BAB II LANDASAN TEORI
2.5 Assembly Chart
Assembly Chart Peta rakitan adalah gambaran grafis dari urutan-urutan aliran
komponen dan rakitan-bagian (sub assembly) ke rakitan suatu produk (Apple, 1990).
Akan terlihat bahwa peta rakitan menunjukkan cara yang mudah untuk memahami:
1. Komponen-komponen yang membentuk produk.
2. Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama.
3. Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian.
4. Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan.
5. Keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian.
6. Gambaran menyeluruh dari proses rakitan.
7. Urutan waktu komponen bergabung bersama.
8. Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan. Tujuan dari Assembly Chart terutama untuk menunjukkan keterkaitan antara komponen
Tujuan dari Assembly Chart terutama untuk menunjukkan keterkaitan antara komponen
23
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Pengumpulan Data
Tabel 3. 1 Pengumpulan Data
1. STASIUN PEMOTONGAN 1.1 PEMOTONGAN BESI
A. PEMOTONGAN BESI SIKU RANGKA COVER SAMPING
Tabel 3. 1 Tabel Pengumpulan Data NO SETUP PENGUKUR
AN PROSES
B. PEMOTONGAN BESI HOLO RANGKA COVER BAWAH
N
C. PEMOTONGAN BESI PLAT PENYANGG BAUT COVER SAMPING RANGKA COVER DEPAN
NO SETUP PENGUKURAN PROSES
E. PEMOTONGAN BESI HOLORANGKA COVER BELAKANG
NO SETUP PENGUKURAN PROSES
1 54 165 610
2 60 171 604
3 59 170 605
4 58 169 606
5 57 168 612
∑ 288 843 3037
1.2 PEMOTONGAN
KOMPONEN KAYU MULTIPLEK A. PEMOTONGAN KAYU
MULTIPLEK COVER SAMPING
B. PEMOTONGAN
KAYUMULTIPLEK COVER DEPAN
C. PEMOTONGAN KAYU
1.3 PEMOTONGAN KOMPONEN PELAPIS COVER PLC (HPL) A. PEMOTONGAN HPL COVER SAMPING
B. PEMOTONGAN HPL COVER DEPAN
C. DRILL BAUT BESI SIKU RANGKA COVER DEPAN C. PEMOTONGAN HPL COVER BELAKANG
2. STASIUN DRILL
2.1 DRILLING KOMPONEN BESI B. DRILL BESI PLAT PENYANGGA BAUT
NO SET
UP PENGUKURAN PROSES
1 45 180 300
2 47 181 301
3 46 182 302
4 48 183 303
5 49 184 304
∑ 235 910 1510
NO SET
UP PENGUKURAN PROSES
1 20 28 33
2 14 14 31
3 16 15 32
4 15 16 33
5 17 17 4
∑ 82 90 133
D.. DRILL LUBANG BAUT BESI HOLO RANGKA COVER
BELAKANG
2.2 DRILLING KOMPONEN KAYU A. DRILL KOMPONEN KAYU COVER DEPAN
PENGUKURAN PROSES
1 133 195 145
C. DRILL LUBANG BAUT SIKU RANGKA COVER DEPAN
NO SET
3. STASIUN BENDING A. BENDING BESI HOLO RANGKA COVER BAWAH
NO SET RANGKA COVER BELAKANG
NO SET
4. STASIUN PENGELASAN
5. STASIUN PENGECETAN
NO SET
3.2 Pengolahan Data
3.2.1 Hitung rata-rata waktu siklus dan waktu set up (jika dari stasiun kerja) 1. STASIUN PEMOTONGAN
1.1 PEMOTONGAN BESI
A. PEMOTONGAN BESI SIKU RANGKA COVER SAMPING
∑x Set up = 51
B. PEMOTONGAN BESI HOLO RANGKA COVER BAWAH
∑x Set up = 45
• Waktu sikuls
C. PEMOTONGAN BESI PLAT PENYANGGA BAUT COVER
∑x Set up = 118
D. PEMOTONGAN BESI SIKU RANGKA COVER DEPAN
∑x Set up = 160
• Waktu sikuls
E. PEMOTONGAN BESI HOLO RANGKA COVER BELAKANG
∑x Set up = 288 s
1.2 PEMOTONGAN KOMPONEN MULTIPLEK
A. PEMOTONGAN KAYU MULTIPLEK COVER SAMPING
∑x Set up = 28 s
∑x Pengukuran = 114 s
∑x Proses = 1432 s
N = 5
• Waktu set up
B. PEMOTONGAN KAYU MULTIPLEK COVER DEPAN
∑x Set up = 510 s
C. PEMOTONGAN KAYU MULTIPLEK COVER BELAKANG
∑x Set up = 517 s
∑x Pengukuran = 352 s
∑x Proses = 992 s
N = 5
• Waktu set up
1.3 PEMOTONGAN KOMPONEN PELAPISCOVER PLC
A. PEMOTONGAN HPL COVER
B. PEMOTONGAN HPL COVER DEPAN
C. PEMOTONGAN HPL COVER BELAKANG
∑x Set up = 522 s
➢ Total Waktu setup stasiun 1(pemotongan)
Multiplek cover samping 5,6
7 Multiplek cover depan 102
8 Multiplek cover belakang 103,4
9
HPL
HPL cover samping 123,6
10 HPL cover depan 136,4
11 HPL cover belakang 104,4
Jumlah 682,2
Waktu setup pada stasiun pemotongan = 682,2 detik
➢ Total Waktu siklus stasiun 1(pemotongan)
No Elemen Rata-rata
Siklus (s) 1
Besi
Besi siku rangka cover samping 139,2
2 Besi holo rangka cover bawah 1248
Multiplek cover samping 309,2
7 Multiplek cover depan 333,8
8 Multiplek cover belakang 268,8
9
HPL
HPL cover samping 2179,4
10 HPL cover depan 2072,2
11 HPL cover belakang 1340,2
Jumlah 9510,6
Waktu siklus pada stasiun pemotongan = 9510,6 detik
2. STASIUN DRILL
2.1 DRILLING KOMPONEN KAYU
A. DRILL LUBANG BAUT SIKU RANGKA COVER SAMPING B. DRILL BESI PLAT PENYANGGA BAUT COVER SAMPING
∑x Set up = 235 s
C. DRILL BAUT BESI SIKU RANGKA COVER DEPAN
∑x Set up = 82 s
• Waktu sikuls
D. DRILL LUBANG BAUT BESI HOLOCOVER BELAKANG
∑x Set up = 647 s
2.2 DRILLING KOMPONEN KAYU MULTIPLEK
A. DRILL LUBANG KOMPONEN KAYU COVER DEPAN
∑x Set up = 234 s
• Waktu sikuls
B. DRILL LUBANG BAUT COVER SAMPING
∑x Set up = 207 s
C. DRILL LUBANG BAUT SIKU RANGKA COVER DEPAN
∑x Set up = 101 s
• Waktu sikuls
waktu Siklus = ∑ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛+∑ 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠
𝑁
= 145+489
5
=
126.8 sD. DRILL LUBANG BAUT COVER BELAKANG
∑x Set up = 377 s
∑x Pengukuran = 275 s
∑x Proses = 232 s
N = 5
• Waktu set up
waktu set up = ∑ 𝑥𝑖
𝑛 = 377
5
= 75.4 s
• Waktu sikuls
waktu Siklus = ∑ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛+∑ 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠
𝑁
= 275+232
5
=
101.4 s➢ Waktu setup stasiun drill
No Elemen Rata-rata
Setup (s) 1
Besi
Besi plat penyangga cover samping 47
2 besi siku rangka cover depan 16.4
3 Besi holo cover belakang 129.4
4
Multiplek
Multiplek cover depan 46.8
5 Lubang baut cover samping 41.4
6 Lubang baut siku rangka cover depan 20.2
7 Lubang buat cover belakang 75.4
Jumlah 376.6
*Waktu setup pada stasiun drill = 376.6 detik
➢ Waktu siklus pada stasiun drill
No Elemen Rata-rata
Siklus (s) 1
Besi
Besi plat penyangga cover samping 484
2 besi siku rangka cover depan 44.6
3 Besi holo cover belakang 338.4
4
Multiplek
Multiplek cover depan 795.4
5 Lubang baut cover samping 104
6 Lubang baut siku rangka cover depan 126.8
7 Lubang buat cover belakang 101.4
Jumlah 1994.6
*Jumlah waktu siklus stasiun drill = 1994.6 detik
*Waktu siklus ada stasiun 2 = 1994.6 detik
3. STASIUN BENDING
A. BENDING BESI HOLO RANGKA COVER BAWAH
∑x Set up = 166 s
B. BENDING BESI HOLO RANGKA COVER BELAKANG
∑x Set up = 60 s
➢ Waktu setup pada stasiun 3 (bending)
No Elemen Rata-rata
Setup (s) 1 Bending besi holo rangka cover bawah 33.2 2 Bending besi holo rangka cover belakang 12
Jumlah 45.2
*Jumlah waktu setup pada stasiun 3 = 45.2 detik
➢ Waktu siklus pada stasiun 3 (bending)
No Elemen Rata-rata
Siklus (s) 1 Bending besi holo rangka cover bawah 52 2 Bending besi holo rangka cover belakang 2684
Jumlah 2736
*Jumlah waktu siklus pada stasiun 3 = 1734 detik 4. STASIUN PENGELASAN
∑x Set up = 410 s
5. STASIUN PENGECETAN
6. STASIUN FINISHING COVER
∑x Set up = 460 s
7. STASIUN PERAKITAN
➢ Total Waktu Setup dan Waktu Siklus (Stasiun1-Stasiun 7) Waktu siklus total
No Stasiun Waktu
Waktu siklus total = Waktu Setup+Waktu siklus
= 1472+23509.6
= 24981.6 s
3.2.2 Buat skema tata letak untuk semua stasiun kerja (skala 1 : 5)
Pengukuran Pemotongan
Besi Bending
Mesin Bor (Drill)
Pengelasan
Pengecatan
Pemotongan Multipleks
Pengaplikasian HPL Perakitan Kerangka dan Alas
PLC
3.2.3 Buatlah peta proses operasi dari keadaan sekarang, lengkap dengan perhitungan waktunya (asumsi waktu standar = waktu siklus)
Gambar 3.2 1 Peta Proses Operasi
3.2.4 Buatlah Assembly Chart dari proses pembuatan PLC
II
III
IV
V
I,II
I,II,III
IV,V
I,II,III,IV ,V Besi Hollo, 1
Besi siku , 1
Besi Plat, 1
Multipleks, 1
HPL, 1
Pengelasan
Pengelasan
Pengaplikasian HPL pada Multipleks
Perakitan I
Tabel 3.2 4 Diagram Assembly Chart
3.2.5 Buatlah peta Aliran proses
WKT JML WKT JML WKTJML
Operasi 416 23
Jarak (m) Jumlah Waktu (menit) ANALISA
APA DIMANA KAPAN SIAPA BAGAIMANA
SEKARANG USULAN BEDA
PETA ALIRAN PROSES RINGKASAN
ORANG BAHAN KERTAS
SEKARANG DIPETAKAN OLEH TANGGAL DIPETAKAN LAMBANG
Memotong HPL cover belakang
Drill lubang baut besi plat penyangga cover samping
Drill lubang baut besi siku penyangga cover depan
Penyimpanan
Bending besi holo rangka cover belakang Pengelasan
Pengecatan
Finishing cover (Pelapisan HPL) Perakitan dan Pengecekan PLC Drill lubang multiplex cover depan Drill lubang baut multiplex cover samping Drill lubang baut cover belakang Bending besi holo rangka cover bawah Drill lubang baut besi holo cover belakang Memotong multiplex cover samping Memotong multiplex cover depan Memotong multiplex cover belakang Memotong HPL cover samping Memotong HPL cover depan
Memotong besi siku rangka cover samping Memotong besi holo rangka cover bawah Memotong besi plat penyangga baut cover samping
Memotong besi siku rangka cover depan Memotong besi holo rangka cover belakang
Tabel 3.2 5 Tabel Peta Aliran Proses
50
BAB IV ANALISIS
4.1 Jelaskan dalam tipe produksi apa waktu set up yang sangat berpengaruh (job shop atau mass production)
Dari data yang diambil dari prktikum ini tipe produksi yang dipakai yaitu dengan tipe
“Mass Production”,karena dilihat dari data Peta Proses Operasi alur proses yang dikerjakan dilakukan secara teratur.
4.2 Berdasarkan Peta Proses Operasi yang telah dibuat, hitung perkiraan jumlah masing – masing bahan yang diperlukan untuk membuat PLC sebanyak 100 buah.
Bahan yang digunakan :
- Besi Siku : 1 batang - Besi Plat : 1 batang - Besi Holo : 1 batang - Multiplex (6mm) : 1 lembar - Multiplex (10mm) : 1 lembar
- HPL : 1 Gulung
- Baut : 16 pcs
- Mur : 16 pcs
- Lem : 1 Kaleng
Bahan yang digunakan untuk 100 buah PLC :
- Besi Siku : 1 batang x 100 = 100 batang - Besi Plat : 1 batang x 100 = 100 batang - Besi Holo : 1 batang x 100 = 100 batang - Multiplex (6mm) : 1 lembar x 25 = 25 lembar - Multiplex (10mm) : 1 lembar x 50 = 50 lembar - HPL : 1 Gulung x 100 = 100 gulung
- Baut : 16 pcs x 100 = 1600 pcs
- Mur : 16 pcs x 100 = 1600 pcs
- Lem : 1 Kaleng x 50 = 50 kaleng
Penggunaan bahan untuk memproduksi PLC sebanyak 100buah tidak sama rata dikarenakan dalam pembuatan 1 PLC bahan-bahan tersebut masih ada yang tersisa dan Praktikan memperkirakan bahan tersebut dapat digunakan untuk berapa buah PLC.
4.3 Lakukan analisis terhadap Peta Proses Operasi dan buat Peta Operasi usulan berdasarkan analisis tersebut
Berdasarkan dari OPC sebelumnya,proses kerja yang dilakukan kurang lengkap dan diusulkan untuk memperjelas proses kerja pada tiap stasiun yang ada.
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil laporan praktikum ini yaitu pengumpulan data dan proses kerja dari tiap stasiun kurang teliti yang mengakibatkan terjadinya waktu proses kerja yang berlebih dan kurang efisien.
Saran pada praktikum kali ini ialah dalam pengambilan data lebih teliti dan jangan mengikuti data pada praktikum sebelumnya (Proses Manufakur) yang dalam
pengambilan datanya kurang telitiyang mengakibatkan laporan hasil praktikumtidak efisien.
54
DAFTAR PUSTAKA
Website :
https://fariedpradhana.wordpress.com/2012/04/24/peta-peta-kerja/
website
http://hierone1.blogspot.com/2013/04/langkah-langkah-prosedur-sampling.html
website
https://serupa.id/flowchart-diagram-alir-pengertian-jenis-simbol-notasi/
website
https://www.wikiwand.com/id/Diagram_alir website
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00092-TI%20Bab2001.pdf
MODUL II
PENGUKURAN WAKTU KERJA
Disusun oleh:
Kelompok 6
LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA JAKARTA
2022
Arif subagya 2070031065
Aldi Hasbiyal F 2070031069
Amalia Dwi Septiani 2070031085 Indri Novadiyanti 2070031071 Muchamad Alfariz 2070031084
Teguh Sektiono 2070031079
Adhitya Nugraha 2070031090
Yudhistira Syam Isgito 2070031070 Luthfi Syahputro 2070031064
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan praktikum ini telah dibuat oleh
Nama : Amalia Dwi Septiani
NIM : 2070031085
Program Studi : Teknik Industri
Fakultas/Universitas : Teknik/Universitas Krisnadwipayana Waktu Pelaksanaan : 21 Mei 2022-28 Mei 2022
Judul : Pengukuran Waktu Kerja
Telah diperiksa dan disetujui untuk diberikan penilaian yang sebagimana mestinya.
Mengetahui,
Kepala Laboratorium
Aries Abbas,S.t,M.M,M.T NIDN :03290565505
Asisten Laboratorium
Ainul Risqi
NIM : 1970031023
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya.
Penulisan Laporan Akhir Praktikum ini bertujuan untuk Memenuhi tugas mata kuliah Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi 2
Dalam penyusunan Laporan Akhir Praktikum ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi terciptanya proposal yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.
Jakarta, 21 Mei 2022
Kelompok 6
iv
DAFTARI ISI
LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTARI ISI... iv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.6 Sistematika Penulisan ... 6 BAB II LANDASAN TEORI ... 7 2.1 Pengukuran Waktu ... 7 2.2 Pengukuran Waktu Kerja ... 7
2.2.1 Pengukuran Waktu Kerja dengan Metode Jam Henti (Stopwatch Time Study)... 10 2.2.2 Uji keseragaman ... 10 2.2.3 Uji kecukupan data ... 12 2.3 Waktu baku... 12 BAB III PENGUMPULAN DAN PNEGOLAHAN DATA ... 18 3.1 Pengumpulan Data... 18 3.2 Pengolahan Data ... 31 3.2.1 Uji keseragaman... 31 3.2.2 Uji kecukupan data... 55 3.2.3 Hitung rata-rata waktu siklus proses dan waktu siklus set updari setiap pekerjaan untuk setiap stasiun kerja... 88 3.2.4 Hitung Waktu Normal Dari Seluruh Stasiun Kerja Dari Setiap
Pekerjaan Untuk Setiap Stasiun Kerja Dari Seluruh Stasiun Kerja ... 95 3.2.5 Tentukanlah Waktu Baku Dari Setiap Pekerjaan Untuk Setiap Stasiun Kerja Dari Setiap Stasiun Kerja ... 104 3.2.6 Tentukan Waktu Baku Keseluruhan dari Setiap Stasiun Kerja hingga menjadi Waktu Baku Dalam 1 Kali Pembuatan Produk... 116 BAB IV ANALISA ... 117
v
4.1 Berikan Analisis Tentang Penggunaan Metode Pengujian Kecukupan Data dan Keseragaman Data Yang Ada ... 117 4.2 Jelaskan Pengertian Dari Kondisi Data Seragam dan Data-Data Tidak Seragam ... 117
4.2.1 Data seragam ... 117 4.2.2 Data tidak seragam ... 118 4.3 Jelaskan alasan anda dalam penguraian elemen pekerjaan yang dilakukan pada shift anda (hubungan dengan prinsip penguraian elemen) ... 118 4.4 Jelaskan pengaruh tingkat ketelitian dan keyakinan pada jumlah data yang harus dikumpulkan dalam pengukuran waktu ... 118 4.5 Berikan penjelasan tentang pemilihan nilai faktor penyesuain dan
kelonggaran pada setiap elemen operasi disemua stasiun kerja yang di
praktikum berdasarkan kondisi nyata saat praktikum ... 119 4.5.1 Faktor penyesuain ... 119 4.6 Berikan analisis dari perhitungan waktu siklus,waktu normal dan waktu baku yang telah dilakukan ... 119
4.6.1 Analisis Waktu Siklus ... 119 4.6.2 Analisis Waktu Normal ... 120 4.6.3 Analisis Waktu Baku... 121 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 122 5.1 Kesimpulan ... 122 5.2 Saran ... 122 DAFTAR PUSTAKA ... 123
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Tabel Pengumpulan Data ... 18 Tael 3.2.5 Total Waktu Baku Pemotongan ... 114
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.2. 1 Uji Keseragaman... 31
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1. Pengukuran Waktu
Waktu merupakan elemen yang sangat menentukan dalam merancang atau memperbaiki suatu sistem kerja. Peningkatan efisiensi suatu sistem kerja mutlak berhubungan dengan waktu kerja yang digunakan dalam berproduksi.
Pengukuran waktu (Time Study) pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menentukan lamanya waktu kerja yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang sudah terlatih) untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifikasi. Pada tingkat kecepatan kerja yang normal, serta dalam lingkungan kerja yang baik pada saat itu. Dengan demikian, pengukuran waktu ini merupakan suatu proses kuantitatif, yang diarahkan untuk mendapatkan suatu kinerja yang objektif.
Studi mengenai pengukuran waktu kerja dilakukan untuk mendapat melakukan perancangan atau perbaikan dari suatu sistem kerja. Untuk keperluan tersebut dilakukan penentuan waktu baku, yaitu yang diperlukan dalam bekerja dengan telah mempertimbangkan faktor – faktor diluar elemen pekerjaan yang dilakukan.
Secara umum, teknik - teknik pengukuran waktu kerja dapat dikelompokkan atas dua kelompok besar :
1. Secara langsung
a. Pengukuran waktu dengan jam henti ( stopewatch time study).
b. Sampling pekerjaan ( work sampling ) 2. Secara tidak langsung
a. Data waktu baku
b. Data waktu gerakan, terdiri dari
• Work Factor (WF) System, Work factor system adalah sistem waktu kerja untuk menetapkan waktu pekerjaan – pekerjaan manual dengan menggunakan data waktu gerakan.
• Maynard Operation Sequence Technique ( MOST System ) Maynard Operation Sequence Technique adalah sistem waktu gerak untuk menentukan waktu standar dalam melakukan suatu pekerjaan.
• Methods Time Measurement (MTM System) Methods Time Measurement adalah suatu sistem penetapan waktu baku berdasarkan studi gerakan kerja dari suatu operasi kerja.
3. Waktu Baku
Waktu baku adalah waktu yang yang dibutuhkan untuk mengerjakan atau menyelassaikan suatu aktifiyas atau pekerjaan pada situasi dan kondisi yang normal sehingga mendapatkan waktu baku atau waktu standar secara umum.
Penentuan Waktu Baku
• Waktu siklus adalah waktu kerja yang di dapatkan dalam 1 siklus pekerjaan tanpa mempertimbangkan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran ( allowance ).
• Waktu normal adalah waktu kerja dengan telah mempertimbangkan faktor penyesuaian.
• Waktu baku adalah waktu kerja dengan mempertimbangkan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran ( Allowance ).
Manfaat waktu baku :
• Penjadwalan produksi ( production scheduling )
• Perancangan kebutuhan tenaga kerja ( Man power planning )
• Menunjukan kemampuan pekerja berproduksi
• Mengetahui besaran – besaran performansi sistem kerja berdasarkan data produksi aktual
Faktor penyesuaian
Maksud dimasukannya faktor penyesuaian adalah untuk menjaga kewajaran kerja, sehingga tidak akan jadi kekurangan waktu karna terlalu idealnya kondisi kerja yang di amati . Faktor penyesuaian dalam pengukuran waktu kerja dibiutuhkan untuk menentukan waktu normal dari operator yang berbeda sistem
kerjas tertentu. Ada beberapa metode menentukan besar faktor, penyesuaian antara lain.
• Metode shumard
• Metode Westinghouse
• Metode obyektif
• Metode Beduax
• Meetode Sinetesa
Faktor kelonggaran ( allowance )
Pemberian kelonggarn ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan pada operator untuk melakukan hal-hal yang harus dilakukan nya, Sehingga waktubaku yang diperoleh dapat dikatakan waktu kerja yang lengkapp dan mewakili sistem kerja yang diamati. Kelonggaran ini diberikan antara lain ;
• Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
• Kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah
• Kelonggaran yang tidak dapat diindarkan.
1.2 Perumusan Masalah
1 Bagaimana penghitungan otomatis dari keseragaman data menggunakan aplikasi SPSS?
2 Bagaimana penghitungan dan hasil dari kecukupan data?
3 Bagaimana penghitungan waktu siklus?
4 Bagaimana penghitungan waktu baku?
5 Bagaimanan penghitungan waktu normal?
1.3 Maksud dan Tujuan 1. Tujuan umum
Dengan dilaksanakannya praktikum pengukuran waktu kerja ini.
Diharapkan praktikan.
1. Mengetahui dan mampu menerapakn teknik – teknik pengukuran waktu kerja secara langsung ( work measurement atau time study ) khususnya dengan menggunakan jam henti dan pengukuran kerja secara tidak langsung.
2. Dapat memanfaatkan secara maksimal informasi yang diperoleh dari hasil pengukuran waktu kerja untuk mengoptimalkan kinerja sistem
3. Mengetahui ranting performansi ( Performance Curve ) dari suatu sistem kerja sistem
A.2 Tujuan Khusus
Data praktikum yang dilaksanakan , diharapkan praktikum
1. Mampu menguraikan tujuan dan maksud dilakukannya pengukuran waktu kerja.
2. Mampu menguraikan suatua aktifitas pekerjaan menjadi elemen – elemen kerja.
3. Mampu menentukan suatu siklus pekerjaan.
4. Mampu menentukan tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan pada pengukuran waktu kerja
5. Mampu menentukan faktor penyesuaian dan kelonggaran sesuai dengan kondisi kerja.
6. Mampu menghitung data waktu baku dan waktu normal.
1.4 Batasan Masalah
Batasan praktikan pada modul ini adalah membahas bagaimana Teknik-teknik pengukuran waktu kerja secara langsung(work measurement atau time study).
khususnya dengan menggunakan jam henti dan pengukuran kerja secara tidak langsung.
1.5 Flowchart
Mulai
Asistensi Melakukan pengolahan
data
Laporan hasil praktikum
Selesai
Melakukan perbaikan data Melakukan
rekapitulasi data
Tidakk
Iya
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan dalam penyelesaian masalah secara garis besar yakni Cover
Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel
Bab I : Pendahuluan
Berisikan tentang pendahuluan yang terdiri dari maksud dan tujuan, latar belakang masalah, perumusana masalah, pembatasan masalah dan sistematika pembahasan.
Bab II : Landasan Teori
Berisikan tentang keseluruhan landasan teori serta prinsip yang digunakan untuk membahas masalah modul yang dilaporkan dalam kegiatan praktikum ini.