C O N T O H 1 naratif E V O K A T I
F :
Contoh : Kritik Peter Green (1974)
Perjalanan ke Bawah Tanah London
Ketika aku turun memasuki usus-ususmu London… Melalui mulutmu yang lembab
Melalui bibirmu yang kering
Melalui ubinmu yang retak dan jalanmu yang penuh luka Melalui eskalatormu yang tiada berujung
Bergerak menggelinding dalam temaram cahayamu Bergelantung dalam kompartemenmu yang merana Bergelantung melintasi seluruh kota
Bergelantung melintasi benua
Bergelantung sembari menggapai keseimbangan
Dan membaca dengan sebelah tangan koran-koran raksasa
Jiwa melemah menghirup lagi udara yang telah berpuluh-puluh kali dihirup Aku mengelana dalam mimpi yang memuakkan
Melewati dinding-dindingmu yang kasar Dan lorong-lorongmu yang bisu
Menari-nari berjejalan di sela tempat dudukmu yang mahal Dan ruang dansa yang lurus membosankan
Di kerumunan teman yang tak pernah kukenal Menuju keterasingan..
Musik yang tak berirama.. Kadang berdentum… Kadang sunyi..
Diselingi cahaya yang melintas Kadang terang berkilau
Kadang pendar temaram
Lintasanmu meliuk di bawah tanah
Kadang turun menghunjam naik menukik dan… Kadang melata di tengah perut bumi..
Debu terbang di sela asapmu
Menyusup dan menyergap sesak napasku Menggerincing di sepanjang lintasan listrikmu Angkutan London…
Menyisakan kehangatan masa lalu
Di Sloane Square, seorang anak lai-laki melintas Menggiring seekor sapi dengan tambatan
Sapi putih kecoklatan Hidung besar kemerahan
Ekornya menari-nari mengibas serangga Puttingnya membengkak
Menatap dengan mata mengkilap
Sementara hitam di luar jendela mulai merangkak Dan mata dipenuhi oleh malam yang buta
Aku berdiri dalam hati yang mulai panas Hening di tengah terowongan
Dan berdiri di atas kereta yang tak sempurna Sisa debu kemarin masih menempel
Koran-koran berdesir mengumpulkan kesadaranku yang hamper hilang Dan batuk-batuk gelisah masih belum reda juga
Kami harus menyusuri malam
Duduk kembali mengunci dalam kesendirian Kepala terkulai lelap
Dengkur-dengkur kelelahan menyelinap dalam hening Kelopak mata lelah kehilangan tenaganya
Lantai kereta….
Adalah lautan surat kabar, bungkus permen, puntung rokok dan kertas-kertas tisu
Sesekali sepeda motor di luar menderu melawan hiruk musik tak berirama Lalu kembali sunyi
Dalam jam kami tak pernah tahu telah berapa lama waktu habis bersamanya di sana
Hari pasti telah berlalu
Dan wanita hamil menunggu di atas kaki letih dan kaku
Bau pesing keringat dan air seni berbaur menciptakan aroma baru Hari tampak menunggu malam
Bintang berpendar di luar di sela garis hitam jendela Pada jam lima pagi
Mereka bergerak kembali tanpa peringatan Di Kensington Selatan..
Pintu-pintu terbuka
Mereka berhamburan bagai terlempar dalam tumpukan jerami Angin sepoi dingin menyelinap melalui celah kereta
Ia kembali melintas seperti kemarin
Ia tak pernah lelah menyusuri seluruh kota, benua dan… Seluruh tempat pijak peradaban manusia…
C O N T O H 2 fotografi E V O K A T I
F :
a. Fotografi :
- Intensify (Kemudahan pemahaman)
- Ethereal (Suasana pemahaman yang mudah dari referensi)
H A K I K A T M E T O D A
K R I T I K I M P R E S S I O N I
S
K a r a k t e r i s t i k
• Seniman mereproduksi karyanya sendiri atau orang lain dengan konsekuensi adanya kejemuan, sedang kritik selalu berubah dan berkembang. Impresi terhadap karya mempengaruhi perancang untuk membuat perubahan dan perkembangan dalam karya-karya berikutnya.
• Kritik impressionis adakalanya dipandang sebagai parasit karena seringkali menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya keseniannya. Karya yang telah ada menjadi kendaraan untuk menghasilan karya seni lain melalui berbagai metode penyajian.
• Karya yang asli berjasa bagi kritik sebagai area eksplorasi karya-karya baru yang berbeda. Begitu juga sebaliknya kritik akan membaerikan impresi bagi pengkayaan rasa, pengalaman dan apresiasi terhadap perkembangan teoritik ke depan.
• Kecantikan, memberi kepada penciptaan unsur yang universal dan estetik, menjadikan kritikus sebagai kreator, dan menghembuskan ribuan benda yang berbeda yang belum pernah hadir dalam benaknya, yang kemudian terukir pada patung-patung, terlukis pada panel-panel dan terbenam dalam permata-permata. • Kritik Impresionistik dapat berbentuk :
Verbal Discourse : Narasi verbal puisi atau prosa
Caligramme : Paduan kata yang membentuk silhouette
Painting : Lukisan
Photo image : Imagi foto
Modification of Building : Modifikasi bangunan
K E U N T U N G A N M E T O D A
K R I T I K I M P R E S S I O N I
S
• Menggugah imaji tentang fakta menjadi lebih bermakna
• Dengan cepat membuat pengamat menduga-duga sesuatu yang
lain lebih dari sekadar sebuah bangunan fisik
• Menggiring pengamat untuk lebih seksama melihat sebuah karya
seni
•
Mampu membangkitkan analisis objek yang sebelumnya tampak
sulit atau sebaliknya membuat kompleks yang sebelumnya tampak
sederhana
• Membuat lingkungan lebih terlihat dan mudah diingat
K E R U G I A N M E T O D A
K R I T I K I M P R E S S I O N I
S
• Interpretasi menjadi lebih luas dan masuk dalam wilayah bidang
ilmu lain
• Pesan perbaikan dalam arsitektur tidak tampak secara langsung
• Menghasikan satu interpretasi yang bias tentang hakikat
C O N T O H I M P R E S S I O N I
S:
Contoh kritik impressionis (narasi verbal) yang menggunakan ruang sebagai media berkarya.
THE ROOM Day Lewis
Inilah dunia dimana saya bisa pergi
Dan menceritakan segala rahasiku kepadanya Dalam kamarku …
Dalam dunia telah kukurung diriku
Dari seluruh kecemasan dan ketakutanku Dalam kamarku …
Dapatkah mimpi-mimpiku dan seluruh rencanaku Kubangun dan kumohonkan
Dapatkah tangis dan keluhanku Terhibur seperti kemarin
Sekarang telah gelap dan aku sendiri Tetapi aku tidak takut
Calliagra
me Imagi Foto
Modifikasi
M E T O D E K R I T I K
• Dibanding metode kritik lain metode kritik deskriptif tampak lebih
nyata (faktual)
• Deskriptif mencatat fakta-fakta pengalaman seseorang terhadap
bangunan atau kota
• Lebih bertujuan pada kenyataan bahwa jika kita tahu apa yang
sesungguhnya suatu kejadian dan proses kejadiannya maka kita
dapat lebih memahami makna bangunan.
• Lebih dipahami sebagai sebuah landasan untuk memahami
bangunan melalui berbagai unsur bentuk yang ditampilkannya
•