TEMUAN DAN INTERPRESTASI DATA 4.1 Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
4.7 Interaksi Sebagai Bentuk Proses Adaptasi Mahasiswa Asal Papua
Interaksi merupakan salah satu kunci untuk berlangsungnya suatu bentuk proses adaptasi di dalam kehidupan sosial. Manusia saling menerjemahkan setiap tindakan orang lain. Menurut Fahroni (2009), makna-makna tersebut yang diberikan oleh orang lain tersebut berasal dari cara-cara orang lain bertindak terhadapnya dalam kaitannya dengan sesuatu. Tindakan-tindakan yang dilakukan akan melahirkan batasan bagi orang lain.
Begitu juga dengan hal tindakan mahasiswa USU yang berasal dari Papua dan mahasiswa yang berasal dari daerah lainnya merupakan suatu proses interaksi
100 yang berada didalamnya tercakup dari simbol-simbol masing-masing pihak saling menginterprestasikan makna yang ditangkapnya. Artinya tindakan mereka merupakan hasil dari pemaknaan masing-masing dari realitas sosial. Dengan demikian proses interaksi antara keduanya merupakan suatu proses yang saling stimulus, merespon tindakan dan hubungan sebagai hasil proses interprestasi dari masing-masing mahasiswa tersebut.
Mahasiswa Papua di Medan adalah salah satu contoh kelompok remaja yang melakukan migrasi dengan alasan untuk melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi. Dengan latar belakang sosial-budaya yang berbeda, mahasiswa Papua tentu saja dituntut untuk dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan masyarakat lokal di Medan. Dalam penelitian ini, pola adaptasi dan interaksi sosial yang terjadi pada kalangan mahasiswa asal Papua dengan mahasiswa dari mahasiswa dari daerah lain yaitu bersifat Akomodasi toleransi dimana proses sosial yang terjadi pada mahasiswa asal Papua dengan daerah lain berusaha untuk tidak saling menganggu dengan mencegah, mengurangi, atau menghentikan ketegangan yang akan terjadi atau yang sudah terjadi dalam arti toleransi antar sesame suku bangsa Indonesia. Mahasiswa asal Papua adalah bagian dari Indonesia begitu juga mahasiswa asal dari daerah lain yang berkuliah di USU.
Proses sosial dalam interaksi dan adaptasi menciptakan akomodasi toleransi terjadi dikarenakan penerimaan sosial masyarakat dan mahasiswa dari daerah lain terhadap mahasiswa asal Papua itu adalah baik. Hal ini terlihat dari mereka untuk tetap bertahan dan berkuliah selama kurang lebih tiga tahun lamanya di Universitas Sumatera Utara. Semua hal yang berkaitan dengan
101 perlakuan yang kurang menyenangkan sudah mereka lalui selama mereka tinggal sampai saat ini.
Kehidupan sosial mereka yang dilengkapi dengan adaptasi dan interaksi yang membuat mereka hidup nyaman serta penghargaan berupa toleransi dari masyarakat dan mahasiswa dari daerah lainnya. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Elliyus, sebagai salah satu informan :
“…selama kami disini bisa dibilang sudah betah tinggal disini. Tidak ada masalah yang berarti. Semua kan tergantung individunya masing-masing, karena niat kami kesini hanya untuk belajar…”
Berdasarkan penuturan di atas, menjadikan semua proses sosial yang terjadi dapat dikatakan mudah, jika individu di setiap kalangan mahasiswa asal Papua bersifat terbuka dan juga memiliki rasa toleransi dengan masyarakat dan mahasiswa asal dari daerah lainnya pula.
Adaptasi dan interaksi tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses sosial. Dalam hal ini, mahasiswa asal Papua dengan mahasiswa dari daerah lain harus saling bertoleransi untuk menciptakan hubungan-hubungan sosial yang baik apalagi mereka satu lingkup di Universitas Sumatera Utara. Ada peraturan dan kebijakan yang harus mereka patuhi selama mereka tinggal dan berkuliah di Universitas Sumatera Utara. Tujuan mereka sama yaitu belajar dan menempuh pendidikan tinggi sesuai dengan disiplin ilmu mereka masing-masing yang ada di Universitas Sumatera Utara. Harapannya mereka juga bisa membawa ilmunya kembali untuk membangun daerah masing-masing.
102 4.8 Pola dan Klasifikasi Informan Sesuai Dengan Adaptasi dan Interaksi.
Adapun pola dan klasifikasi informan berdasarkan adaptasi dan interaksi sosialnya untuk melihat informan tersebut bisa beradaptasi dan berinteraksi dengan mahasiswa asal dari daerah lain di Universitas Sumatera Utara. Empat hal utama untuk melihat adaptasi dan interaksi sosial mahasiswa asal Papua dengan mahasiwa dari daerah lainnya yaitu, alam,lingkungan sosial,mahasiswa daerah lain dan ekonomi sebagai berikut :
4.8.1 Pola Adaptasi dan Interaksi Mahasiswa Asal Papua.
Berdasarkan diagram di atas, penjelasannya adalah sebagai berikut; sikronisasi interaksi sosial dan adaptasi yang terjadi terlihat dari mahasiswa asal Mahasiswa Asal Papua Hadir Di USU Adaptasi Mahasiswa Asal Papua Hadir Di USU Interaksi Sosial Mahasiswa Asal Papua Hadir Di USU Pendampingan yang dilakukan oleh Pemerintah Program Beasiswa dan Organisasi Ikatan Mahasiswa Asal Papua Adaptasi meliputi : 1. Adaptasi terhadap alam
(cuaca, iklim, makanan, minuman, air, sarana, dan prasana). 2.Adaptasi dengan
lingkungan Sosial (bahasa, budaya lokal, Orang-orang disekitar, dan tempat tinggal) 3.Adaptasi dengan
mahasiswa asal daerah lain.
4.Adaptasi dengan Ekonomi.
Interaksi Sosial meliputi :
1. Interaksi sosial secara langsung dengan
mahasiswa dari daerah lain dan masyarakat sekitar. 2. Interaksi Sosial secara tidak langsung dengan keluarga dan teman yang berada di Papua
khususnya dengan menggunkan alat komunikasi. Pola interaksi dan
adaptasi mahasiswa asal Papua adalah akomodasi toleransi
103 Papua yang melakukan adaptasi sekaligus berinteraksi. Hal ini dapat ditunjukan seperti :
1. Mahasiswa asal Papua hadir pertama kali dan didampingin dari pihak pemerintah Papua yang bertanggung jawab maka terjadilah adaptasi sekaligus interaksi dengan sesama mereka secara langsung.
2. Mahasiswa asal Papua dapat beradaptasi dengan lingkungan alam dan sosialnya. Hal ini terjadi pada masing-masing individu mahasiswa asal Papua, seperti makan, minum, mandi, berbelanja, berdiskusi, belajar dan rutinitas atau aktifitas setiap harinya.
3. Mahasiswa asal Papua dapat berinteraksi dengan semua orang yang mereka temui. Tidak hanya mahasiswa asal daerah lain tetapi semua orang yang mereka temui baik yang ada kaitannya dengan kehidupan perkuliahan ataupun kehidupan sehari-harinya.
Dengan demikian semua proses sosial interaksi dan adaptasi mahasiswa asal Papua memang harus terjadi dikarenakan mereka tinggal dan hidup bersama, saling berdampingan satu sama lain yang sama-sama melakukan interaksi dan adaptasi baik di lingkungan asrama maupun di lingkungan Universitas Sumatera Utara.
4.8.2 Klasifikasi Informan Sesuai Dengan Adaptasi dan Interaksi. NO INFORMAN MAHASISWA
ASAL PAPUA
ADAPTASI DAN INTERAKSI BERADAPTASI TIDAK
BERADAPTASI
1 Paskalis Tugomo Alam, Lingkungan Sosial,