• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMUAN DAN INTERPRESTASI DATA 4.1 Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

4 Ira Atiqah Zahra Alam, Lingkungan Sosial, Mahasiswa Daerah Lain,

Ekonomi beradaptasi dengan keempatnya bersosialiasi dengan baik dengan mahasisqwa yang lainnya INFORMAN MAHASISWA

ASAL DAERAH LAIN

ADAPTASI DAN INTERAKSI BERADAPTASI TIDAK BERADAPTASI

1 Debora Alam, Lingkungan Sosial,

Mahasiswa Daerah Lain, Ekonomi Dapat beradaptasi dengan keempatnya -

2 Mukti Amsar Alam, Lingkungan Sosial, Mahasiswa Daerah Lain, Ekonomi Dapat beradaptasi dengan keempatnya Hanya sebatas antara senior dan junior dikampus

3 Eko Sunantri Alam, Lingkungan Sosial, Mahasiswa Daerah Lain, Ekonomi Dapat beradaptasi dengan keempatnya Hanya sebatas antara senior dan junior dikampus

4 Ira Atiqah Zahra Alam, Lingkungan Sosial, Mahasiswa Daerah Lain, Ekonomi Dapat beradaptasi dengan keempatnya -

106 Dapat terlihat bahwa diantara mahasiswa dan mahasiswi baik asal Papua maupun dari daerah lain mampu beriteraksi dan beradaptasi sesuai dengan kemampuan dirinya masing-masing. Hal tersebut mengakibatkan dan menunjukkan mereka bisa untuk bertahan hidup selama tinggal dan berkuliah di Universitas Sumatera Utara. Dengan demikian mereka juga berharap untuk bisa membawa ilmu mereka selala kuliah disini ke Papua,dan ke daerahnya masing-masih. Banyak hal menjadi pelajaran mulai dari pertama mahasiswa asal Papua sampai disini,sampai saat ini tahun 2015 yang rata-rata kurang lebih 3 tahun berada disini untuk mendapatkan pendidikan sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing.

Mahasiswa asal Papua dan dari daerah lainya,juga saling menjalin hubungan sosial karena mereka yakin bahwa mereka saling membutuhkan satu sama lain.walau terkedang masih ada yang sengaja membeda-bedakan diantara mereka. Tujuan mereka juga sama ingin belajar bersama,karena dari adaptasi dan interaksi sebagai proses sosial yang berhasil mereka lakukan,jadi mereka bisa bertahan sampai saat ini. Terlepas dari itu semua akomodasi toleransilah yang tercipta dari semua proses sosial adaptasi dan interaksi sosial pada mahasiswa asal Papua dengan mahasiswa dari daerah lain begitu juga sebaliknya yang sedang berkuliah di Universitas Sumatera Utara. Dalam hal ini, tidak terbatas di kampus USU,karena mahasiswa asal Papua yang tinggal di asrama juga terdapat mahasiswa dari daerah lain. Jadi semua prosesnya bisa terjadi dimana saja,baik dikampus, ditempat tinggal dan dimana saja. Hal ini dijelaskan oleh Debora,mahasiswa asal daerah lain yang tinggal asrama Putri :

107 “…saya dari Siantar dan saya tinggal di asrama Putri,dan tinggal bertemu dengan mahasiswa asal Papau dan daerah lain. Kami disini sama-sama slaing toleransi saja bang. Kan semua juga udah tahu kita tujuannya untuk kuliah,jadi pandai-pandailah. Dan sejauh ini semuanya baik-baik saja,selama kami juga baik disini bang,dan memang semua orang disini baik-baik kok bang…”

Berdasarkan hasil wawancara diatas bawasannya semua proses sosial adaptasi dan intearksi sosial mahasiswa asal Papaua dengan daerah lain,memang dialami setiap mahasiswa dan mahasiswinya,baik waktu pertama dulu sampai sekarang ini. Ada yang betah dan tidak betah dan itu semua merupakan pilihan. Mereka memilih untuk kuliah jauh dari keluarga namun demi tujuan untuk pencapaian yantu pendidikan yang lebih baik lagi. Mereka berkuliah dengan pilihan jurusan atau disiplin ilmu yang mereka inginkan, meskipun mahasiswa asal Papua tersebut, pemerintahnnya yang menentukan akan tetapi mereka juga ikut senang. Dan dapat dikatakan bahwa sejauh dan selama ini semuanya berjalan dengan baik-baik saja.

Kemampuan dan keahlian mereka terus terasah ketika mereka berinteraksi dan beradaptasi satu sama lain. Walaupun berkelompok ataupun tidak berkelompok, mereka tetap satu tujuan untuk kuliah di Universitas Sumatera Utara, baik mahasiswa yang berasal dari Papua dan mahasiwa dari daerah lain menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa terutama bagi daerah masing-masing dimana mereka berasal. Mau dari Papua, Jawa, Batak dan daerah lainnya yang juga ingin melakukan pemerataan kesejahteraan dan kemajuan daerah masing-masing bersama.

108 4.9 Tanggapan Mahasiswa Yang Dari Daerah Lain Terhadap Mahasiswa Asal Papua

Adapun tanggapan ini hanya untuk melihat mahasiswa asal Papua yang melakukan interaksi dan adaptasi baik dengan mahasiswa daerah lain,dengan alamnya dan dengan lingkungan sosial serta ekonominya. Tanggapan tersebut juga menggambarkan proses untuk kedepannya tentang mahasiswa asal Papua, yang diharapkan hendaknya untuk tidak terjadi kesalahpahaman dan stereotype antara satu sama lain diantara sesama mahasiswa. Dengan demikian tanggapan ini hanyalah presepsi dan menambah data penelitian dari yang diambil dari mahasiswa dari daerah lain yang memiliki atau pernah berinteraksi dengan mahasiswa asal Papua. Tanggapannya adalah sebagai berikut :

1. Debora ( mahasiswa asal daerah lain yaitu Pematang Siantar, yang bertempat tinggal di asrama putri dengan mahasiswa asal Papua) :

“…satu hal tentang orang Papua menurut saya mereka memiliki keunikan tersendiri. Mereka jauh dari timur, punya rasa dank has yang berbeda kita yang disini. Itu yang membuat tertarik paling tidak untuk berteman ataupun hanya berkenalan apalagi kami sama-sama tinggal disini…”

2. Mukti Amsar (mahasiswa asal Kisaran yang memiliki teman junior di Fakultas Pertanian jurusan Agribisnis yang berasal dari Papua).

“…kalau ku tengok biasa saja. Toh kita sudah tau sama-sama berasal dari Indonesia, berarti hal yang bagus dong kalau kita punya kawan yang tidak itu-itu saja. Apalagi kalau kita bisa tidak hanya berteman tapi menjalin kerja sama yang baik dalam perkuliahan yang tidak sebatas antara senior dan junior saja…”

109 3. Ira Atiqah Zahra (mahasiswa asal Medan yang memiliki teman asal Papua yang bertemu pada saat acara di USU).

“…berkenalan dengan semua orang itu hal yang mudah apalagi semenjak saya berkuliah disini. Apalagi USU sering mengadakan acara yang bisa meepertemukan semua mahasiswa asal manapun berkumpul bersama. Disitulah kesempatan kita saling mengenal satu sama lain. Mau dari sabang sampai marauke kita adalah bangsa Indonesia. Bukan karena hitamnya lantas kita menjauhinya, banyak juga yang berkulit hitam tapi tidak dari Papua…”

4. Eko Sunantri (mahasiswa asal Pedagangan yang memiliki teman junior di fakultas Farmasi asal Papua).

“…dengan tidak mengurangi rasa hormat aku, banyak hal yang orang lakukan untuk mempunyai banyak teman dan bergaul mau itu bekawan sama orang Papua maupun sama orang lain. Dimata Tuhan kita samanya tidak ada yang membedakan kulit ini dan kulit itu. Hanya saja karena kita sama tau bawasannya kita yang membuat jarak itu terjadi. kita tau kan kalau Papua itu jauh dari Medan ini jadi mungkin hal itu yang terkadang membuat kita tidak terlalu dekat dengan mereka. Mungkin itu saja…”

Dari semua tanggapan di atas, dapat dikatakan bahwa jaraklah yang membuat perbedaan itu terjadi. Jarak sosial diantara satu mahasiswa asal daerah lain dengan daerah lainnya yang mengakibatkan adanya presepsi yang menghadirkan jarak yang sesungguhnya. Hal inipun menjadi perhatian tambahan mengenai stereotype tanpa sengaja yang tercipta karena adanya jarak sosial tersebut. Namun demikian semua masih dalam yang wajar dan belum memiliki

110 resiko yang mengakibatkan perpecahan ataupun konflik. Buktinya mereka juga sampai saat ini mampu dan dapat tinggal bersamaan dengan kata lain melalui proses sosial adaptasi dan interaksi sosial mahasiswa asal Papua dengan daerah lain di asrama dan di Universitas Sumatera Utara. Hal ini di jelaskan oleh Debora sebagai berikut :

“…yang aku lihat kak, orang-orang itu yang sering bersama-sama sesama mereka. Jarang terkadang mau ngumpul sama kami. Maka dari itu kadang kamilah yang mencoba mendekati orang itu. Ya itulah kak yang pada akhirnya biasa saja dan enak juga di anggap teman kan bisa menjadi pengalaman…”

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwasannya, pengalaman merupakan suatu pelajaran untuk setiap proses sosial yang dialami oleh mahasiswa yang berasal dari Papua. Banyaknya pengalaman yang dapat memberikan kesempatan pada setiap mahasiswa untuk dapat menjalankan semua aktifitas dan rutinitas yang menjadi pedomana betapa pentingnya menjalin hubungan sosial pertemanan yang baik terhadap semua mahasiswa selama belajar di Universitas Sumatera Utara.

Harapannya adalah menciptakan harmonisasi sosial di kalangan mahasiswa baik mahasiswa yang berasal dari Papua ataupun mahasiswa yang berasal dari daerah lain. Adaptasi dan interaksi hanyalah proses yang menentukan untuk bisa menjalani semua proses sosial selama mahasiswa asal Papua dan daerah lain bertempat tinggal di asrama dan berkuliah di Universitas Sumatera Utara.

111 Kemudian mereka dapat hidup bersama dengan menjalani hubungan sosial pertemanan tersebut dengan baik. Tidak ada harapan yang terjadi dengan begitu saja karena banyak hal yang dapat mewujudkannya termaksud berhasilnya adaptasi dan interaksi sosial mahasiswa asal Papua dengan daerah lain di Universitas Sumatera Utara yaitu bersifat akomodasi toleransi. Dengan demikian, semua hal tersebut mahasiswa asal Papua dengan mahasiswa dari daerah lainlah yang dapat mewujudkannya. Dengan keberhasilan semua proses sosial adaptasi dan interaksi sosial selama mereka berada di Universitas Sumatera Utara.

112 BAB V