BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.4 Uji Asumsi Klasik
a. Histogram
Hasil Uji Normalitas dengan pendekatan Histogram dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut:
Gambar 4.1 Histogram
Uji Normalitas Data dengan pendekatan histogram pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan telah berdistribusi normal, hal ini dapat dilihat dari garis histogram tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sehingga penyebaran datanya telah berdistribusi secara normal.
b. Normal Probability Plot
Hasil Uji Normalitas dengan pendekatan Normal Probability Plot dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut:
Gambar 4.2 Normal Probability Plot
Berdasarkan hasil Uji Normalitas dengan pendekatan grafik Normal Probability Plot, dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang normal, hal ini dapat dilihat dari penyebaran titik berada disekitar sumbu diagonal dari grafik.
c. Uji Kolmogorov Smirnov
Hasil Uji Normalitas dengan pendekatan statistik Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9
Uji Kolmogorov Smirnov
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig. Unstandardized
Residual .092 60 .200
*
.921 60 .001 *. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Dari Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,200>0,05. Dengan demikian berdasarkan kriteria pengujian data telah berdistribusi secara normal.
2 Uji Heteroskedastisitas
Untuk melihat ada tidaknya Heterokedastisitas pada model yang
digunakan, dilakukan dengan Uji Heterokedastisitas (Scatter Plot). Berikut hasil Uji Heterokedastisitas dengan Scatter Plot.Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan pendekatan Scatterl Plot dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut:
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan Hasil Uji Heteroskedastisitas pada Gambar 4.3 diketahui bahwa titik-titik penyebaran pada Scatter Plot tidak menunjukkan pola tertentu dan penyebarannya acak berada di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, sehingga model regresi yang digunakan tidak mengalami Heterokedastisitas.
3 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolonearitas pada penelitian ini digunakan untuk melihat ada tidaknya gejala multikolonearitas antar variabel independen. Pada Tabel 4.10 berikut dapat dilihat hasil Uji Multikolonearitas dengan melihat nilai Tolerance dan nilai VIF. Hasil Uji Multikoliniearitas dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 20.375 5.140 3.964 .000 Financial Satisfaction .538 .248 .282 2.173 .034 .714 1.400 Financial Knowledge 1.332 .527 .323 2.528 .014 .738 1.355 Jenis Kelamin -1.771 1.045 -.192 -1.695 .096 .937 1.067 Usia -.395 1.128 -.043 -.350 .728 .786 1.272 Pendapatan .398 1.241 .039 .321 .749 .796 1.256 a. Dependent Variable: Financial Behaviour
Pada Tabel 4.10 disimpulkan bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terlihat adalanya gejala multikolonearitas antar variabel independen. Hal ini dapat diketahui dari nilai tolerance dan nilai VIF, hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel financial satisfaction (X1) memiliki nilai tolerance sebesar 0,714 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,400 < 10, variabel financial knowledge (X2) memiliki tolerance sebesar 0,738 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,355 < 10, variabel jenis kelamin (X3) memiliki nilai tolerance sebesar 0,937 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,067 < 10, variabel pendapatan (X4) memiliki nilai tolerance sebesar 0,796 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,256 < 10, variabel usia (X5) memiliki nilai
tolerance sebesar 0,786 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,272 < 10. Dengan
demikian, sesuai dengan kriteria pengujian, jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen.
4. Uji Autokorelasi Tabel 4.11 Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .592a .350 .290 3.864 2.297
a. Predictors: (Constant), Financial Knowledge, Pendapatan, Jenis Kelamin, Usia, Financial Satisfaction
b. Dependent Variable: Financial Behaviour
Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat bahwa nilai Durbin-Watson Statistik sebesar 2,297 >1 dan <3. Dengan demikian berdasarkan kriteria pengujian maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi sehingga asumsi non-autokorelasi telah terpenuhi.
4.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh financial
satisfaction dan financial knowledge secara simultan maupun parsial terhadap best practice financial behavior. Pada Tabel 4.12 berikut dapat dilihat hasil
perhitungan koefisen regresi linear berganda masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel 4.12
Koefisien Regresi Linier Berganda
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 20.375 5.140 3.964 .000 Financial Satisfaction (X1) .538 .248 .282 2.173 .034 .714 1.400 Financial Knowledge (X2) 1.332 .527 .323 2.528 .014 .738 1.355 Jenis Kelamin (X3) -1.771 1.045 -.192 -1.695 .096 .937 1.067 Usia (X4) -.395 1.128 -.043 -.350 .728 .786 1.272 Pendapatan (X5) .398 1.241 .039 .321 .749 .796 1.256 a. Dependent Variable: Financial Behaviour
Hubungan positif antara financial satisfaction (X1), financial knowledge (X2), jenis kelamin (X3), usia (X4) dan pendapatan (X5) terhadap financial behavior (Y) ini juga dapat dilihat dari besarnya intersep yang diperoleh dari hasil perhitungan besarnya konstanta α = 20,375, bx1 = 0,538, bx2 =1,332, bx3 = -1,771, bx4 = -0,395, bx5 = 0,398. Dari besarnya nilai α dan bx1 tersebut selanjutnya dimasukkan kedalam persamaan regresilinier berganda sebagai berikut:
Y = 20,375 + 0,538 X1 + 1,332 X2 + -1,771 X3 + -0,395 X4 + 0,398 X5
Dari persamaan regresi ini menunjukkan nilai α atau konstan sebesar
20,375 yang artinya financial satisfaction, financial knowledge jenis kelamin, usia dan pendapatan berpengaruh sebesar 20,375 satuan.
1. Dari persamaan regresi ini menunjukkan bahwa financial satisfaction berpengaruh positif terhadap financial behavior.
2. Dari persamaan regresi ini menunjukkan bahwa financial knowledge berpengaruh positif terhadap financial behavior.
3. Dari persamaan regresi ini menunjukkan bahwa jenis kelamin laki – laki mempunyai perilaku keuangan yang lebih baik.
4. Dari persamaan regresi ini menunjukkan bahwa usia di >50 tahun mempunyai keuangan perilaku yang lebih baik.
5. Dari persamaan regresi ini menunjukkan bahwa pendapatan >5 juta mempunyai keuangan perilaku yang lebih baik.
4.4.2 Pengujian Hipotesis 4.4.2.1 Uji Serempak (Uji F)
Uji signifikansi Serempak (Uji F) bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (financial satisfaction dan financial knowledge) secara bersama-sama terhadap variabel best practice financial behavior. Hasil Uji serempak (Uji F) dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.12 Uji Pengaruh Simultan dengan Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 434.468 5 86.894 5.821 .000b
Residual 806.115 54 14.928
Total 1240.583 59
a. Dependent Variable: Financial Behaviour
b. Predictors: (Constant), Financial Knowledge, Pendapatan, Jenis Kelamin, Usia, Financial Satisfaction
Berdasarkan Tabel 4.12 terlihat bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 5,821 > Ftabel (2,821) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan
demikian, maka Ha diterima atau H0 ditolak. Artinya, Financial Satisfaction,
Financial Knowledge, jenis kelamin, usia dan pendapatan secara bersama-sama
berpengaruh positif signifikan terhadap Best Practice Financial Behavior.
4.4.2.2 Uji Parsial (Uji t)
Uji Signifikansi Parsial (Uji t) bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial atau individual terhadap variabel dependen. Hasil Uji Parsial (Uji t) dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13 Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 20.375 5.140 3.964 .000 Financial Satisfaction (X1) .538 .248 .282 2.173 .034 .714 1.400 Financial Knowledge (X2) 1.332 .527 .323 2.528 .014 .738 1.355 Jenis Kelamin (X3) -1.771 1.045 -.192 -1.695 .096 .937 1.067 Usia (X4) -.395 1.128 -.043 -.350 .728 .786 1.272 Pendapatan (X5) .398 1.241 .039 .321 .749 .796 1.256 a. Dependent Variable: Best Practice Financial Behaviour (Y)
Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui:
1. Financial Satisfaction (X1) memiliki nilai thitung sebesar 2,173>ttabel (2,016) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,034<0,05. Dengan demikian, maka Ha
diterima atau H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa financial satisfaction berpengaruh positif signifikan terhadap best practice financial behavior. Karena financial satisfaction merupakan cara pandang seseorang terhadap
kepuasan dan income yang diterima dan itu di tentukan bagaimana individu tersebut mengelola uang.
2. Financial knowledge (X2) memiliki nilai thitung sebesar 2,528>ttabel (2,016) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,014<0,05. Dengan demikian, maka Ha
diterima atau H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa financial knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap best practice financial behavior. Dosen yang memiliki pengetahuan keuangan yang lebih tinggi cenderung lebih bijak dalam perilaku keuangannya dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetehuan keuangan lebih rendah.
3. Jenis kelamin (X3) memiliki koefisien -1,771, artinya laki-laki secara umum memiliki perilaku keuangan yang lebih baik dari pada perempuan, nilai thitung -1,695< ttabel (2,016), menunjukkan bahwa perbedaan perilaku antara laki-laki dan perempuan tidak signifikan. Karena seorang perempuan memiliki perasaan yang lebih halus dibandingkan dengan laki-laki sehingga tingkah laku laki-laki akan berbeda dengan seorang perempuan.
4. Usia (X4) memiliki koefisien -0,395, artinya usia 50-60 tahun secara umum memiliki perilaku keuangan yang lebih baik dari pada usia 30-50 tahun, nilai thitung -0,350< ttabel (2,016), menunjukkan bahwa perbedaan perilaku antara usia 50-60 tahun dan 30-50 tahun tidak signifikan. Dikarenakan usia yang lebih tua akan mempunyai perilaku dan nilai-nilai etis yang lebih tinggi dibandingkan yang usianya jauh lebih muda.
5. Pendapatan (X5) memiliki koefisien 0,398, artinya pendapatan >5 juta secara umum memiliki perilaku keuangan yang lebih baik dari pada pendapatan 3-5
juta, nilai thitung 0,321< ttabel (2,016), menunjukkan bahwa perbedaan perilaku antara pendapatan >5 juta dan 3-5 juta tidak signifikan. Dikarenakan pendapatan >5 juta lebih dapat mengatur perilaku keuangannya.
4.4.2.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui kemampuan variabel Brand Image dan Price dalam menjelaskan variabel Kepuasan Pengguna. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.14
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .592a .350 .290 3.864 2.297
a. Predictors: (Constant), Financial Knowledge, Pendapatan, Jenis Kelamin, Usia, Financial Satisfaction
b. Dependent Variable: Financial Behaviour
Berdasarkan Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0.290 Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan best practice financial behavior dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan Politeknik Negeri Medan.
4.4.3 Uji Beda
Uji beda digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan berdasarkan financial satisfaction, financial knowledge, jenis kelamin, usia pendapatan dan best practice financial behavior, antara Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Politeknik Negeri Medan.
Tabel 4.15 Uji Beda
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df Sig. (2-tailed) Mean Differ ence Std. Error Differ ence 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
Usia Equal variances
assumed .988 .324 1.558 58 .125 .200 .128 -.057 .457
Equal variances not
assumed 1.558 57.955 .125 .200 .128 -.057 .457
Pendapatan Equal variances assumed
87.518 .000 -4.176 58 .000 -.433 .104 -.641 -.226 Equal variances not
assumed -4.176 42.593 .000 -.433 .104 -.643 -.224 Jenis Kelamin Equal variances assumed .256 .615 .258 58 .798 .033 .129 -.226 .292
Equal variances not
assumed .258 57.992 .798 .033 .129 -.226 .292 Financial Behaviour Equal variances assumed .201 .656 -1.627 58 .109 -1.900 1.168 -4.238 .438 Equal variances not
assumed -1.627 56.587 .109 -1.900 1.168 -4.239 .439 Financial Satisfaction Equal variances assumed .075 .786 -.534 58 .596 -.333 .624 -1.583 .917
Equal variances not
assumed -.534 57.401 .596 -.333 .624 -1.584 .917 Financial Knowledge Equal variances assumed .000 1.000 .000 58 1.000 .000 .290 -.580 .580
Equal variances not
Berdasarkan tabel 4.15 diketahui:
Bahwa tidak ada perbedaan usia, pendapatan, jenis kelamin, financial
behavior, financial satisfaction, financial knowledge dosen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis dengan Politeknik Negeri Medan.
Tabel 4.16 Uji Beda Rata-Rata Dua Sampel Independen (T-Test)
Group Statistics
Instansi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Usia Usu 30 .63 .490 .089
Polmed 30 .43 .504 .092
Pendapatan Usu 30 .07 .254 .046
Polmed 30 .50 .509 .093
Jenis Kelamin Usu 30 .60 .498 .091
Polmed 30 .57 .504 .092
Financial Behaviour Usu 30 41.47 4.150 .758
Polmed 30 43.37 4.867 .889
Financial Satisfaction Usu 30 20.30 2.292 .418
Polmed 30 20.63 2.539 .464
Financial Knowledge Usu 30 9.13 1.167 .213
Polmed 30 9.13 1.074 .196
Berdasarkan tabel 4.16 diketahui:
1. Secara rata-rata, dosen berjenis kelamin laki-ki lebih baik dibandingkan dengan dosen berjenis kelamin perempuan. Karena seorang perempuan memiliki perasaan yang lebih halus dibandingkan dengan laki-laki sehingga tingkah laku laki-laki akan berbeda dengan seorang perempuan.
2. Secara rata-rata pendapatan dosen >5 juta lebih baik dari pada pendapatan dosen 3-5juta. Dikarenakan Dikarenakan pendapatan >5 juta lebih dapat mengatur perilaku keuangannya.
3. Secara rata-rata usia >50 tahun lebih baik perilaku keuangannya dari pada usia 30-50 tahun. Dikarenakan usia yang lebih tua akan mempunyai perilaku dan nilai-nilai etis yang lebih tinggi dibandingkan yang usianya jauh lebih muda.
4. Secara rata-rata, best practice financial behavior pada Dosen Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Medan (43,37) lebih baik dibandingkan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (41,47).
5. Secara rata-rata, financial satisfaction pada Dosen Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Medan (20,63) lebih baik dibandingkan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (20,30).
6. Secara rata-rata, financial knowledge pada Dosen Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Medan sama dengan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, yakni 9,13.