• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siklus III

Dalam dokumen PTK ENCEP HENDAR kelas 4 (Halaman 40-48)

Siklus II Mata pelajaran : B.Indonesia

3. Siklus III

Rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, direalisasikan pada pelaksanaan siklus III. Pelaksanaan siklus III mengajarkan materi tentang membaca permulaan disesuaikan dengan rencana pembelajaran dan rencana siklus. Secara rinci pelaksanaan tindakan pada siklus III di uraikan sebagai berikut:

c. Tindakan 1 1) Deskripsi

Siklus IIII tindakan 1 penelitian dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 28 Agustus 2015 dengan tema ”Kerajinan Tangan”. Tema tersebut oleh guru diuraikan dengan materi ”Terampil Membuat Mainan” kemudian oleh guru di buat dengan menggunakan media kartu huruf dengan cara memisahkan huruf-huruf dalam bacaan tersebut. Dalam tindakan III, siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif dan menyenangkan. Tema yang diberikan yaitu :

” Terampil Membuat Mainan”

Ivan sekarang duduk di kelas III SDN 3. Ia seorang siswa yang termasuk terampil. Setiap jadwal prakarya, ia selalu riang dan gembira. Menurut ibu guru kelas III, ia termasuk salah seorang siswa yang gemar pada pelajaran prakarya. Di rumahnya Ivan banyak memiliki mainan yang dibuatnya sendiri, seperti mainan dari tanah liat, dari bahan bekas, dan dari lipatan kertas. Ivan menyimpan minan yang dibuatnya di lemari. Tidak heran banyak teman Ivan yang meminta dibantu membuatkan mainan. Ia selalu membantu teman-temannya. Ivan membantu teman-temannya membuatkan mainan dari lipatan kertas, seperti kapal-kapalan dan perahu dari berbagai kertas warna yang disediakan oleh teman-temannya.

Kegiatan pembelajaran dengan metode ini menggunakan media kartu huruf memerlukan waktu yang cukup lama, namun pada siklus tiga ini siswa menggunakan waktu dengan tepat, karena dalam proses menempelkan huruf ke dalam gabus sangat cepat karena sudah mengenal dan tahu huruf-huruf yang akan ditempelkan. Keaktifan dan keantusiasan siswa dalam memberikan respon terhadap proses pembelajaran sangat menarik karena semua siswa sangat menginginkan untuk maju ke depan kelas menempelkan beberapa kartu huruf yang sudah disiapkan.

Pada siklus III membaca permulaan dengan Metode Iqra dengan memilih tema ”Terampil Membuat Mainan”. Guru membacakan dulu meteri yang akan diajarkan 10 - 12 buah kata kemudian diikuti oleh seluruh siswa membacanya. Setelah itu dilanjutkan membacanya sampai satu paragraf.

Setelah selesai membaca satu paragraf guru kemudian mencoba menggunakan kartu huruf untuk menguji kemampuan masing-masing siswa dalam membaca secara bergiliran maju kedepan menempelkan kartu huruf yang sudah disediakan oleh guru.

Kemampuan siswa melakukan pembelajaran dengan materi membaca permulaan dengan menggunakan metode Iqra, memerlukan tahapan-tahapan pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai siswa berdo’a terlebih dahulu, kemudian guru mengkondisikan siswa dengan cara mengabsen siswa. Dari kegiatan absensi ini diketahui bahwa ada siswa yang tidak hadir 1 orang tidak tahu alasannya apa, karena kegiatan pembelajaran yang peneliti lakukan di luar jam pembelajaran.

Setelah selesai mengabsen siswa, guru langsung mengadakan appersepsi dengan bertanya kepada siswa siapa yang sering membaca di rumahnya, kemudian guru bertanya lagi siapa yang sering membuat mainan kertas, beberapa siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Kemudian guru menjelaskan materi yang akan diajarkan yaitu ”Terampil Membuat Mainan” pada buku sumber Intimedia buku B. Indonesia kelas 4 hal 122, setelah memberikan appersepsi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dengan pembelajaran yang akan dibahas, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan keterampilan membaca dengan memilih tema yang berkaitan dengan kehidupan siswa.

Guru memperlihatkan alat peraga kepada siswa, siswa menyimak alat peraga yang ditempelkan oleh guru pada papan tulis, setelah itu guru bertanya

kepada siswa huruf apa yang ditempelkan? Semua siswa menjawab secara serentak huruf ”T”,

Guru bertanya lagi, ”Ini huruf apa?”

”E” ini huruf apa? ”R” sampai tersusun menjadi kata ”TERAMPIL”. Setelah kata tersebut tersusun kemudian guru bertanya lagi huruf apakah ini? ”M”, ini huruf apa? ”E”, ini huruf apa? ”M” sampai tersusun menjadi kata ”MEMBUAT”. Kegiatan tersebut dilakukan sambil menempelkan huruf-huruf yang disebutkan siswa tersebut diatas gabus sahingga kelihatan dan terbaca oleh seluruh siswa.

Setelah guru memberi contoh membacakan dan menyusun huruf-huruf tersebut di atas gabus, kemudian guru menyuruh siswa secara bergiliran menempelkan huruf-huruf yang harus disusun menjadi sebuah kata kemudian menjadi kalimat. Kegiatan tersebut diulang sampai semua siswa yang hadir pada kegiatan siklus III tersebut kebagian semua, sehingga semua siswa dapat memahami dan mengerti maksud dari diadakannya kegiatan remedial tersebut. Setelah semua siswa menempelkan semua huruf-huruf yang telah tersusun menjadi sebuah kalimat, kemudian guru menyuruh satu persatu dari siswa yang hadir untuk membacakan semua huruf-huruf yang sudah tersusun menjadi sebuah kalimat tersebut, dengan bimbingan guru semuanya kebagian membacakan rangkaian huruf-huruf tersebut sampai jelas siapa yang masih kurang dan yang baik sekali dalam penilaiannya.

Sebagian siswa sudah bagus dalam membacakannya namun dalam dalam pelapalannya sebagian ada yang belum jelas dan sebagian lagi jelas,

dalam intonasinya ada yang keras namun ada juga yang pelan sehingga kedengarannya tidak jelas. Hasil penilaian terhadap tes lisan yang dan perbuatan siswa dalam membaca permulaan 10 sampai 12 kata dengan Metode Iqrasuku kata diperoleh sebagai berikut.

Siklus III Mata pelajaran : B.Indonesia

Tema : “TERAMPIL MEMBUAT MAINAN”

Tabel. 4.3 : Format penilaian membaca permulaan

NO NAMA SISWA

ASPEK YANG DINILAI KETEPATA N LAFAL INTONASI A B C D A B C D A B C D 1 Anis √ √ √ 2 Abdul Jabar √ √ √ 3 Alfah √ √ √ 4 Alifiya √ √ √ 5 Agniya √ √ √ 6 Andi √ √ √ 7 Desti √ √ √ 8 Dewinta √ √ √ 9 Devi √ √ √ 10 Dadan √ √ √ 11 Levi √ √ √ 12 Padli √ √ √ 13 Rifky √ √ √ 14 Regiza √ √ √ 15 Renata √ √ √ 16 Restu √ √ √ 17 Suci √ √ √ 18 Ilham √ √ √ 19 Yoga √ √ √ 20 Salsa √ √ √ 21 Sendi √ √ √ 22 Surya √ √ √ 23 Yusuf √ √ √ 24 Zakaria √ √ √

Keterangan : A. Baik Sekali B. Baik C. Cukup D. Kurang

Dari seluruh jumlah siswa kelas empat yang berjumlah 24 orang, maka pada siklus ini didapat nilai dari data di atas dengan rincian berikut ini : yang mendapat nilai dalam ketepatan, lafal dan intonasi membaca huruf, kata dan kalimat diuraikan sebagai berikut :

ASPEK YANG DINILAI

NILAI A NILAI B NILAI C NILAI D

KETEPATAN IIIII II IIIII II IIIII IIIII LAFAL IIIII II IIIII IIII IIIII III INTONASI IIII III IIIII II IIIII IIII

Dari data di atas aspek pertama yang dinilai adalah ketepatan, siswa yang mendapat nilai A sebesar (30%), nilai B sebesar (30%), nilai C sebesar (40%) dan nilai D sebesar (0%). Penilaian A pada aspek ketepatan didapat siswa dengan menyusun dan membaca kata, kalimat dan paragraf dengan benar dan tepat. Penilaian B pada aspek ketepatan didapat siswa dengan menyusun dan membaca kata, kalimat dan paragraf sudah hampir benar. Penilaian C pada aspek ketepatan diperoleh siswa dengan menyusun dan membaca kata, kalimat mapun paragraf masih salah misalnya menyusun kata

terampil jadi te – ram - pil.

Dari data di atas aspek kedua yang dinilai adalah lafal, siswa yang mendapat nilai A sebesar (25%), nilai B sebesar (40%), nilai C sebesar (35%), nilai D sebesar (0%). Penilaian A pada aspek lafal siswa sudah benar dalam melafalkan huruf, kata dan kalimat dengan benar. Penilaian B pada aspek lafal siswa sudah benar tapi masih ada beberapa kata yang salah dalam mengucapkannya. Penilaian C pada aspek lafal siswa masih kurang dalam mengucapkan bebarapa kata dengan lafal baik seperti mengucapkan kata (terampil) menjadi (trampil), dan kata (prakarya) menjadi (prakaya ada juga yang membacanya pakaya).

Penilaian intonasi siswa yang mendapat nilai A sebesar (35%), nilai B sebesar (25%), nilai C sebesar (40%), dan nilai D sebesar (0%). Penilaian A didasarkan pada keras siswa dalam membaca kata, kalimat dan paragraf di depan kelas, jadi siswa yang mendapat nilai A dalam membacanya terdengar dengan jelas oleh siswa lain, yang mendapat nilai B membacanya agak pelan sedikit hanya terdengar oleh siswa yang duduk di depan, yang mendapat nilai C membacanya hanya terdengar oleh dirinya sendiri dan oleh peneliti itu juga harus dekat dengan siswa yang membaca.

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan guru, diperoleh informasi bahwa pembelajaran membaca permulaan dengan Metode Iqrasuku kata dapat diharapkan lebih baik, dan sudah terbukti dari ketiga siklus yang diberikan sudah mencapai maksud yang disampaikan, walaupun masih ada siswa yang masih kurang lancar dalam membaca kalimat, meskipun siswa

tersebut sudah menginjak bangku kelas empat. Dan masih ada yang kurang konsentrasi dalam membacakan bacaan yang ditempel di atas gabus yang sudah dikerjakan oleh siswa yang lain, walaupun guru sudah beberapa kali mengulang bacaan-bacaan yang ditempel tersebut.

3) Analisis

Berdasarkan data hasil dari proses pembelajaran, dan instrumen penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini telah dipersiapkan selengkap mungkin. Setelah peneliti melaksanakan tindakan, selanjutnya menganalisis pelaksanaan tindakan. Analisis dilakukan dengan melihat hasil karya siswa yang dilakukan di depan kelas, juga dengan tindakan lain yang diangkat oleh peneliti dalam proses pembelajaran.

Dengan melihat data penilaian sangat jelas sekali bahwa dalam pembelajraan siklus III ini sudah hampir berhasil, sehingga selanjutnya perlu ditingkatkan dengan membaca sendiri baik di sekolah maupun di rumahnya . Dengan melihat data yang diambil dari proses penilaian siswa, hal ini menunjukan bahwa pembelajaran dengan menerapkan Metode Iqrasiswa merasa terbantu dan terbukti berhasil dari banyaknya siswa yang sudah bisa membaca dengan agak lancar.

3) Refleksi

Berdasarkan data yang telah dianalisis, peneliti memperoleh masukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Metode Iqra yang peneliti laksanakan sudah dapat memunculkan aspek Iqra, baik itu kata dan kalimat. Di dalam pembelajaran membaca dengan Metode Iqra sudah memuaskan dan

menggunakan media yang beranek ragam, semua siswa kelihatannya sangat antusias, hal itu karena peneliti memberikan latihan terus menerus kepada siswa-siswa yang masih mengejah kata dengan dibaca satu kata satu kata, sehingga siswa yang kurang lancar dalam membaca sedikit-sedikit dapat membaca dengan lancar walaupun masih jauh dari kesempurnaan seperti siswa yang lainnya.

Tahapan refleksi dengan mengingat kembali materi yang baru dipelajari, penilaian dilakukan guru selama proses belajar berlangsung. Dalam rangka menindaklanjuti setiap siklus yang peneliti laksanakan, akhirnya penelitian dilaksanakan dengan menggunakan tiga siklus, proses dari ketiga siklus tersebut akan diperdalam lagi pada pembelajaran remedial selanjutnya oleh guru yang lain menggunakan media yang sudah dipakai oleh peneliti. Penelitian yang telah dilaksanakan sangat membantu terhadap siswa-siswa tersebut, yang selanjutnya mereka tingkatkan lagi dikelas-kelas berikutnya.

Dalam dokumen PTK ENCEP HENDAR kelas 4 (Halaman 40-48)

Dokumen terkait