

Pasal 49 ayat (1) huruf a UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Keempat :

Pasal 49 ayat (1) huruf b UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Kelima :

Pasal 49 ayat (1) huruf c UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Tomita Juniarta Sitompul : Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Karyawan PT. Bank mandiri (Studi Kasus No. 2120/ PID. B/ 2006/ PN. Mdn), 2008.

USU Repository © 2009

3. Tuntutan Pidana Jaksa Penuntut Umum

Pada persidangan 6 Oktober 2006 Jaksa Penuntut Umum menuntut agar terdakwa dijatuhi hukuman yang amarnya berbunyi sebagai berikut :69

1. Menyatakan terdakwa Nining Sukaisih, Amd secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah melakukan tindak pidana dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara dan perbuatan tersebut merupakan serangkaian perbuatan yang berhubungan, sehingga dengan demikian harus dipandang sebagai satu perbuatan yang diteruskan, melanggar Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, sebagaimana dalam dakwaan kedua kami.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Nining Sukaisih, Amd berupa pidana penjara selama 5 (lima) tahun, ditambah dengan denda sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) subsidair 6 (enam) bulan kurungan, dengan perintah supaya terdakwa ditahan serta membayar uang pengganti sebesar Rp. 2. 452.920.750,- (dua milyar empat ratus lima puluh dua juta sembilan ratus dua puluh ribu tujuh ratus lima puluh rupiah) dan apabila terdakwa tidak membayar uang pengganti paling lama 1 (satu) bulan sesudah putusan Pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut,

69

Tomita Juniarta Sitompul : Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Karyawan PT. Bank mandiri (Studi Kasus No. 2120/ PID. B/ 2006/ PN. Mdn), 2008.

USU Repository © 2009

dalam hal terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti, maka diganti dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

1. Print Out Transaction Lsting ID Teller Nining Tanggal 3,5,11,13,26,27, dan 31 Oktober 2005 serta Tanggal 1,12 Desember 2005.

2. Surat Pemberian ID Teller Nining

3. Formulir penatikan an. Farahiyah Hafilah sebesar Rp. 399.000.000,- tanggal 2 Desember 2005

4. Laporan transaksi yang sukses an. Teller ID 1050251 Nining Sukaisih tanggal 19 Desember 2005 berikut 1 (satu) lembar cek No. Seri DK 635164 senilai Rp. 1.571.107.493,- an. PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi formulir setoran an. Dhamma Wira sebesar Rp. 200.000.000,- tanggal 19 Desember 2005 dan formulir an. Dhamma Wira sebesar Rp. 500.000.000,- tanggal 19 Desember 2005

5. Laporan transaksi yang sukses an. Teller ID 1050251 Nining Sukaisih berikut cek No. Seri DL 733375 sebesar Rp. 510.000.000,- tanggal 12 Desember 2005

6. Slip penyetoran tabungan ke rekening no. 142-18616 an. Fahmi Agus Syahputra Rp. 22.710.000,- tanggal 13 Nopember 1998, permohonan membuka rekening tabungan jumbo an. Fahmi Agus Syahputra dan specimen tanda tangan

7. Slip penyetoran tabungan ke rekening no. 098142-05123 an. Syafina Zhafirah Anggie M. Rp. 100.000,- tanggal 21 April 1998, permohonan

Tomita Juniarta Sitompul : Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Karyawan PT. Bank mandiri (Studi Kasus No. 2120/ PID. B/ 2006/ PN. Mdn), 2008.

USU Repository © 2009

membuka rekening tabungan jumbo an. Syafina Zhafirah Anggie M. dan specimen tanda tangan

8. Formulir setoran tanggal 13 Desember 2005 ke rekening no. 106- 0004815463 an. PT. Delta Multi Mandiri sebesar Rp. 27.000.000,-

9. Laporan transaksi yang sukses an. Teller ID 1050251 Nining Sukaisih tanggal 9 Desember 2005 batch 2 hal 5

10.Surat pernyataan Emita Teguh tanggal 3 Januari 2006 11.Surat pernyataan Yosephine tanggal 3 Januari 2006

12.Surat pernyataan Hj. Suliyah Teguh tanggal 6 Januari 2006 13.Surat pernyataan Dhamma Wira tanggal 27 Desember 2005 14.Surat pernyataan Ir. AM. Nasution tanggal 23 Desember 2005 15.Surat pernyataan Anny Siregar tanggal 24 Maret 2006

16.Surat pernyataan H.M. Yunus Nasution tanggal 7 Maret 2006 17.Surat pernyataan Yosephine tanggal 20 April 2006

18.Fotocopy KTP dan specimen tanda tangan an. H.M. Yunus Nasution 19.Kartu contoh tanda tangan nasabah tabungan an. EmitaTeguh rekenng No.

105-0098244498

20.Surat No. 452/GL/M/XII/05 tanggal 28 Desember 2005 an. PT. Gallata Lestarindo

21.Surat Pernyataan Nining Sukaisih NIP. 9969133982 teller Bank Mandiri Cab. Medan Zainul Arifin tanggal 9 Januari 2006

22.Berita Acara Serah Terima User ID tanggal 10 Mei 2004 User ID 1050251 dari Benget Irfan kepada Nining Sukaisih

Tomita Juniarta Sitompul : Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Karyawan PT. Bank mandiri (Studi Kasus No. 2120/ PID. B/ 2006/ PN. Mdn), 2008.

USU Repository © 2009

23.Surat dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kantor Wilayah I Medan ke PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Spoke Medan Zainul Arifin No. 1. MDN/205/168/2006 tanggal 23 Maret 2006 perihal penyelesaian rekening nasabah

24.Surat dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kantor Wilayah I Medan ke PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Spoke Medan Zainul Arifin No. 1. MDN/205/168/2006 tanggal 5 April 2006 perihal penyelesaian rekening nasabah

25.Slip pengkreditan kepada para nasabah/ganti rugi

26.3 (tiga) lembar laporan transaksi Harian User ID Nining Sukaisih

Dokumen terkait