• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengumpulan data dan pengolahan data

Dalam dokumen MODUL I PETA-PETA KERJA (Halaman 30-200)

BAB III PENGUMPULAN DATA

3.1 Pengumpulan data dan pengolahan data

Tabel 3. 1 Pengumpulan Data

1. STASIUN PEMOTONGAN 1.1 PEMOTONGAN BESI

A. PEMOTONGAN BESI SIKU RANGKA COVER SAMPING

Tabel 3. 1 Tabel Pengumpulan Data NO SETUP PENGUKUR

AN PROSES

B. PEMOTONGAN BESI HOLO RANGKA COVER BAWAH

N

C. PEMOTONGAN BESI PLAT PENYANGG BAUT COVER SAMPING RANGKA COVER DEPAN

NO SETUP PENGUKURAN PROSES

E. PEMOTONGAN BESI HOLORANGKA COVER BELAKANG

NO SETUP PENGUKURAN PROSES

1 54 165 610

2 60 171 604

3 59 170 605

4 58 169 606

5 57 168 612

288 843 3037

1.2 PEMOTONGAN

KOMPONEN KAYU MULTIPLEK A. PEMOTONGAN KAYU

MULTIPLEK COVER SAMPING

B. PEMOTONGAN

KAYUMULTIPLEK COVER DEPAN

C. PEMOTONGAN KAYU

1.3 PEMOTONGAN KOMPONEN PELAPIS COVER PLC (HPL) A. PEMOTONGAN HPL COVER SAMPING

B. PEMOTONGAN HPL COVER DEPAN

C. DRILL BAUT BESI SIKU RANGKA COVER DEPAN C. PEMOTONGAN HPL COVER BELAKANG

2. STASIUN DRILL

2.1 DRILLING KOMPONEN BESI B. DRILL BESI PLAT PENYANGGA BAUT

NO SET

UP PENGUKURAN PROSES

1 45 180 300

2 47 181 301

3 46 182 302

4 48 183 303

5 49 184 304

235 910 1510

NO SET

UP PENGUKURAN PROSES

1 20 28 33

2 14 14 31

3 16 15 32

4 15 16 33

5 17 17 4

82 90 133

D.. DRILL LUBANG BAUT BESI HOLO RANGKA COVER

BELAKANG

2.2 DRILLING KOMPONEN KAYU A. DRILL KOMPONEN KAYU COVER DEPAN

PENGUKURAN PROSES

1 133 195 145

C. DRILL LUBANG BAUT SIKU RANGKA COVER DEPAN

NO SET

3. STASIUN BENDING A. BENDING BESI HOLO RANGKA COVER BAWAH

NO SET RANGKA COVER BELAKANG

NO SET

4. STASIUN PENGELASAN

5. STASIUN PENGECETAN

NO SET

3.2 Pengolahan Data

3.2.1 Hitung rata-rata waktu siklus dan waktu set up (jika dari stasiun kerja) 1. STASIUN PEMOTONGAN

1.1 PEMOTONGAN BESI

A. PEMOTONGAN BESI SIKU RANGKA COVER SAMPING

∑x Set up = 51

B. PEMOTONGAN BESI HOLO RANGKA COVER BAWAH

∑x Set up = 45

• Waktu sikuls

C. PEMOTONGAN BESI PLAT PENYANGGA BAUT COVER

∑x Set up = 118

D. PEMOTONGAN BESI SIKU RANGKA COVER DEPAN

∑x Set up = 160

• Waktu sikuls

E. PEMOTONGAN BESI HOLO RANGKA COVER BELAKANG

∑x Set up = 288 s

1.2 PEMOTONGAN KOMPONEN MULTIPLEK

A. PEMOTONGAN KAYU MULTIPLEK COVER SAMPING

∑x Set up = 28 s

∑x Pengukuran = 114 s

∑x Proses = 1432 s

N = 5

• Waktu set up

B. PEMOTONGAN KAYU MULTIPLEK COVER DEPAN

∑x Set up = 510 s

C. PEMOTONGAN KAYU MULTIPLEK COVER BELAKANG

∑x Set up = 517 s

∑x Pengukuran = 352 s

∑x Proses = 992 s

N = 5

• Waktu set up

1.3 PEMOTONGAN KOMPONEN PELAPISCOVER PLC

A. PEMOTONGAN HPL COVER

B. PEMOTONGAN HPL COVER DEPAN

C. PEMOTONGAN HPL COVER BELAKANG

∑x Set up = 522 s

➢ Total Waktu setup stasiun 1(pemotongan)

Multiplek cover samping 5,6

7 Multiplek cover depan 102

8 Multiplek cover belakang 103,4

9

HPL

HPL cover samping 123,6

10 HPL cover depan 136,4

11 HPL cover belakang 104,4

Jumlah 682,2

Waktu setup pada stasiun pemotongan = 682,2 detik

➢ Total Waktu siklus stasiun 1(pemotongan)

No Elemen Rata-rata

Siklus (s) 1

Besi

Besi siku rangka cover samping 139,2

2 Besi holo rangka cover bawah 1248

Multiplek cover samping 309,2

7 Multiplek cover depan 333,8

8 Multiplek cover belakang 268,8

9

HPL

HPL cover samping 2179,4

10 HPL cover depan 2072,2

11 HPL cover belakang 1340,2

Jumlah 9510,6

Waktu siklus pada stasiun pemotongan = 9510,6 detik

2. STASIUN DRILL

2.1 DRILLING KOMPONEN KAYU

A. DRILL LUBANG BAUT SIKU RANGKA COVER SAMPING B. DRILL BESI PLAT PENYANGGA BAUT COVER SAMPING

∑x Set up = 235 s

C. DRILL BAUT BESI SIKU RANGKA COVER DEPAN

∑x Set up = 82 s

• Waktu sikuls

D. DRILL LUBANG BAUT BESI HOLOCOVER BELAKANG

∑x Set up = 647 s

2.2 DRILLING KOMPONEN KAYU MULTIPLEK

A. DRILL LUBANG KOMPONEN KAYU COVER DEPAN

∑x Set up = 234 s

• Waktu sikuls

B. DRILL LUBANG BAUT COVER SAMPING

∑x Set up = 207 s

C. DRILL LUBANG BAUT SIKU RANGKA COVER DEPAN

∑x Set up = 101 s

• Waktu sikuls

waktu Siklus = ∑ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛+∑ 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠

𝑁

= 145+489

5

=

126.8 s

D. DRILL LUBANG BAUT COVER BELAKANG

∑x Set up = 377 s

∑x Pengukuran = 275 s

∑x Proses = 232 s

N = 5

• Waktu set up

waktu set up = ∑ 𝑥𝑖

𝑛 = 377

5

= 75.4 s

• Waktu sikuls

waktu Siklus = ∑ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛+∑ 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠

𝑁

= 275+232

5

=

101.4 s

➢ Waktu setup stasiun drill

No Elemen Rata-rata

Setup (s) 1

Besi

Besi plat penyangga cover samping 47

2 besi siku rangka cover depan 16.4

3 Besi holo cover belakang 129.4

4

Multiplek

Multiplek cover depan 46.8

5 Lubang baut cover samping 41.4

6 Lubang baut siku rangka cover depan 20.2

7 Lubang buat cover belakang 75.4

Jumlah 376.6

*Waktu setup pada stasiun drill = 376.6 detik

➢ Waktu siklus pada stasiun drill

No Elemen Rata-rata

Siklus (s) 1

Besi

Besi plat penyangga cover samping 484

2 besi siku rangka cover depan 44.6

3 Besi holo cover belakang 338.4

4

Multiplek

Multiplek cover depan 795.4

5 Lubang baut cover samping 104

6 Lubang baut siku rangka cover depan 126.8

7 Lubang buat cover belakang 101.4

Jumlah 1994.6

*Jumlah waktu siklus stasiun drill = 1994.6 detik

*Waktu siklus ada stasiun 2 = 1994.6 detik

3. STASIUN BENDING

A. BENDING BESI HOLO RANGKA COVER BAWAH

∑x Set up = 166 s

B. BENDING BESI HOLO RANGKA COVER BELAKANG

∑x Set up = 60 s

➢ Waktu setup pada stasiun 3 (bending)

No Elemen Rata-rata

Setup (s) 1 Bending besi holo rangka cover bawah 33.2 2 Bending besi holo rangka cover belakang 12

Jumlah 45.2

*Jumlah waktu setup pada stasiun 3 = 45.2 detik

➢ Waktu siklus pada stasiun 3 (bending)

No Elemen Rata-rata

Siklus (s) 1 Bending besi holo rangka cover bawah 52 2 Bending besi holo rangka cover belakang 2684

Jumlah 2736

*Jumlah waktu siklus pada stasiun 3 = 1734 detik 4. STASIUN PENGELASAN

∑x Set up = 410 s

5. STASIUN PENGECETAN

6. STASIUN FINISHING COVER

∑x Set up = 460 s

7. STASIUN PERAKITAN

➢ Total Waktu Setup dan Waktu Siklus (Stasiun1-Stasiun 7) Waktu siklus total

No Stasiun Waktu

Waktu siklus total = Waktu Setup+Waktu siklus

= 1472+23509.6

= 24981.6 s

3.2.2 Buat skema tata letak untuk semua stasiun kerja (skala 1 : 5)

Pengukuran Pemotongan

Besi Bending

Mesin Bor (Drill)

Pengelasan

Pengecatan

Pemotongan Multipleks

Pengaplikasian HPL Perakitan Kerangka dan Alas

PLC

3.2.3 Buatlah peta proses operasi dari keadaan sekarang, lengkap dengan perhitungan waktunya (asumsi waktu standar = waktu siklus)

Gambar 3.2 1 Peta Proses Operasi

3.2.4 Buatlah Assembly Chart dari proses pembuatan PLC

II

III

IV

V

I,II

I,II,III

IV,V

I,II,III,IV ,V Besi Hollo, 1

Besi siku , 1

Besi Plat, 1

Multipleks, 1

HPL, 1

Pengelasan

Pengelasan

Pengaplikasian HPL pada Multipleks

Perakitan I

Tabel 3.2 4 Diagram Assembly Chart

3.2.5 Buatlah peta Aliran proses

WKT JML WKT JML WKTJML

Operasi 416 23

Jarak (m) Jumlah Waktu (menit) ANALISA

APA DIMANA KAPAN SIAPA BAGAIMANA

SEKARANG USULAN BEDA

PETA ALIRAN PROSES RINGKASAN

ORANG BAHAN KERTAS

SEKARANG DIPETAKAN OLEH TANGGAL DIPETAKAN LAMBANG

Memotong HPL cover belakang

Drill lubang baut besi plat penyangga cover samping

Drill lubang baut besi siku penyangga cover depan

Penyimpanan

Bending besi holo rangka cover belakang Pengelasan

Pengecatan

Finishing cover (Pelapisan HPL) Perakitan dan Pengecekan PLC Drill lubang multiplex cover depan Drill lubang baut multiplex cover samping Drill lubang baut cover belakang Bending besi holo rangka cover bawah Drill lubang baut besi holo cover belakang Memotong multiplex cover samping Memotong multiplex cover depan Memotong multiplex cover belakang Memotong HPL cover samping Memotong HPL cover depan

Memotong besi siku rangka cover samping Memotong besi holo rangka cover bawah Memotong besi plat penyangga baut cover samping

Memotong besi siku rangka cover depan Memotong besi holo rangka cover belakang

Tabel 3.2 5 Tabel Peta Aliran Proses

50

BAB IV ANALISIS

4.1 Jelaskan dalam tipe produksi apa waktu set up yang sangat berpengaruh (job shop atau mass production)

Dari data yang diambil dari prktikum ini tipe produksi yang dipakai yaitu dengan tipe

“Mass Production”,karena dilihat dari data Peta Proses Operasi alur proses yang dikerjakan dilakukan secara teratur.

4.2 Berdasarkan Peta Proses Operasi yang telah dibuat, hitung perkiraan jumlah masing – masing bahan yang diperlukan untuk membuat PLC sebanyak 100 buah.

Bahan yang digunakan :

- Besi Siku : 1 batang - Besi Plat : 1 batang - Besi Holo : 1 batang - Multiplex (6mm) : 1 lembar - Multiplex (10mm) : 1 lembar

- HPL : 1 Gulung

- Baut : 16 pcs

- Mur : 16 pcs

- Lem : 1 Kaleng

Bahan yang digunakan untuk 100 buah PLC :

- Besi Siku : 1 batang x 100 = 100 batang - Besi Plat : 1 batang x 100 = 100 batang - Besi Holo : 1 batang x 100 = 100 batang - Multiplex (6mm) : 1 lembar x 25 = 25 lembar - Multiplex (10mm) : 1 lembar x 50 = 50 lembar - HPL : 1 Gulung x 100 = 100 gulung

- Baut : 16 pcs x 100 = 1600 pcs

- Mur : 16 pcs x 100 = 1600 pcs

- Lem : 1 Kaleng x 50 = 50 kaleng

Penggunaan bahan untuk memproduksi PLC sebanyak 100buah tidak sama rata dikarenakan dalam pembuatan 1 PLC bahan-bahan tersebut masih ada yang tersisa dan Praktikan memperkirakan bahan tersebut dapat digunakan untuk berapa buah PLC.

4.3 Lakukan analisis terhadap Peta Proses Operasi dan buat Peta Operasi usulan berdasarkan analisis tersebut

Berdasarkan dari OPC sebelumnya,proses kerja yang dilakukan kurang lengkap dan diusulkan untuk memperjelas proses kerja pada tiap stasiun yang ada.

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil laporan praktikum ini yaitu pengumpulan data dan proses kerja dari tiap stasiun kurang teliti yang mengakibatkan terjadinya waktu proses kerja yang berlebih dan kurang efisien.

Saran pada praktikum kali ini ialah dalam pengambilan data lebih teliti dan jangan mengikuti data pada praktikum sebelumnya (Proses Manufakur) yang dalam

pengambilan datanya kurang telitiyang mengakibatkan laporan hasil praktikumtidak efisien.

54

DAFTAR PUSTAKA

Website :

https://fariedpradhana.wordpress.com/2012/04/24/peta-peta-kerja/

website

http://hierone1.blogspot.com/2013/04/langkah-langkah-prosedur-sampling.html

website

https://serupa.id/flowchart-diagram-alir-pengertian-jenis-simbol-notasi/

website

https://www.wikiwand.com/id/Diagram_alir website

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00092-TI%20Bab2001.pdf

MODUL II

PENGUKURAN WAKTU KERJA

Disusun oleh:

Kelompok 6

LABORATORIUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA JAKARTA

2022

Arif subagya 2070031065

Aldi Hasbiyal F 2070031069

Amalia Dwi Septiani 2070031085 Indri Novadiyanti 2070031071 Muchamad Alfariz 2070031084

Teguh Sektiono 2070031079

Adhitya Nugraha 2070031090

Yudhistira Syam Isgito 2070031070 Luthfi Syahputro 2070031064

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum ini telah dibuat oleh

Nama : Amalia Dwi Septiani

NIM : 2070031085

Program Studi : Teknik Industri

Fakultas/Universitas : Teknik/Universitas Krisnadwipayana Waktu Pelaksanaan : 21 Mei 2022-28 Mei 2022

Judul : Pengukuran Waktu Kerja

Telah diperiksa dan disetujui untuk diberikan penilaian yang sebagimana mestinya.

Mengetahui,

Kepala Laboratorium

Aries Abbas,S.t,M.M,M.T NIDN :03290565505

Asisten Laboratorium

Ainul Risqi

NIM : 1970031023

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya.

Penulisan Laporan Akhir Praktikum ini bertujuan untuk Memenuhi tugas mata kuliah Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi 2

Dalam penyusunan Laporan Akhir Praktikum ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi terciptanya proposal yang lebih baik lagi untuk masa mendatang.

Jakarta, 21 Mei 2022

Kelompok 6

iv

DAFTARI ISI

LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTARI ISI... iv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.6 Sistematika Penulisan ... 6 BAB II LANDASAN TEORI ... 7 2.1 Pengukuran Waktu ... 7 2.2 Pengukuran Waktu Kerja ... 7

2.2.1 Pengukuran Waktu Kerja dengan Metode Jam Henti (Stopwatch Time Study)... 10 2.2.2 Uji keseragaman ... 10 2.2.3 Uji kecukupan data ... 12 2.3 Waktu baku... 12 BAB III PENGUMPULAN DAN PNEGOLAHAN DATA ... 18 3.1 Pengumpulan Data... 18 3.2 Pengolahan Data ... 31 3.2.1 Uji keseragaman... 31 3.2.2 Uji kecukupan data... 55 3.2.3 Hitung rata-rata waktu siklus proses dan waktu siklus set updari setiap pekerjaan untuk setiap stasiun kerja... 88 3.2.4 Hitung Waktu Normal Dari Seluruh Stasiun Kerja Dari Setiap

Pekerjaan Untuk Setiap Stasiun Kerja Dari Seluruh Stasiun Kerja ... 95 3.2.5 Tentukanlah Waktu Baku Dari Setiap Pekerjaan Untuk Setiap Stasiun Kerja Dari Setiap Stasiun Kerja ... 104 3.2.6 Tentukan Waktu Baku Keseluruhan dari Setiap Stasiun Kerja hingga menjadi Waktu Baku Dalam 1 Kali Pembuatan Produk... 116 BAB IV ANALISA ... 117

v

4.1 Berikan Analisis Tentang Penggunaan Metode Pengujian Kecukupan Data dan Keseragaman Data Yang Ada ... 117 4.2 Jelaskan Pengertian Dari Kondisi Data Seragam dan Data-Data Tidak Seragam ... 117

4.2.1 Data seragam ... 117 4.2.2 Data tidak seragam ... 118 4.3 Jelaskan alasan anda dalam penguraian elemen pekerjaan yang dilakukan pada shift anda (hubungan dengan prinsip penguraian elemen) ... 118 4.4 Jelaskan pengaruh tingkat ketelitian dan keyakinan pada jumlah data yang harus dikumpulkan dalam pengukuran waktu ... 118 4.5 Berikan penjelasan tentang pemilihan nilai faktor penyesuain dan

kelonggaran pada setiap elemen operasi disemua stasiun kerja yang di

praktikum berdasarkan kondisi nyata saat praktikum ... 119 4.5.1 Faktor penyesuain ... 119 4.6 Berikan analisis dari perhitungan waktu siklus,waktu normal dan waktu baku yang telah dilakukan ... 119

4.6.1 Analisis Waktu Siklus ... 119 4.6.2 Analisis Waktu Normal ... 120 4.6.3 Analisis Waktu Baku... 121 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 122 5.1 Kesimpulan ... 122 5.2 Saran ... 122 DAFTAR PUSTAKA ... 123

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Tabel Pengumpulan Data ... 18 Tael 3.2.5 Total Waktu Baku Pemotongan ... 114

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.2. 1 Uji Keseragaman... 31

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1. Pengukuran Waktu

Waktu merupakan elemen yang sangat menentukan dalam merancang atau memperbaiki suatu sistem kerja. Peningkatan efisiensi suatu sistem kerja mutlak berhubungan dengan waktu kerja yang digunakan dalam berproduksi.

Pengukuran waktu (Time Study) pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menentukan lamanya waktu kerja yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang sudah terlatih) untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifikasi. Pada tingkat kecepatan kerja yang normal, serta dalam lingkungan kerja yang baik pada saat itu. Dengan demikian, pengukuran waktu ini merupakan suatu proses kuantitatif, yang diarahkan untuk mendapatkan suatu kinerja yang objektif.

Studi mengenai pengukuran waktu kerja dilakukan untuk mendapat melakukan perancangan atau perbaikan dari suatu sistem kerja. Untuk keperluan tersebut dilakukan penentuan waktu baku, yaitu yang diperlukan dalam bekerja dengan telah mempertimbangkan faktor – faktor diluar elemen pekerjaan yang dilakukan.

Secara umum, teknik - teknik pengukuran waktu kerja dapat dikelompokkan atas dua kelompok besar :

1. Secara langsung

a. Pengukuran waktu dengan jam henti ( stopewatch time study).

b. Sampling pekerjaan ( work sampling ) 2. Secara tidak langsung

a. Data waktu baku

b. Data waktu gerakan, terdiri dari

• Work Factor (WF) System, Work factor system adalah sistem waktu kerja untuk menetapkan waktu pekerjaan – pekerjaan manual dengan menggunakan data waktu gerakan.

• Maynard Operation Sequence Technique ( MOST System ) Maynard Operation Sequence Technique adalah sistem waktu gerak untuk menentukan waktu standar dalam melakukan suatu pekerjaan.

• Methods Time Measurement (MTM System) Methods Time Measurement adalah suatu sistem penetapan waktu baku berdasarkan studi gerakan kerja dari suatu operasi kerja.

3. Waktu Baku

Waktu baku adalah waktu yang yang dibutuhkan untuk mengerjakan atau menyelassaikan suatu aktifiyas atau pekerjaan pada situasi dan kondisi yang normal sehingga mendapatkan waktu baku atau waktu standar secara umum.

Penentuan Waktu Baku

• Waktu siklus adalah waktu kerja yang di dapatkan dalam 1 siklus pekerjaan tanpa mempertimbangkan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran ( allowance ).

• Waktu normal adalah waktu kerja dengan telah mempertimbangkan faktor penyesuaian.

• Waktu baku adalah waktu kerja dengan mempertimbangkan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran ( Allowance ).

Manfaat waktu baku :

• Penjadwalan produksi ( production scheduling )

• Perancangan kebutuhan tenaga kerja ( Man power planning )

• Menunjukan kemampuan pekerja berproduksi

• Mengetahui besaran – besaran performansi sistem kerja berdasarkan data produksi aktual

Faktor penyesuaian

Maksud dimasukannya faktor penyesuaian adalah untuk menjaga kewajaran kerja, sehingga tidak akan jadi kekurangan waktu karna terlalu idealnya kondisi kerja yang di amati . Faktor penyesuaian dalam pengukuran waktu kerja dibiutuhkan untuk menentukan waktu normal dari operator yang berbeda sistem

kerjas tertentu. Ada beberapa metode menentukan besar faktor, penyesuaian antara lain.

• Metode shumard

• Metode Westinghouse

• Metode obyektif

• Metode Beduax

• Meetode Sinetesa

Faktor kelonggaran ( allowance )

Pemberian kelonggarn ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan pada operator untuk melakukan hal-hal yang harus dilakukan nya, Sehingga waktubaku yang diperoleh dapat dikatakan waktu kerja yang lengkapp dan mewakili sistem kerja yang diamati. Kelonggaran ini diberikan antara lain ;

• Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi

• Kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah

• Kelonggaran yang tidak dapat diindarkan.

1.2 Perumusan Masalah

1 Bagaimana penghitungan otomatis dari keseragaman data menggunakan aplikasi SPSS?

2 Bagaimana penghitungan dan hasil dari kecukupan data?

3 Bagaimana penghitungan waktu siklus?

4 Bagaimana penghitungan waktu baku?

5 Bagaimanan penghitungan waktu normal?

1.3 Maksud dan Tujuan 1. Tujuan umum

Dengan dilaksanakannya praktikum pengukuran waktu kerja ini.

Diharapkan praktikan.

1. Mengetahui dan mampu menerapakn teknik – teknik pengukuran waktu kerja secara langsung ( work measurement atau time study ) khususnya dengan menggunakan jam henti dan pengukuran kerja secara tidak langsung.

2. Dapat memanfaatkan secara maksimal informasi yang diperoleh dari hasil pengukuran waktu kerja untuk mengoptimalkan kinerja sistem

3. Mengetahui ranting performansi ( Performance Curve ) dari suatu sistem kerja sistem

A.2 Tujuan Khusus

Data praktikum yang dilaksanakan , diharapkan praktikum

1. Mampu menguraikan tujuan dan maksud dilakukannya pengukuran waktu kerja.

2. Mampu menguraikan suatua aktifitas pekerjaan menjadi elemen – elemen kerja.

3. Mampu menentukan suatu siklus pekerjaan.

4. Mampu menentukan tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan pada pengukuran waktu kerja

5. Mampu menentukan faktor penyesuaian dan kelonggaran sesuai dengan kondisi kerja.

6. Mampu menghitung data waktu baku dan waktu normal.

1.4 Batasan Masalah

Batasan praktikan pada modul ini adalah membahas bagaimana Teknik-teknik pengukuran waktu kerja secara langsung(work measurement atau time study).

khususnya dengan menggunakan jam henti dan pengukuran kerja secara tidak langsung.

1.5 Flowchart

Mulai

Asistensi Melakukan pengolahan

data

Laporan hasil praktikum

Selesai

Melakukan perbaikan data Melakukan

rekapitulasi data

Tidakk

Iya

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan dalam penyelesaian masalah secara garis besar yakni Cover

Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel

Bab I : Pendahuluan

Berisikan tentang pendahuluan yang terdiri dari maksud dan tujuan, latar belakang masalah, perumusana masalah, pembatasan masalah dan sistematika pembahasan.

Bab II : Landasan Teori

Berisikan tentang keseluruhan landasan teori serta prinsip yang digunakan untuk membahas masalah modul yang dilaporkan dalam kegiatan praktikum ini.

Bab III :Pengumpulan dan Pengolahan Data

Berisikan tentang rekapitulasi data dalam pembuatan PLC,. Serta perhitungan otomatis uji keseragaman menggunakan SPSS disetiap elemen,perhitungan manual terdiri uji kecukupan data, waktu siklus,waktu normal dan waktu bakudi setiap elemen dari seluruh stasiun.

Bab IV : Analisis

Berisi tentang pengolahan data dari konsep perhitungan manual Bab V : Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan proses pengamatan yang dilakukan dengan konsep perhitungan manual dan konsep perhitungan otomatis dan saran yang membangun sebagai bahan evaluasi dari praktikum ini.

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengukuran Waktu

Pengukuran adalah membandingkan besaran yang digunakan dengan besaran standar. Sesuai dengan namanya, pengukuran waktu ini menggunakan jam henti atau stopwatch sebagai alat utamanya. Cara ini sering digunakan karena merupakan cara yang paling banyak dikenal, alasan lainnya yang menyebabkan metode ini sering digunakan adalah kesederhanaan aturan-aturan pengukuran yang dipakai (Sutalaksana, 2006).

Teknik pengukuran waktu dibagi menjadi pengukuran secara langsung dan pengukuran secara tidak langsung. Pengukuran secara langsung dilakukan di tempat di mana pekerjaan yang bersangkutan dijalankan, termasuk di dalamnya cara jam berhenti dan sampling pekerjaan. Untuk pengukuran waktu secara tidak langsung, perhitungan waktu dilakukan tanpa harus berada di tempat pekerjaan.

Bisa dilakukan dengan membaca tabel-tabel yang menggambarkan elemen-elemen gerakan, termasuk di dalamnya data waktu baku dan data waktu gerakan (Sutalaksana, 2006).

2.2 Pengukuran Waktu Kerja

Secara singkat pengukuran waktu kerja adalah metode penerapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan.

Untuk menghitung waktu baku (standart time) penyelesaian pekerjaan guna memilih alternative metode kerja terbaik, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik pengukuran kerja (work measurement atau time study). Waktu baku ini merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan demikian maka waktu baku yang dihasilkan dalam aktifitas pengukuran kerja ini dapat digunakan sebagai alat untuk membuat rencana penjadwalan kerja yang menyatakan berapa lama kegiatan itu harus berlangsung dan berapa output yang dihasilkan serta berapa pula jumlah tenaga kerja untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Menurut Wignjosoebroto (2006), pada garis besarnya teknik-teknik pengukuran waktu kerja dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Pengukuran waktu kerja secara langsung Pengukuran dilakukan secara langsung di tempat dimana pekerjaan yang diukur sedang berlangsung.

Pengukuran Waktu Kerja Secara LangsungPada pengukuran kerja langsung dimana setiap aktivitas yang dilakukansesuai dengan lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.Pengukuran ini dapat dengan menggunakan jam henti (stopwatch time study) atau dengan menggunakan sampling kerja lainnya. Hal ini tentunya dipertimbangkansebgai langkah yang tidak efisien, karena bagaimanapun berbagai macam pekerjaan/operasi akan memiliki elemen-elemen kerja yang tidak sama.Berikut dibawah ini akan dibahas secara singkat kedua metode pengukuranwaktu kerja secara langsung ini.

• Metode Jam Henti (Stopwatch time study)

Pengukuran waktu kerja menggunakan jam henti diperkenalkan FrederickW. Taylor pada abad ke-19. Metode ini baik untuk diaplikasikan pada pekerjaan yang singkat dan berulang (repetitive).

Dari hasil pengukuran akandiperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan yang akandipergunakan sebagai waktu standar penyelesaian suatu pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan yang sama.

• Sampling Pekerjaan (Work Sampling )

Work sampling adalah suatu aktifitas pengukuran kerja untukmengestimasikan proporsi waktu yang hilang (idle/delay) selama siklus kerja berlangsung atau untuk melihat proporsi kegiatan tidak produktif yang terjadi(ratio delay study). Pengamatan

2. Pengukuran waktu kerja secara tidak langsung Pengukuran dilakukan tanpa pengamat harus berada di tempat pekerjaan yang diukur sedang berlangsung.

Pengukuran kerja secara tidak langsung antaralain menggunakan:

• Data Waktu Baku (standard data)

Metode ini biasanya digunakan untuk mengukur kerja mesin atau satuoperasi tertentu saja, diman data yang diperoleh sama sekali tidak bisadigunakan untuk jenis operasi lainnya. Oleh karena itu, metode ini khususdiaplikasikan untuk elemen kegiatan konstan seperti set-up,loading/unloading, handling machine dan sebagainya.Keuntungan dari metode ini yaitu akan mengurangi aktifitas pengukurankerja tertentu, mempercepat proses yang diperlukan untuk penetapan waktu baku yang dibutuhkan untuk penyelesaian pekerjaan.

• Data Waktu Gerakan (Predetermined Time System)

Pengukuran waktu kerja secara tidak langsung dengan data waktu gerakanyaitu pengukuran waktu yang tidak langsung berdasarkan elemen-elemen pekerjaaannnya, melainkan berdasarkan elemen-elemen-elemen-elemen gerakannya

a) Work Faktor (WF) System Faktor kerja (work factor ) adalah salah satu sistem diantara data sistem-sistem yang dikembangkan sebagai data waktu gerakan.

b) Maynard Operation Sequece Time(MOST System)Atau lebih sederhana dikatakan sebagai perpindahan objek. Dalam metodeMOST objek dipindahkan menurut dua cara:

• Diambil dan dipindahkan secara bebas.

• Diambil dan digerakkan dengan menggeser diatas permukaan benda lain.

c) Motion Time Measurement (MTM System)

Pengukuran Waktu Metoda (Methods-Time Measurement) adalah suatusistem penetapan awal waktu baku yang dikembangkan berdasarkan studigambar gerakan-gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkamdalam film.Methods Time Measurement (MTM) merupakan salah satu metode pengukuran kerja secara tidak langsung yang dapat digunakan

Pengukuran Waktu Metoda (Methods-Time Measurement) adalah suatusistem penetapan awal waktu baku yang dikembangkan berdasarkan studigambar gerakan-gerakan kerja dari suatu operasi kerja industri yang direkamdalam film.Methods Time Measurement (MTM) merupakan salah satu metode pengukuran kerja secara tidak langsung yang dapat digunakan

Dalam dokumen MODUL I PETA-PETA KERJA (Halaman 30-200)

Dokumen terkait