• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuransi Pekerjaan

Dalam dokumen Nomor : 06/PAN/SFO.A-JAPEK/I/ Januari 2022 (Halaman 97-101)

KETENTUAN UMUM KONTRAK

G.21 Asuransi Pekerjaan

Tanpa membatasi kewajiban dan tanggungjawabnya menurut Pasal G.20, sebelum mulai pelaksanaan Pekerjaan Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus mengasuransikan atas nama bersama antara Pengguna Jasa dan Penyedia Pekerjaan Konstruksi terhadap segala kehilangan dan kerusakkan dari sebab apapun yang timbul (CAR = Contractor’s All Risk) selain daripada “Resiko yang diperkecualikan” sebagaimana disebut dalam Pasal G.20 (2) yang menjadi tanggungjawabnya menurut pasal-pasal dalam Kontrak dalam suatu cara dimana Pengguna Jasa dan Penyedia Pekerjaan Konstruksi terjamin selama Jangka Waktu Pelaksanaan dan selama Jangka Waktu Pemeliharaan karena kehilangan atau kerusakan yang ditimbulkan oleh sebab yang terjadi sebelum mulai Jangka Waktu Pemeliharaan dan untuk setiap kehilangan ataukerusakan olehnya dengan tujuan memenuhi kewajibannya menurut Pasal G.49 atau Pasal G.50 dalam Dokumen ini:

(a) Pekerjaan dan Pekerjaan Sementara hingga nilai penuh dari pekerjaan yang dilaksanakan setiap saat.

(b) Bahan, peralatan konstruksi dan harta benda lainnya yang dibawa ke lapangan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi hingga nilai penuh dari bahan, peralatan konstruksi dan barang-barang lain.

Demikian juga tanpa membatasi kewajiban dan tanggungjawabnya menurut Pasal G.20 Ketentuan Umum Kontrak ini, Penyedia Pekerjaan Konstruksi dalam polis asuransi kedua harus mengasuransikan Pekerjaan yang telah diselesaikan atas nama bersama antara Pengguna Jasa dan Penyedia Pekerjaan Konstruksi terhadap semua kehilangan atau kerusakan oleh sebab apapun yang timbul termasuk telah dioperasikannya Pekerjaan selama Jangka Waktu Pemeliharaan.

Asuransi semacam ini harus diadakan pada perusahaan asuransi dalam syarat-syarat yang disetujui oleh Pengguna Jasa, dan Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus memperlihatkan Polis Asuransi dan tanda terima pembayaran premi kepada Pemimpin proyek/Kasatgas sebelum memulai pekerjaan dan setelahnya bila diminta oleh Pemimpin proyek/Kasatgas. Semua uang yang dibayar dengan setiap polis asuransi harus diterima oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk tujuan mengganti bahan atau peralatan konstruksi yang telah rusak atau dirusak sebagaimana yang disahkan oleh Pemimpin proyek/Kasatgas dan sisanya, jika ada, harus digunakan Penyedia Pekerjaan Konstruksi pada waktu penyelesaian atas penggantian, perbaikan atau pembangunan kembali. Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus memperbaharui polis yang habis masa berlakunya selama Jangka Waktu Kontrak.

Syarat-syarat asuransi harus mencakup ketentuan bila terjadi suatu tuntutan dimana Penyedia Pekerjaan Konstruksi berhak menerima ganti rugi menurut polis yang dimiliki atau dibuat terhadap Pengguna Jasa, maka perusahaan asuransi akan memberi ganti rugi kepada Pengguna Jasa terhadap tuntutan dan biaya, pungutan serta pengeluaran berkenaan dengan hal tersebut.

Penyedia Pekerjaan Konstruksi adalah pihak yang mengasuransikan, berarti untuk setiap jenis asuransi, Penyedia Pekerjaan Konstruksi adalah pihak yang

bertanggung jawab untuk mengefektifkan dan mempertahankan kelangsungan asuransi yang ditetapkan dalam pasal terkait. setiap asuransi harus dilakukan dengan pihak penanggung dan dengan syarat-syarat yang disetujui oleh Pengguna Jasa.

Penggantian, perbaikan dan pembangunan kembali harus dilaksanakan dalam suatu cara yang sesuai dengan Dokumen Kontrak dan bahwa waktu penyelesaian Pekerjaan bisa diperpanjang untuk jangka waktu yang dianggap layak, sesuai dengan keadaan umum dari kasus tersebut dan sesuai dengan Pasal G.44, jika waktu penyelesaian tidak diperpanjang, maka Pekerjaan tersebut harus diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

G.22 (1) Kerugian Terhadap Orang atau Harta Benda

Penyedia Pekerjaan Konstruksi, kecuali jika dan sejauh Dokumen Kontrak menetapkan sebaliknya, harus melindungi dan tetap mengganti kerugian kepada Pengguna Jasa terhadap semua kehilangan dan tuntutan karena kecelakaan atau kerusakan terhadap setiap orang atau setiap harta benda apa saja (selain daripada atau kerusakan lain terhadap lahan atau tanaman yang berada di lapangan dan kerugian yang dialami akibat penyewa maupun petani pemilik) yang mungkin timbul atau sebagai akibat dari konstruksi dan pemeliharaan Pekerjaan, dan terhadap semua klaim, tuntutan, pengaduan, kerusakan, biaya, tagihan dan pengeluaran apapun berkenaan dengan hal tersebut.

Selalu ditetapkan bahwa tidak satupun yang tercantum di bawah ini harus dianggap menjadikan Penyedia Pekerjaan Konstruksi bertanggungjawab terhadap atau mengganti kerugian Pengguna Jasa terhadap setiap kerugian atau kerusakan berkenaan dengan :

(a) Penggunaan permanen atau penempatan lahan oleh Pekerjaan atau setiap bagian darinya atau (kecuali di sini selanjutnya ditetapkan) permukaan atau kerusakan lain seperti tersebut di atas;

(b) Hak Pengguna Jasa untuk melaksanakan Pekerjaan atau sebagian darinya pada, di atas, di bawah, di dalam atau melalui suatu lahan;

(c) Gangguan sementara maupun gangguan permanen berkenaan dengan hak atas cahaya, udara, jalan atau air atau ketenteraman lain yang merupakan akibat yang tidak bisa dihindari dari pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan Kontrak;

(d) Cedera atau kerugian terhadap orang atau barang yang diakibatkan oleh setiap tindakan atau keteledoran yang telah dilakukan selama berlakunya Kontrak oleh Pengguna Jasa, wakilnya, pegawainya atau Penyedia Pekerjaan Konstruksi lain (yang tidak dipekerjakan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi) atau untuk atau berkenaan dengan setiap klaim, tuntutan, pengaduan, kerusakan, biaya, tagihan dan pengeluaran-pengeluaran berkaitan dengannya.

Ditetapkan lebih lanjut bahwa untuk tujuan dari Pasal ini ungkapan “Lapangan”

harus dianggap terbatas pada daerah yang ditetapkan dalam Spesifikasi atau diperlihatkan dalam gambar dimana lahan dan tanaman akan terganggu atau rusak sebagai akibat yang tidak bisa dihindari dalam pelaksanaan Pekerjaan.

G.22 (2) Ganti Rugi oleh Pengguna Jasa

Pengguna Jasa akan memberi ganti rugi kepada Penyedia Pekerjaan Konstruksi dari dan terhadap semua klaim, tuntutan, pengaduan, kerusakan, biaya tagihan dan pengeluaran-pengeluaran berkenaan dengan hal-hal yang dimaksudkan dalam ketentuan pada butir (1) dalam Pasal ini.

Kompensasi dapat diberikan kepada Penyedia Pekerjaan Konstruksi dalam hal sebagai berikut :

1) Pemimpin proyek/Kasatgas mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;

2) Bilamana digunakan desain yang disediakan oleh Pengguna Jasa dan Pemimpin proyek/Kasatgas tidak memberikan gambar rencana, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai dengan jadwal yang dibutuhkan;

3) Penyedia Pekerjaan Konstruksi belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam Kontrak;

4) Pemimpin proyek/Kasatgas menginstruksikan kepada pihak Penyedia Pekerjaan Konstruksi untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan atau kegagalan atau penyimpangan;

5) Pemimpin proyek/Kasatgas memerintahkan penundaan pelaksanaan Proyek.

Jika peristiwa Kompensasi mengakibatkan keterlambatan penyelesaian pekerjaan dan/atau penambahan harga, maka Pengguna Jasa berkewajiban untuk memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dan/atau penambahan harga. Pengajuan Klaim atas penambahan waktu dan/atau penambahan harga dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal G.52 (4).

G.22 (3) Ketentuan Ganti Rugi Terhadap Pengguna Jasa

Syarat-syarat asuransi harus mencakup ketentuan bila terjadi suatu tuntutan dimana Penyedia Pekerjaan Konstruksi berhak menerima ganti rugi menurut polis yang dimiliki atau dibuat terhadap Pengguna Jasa, maka perusahaan asuransi akan memberi ganti rugi kepada Pengguna Jasa terhadap tuntutan dan biaya, pungutan serta pengeluaran berkenaan dengan hal tersebut.

G.22 (4) Tanggungjawab Pribadi Pegawai Pengguna Jasa

Dalam melaksanakan setiap ketentuan dari Ketentuan Umum Kontrak ini, atau dalam menjalankan setiap kekuasaan atau wewenang yang diberikan kepada mereka dalam ruang lingkup Kontrak, pertanggungjawaban tidak dibebankan pada pegawai Pengguna Jasa atau wakil yang diberi wewenang, secara pribadi atau sebagai pegawai Pengguna Jasa, seperti diketahui bahwa dalam segala hal mereka hanya bertindak sebagai wakil dari Pengguna Jasa.

G.23 (1) Asuransi Pihak Ketiga

Sebelum memulai pelaksanaan Pekerjaan, tetapi tanpa membatasi kewajiban dan tanggungjawabnya menurut Pasal G.22, Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus mengasuransikan terhadapsemua kerusakan,kehilangan atau kecelakaan yang mungkin terjadi pada setiap harta benda atau setiap orangyang timbul karena pelaksanaan Pekerjaan atau Pekerjaan Sementara atau dalam melaksanakan Kontrak selain daripada karena hal-hal yang dimaksudkan dalam ketentuan pada Pasal G.22 (1).

Yang dikecualikan dalam kewajiban asuransi, adalah termasuk didalam Pasal G.20 (2) berikut :

1) Peperangan, pertikaian (perang yang diumumkan atau tidak), invasi, serbuan musuh asing;

2) pemberontakkan, terorisme, revolusi, huru hara, kudeta militer atau pengambilalihan kekuasaan, atau perang saudara;

3) kerusuhan, kekacauan, atau huru-hara kecuali yang disebabkan oleh Personil Penyedia Pekerjaan Konstruksi atau Sub Penyedia Pekerjaan Konstruksi;

4) amunisi perang, bahan peledak, radiasi ion atau kontaminasi radioaktif kecuali yang diakibatkan oleh penggunaan amunisi, bahan peledak, radiasi atau radioaktif oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi.

Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus membelikan polis asuransi terhadap kecelakaan kepada Pihak Ketiga, seperti kematian, kecelakaan, kerusakan terhadap barang yang berkaitan dengan penggunaan mobil, truk dan construction plant milik Penyedia Pekerjaan Konstruksi.

G.23 (2) Jumlah Minimal Asuransi Pihak Ketiga

Asuransi harus dijamin oleh Perusahaan Asuransi dan dengan syarat-syarat yang disetujui oleh Pengguna Jasa dan harus dalam jumlah rupiah setara dengan seluruh nilai Kontrak yang berkenaan dengan kerusakan yang timbul selama pelaksanaan Pekerjaan atau Pekerjaan Sementara dan dalam jumlah seperti yang dinyatakan pada Ketentuan Khusus Kontrak (KAK) terhadap kecelakaan yang berkaitan dengan penggunaan mobil, truk dan peralatan konstruksi milik Penyedia Pekerjaan Konstruksi.

Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus mempresentasikan secara khusus mengenai jenis dan Perusahaan Asuransi yang akan digunakan kepada Pemimpin proyek/Kasatgas.

Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus memperlihatkan kepada Pemimpin proyek/Kasatgas polis asuransi dan tanda terima pembayaran premi yang berlaku.

Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus memperbaharui polis asuransi yang habis masa berlakunya selama Jangka Waktu Kontrak.

Sebelum menerima Pembayaran Uang Muka awal Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus menyerahkan bukti atau salinan polis asuransi dan tanda terima pembayaran premi yang berlaku dan memberikan pengajuan yang sama atas jumlah jaminan asuransi pertahun atau dalam jangka waktu yang lebih lama.

G.24 (1) Kecelakaan atau Cedera yang Menimpa Para Pekerja

Pengguna Jasa tidak bertanggungjawab atas setiap kerusakan atau kerugian yang harus dibayarkan berdasarkan hukum sebagai akibat dari kejadian atau cedera pada setiap pekerja atau orang lain yang dipekerjakan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi atau Sub Penyedia Pekerjaan Konstruksi, kecuali kecelakaan atau cedera yang diakibatkan oleh tindakan atau kesalahan Pengguna Jasa, Wakil atau Pegawainya. Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus memberi ganti rugi dan membebaskan Pengguna Jasa dari segala tuntutan terhadap semua kerusakan dan kerugian, kecuali sebagaimana tersebut di atas (tetapi sesuai dengan Pasal G.22(3), dan terhadap semua klaim, tuntutan, pengaduan, biaya, pungutan dan pengeluaran apapun berkenaan dengannya.

G.24 (2) Asuransi Kecelakaan dan Lain-lain Terhadap Para Pekerja

Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus mengasuransikan kepada Perusahaan

Dalam dokumen Nomor : 06/PAN/SFO.A-JAPEK/I/ Januari 2022 (Halaman 97-101)