• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saat ini, ASSA memiliki 12.972 unit kendaraan sewa dengan pelanggan korporat lebih dari 800, 2.733 juru mudi berpengalaman, 15 kantor

Dalam dokumen Laporan Tahunan - ASSA Rent (Halaman 52-58)

cabang dan sekitar 690 bengkel perbaikan resmi.

Saat ini, ASSA memiliki 12.972 unit kendaraan sewa dengan pelanggan korporat lebih dari 800, 2.733 juru mudi berpengalaman, 15 kantor cabang dan sekitar 690 bengkel perbaikan resmi.

Laporan Direksi

experienced drivers, 15 branch offices and about 690 official repairing workshops.

On its impelmetnation, ASSA’s business development initiative will automatically demand development of human resoruces, infrastructure and capital as well. Initial Public Offering which was carried in 2012 was proven holding significant contribution in strengthening Company’s equity. The capital was disbursed to enforce Company’s infrastructures namely reliable HR, integrated technology system, outlet and workshop distribution and quality service as well as providing solution. Particularly for IT system development, as end of 2013, the Company has developed SAP as foundation of integrated business system implementation.

Financial and Operational performance

During one decade of operation activity, ASSA has carried effective business transformation stpes based on commitment to provide integrated car rental solution in national level. Each of business segment which provides positive contribution to total income of ASSA in current year is including long an dhort term rental service, vehicle management system, logistic service to professional driver service and used car trading.

On behalf of strong synergy and partnership among the Company with employees, customers and partners, in 2013, ASSA posted excellent performance growth. This is proven by Company’s accomplishment booking net income fo Rp92.04 billion or grew by 212.50% from previous year of Rp29.45 billion. This was affected by rental vehicle growth, increase in number of used car sold, and lower interest rate as well as more efficient financial management.

korporat lebih dari 800, 2.733 juru mudi berpengalaman, 15 kantor cabang dan sekitar 690 bengkel perbaikan resmi.

Pada pelaksanaannya, upaya pengembangan bisnis ASSA otomatis membutuhkan pengembangan sumber daya manusia, infrastruktur dan modal. Penawaran umum

perdana (Initial Public Offering/IPO) yang dilaksanakan

pada 2012 lalu terbukti berperan besar memperkuat modal Perusahaan. Modal itulah yang kemudian disalurkan untuk memperkuat infrastruktur Perusahaan, antara lain: SDM yang kuat, sistem teknologi yang terintegrasi, penyebarluasan outlet dan bengkel serta pelayanan yang berkualitas dan memberikan solusi. Khusus untuk pengembangan sistem TI, pada akhir 2013 lalu Perusahaan telah menyiapkan SAP sebagai fondasi penyelenggaraan proses bisnis yang terintegrasi.

Kinerja Operasional dan Keuangan

Selama satu dekade penuh beroperasi, ASSA telah melakukan langkah-langkah transformasi bisnis yang jitu sesuai komitmennya dalam menyediakan solusi penyewaan kendaraan terintegrasi di tingkat nasional. Adapun masing-masing segmen usaha yang memberikan kontribusi positif terhadap jumlah pendapatan ASSA pada tahun ini meliputi jasa penyewaan jangka panjang dan pendek, sistem pengelolaan kendaraan, pelayanan logistik hingga penyediaan juru mudi profesional dan penjualan mobil bekas.

Berkat jalinan sinergi dan kemitraan yang kuat antara Perusahaan dengan para karyawan, pelanggan dan rekanan, pada tahun 2013 ASSA mampu mencatat pertumbuhan kinerja yang sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan perusahaan dalam mencapai rekor baru laba bersih sebesar Rp92,04 miliar atau naik sebesar 212,50% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp29,45 miliar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan kendaraan yang disewakan, peningkatan jumlah kendaraan bekas yang dijual serta tingkat bunga yang lebih rendah dan pengelolaan keuangan yang lebih efisien.

212,50%

Peningkatan Laba Bersih

The net income growth was acquired from Company’s income which grew by 28.35% from Rp793.86 billion in 2012 to Rp1.02 trillion in 2013. Increase in ASSA’s operating income was realized from car rental segment (59.45%), used care sales (19.70%), logistic service (13.96%) and driver service (6.89%).

Gross Profit Margin increased from 33.84% to 33.93% which mainly due to decrease in cost of used car sold which decreased to 78.63% from previous year of 82.86%.

Operating Profit Margin was slightly sloped from 20.99% to 20.87% in 2013 which mainly due to increase in salary and allowance after raising of Regional Minimum Wage nationwide.

Human Resources Development

As a service provider, ASSA assures of employees role as major engine for Company’s growth. Therefore, by firmly holding to ASSA People Excellence concept, the Company formulates ASSA HR management and development policy starting from recruitment, selection, training, assessment process to employee welfare program and industrial relation management.

Throughout 2013, ASSA HR management focused on several key strategies which are realized on series of program namely revitalization of corporate culture, ASSA Quality Continuous Improvement, Leadrs Pipeline creation, e-learning development and ASSA Academy establishment. On the other hand, the Company also periodically conducts employees survey to hear their aspiration towards the Company. Result of the survey will be placed as reference for ASSA’s future growth.

In every year, ASSA holds HR education and training program. For 2013, total budget allocated reached to

Pertumbuhan laba bersih tersebut berasal dari pendapatan perusahaan yang naik sebesar 28,35% dari Rp793,86 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1,02 triliun pada 2013. Peningkatan pendapatan usaha ASSA ini datang dari segmen penyewaan kendaraan (59,45%), penjualan kendaraan bekas (19,70%), jasa logistik (13,96%) dan sewa juru mudi (6,89%).

Gross Profit Margin meningkat dari 33,48% menjadi 33,93% hal ini disebabkan terutama oleh harga pokok kendaraan bekas yang menurun menjadi 78,63% dibanding tahun lalu sebesar 82,86%

Operating profit margin mengalami sedikit penurunan dari 20,99% menjadi 20,87% di tahun 2013 terutama karena kenaikan gaji dan tunjangan dimana hal ini disebabkan kenaikan UMR secara nasional.

Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Sebagai perusahaan jasa, ASSA meyakini bahwa peran karyawan merupakan penggerak utama pertumbuhan perusahaan. Karena itu, berpegang teguh pada konsep

ASSA People Excellence, Perusahaan menyusun kebijakan

pengelolaan dan pengembangan SDM ASSA mulai dari proses rekrutmen, seleksi, pelatihan, penilaian hingga program kesejahteraan karyawan dan pengelolaan hubungan industrial.

Selama tahun 2013, pengelolaan SDM ASSA memper- hatikan beberapa strategi utama yang diwujudkan dalam rangkaian program, antara lain: revitalisasi budaya

perusahaan; ASSA Quality Continuous Improvement;

pembentukan leaders pipeline; pengembangan pembelajar-

an mandiri (e-learning) dan pembentukan ASSA Academy.

Di samping itu, Perusahaan juga rutin melakukan survei kepada karyawan untuk mendengar aspirasi mereka terhadap Perusahaan. Hasil survei ini kemudian menjadi acuan bagi perkembangan ASSA di masa mendatang. Setiap tahunnya ASSA menyelenggarakan serangkaian program pendidikan dan pelatihan SDM. Untuk tahun

Laporan Direksi

Rp950 million which increased by 25% from budget of 2012 of RP760 million.

Corporate Governance Practice

For ASSA, Good Corporate Governance implementation is a realization of Company’s appreciation regarding the trust given from the customers, regulator, public and all shareholders as well as stakehodlers for ASSA’s performance. To maintain respective trust, ASSA holds the activity based on Good Corporate Governance (GCG) where the daily operational activity is always referred to written Standard Operational Procedure (SOP) which continuously aligns with Company’s business demand.

Commitment of management on GCG implementation in ASSA also provides added value for the Company among the customers and investor. In 2013, the commitment drove the Company as Trusted Company based on Corporate Governance Perception Index (CGPI) on Good Corporate Governance Award 2013.

Corporate Social Responsibility

To promote improvement of living quality of all stakeholders, the Company focuses Corporate Social Responsibility (CSR) program to four aspects which are social responsibility to environment, employees and customers. Throughout 2013, total fund allocated by ASSA for CSR program reached to Rp567 million.

One of proud achievement of ASSA CSR program is Company’s compliance in implementing Environmental Impact Analysis (AMDAL) as regulated under State Minsitry of Environment Regulation No. 11 of 2006

2013, jumlah biaya yang dialokasikan mencapai Rp950 juta Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 25% dibandingkan anggaran tahun 2012 yakni sebesar Rp760 juta.

Praktik Tata Kelola Perusahaan

Bagi ASSA, penerapan tata kelola perusahaan yang baik merupakan wujud apresiasi Perusahaan atas kepercayaan yang diberikan pelanggan, regulator, masyarakat dan seluruh pemegang saham serta pemangku kepentingan terhadap kinerja ASSA. Untuk mempertahankan kepercayaan tersebut, ASSA melaksanakan kegiatannya

berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance/GCG) dimana kegiatan operasional

yang dilakukan sehari-hari selalu dilandasi oleh Standard

Operational Procedure (SOP) tertulis yang senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan usaha perusahaan.

Komitmen manajemen terhadap implementasi GCG di ASSA juga turut memberikan nilai tambah bagi Perusahaan di mata pelanggan dan investor. Pada tahun 2013, komitmen ini membawa Perusahaan sebagai

Trusted Company berdasarkan Corporate Governance

Perception Index (CGPI) dalam penyelenggaraan Good Corporate Governance Award 2013.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Dalam rangka mengedepankan peningkatan kualitas kehidupan seluruh pemangku kepentingan, Perusahaan memfokuskan program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) pada empat aspek yakni tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, masyarakat, karyawan dan pelanggan. Sepanjang tahun 2013, total dana yang dialokasikan oleh ASSA untuk program CSR mencapai Rp567 juta.

Salah satu yang patut diacungi jempol dalam program CSR ASSA adalah kepatuhan Perusahaan terhadap penerapan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Atas Lingkungan) yang telah diatur dalam Peraturan

regarding Type of Business Plan and/or Activity which shall be obligated with Environmetnal Impact Analysis (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup - AMDAL). Currently, the Company has formulated Environemtal Management Document (DPLH) aas well as RKL – RPL for Pool and Car Service Stall activity owned band managed by the Company in CIlincing, North Jakarta. Commitment of the Company which has been carried in relation with DPLH namely: Temporary License for Hazardous and Dangerous Waste Temporary Disposal, the making of bipore absorbing hole, STP construction to manage liquid waste from car wash process, and DPLH periodic reporting in every 6 (six) months to the Regional Environment Management Agency of DKI Jakarta Province as well as related institutions.

Business Prospect

High demand of mode of transportation in Indonesia which mostly in supporting corporate bsuienss mobility, drives us to confident that market of car rental business still promising. It was recorded as last quarter of 2013, estimated about 1.5 million unit operational vehicle for Indonesian Company which 450 thousand unit is potentially as rental vehicle. Based on the data, it can be projected that car rental business market share in Indonesia is still promising.

Also, based on respective data, rental business growth in Indonesia is estimated to grow by 20% to 30% per annum. Supported with relatively stable economic and political condition, car retnal business opportunity remains promising and can be assured will still attractive to 2014 and next years to come.

Concerning the opportunity, the Company continues to innovate and improve car rental service to all customers while anticipating the General Election which is predicted to affect national economic condition in 2014.

Menteri Negara Lingkungan Hidup No.11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Saat ini perusahaan telah membuat DPLH (Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup) dan RKL-RPL untuk kegiatan Pool dan Stall Service Mobil yang dimiliki dan dikelola oleh perusahaan di Cilincing, Jakarta Utara. Komitmen perusahaan yang telah dilaksanakan terkait DPLH, yaitu: perolehan Ijin Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah B3, pembuatan lubang resapan biopori, pembangunan STP untuk mengolah limbah cair yang berasal dari proses pencucian mobil; dan pelaporan pelaksanaan DPLH secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta dan instansi-instansi terkait.

Prospek Usaha

Tingginya kebutuhan alat transportasi di Indonesia terutama dalam menunjang mobilitas bisnis perusahaan, membuat kami yakin bahwa pasar di bisnis penyewaan kendaraan masih sangat besar. Tercatat hingga kuartal akhir 2013 diperkirakan terdapat 1,5 juta unit kendaraan operasional Perusahaan di Indonesia dan 450 ribu unit di antaranya merupakan potensial kendaraan sewa. Berdasarkan data tersebut, dapat diprediksi bahwa pangsa pasar bisnis penyewaan kendaraan di Indonesia masih sangat besar.

Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan usaha rental di Indonesia diprediksi akan naik antara 20% hingga 30% per tahunnya. Ditunjang dengan kondisi perekonomian yang relatif stabil dan iklim politik serta keamanan negeri yang kondusif, peluang bisnis penyewaan mobil tetap menjanjikan dan bisa dipastikan akan terus bersinar hingga tahun 2014 dan beberapa tahun ke depan.

Membaca peluang tersebut, Perusahaan terus berinovasi dan memperbaiki pelayanan penyewaan mobil terhadap seluruh pelanggan seraya tetap bersikap antisipatif terhadap penyelenggaraan Pemilihan Umum yang diprediksi turut mempengaruhi kondisi perekonomian nasional pada tahun 2014.

Laporan Direksi

Closing

On behalf of the Board of Directors, we’d like to express appreciation to all employees who have worked faithfully that the Company achieved excellent performance in 2013. We’d also like to express gratitude to the Board of Commissioners who has provided direction and guideline on the Company’s management as well as every shareholders and stakeholders for every trust and support given to the Board of Dierctors in managing the Company.

To the customers, partners and public, the Company appreciates every trust given, that ASSA will continuously provide best performance to all stakeholders.

Penutup

Atas nama Direksi, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan Perusahaan yang telah bekerja dengan penuh dedikasi sehingga Perusahaan meraih kinerja yang sangat baik pada tahun 2013. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pengelolaan Perusahaan serta seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan kepada Direksi dalam mengelola Perusahaan.

Kepada pelanggan, rekanan dan masyarakat, Perusahaan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan, sehingga ASSA senantiasa mampu memberikan yang terbaik kepada segenap pemangku kepentingan.

Atas nama Direksi On behalf of the Board of Directors

Prodjo Sunarjanto, SP

Presiden Direktur President Director

Dalam dokumen Laporan Tahunan - ASSA Rent (Halaman 52-58)