• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASSESSMENT CENTER

Dalam dokumen PT Telekomunikasi Indonesia Profil (Halaman 45-52)

Setiap kader pimpinan TELKOM wajib mengikuti proses assessment center yang meliputi simulasi beban kerja maksimum, untuk membantu penilai dalam mengevaluasi bakat dan kemampuan kepemimpinan kandidat. Simulasi beban kerja dirancang khusus sesuai spesifikasi pekerjaan yang diperlukan.

Sistem Assessment Center ini terbukti handal, dan telah dipergunakan oleh beberapa institusi lain seperti ITB dan Merpati, dalam rangka melakukan proses seleksi kepemimpinan.

Dimuat pada tanggal 01 Juni, 2010

Sumber: Laporan Tahunan TELKOM 2009 (disampaikan kepada Bapepam-LK pada tanggal 08 April 2010)

Struktur Tata Kelola Perusahaan Pencapaian tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) di TELKOM merupakan bagian yang penting dari upaya perusahaan untuk menjadikan perusahaan yang berdaya saing tinggi dan terjamin kelangsungan bisnisnya, sesuai dengan visi TELKOM, yaitu “menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di kawasan regional.”

Tekad TELKOM dalam menjalankan good corporate governance tertuang dalam kerangka GCG TELKOM.

TELKOM sebagai Perusahaan publik, menyadari bahwa para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang menuntut Perusahaan agar menjalankan setiap transaksi (internal dan eksternal) sesuai dengan prosedur, kebijakan, hukum, dan best practice yang berlaku. Hal inilah yang dituntut dari TELKOM oleh para investor, pemerintah dan regulator, pelaku bisnis dan komunitas keuangan. Unsur utama yang berperan dalam mewujudkan GCG, yaitu:

l Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) l Dewan Komisaris

l Direksi

l Komite-komite yang ada dan l Corporate Secretary.

Penerapan good corporate governance tercermin antara lain dalam:

l pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris da n Di re ksi, t e rm a su k u n it p en du kun g d an komite-komite

l pelaksanaan sistem manajemen risiko berdasarkan the Comitee Of Sponsoring Organizations of the Tradeway Commission (“COSO”) Enterprise Risk Management

l pelaksanaan sistem pengendalian internal berdasarkan COSO Internal Control Framework

l penyampaian management statement oleh CEO dan CFO terhadap efektivitas ICOFR berdasarkan hasil penilaian yang dlakukan secara independen oleh auditor internal

l penilaian auditor eksternal terhadap efektivitas pengendalian internal dan pelaporan keuangan dan l evaluasi kinerja dan akuntabilitas melalui Performance Assessment System.

Organisasi Tata Kelola Perusahaan RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), baik RUPS Tahunan (“RUPST”) maupun RUPS Luar Biasa (“RUPSLB”) merupakan lembaga tertinggi di perusahaan. Lembaga tersebut adalah forum utama tempat pemegang saham menggunakan hak dan wewenangnya terhadap manajemen perusahaan.

Setiap pemegang saham berhak memperoleh penjelasan yang lengkap dan informasi yang akurat mengenai agenda yang akan dibahas dalam RUPS, agar dapat turut serta dan berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan. TELKOM juga melindungi hak pemegang saham agar dapat melaksanakan haknya berdasarkan Anggaran Dasar dan perundang-undangan yang berlaku. Pemegang saham diperlakukan dengan setara (equal treatment) dan mempunyai kedudukan yang seimbang terhadap Perseroan. Pemerintah selaku pemegang saham pengendali wajib memperhatikan tanggung jawabnya pada saat menggunakan pengaruhnya terhadap manajemen Perseroan, baik pada saat penggunaan hak suara maupun dalam hal lainnya.

Pada saat RUPST atau RUPSLB, para pemegang saham menggunakan hak suaranya secara langsung maupun lewat kuasa. Hak tersebut antara lain untuk menunjuk dan memberhentikan Dewan Komisaris atau Direksi, menetapkan jumlah remunerasi dan tunjangan Komisaris serta Direksi, menilai kinerja perusahaan tahun buku yang ditelaah, menentukan penggunaan laba perusahaan termasuk dividen dan merubah Anggaran Dasar. RUPS juga memiliki kewenangan untuk mengesahkan laporan tahunan. Pemerintah sebagai pemegang saham seri A Dwiwarna, memiliki hak khusus untuk menyetujui rencana merger, akuisisi, divestasi atau likuidasi Perseroan melalui RUPST atau RUPSLB. RUPST wajib dilaksanakan setahun sekali, sementara RUPSLB dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan.

RUPST terakhir diselenggarakan pada tanggal 12 Juni 2009 di Jakarta. Rapat ini dihadiri oleh pemegang saham pengendali Perusahaan dan pemegang Saham Biasa yang mewakili 16.870.942.248 saham atau 85,77% dari seluruh pemegang saham dengan hak suara yang sah. Rapat tersebut membahas dan memutuskan hal-hal berikut ini:

1. Menyetujui Laporan Tahunan untuk tahun fiskal 2008, termasuk Laporan Pengawasan Dewan Komisaris

2. Menyetujui laporan keuangan yang telah diaudit untuk tahun fiskal 2008 dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, dan pembebasan tuntutan (acquittal and discharge) kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi

4. Menetapkan besaran remunerasi (terdiri dari gaji dan bonus) bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun fiskal 2009

5. Menunjuk KAP Haryanto Sahari & Rekan (sejak 8 Maret 2010 berubah nama menjadi KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan, a member firm ofPricewaterhouseCoopersglobal network) sebagai auditor independen untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan untuk tahun fiskal 2009, termasuk audit ICOFR, dan menunjuk auditor independen untuk mengaudit laporan keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun fiskal 2009

6. Menyetujui perpanjangan masa kerja para anggota Dewan Komisaris dengan Tanri Abeng menjabat sebagai Komisaris Utama dan Arif Arryman serta P. Sartono sebagai Komisaris Independen sejak RUPST tahun fiskal 2009

7. Menerima Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER05/MBU/2008 tertanggal 3 September 2008 tentang Pedoman Umum atas Pembelian Barang dan Jasa bagi Perusahaan BUMN. DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris, dipimpin oleh Komisaris Utama, bertanggung jawab terhadap pengawasan pengelolaan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris didukung oleh beberapa komite.

Dewan Komisaris tidak memiliki wewenang untuk menjalankan pengelolaan Perusahaan, kecuali dalam situasi tertentu, apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara karena suatu sebab. Saat ini, Dewan Komisaris TELKOM terdiri dari Komisaris utama dan empat Komisaris, dua di antaranya merupakan Komisaris independen. Profil anggota Dewan Komisaris terdapat pada halaman 184. Rapat Dewan Komisaris harus diadakan sekurang-kurangnya setiap bulan sekali atau pada setiap waktu jika dianggap perlu oleh salah satu atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis dari salah satu atau lebih pemegang saham yang memiliki sedikitnya sepersepuluh saham TELKOM yang beredar dengan hak suara yang sah. Kuorum untuk seluruh rapat Dewan Komisaris adalah lebih dari separuh jumlah anggota Dewan Komisaris yang hadir atau diwakili kuasa yang diberikan kepada salah satu Komisaris yang hadir pada rapat tersebut.

Keputusan dalam rapat Dewan Komisaris didasarkan atas mufakat. Apabila mufakat tidak dapat dicapai, maka didasarkan pada suara mayoritas anggota Dewan Komisaris yang hadir atau yang mewakili pada rapat. Apabila jumlah suara berimbang, maka keputusan yang diajukan harus ditolak.

Rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi diselenggarakan sekali dalam tiap dua minggu. Lingkup dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan oleh Direksi, termasuk perencanaan dan pengembangan, operasi dan anggaran,

kepatuhan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan dan pelaksanaan keputusan RUPS. Dewan Komisaris harus melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, keputusan RUPS dan semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Dewan Komisaris juga bertanggung jawab dalam memberikan saran dan pendapat kepada RUPST mengenai pelaporan keuangan tahunan, rencana pengembangan perusahaan, penunjukan kantor akuntan publik sebagai auditor dan hal-hal penting lainnya. Selain itu, Dewan Komisaris juga diwajibkan untuk mengevaluasi rencana kerja dan anggaran perusahaan, mengikuti perkembangan perusahaan, dan jika ada gejala yang menunjukkan perusahaan sedang dalam masalah, maka Dewan Komisaris akan segera meminta Direksi untuk mengumumkannya kepada para pemegang saham dan memberikan rekomendasi untuk langkah-langkah perbaikan yang harus ditempuh.

Tanggung jawab utama lainnya dari Dewan Komisaris adalah memastikan program pelaksanaan tata kelola perusahaan sudah diterapkan dan terpelihara dengan baik.

Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris serta komite-komite berikut ini: a. Komite Audit;

b. Komite Nominasi dan Remunerasi; dan

c. Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan Risiko.

Jika dipandang perlu, Dewan Komisaris dapat meminta masukan dan bantuan dari penasihat profesional.

Tabel Penugasan dan Kegiatan Dewan Komisaris

Komisaris Penugasan dan Kegiatan terkait

Tanri Abeng (Komisaris Utama) Selain menjabat sebagai Komisaris Utama, beliau juga mengetahui Komite Nominasi dan Remunerasi.

P.Sartono (Komisaris Independen)

Beliau merupakan anggota Komite Audite dan Komite Perencanaan, Evaluasi dan Pengawasan Risiko, serta menjabat sebagai Sekretaris Komite Nominasi dan Remunerasi

Arif Arryman (Komisaris Independen)

Beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit dan anggota Komite Perencanaan, Evaluasi dan Pengawasan Risiko.

Mahmuddin Yasin Beliau mengetuai Komite Perencanaan, Evaluasi dan Pengawasan Risiko dan menjabat anggota Komite Nominasi dan Remunerasi

Bobby A.A. Nazief (Komisaris) Beliau juga menjabat Wakil Pimpinan Komite Perencanaan Evaluasi dan Pengawasan Risiko dan salah satu anggota Komite Audit.

Dewan Komisaris dibantu oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris, Yuki Indrayadi, yang fungsi utamanya untuk memastikan pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris telah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Yuki Indrayadi, yang mempunyai pengalaman di pasar modal dan perencanaan korporat, memegang gelar sarjana di bidang Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), gelar Master dan Doctor of Philosophy (Ph.D.) bidang Teknik dari Katholieke

Alamat resmi Dewan Komisaris adalah Gedung Grha Citra Caraka, Lantai 5, Jalan Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia.

DIREKSI

Direksi dipilih dan diberhentikan berdasarkan keputusan pemegang saham. Untuk dapat dipilih, calon Direktur harus diajukan oleh pemegang saham Dwiwarna Seri A. Setiap Direktur diangkat untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun yang dimulai sejak tanggal pengangkatan, kecuali jika masa jabatan akhir jatuh bukan pada hari kerja. Jika hal itu terjadi, maka masa akhir jabatan jatuh pada hari berikutnya, tanpa mengurangi hak pemegang saham dalam RUPST atau RUPSLB untuk memberhentikan Direktur pada setiap saat sebelum masa jabatannya berakhir.

Pada tanggal 31 Desember 2009, Direksi terdiri dari delapan Direktur, yaitu: l Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama (“CEO”)

l Sudiro Asno, Direktur Keuangan (“CFO”)

l Faisal Syam, Direktur Human Capital & General Affairs l I Nyoman G Wiryanata, Direktur Konsumer

l Ermady Dahlan, Direktur Network & Solution (Pejabat pelaksana “COO”) l Arief Yahya, Direktur Enterprise & Wholesale

l Indra Utoyo, Direktur IT & Supply (“CIO”) dan l Prasetio, Direktur Compliance & Risk Management.

Tanggung jawab utama Direksi adalah untuk memimpin dan mengelola operasi perusahaan dan mengendalikan serta mengelola aset-aset TELKOM dengan pengawasan dari Dewan Komisaris. Sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan yang berlaku, Direksi memiliki hak dan wewenang untuk mengambil tindakan untuk dan atas nama perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan atas hal atau kejadian apapun, dengan pihak lain. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Apabila Direktur Utama berhalangan hadir karena alasan apapun, maka rapat Direksi akan dipimpin oleh Wakil Direktur Utama, atau apabila Wakil Direktur Utama berhalangan hadir, karena alasan apapun, maka rapat Direksi akan dipimpin oleh salah satu anggota Direksi yang ditunjuk oleh rapat Direksi.

Rapat Direksi dapat diadakan bilamana dianggap perlu atas permintaan satu atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari satu atau lebih pemegang saham yang memiliki sedikitnya sepersepuluh atau lebih dari jumlah saham biasa yang beredar. Rapat Direksi dianggap sah dan mengikat apabila lebih dari setengah dari anggota Direksi hadir atau diwakili dengan sah secara hukum dalam rapat tersebut. Setiap anggota Direksi yang hadir memiliki satu suara (dan satu suara untuk setiap Direktur lainnya yang diwakili).

Keputusan rapat Direksi berdasarkan atas mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai, maka pengambilan keputusan akan dilaksanakan berdasarkan atas pengambilan suara mayoritas dari anggota Direksi yang hadir.

Lingkup dan Tanggung Jawab Direksi 1. Direktur Utama

Lingkup dan tanggung jawab:

l memimpin dan mengelola perusahaan sejalan dengan tujuan dan target perusahaan. l memperbaiki tingkat efisiensi dan efektivitas perusahaan.

l mempertahankan dan mengelola, serta menjaga aset-aset perusahaan. dan

l bertanggung jawab terhadap manajemen dan kepemilikan, termasuk kesepakatan dengan pihak ketiga.

2. Direktur Keuangan

Lingkup dan tanggung jawab:

l menerapkan fungsi korporat terkait dengan Direktorat Keuangan.

l bertanggung jawab melaksanakan fungsi keuangan terpusat, termasuk mengelola fungsi operasi keuangan di seluruh unit usaha perusahaan, melalui financial center, serta memastikan pengendalian seluruh kegiatan investasi anak perusahaan.

3. Direktur Human Capital & General Affairs Lingkup dan tanggung jawab:

l mengelola Direktorat Human Capital & General Affairs.

l mengelola sumber daya manusia di seluruh unit usaha melalui Human Resources Center dan memastikan pengendalian di unit usaha Corporate Services lainnya, Support Services serta Enterprise Service, termasuk Human Resources Center (“HR Center”), Learning Center (“LEC”), Management Consultant Center (“MCC”), Community Development Center (“CDC”) serta dana pensiun dan lembaga lainnya. 4. Direktur Network & Solution

Lingkup dan tanggung jawab:

l mengelola operasional dan mengelola infrastruktur dan layanan di sektor jaringan dan solusi;.

l mengelola unit usaha lain, termasuk Divisi Infratel, dan layanan pendukung seperti Research & Development Center (“RDC”), Maintenance Service Center (“MSC”), dan Supply Center (“SUC”).

5. Direktur Konsumer

Lingkup dan tanggung jawab:

l melaksanakan fungsi manajemen penyediaan delivery channels dan layanan konsumen bagi bisnis konsumer.

l mengelola delivery channel dan layanan konsumen bagi bisnis, termasuk unit lain seperti Divisi TELKOMFlexi (“DTF”).

6. Direktur Enterprise & Wholesale Lingkup dan tanggung jawab:

l menerapkan fungsi manajemen di sektor delivery channel dan layanan konsumen di Direktorat Enterprise dan Wholesale.

l melaksanakan delivery channel dan layanan konsumen untuk korporat dan bisnis wholesale, yang termasuk unit-unit seperti Divisi Enterprise Service (“DIVES”) dan Divisi Carrier and Interconnection Services (“CIS”).

7. Direktur Information Technology & Supply Lingkup dan tanggung jawab:

l bertanggung jawab terhadap teknologi informasi dan supply management di Direktorat Information Technology & Supply.

l mengelola Information Service Center, Supply Center dan Divisi Multimedia. 8. Direktur Compliance & Risk Management

Lingkup dan tanggung jawab:

l mengelola kepatuhan, pelaksanaan hukum dan manajemen risiko di Direktorat Compliance & Risk Management.

l mengelola unit Legal & Compliance dan Manajemen Resiko Perusahaan. Dimuat pada tanggal 19 Mei, 2010

Sumber: Laporan Tahunan TELKOM 2009 (disampaikan kepada Bapepam-LK pada tanggal 08 April 2010)

Pengendalian Dan Prosedur PENGENDALIAN DAN PROSEDUR PENGUNGKAPAN

Di bawah pengawasan dan peran serta manajemen Perusahaan, termasuk Direktur Utama dan Direktur Keuangan, manajemen melakukan evaluasi terhadap efektivitas pengendalian dan prosedur pengungkapan Perusahaan sebagaimana dipersyaratkan dalam Rules 13a-15(e) dan 15d-15(e) Securities Exchange Act tahun 1934 (selanjutnya disebut “Exchange Act”), pada tanggal 31 Desember 2009. Berdasarkan evaluasi ini, Direktur Utama dan Direktur Keuangan Perusahaan menyimpulkan bahwa, pada tanggal 31 Desember 2009, pengendalian dan prosedur

pengungkapan Perusahaan adalah efektif. Pengendalian dan prosedur pengungkapan Perusahaan termasuk, tanpa dibatasi, pengendalian dan prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa informasi yang dipersyaratkan untuk diungkapkan di dalam laporan yang disampaikan atau diajukan berdasarkan Exchange Act telah dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan sesuai ketentuan dan format SEC, dan bahwa informasi tersebut dikumpulkan dan disampaikan kepada manajemen Perusahaan, termasuk Direktur Utama dan Direktur Keuangan, sebagaimana layaknya, untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat waktu atas pengungkapan yang dipersyaratkan.

LAPORAN TAHUNAN MANAJEMEN MENGENAI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS LAPORAN

Dalam dokumen PT Telekomunikasi Indonesia Profil (Halaman 45-52)

Dokumen terkait