• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK YANG DINILAI

Dalam dokumen PTK ENCEP HENDAR kelas 4 (Halaman 28-36)

NILAI A NILAI B NILAI C NILAI D

KETEPATAN IIIII II IIIII IIIII IIIII II

LAFAL IIIII II IIIII IIII IIIII III INTONASI IIII III IIIII II IIIII IIII

Dari data di atas aspek pertama yang dinilai adalah ketepatan, siswa yang mendapat nilai A sebesar (0%), nilai B sebesar (30%), nilai C sebesar (40%) dan nilai D sebesar (30%). Penilaian B pada aspek ketepatan didapat siswa dengan menyusun dan membaca kata, kalimat dan paragraf dengan benar dan tepat. Penilaian C pada aspek ketepatan didapat siswa dengan menyusun dan membaca kata, kalimat dan paragraf masih ada kesalahan dalam menyusun dan membaca kata maupun kalimat misalnya menyusun kata minuman seharusnya mi – nu – man disusunnya jadi mi – num – an. Penilaian D pada aspek ketepatan diperoleh siswa dengan menyusun dan membaca kata, kalimat maupun paragraf masih salah misalnya menyusun kata minuman jadi min – um – an.

Dari data di atas aspek kedua yang dinilai adalah lafal, siswa yang mendapat nilai A sebesar (25%), nilai B sebesar (40%), nilai C sebesar (35%), nilai D sebesar (0%). Penilaian A pada aspek lafal siswa sudah benar dalam melafalkan huruf, kata dan kalimat dengan benar. Penilaian B pada aspek lafal

siswa sudah benar tapi masih ada beberapa kata yang salah dalam mengucapkannya. Penilaian C pada aspek lafal siswa masih kurang dalam mengucapkan bebarapa kata dengan lafal baik seperti mengucapkan kata (berbagai) menjadi (bebagai), dan kata (puskesmas) menjadi (puskemas ada juga yang membacanya pukesma).

Penilaian intonasi siswa yang mendapat nilai A sebesar (35%), nilai B sebesar (25%), nilai C sebesar (40%), dan nilai D sebesar (0%). Penilaian A didasarkan pada keras siswa dalam membaca kata, kalimat dan paragraf di depan kelas, jadi siswa yang mendapat nilai A dalam membacanya terdengar dengan jelas oleh siswa lain, yang mendapat nilai B membacanya agak pelan sedikit hanya terdengar oleh siswa yang duduk di depan, yang mendapat nilai C membacanya hanya terdengar oleh dirinya sendiri dan oleh peneliti itu juga harus dekat dengan siswa yang membaca.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan guru, diperoleh informasi bahwa pembelajaran membaca permulaan dengan Metode Iqrasuku kata dapat diharapkan lebih baik, walaupun masih ada siswa yang masih bingung dalam membaca huruf-huruf sebelum kata meskipun siswa tersebut sudah menginjak bangku kelas empat. Dan masih ada yang kurang konsentrasi dalam membacakan bacaan yang ditempel di atas gabus yang sudah dikerjakan oleh siswa yang lain, walaupun guru sudah beberapa kali mengulang bacaan-bacaan yang ditempel tersebut.

Di dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pada waktu pelaksanaan Tindakan Penelitian Kelas ( PTK ), siswa kelihatannya merasa

kaku karena ada observer yang berada di dalam kelas mengikuti proses belajar mengajar, kemudian temuan yang lainnya juga siswa merasa terganggu dengan adannya pemotretan terhadap peneliti yang dilakukan oleh guru lain sehingga konsentrasi siswa menjadi kacau, akibatnya proses pembelajaranpun menjadi terganggu.

2) Analisis

Berdasarkan data hasil dari proses pembelajaran, dan instrumen penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini telah dipersiapkan selengkap mungkin. Setelah peneliti melaksanakan tindakan, selanjutnya menganalisis pelaksanaan tindakan. Analisis dilakukan dengan membandingkan catatan lapangan hasil observasi dan hasil wawancara dengan siswa, juga dengan tindakan yang diangkat oleh peneliti.

1. Hasil dari pengamatan observer terhadap peneliti dalam hal ini adalah guru dalam proses pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan Metode Iqrasuku kata ditemukan beberapa catatan dari kegiatan awal dalam menyampaikan tujuan pembelajaran guru menyampaikan tujuan kepada siswa namun pada waktu itu hanya tujuan keseluruhan pembelajaran saja yang disampaikan sedangkan indikator yang akan diberikan tidak disampaikan secara keseluruhan.

2. kegiatan appersepsi dilakukan untuk mempersiapkan siswa dalam menjawab pertanyaan yang ada hubungannya dengan pembelajaran yang akan diajarkan namun pada waktu memberikan appersepsi guru hanya ditujukan kepada salah satu siswa sehingga siswa yang lain ada yang

masih mempersiapkan alat tulis bahkan ngobrol dengan teman sebangku. 3. guru masih kurang cekatan membingbing siswa yang kurang menguasai

pemahaman huruf dan kata, sehingga kelihatannya siswa yang masih kurang akan tetap tertinggal seharusnya guru pada waktu memberikan contoh harus tetap membingbing sehingga siswa hapal betul terhadap pembelajaran yang disampaikan.

4. guru memberikan motivasi kepada siswa pada waktu memberikan ide-ide yang disampaikan melalui alat peraga.

5. pada waktu menyampaikan materi guru hanya terpaku pada tulisan yang ada di papan tulis sesuai dengan kartu huruf dan kata, seharusnya guru memberikan contoh-contoh kata yang lain sehingga siswa akan lebih paham membaca kata baru.

6. pada waktu mengadakan penilaian yang dilakukan melalui tes perbuatan, seharusnya guru harus terus membawa catatan penilaian format yang sudah disediakan pada pelaksanaan proses pembelajaran. Karena pada waktu itulah kegiatan siswa kelihatan dengan jelas tanpa ada paksaan ataupun pujian yang mengakibatkan penampilan penilaian di depan kelas akan lebih baik.

7. guru di akhir kegiatan pembelajaran sudah meyakinkan siswa dan memberikannya tugas bahwa membaca tidak hanya di sekolah saja, melainkan harus dilaksanakan sesering mungkin baik di rumah ataupun dimana saja sehingga kalau terus berlatih maka kegiatan membaca akan berhasil dan menghasilkan yang optimal.

Dengan melihat data penilaian sangat jelas sekali bahwa dalam pembelajran siklus I ini belum berhasil, sehingga selanjutnya perlu ditingkatkan. Dengan melihat data yang diambil dari lembar wawancara dengan siswa, hal ini menunjukan bahwa pembelajaran dengan menerapkan Metode Iqra siswa merasa senang dan antusias untuk belajar, terutama dalam pembelajaran membaca permulaan di kelas rendah.

3) Refleksi

Berdasarkan data yang telah dianalisis, peneliti memperoleh masukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Metode Iqrayang peneliti laksanakan sudah dapat memunculkan aspek Iqra, baik itu kata dan kalimat. Walaupun di dalam pembelajaran membaca dengan Metode Iqra belum memuaskan dan masih ada siswa yang kelihatannya tidak antusias, hal itu karena peneliti hanya memberikan latihan kepada siswa-siswa yang masih mengejah kata dengan dibaca satu kata satu kata, sehingga siswa yang agak lancar dalam membaca dengan tidak mengejah huruf-huruf tidak diperhatikan makanya mengganggu siswa lain yang belum lancar.

Tahapan refleksi dengan mengingat kembali materi yang baru dpelajari, penilaian dilakukan guru selama proses belajar berlangsung. Dalam rangka menindaklanjuti argumen diatas, maka peneliti merencanakan untuk menambah materi lainnya dengan melaksanakan tindakan 2.

2. Siklus II

Rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, direalisasikan pada pelaksanaan siklus II. Pelaksanaan siklus II mengajarkan

materi tentang membaca permulaan disesuaikan dengan rencana pembelajaran dan rencana siklus II. Secara rinci pelaksanaan tindakan pada siklus II di uraikan sebagai berikut:

b. Tindakan 1 1) Deskripsi

Siklus II tindakan 1 penelitian dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 19 Agustus 2015 dengan tema ”Kegiatan”. Tema tersebut oleh guru diuraikan dengan materi ”Kegiatan Kebersihan” kemudian oleh guru di buat dengan menggunakan media kartu huruf dengan cara memisahkan huruf-huruf dalam bacaan tersebut. Tema pada siklus II yaitu :

”Kegiatan Kebersihan”

Pada hari selasa anak-anak tidak langsung belajar. Mereka membersihkan teras kelas masing-masing yang kotor. Maklum kemarinnya turun hujan cukup besar dan hujan tersebut hujan pertama. Meskipun siswa harus mengadakan gerakan kebersihan, mereka tetap ceria. Begitu juga siswa kelas empat, ada yang bertugas mengambil air, menyapu, dan ada juga mengepel. Mereka berbagi tugas dan tidak ada yang berdiam diri.

Dalam siklus II siswa sangat antusias sekali dalam melakukan pembelajaran, karena terinspirasi oleh siklus I namun masih ada siswa yang masih pasif terhadap teman-temannya dalam kegiatan menyusun huruf-huruf menjadi sebuah kata.

Kegiatan pembelajaran dengan metode ini menggunakan media kartu huruf memerlukan waktu yang cukup lama, namun pada tindakan dua ini

siswa menggunakan waktu dengan tepat, karena dalam proses menempelkan huruf-huruf ke dalam gabus sangat cepat karena sudah mengenal dan tahu huruf-huruf yang akan ditempelkan, dan sudah berpengalaman pada tindakan satu. Keaktifan dan keantusiasan siswa dalam memberikan respon terhadap proses pembelajaran sangat menarik karena semua siswa sangat menginginkan untuk maju ke depan kelas menempelkan beberapa kartu huruf yang sudah disiapkan. Pada siklus dua membaca permulaan dengan Metode Iqra dengan memilih tema ”Kegiatan Kebersihan”. Guru membacakan dulu meteri yang akan diajarkan 8 - 10 buah kata kemudian diikuti oleh seluruh siswa membacanya. Setelah itu dilanjutkan membacanya sampai satu paragraf. Setelah selesai membaca satu paragraf guru kemudian mencoba menggunakan kartu huruf untuk menguji kemampuan masing-masing siswa dalam membaca secara bergiliran maju kedepan menempelkan kartu huruf yang sudah disediakan oleh guru.

Kemampuan siswa melakukan pembelajaran dengan materi membaca permulaan dengan menggunakan metode Iqra, memerlukan tahapan-tahapan pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai siswa berdo’a terlebih dahulu, kemudian guru mengkondisikan siswa dengan cara mengabsen siswa. Dari kegiatan absensi ini diketahui bahwa ada siswa yang tidak hadir 2 orang, karena kegiatan pembelajaran yang peneliti lakukan di luar jam pembelajaran. Setelah selesai mengabsen siswa, guru langsung mengadakan appersepsi dengan bertanya kepada siswa siapa yang sering membaca, kemudian guru bertanya lagi siapa yang suka membersikan rumahnya,

beberapa siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Kemudian guru menjelaskan materi yang akan diajarkan yaitu ”Kegiatan Kebersihan” pada buku sumber Intimedia buku B. Indonesia kelas 4 hal 100, setelah memberikan appersepsi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dengan pembelajaran yang akan dibahas, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan keterampilan membaca dengan memilih tema yang berkaitan dengan kehidupan siswa.

Guru memperlihatkan alat peraga kepada siswa, siswa menyimak alat peraga yang ditempelkan oleh guru pada papan tulis, setelah itu guru bertanya kepada siswa huruf apa yang ditempelkan? Semua siswa menjawab secara serentak huruf ”K”,

Guru bertanya lagi, ”Ini huruf apa?”

”E” ini huruf apa? ”G” sampai tersusun menjadi kata ”KEGIATAN”. Setelah kata tersebut tersusun kemudian guru bertanya lagi huruf apakah ini? ”K”, ini huruf apa? ”E”, ini huruf apa? ”B” sampai tersusun menjadi kata ”KEBERSIHAN”. Kegiatan tersebut dilakukan sambil menempelkan huruf-huruf yang disebutkan siswa tersebut diatas gabus sahingga kelihatan dan terbaca oleh seluruh siswa.

Setelah guru memberi contoh membacakan dan menyusun huruf-huruf tersebut di atas gabus, kemudian guru menyuruh siswa secara bergiliran menempelkan huruf-huruf yang harus disusun menjadi sebuah kata kemudian menjadi kalimat. Kegiatan tersebut diulang sampai semua siswa yang hadir pada kegiatan siklus II tersebut kebagian semua, sehingga semua siswa dapat

memahami dan mengerti maksud dari diadakannya kegiatan remedial tersebut. Setelah semua siswa menempelkan semua huruf-huruf yang telah tersusun menjadi sebuah kalimat, kemudian guru menyuruh satu persatu dari siswa yang hadir untuk membacakan semua huruf-huruf yang sudah tersusun menjadi sebuah kalimat tersebut, dengan bimbingan guru semuanya kebagian membacakan rangkaian huruf-huruf tersebut sampai jelas siapa yang masih kurang dan yang baik sekali dalam penilaiannya.

Sebagian siswa sudah bagus dalam membacakannya namun dalam dalam pelapalannya sebagian ada yang belum jelas dan sebagian lagi jelas, dalam intonasinya ada yang keras namun ada juga yang pelan sehingga kedengarannya tidak jelas. Hasil penilaian terhadap tes lisan yang dan perbuatan siswa dalam membaca permulaan 8 sampai 10 kata dengan Metode Iqrasuku kata diperoleh sebagai berikut.

Siklus II

Dalam dokumen PTK ENCEP HENDAR kelas 4 (Halaman 28-36)

Dokumen terkait