• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIAN I RENCANA PENGENDALIAN MUTU & JAMINAN MUTU

1.10. Audit Kinerja

Audit Kinerja CEMS dilakukan oleh Internal Audit Perusahaan dengan catatan sebagai berikut :

a. Perusahaan belum melakukan pemantauan emisi industri secara kontinyu secara online pada SISPEK KLHK atas 6 cerobong utama yang telah memiliki CEMS dan EP.

 Kondisi saat ini :

Dari hasil observasi pada tanggal 17 Juni 2021 di area Pabrik dan PLTU Biringkassi ditemukan perusahaan belum melakukan pemantauan emisi pada 6 cerobong utama yang telah memiliki alat pemantauan baku mutu emisi CEMS yaitu Kiln 2, Klin 3, Kiln 4, Kiln 5, PLTU AB dan PLTU CD.

Berdasarkan aturan proper pemantauan CEMS harus dilakukan secara online (terintegrasi) dengan Sistem Informasi Pemantauan Emisi Secara Kontinyu (SISPEK) untuk memastikan validasi ketaatan pemantauan emisi udara industri non pembangkit yang akan berlaku pada tanggal 01 Januari 2023. Persiapan saat ini, progress administrasi pendaftaran cerobong Tonasa 5 berdasarkan assessmen internal sebagai pilot project yang telah dilakukan tahapannnya sampai pada pemasukan data teknis

14 system SISPEK, tahapan kedua selanjutnya akan dilakukan oleh KLHK yakni tahapan verifikasi sampai surat persetujuan teknis. Namun perusahaan belum memiliki perangkat keras dan lunak CEMS Gateway untuk melakukan sinkronisasi dengan system KLHK sehingga tahapan kedua akan tergantung pada ketersediaan perangkat keras dan lunak tersebut. Proses pendaftaran pemantauan baku mutu udara pada system SISPEK KLHK seperti pada gambar di bawah ini :

 Kriteria

- PERMEN KLHK RI Nomor. 1 Tahun 2021 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Lampiran 1 huruf k hal 37;

- PERMEN KLHK RI Nomor. P.19/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2017 tentang Baku Mutu Emisi bagi usaha dan /atau kegiatan industri semen. Lampiran I

 Sebab

Pemantauan emisi udara dilakukan perusahaan secara real time melalui CEMS namun KLHK pusat melalui system SISPEK belum dapat memantau secara real time baku mutu emisi berdasarkan acuan spesifik yang telah ditentukan sehubungan belum terintegrasi

system pemantauan CEMS yang dilakukan perusahaan dengan system SISPEK KLHK;

15

 Akibat

- Hasil evaluasi data emisi yang disampaikan perusahaan berpotensi tidak akurat yaitu data tidak lengkap, memiliki kecenderungan data yang sama, pembacaan data yang tidak konsisten;

- Terdapat sumber emisi wajib CEMS yang tidak terintegrasi melalui SISPEK (<100%) jika tidak dilakukan secara real time sehingga berpotensi mempengaruhi penilaian ketaatan Proper Biru pada saat kewajiban implementasi atas industri non pembangkit listrik pada tanggal 01 Januari 2023 sesuai PERMEN LHK No. 1 Tahun 2021 hal 72 no. 9.

 Rekomendasi

- Seksi EP/DC agar memastikan peralatan eksisting CEMS telah diverifikasi oleh KLHK untuk meyakini peralatan CEMS mampu mencatat semua informasi operasional dalam file log dan analisa independen, validasi, kalibrasi & transmisi data untuk setiap parameter;

- Seksi EP/DC agar memastikan permintaan peralatan perangkat keras dan lunak yang akan mendukung integrasi system SISPEK merujuk kepada vendor/pemasok yang teregistrasi pada SISPEK KLHK;

- Seksi EP/DC agar memastikan CEMS memiliki fasilitas validasi data dengan fiture yang mentransmisikan data mentah dan validasi ke server pusat dan akses sistem remotedari server pusat untuk akses file log.

- Seksi EP/DC dan Unit K3LH yang berkoordinasi memastikan memiliki surat persetujuan telah melakukan intergrasi pemantauan CEMS ke dalam sistem SISPEK KLHK dan system integrasi berjalan normal;

- Seksi EP/DC agar memastikan pengujian spesifikasi kinerja CEMS setelah dilakukanintalasi dapat mengevaluasi akurasi data CEMS dalam satuan standar, sesuai validitas metode kalibrasi.

16 1.11.

Program perbaikan (corrective action program)

Program perbaikan Peralatan Opal 200 (Opacity)

Program perbaikan Peralatan Opal 3000 (CEMS)

Program perbaikan Peralatan Opal 300 (Velocity)

17

1.12. Laporan

18

1.13. Daftar Pustaka

Anonimous, 2020. Standart Operating Procedure, Start Up CEMS

Anonimous, 2020. Standart Operating Procedure, Prevntive Maintenance OPAL 3000

Anonimous, 2020. Standart Operating Procedure, Penarikan Data History CEMS

Anonimous, 2020. Standart Operating Procedure, Calibration Zero Span Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2017. Peraturan Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

P.19/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2/2017 tentang Baku Mutu Emisi Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Semen

19

BAGIAN II

STANDARD OPERATING PROCEDURE

2.1. Start Up dan Operasi

Beberapa hal yang harus dilakukan disaat CEMS Opal 3000 akan dijalankan

1) Periksa power pada terminal beikut dengan menggunakan Multimeter.

Lihat gambar dibawah ini :

2) Switch ON Main Power. Lihat gambar dibawah ini :

3) Switch ON semua Breaker yang ada di Cabinet kecuali Probe Tube dan Spare. Lihat gambar dibawah ini :

20 4) Setelah semua unit bekerja ada beberapa hal yang harus diamati

diantaranya :

- Amati penunjukan Temperature

Periksa Temperatur semua Part Opal 3000, seperti :

MC3 Cell (Low 170°C – High 200°C)

Detector (Low 45°C – High 65°C)

O2 Sensor (Low 600°C – High 800°C)

Sample Line (Low 170°C – High 180°C) Setpoint 185°C

Sample Pump (Low 170°C – High 200°C) Setpoint 185°C

Probe Filter (Low 170°C – High 200°C) Setpoint 185°C Jika semua part dalam keadaan normal atau tidak normal maka ditampilkan pada display Touchscreen seperti gambar dibawah ini :

- Amati Grafiknya

Periksa Grafik Pengukuran Opal 3000 dengan cara tekan Graph pada sudut atas layar Touchscreen

21 - Amati Measurement pada Analyzer

Note : Ada perbedaan beberapa detik antara pengukuran Analyzer dan HMI

2.2. Sistem Inspeksi CEMS Harian / Perawatan Preventif

Karena CEMS memiliki komputer DAS di ruang kontrol dan juga mengirim ke sistem kontrol pabrik, mungkin akan ada seseorang yang memantau alarm CEM setiap saat.

Meski begitu, sangat penting bahwa personel pemeliharaan atau operasi melakukan pemeriksaan harian pada sistem untuk memverifikasi bahwa sistem beroperasi dengan benar, dan untuk menangkap potensi masalah sebelum menjadi kritis (seperti kalibrasi rendah tekanan tabung gas). Daftar periksa harian akan membantu Anda untuk merekam beberapa sistem indikator (tekanan tabung gas kalibrasi, aliran sistem, dll.). Ini direkam bukan karena nomor harian individu itu sendiri penting, tetapi sebagai cara untuk melacak kinerja sistem. Data ini mungkin berguna dalam menentukan bagaimana masalah yang dikembangkan, atau dalam mengoptimalkan prosedur pemeliharaan untuk kinerja yang lebih baik.

3 item pertama dilakukan di komputer, sisanya dilakukan di CEMS:

1. Periksa laporan kalibrasi

Print laporan kalibrasi dan periksa hasil print laporan harian untuk kalibrasi pelampauan. Ini akan dicetak di kolom paling kanan dari laporan. Satu atau dua tanda bintang menunjukkan kegagalan kalibrasi - bahwa saluran "keluar dari kalibrasi" selama satu atau lima hari. Data untuk saluran tersebut akan dianggap tidak valid sampai kalibrasi yang baik dicatat. Ini mungkin memerlukan kalibrasi

22 manual pengaturan. Saluran yang hampir keluar dari toleransi akan ditandai dengan satu tanda bintang. Kondisi peringatan selama lima hari berturut-turut merupakan kegagalan. Peringatan adalah indikasi yang baik bahwa saluran memerlukan perhatian, dan kalibrasi saluran itu harus disesuaikan secara manual.

Lampirkan laporan kalibrasi ke harian daftar periksa.

2. Periksa kertas dan pita printer (atau toner)

Periksa apakah ada persediaan kertas printer yang cukup untuk mencetak laporan untuk beberapa hari berikutnya hari. Pastikan tinta/kartrid dalam kondisi baik dengan memeriksa kualitas mencetak. Ini dapat dilakukan dengan mencetak laporan, seperti laporan kalibrasi pada item 1 di atas

3. Periksa sistem untuk alarm

Tampilan operator default memiliki jendela alarm dengan semua yang tidak diakui alarm yang terlihat. Pastikan tidak ada alarm yang tertunda. Jika ada alarm, akui mereka dan berikan alasan dan kode tindakan untuk setiap alarm, jika berlaku.

Setelah selesai, cetak salinan laporan alarm dan lampirkan ke daftar periksa harian, jika diperlukan.

4. Periksa status data untuk system dengan ESC Logger

Di bagian depan ESC Datalogger, tekan ESC berulang kali hingga tampilan kembali ke menu utama. Masuk ke datalogger. Pilih layar 'Tampilan Data Waktu Nyata' dan kemudian 'Bacaan dengan Bendera'. Periksa untuk memastikan bahwa data tidak ditandai "buruk". Nilai numerik untuk setiap saluran tidak boleh memiliki huruf "B"

di sebelahnya. Untuk sistem dengan CEMTRAC, harap periksa status valid

5. Periksa indicator kesalahan pada tampilan OPAL 3000 dan/atau system layar sentuh pengontrol.

Penganalisis OPAL 3000 dapat menampilkan pesan kesalahan atau peringatan saat penting parameter tidak dalam nilai kisaran normal. Sentuhan Pengontrol Sistem Tampilan layar juga akan menunjukkan mode "Siaga" jika parameter kritis (suhu, energi sinyal penganalisis, aliran sampel, dll...) berada di luar jangkauan

6. Periksa tekanan gas kalibrasi

Periksa pembacaan tekanan pada setiap regulator tabung gas kalibrasi, dan catat bacaan. Pengukur tekanan tinggi menunjukkan tekanan di dalam silinder, dan harus lebih tinggi dari 150 psi. Jika tekanan di bawah 150 psi, botol harus diganti untuk memastikan aliran yang tepat untuk kalibrasi berikutnya. Lihat bagian 8.5, Gas Penggantian Botol. Pengukur tekanan rendah menunjukkan tekanan pengiriman

23 gas saat masuk ke CEM. Tekanan aktual biasanya di kisaran 30-45 psi Semua silinder kalibrasi yang saat ini terhubung ke sistem harus memiliki tekanan pengiriman yang kurang lebih sama. Ini mencegah tekanan apa pun yang terkait bias yang dapat disebabkan oleh waktu respon. Sejak pengukur regulator gas kalibrasi dapat dengan mudah menjadi tidak akurat, pemeriksaan silang mingguan dengan rotameter di CEM kabinet dianjurkan.

7. Periksa tekanan udara instrument

Baca tekanan yang ditunjukkan pada regulator filter yang memasok udara ke sistem.

Ini harus sekitar 80 psi atau lebih besar, minimum 60 psi. Beberapa system akan memiliki lebih dari satu pasokan dan tekanan yang lebih rendah akan diatur ke sekitar 30psi. Periksa gambar diagram aliran sistem untuk spesifikasi Anda pengaturan

8. Periksa aliran system

Periksa laju aliran sampel selama mode "Ukur" pada layar panel sentuh di layar KONTROL CEM. CATATAN: aliran yang ditunjukkan ini dapat memakan waktu cukup lama untuk menstabilkan setelah beralih dari STANDBY atau KALIBRASI.

Rekam mengalir. Total aliran sistem yang diharapkan adalah 4-6 liter per menit.

perubahan drastis dalam aliran sistem selama periode waktu yang singkat merupakan indikasi dari pembatasan aliran, seperti penyumbatan filter probe, penyumbatan filter sel, atau mungkin masalah dengan diafragma pompa atau katup flapper di dalam sampel pompa

9. Periksa pengontrol suhu

Ada beberapa pengontrol suhu yang mengontrol pemanasan perangkat seperti:

sebagai pompa, saluran sampel, dan probe. Suhu sebenarnya dari masing-masing perangkat harus diperiksa setiap hari untuk memastikan tidak ada masalah. Untuk melihat Suhu, pilih "Pengaturan Suhu" dari Menu Utama Sistem Layar sentuh pengontrol. Ini menampilkan daftar perangkat yang bersuhu

24 Berikut ini form Inspeksi CEMS Harian

2.3. Prosedur Kalibrasi

Langkah – Langkah Kalibrasi zero span CEMS opal 3000 sebagai berikut :

 Siapkan alat dan bahan ;

Gas sampling O2, CO2, No2, So2

Kunci inggris

Regulator gas

 Pastikan CEMS dalam keadaan operasi (measure) dengan temperature setup mencapai sett point.

 Pasang gas O2 untuk kalibrasi ZERO

25

 Buka pressure gauge gas sampling sampai 2,5 bar dan flow sebesar 3 LPM

 Pilih menu CALIBRATION SETUP lalu masukkan data masing-masing gas sampling yang akan dikalibrasi untuk ZERO dan SPAN

 Perlu diperhatikan untuk satuan gas sampling harus sesuai dengan satuan pada analyzer,

 Jika terjadi perbedaan satuan gas sampling ditabung dengan satuan di analyzer maka berikut cara/rumus menyamakan satuan gas sampling :

 Kembali ke menu HOME dan pilih CONTROL CEMS

26

 Pastikan SPAN CORRECTION untuk ZERO dan SPAN 1 posisi ON kemudian pilih START CAL.

 Kembali ke menu HOME dan pilih menu view CALIBRATION dan amati nilainya

 Jika kalibrasi ZERO berlangsung maka akan muncul pada sisi bawah monitor bertulis ZERO dan juga sebaliknya jika kalibrasi SPAN maka tertulis SPAN pada monitor.

 Tunggu sampai gas O2 bernilai 0 (NOL) maka untuk kalibrasi ZERO sudah berhasil.

 Lanjut untuk kalibrasi SPAN, siapkan gas sampling NOx,SO2,CO

 Buka pressure gauge gas sampling sampai 2,5 bar dan flow sebesar 3 LPM

1. Jika kolom masih berwarna merah berarti nilai gas tersebut masih dalam proses (kalibrasi belum sempurna).

2. Jika kolom berwarna kuning maka nilai gas hamper mendekati nilai sempurna.

3. Jika kolom berwarna hijau maka nilai kalibrasi sempurna.

27

 Klik HOME dan pilih menu VIEW CALIBRATION dan amati nilai gas yang dikalibrasi (NOx,SO2,CO)

 Tutup pressure gauge gas sampling

 Proses kalibrasi selesai, klik HOME dan pilih GRAPH untuk melihat hasil pengukuran terkini setelah kalibrasi

2.4. Prosedur Perawatan Preventif

Preventif Maintenance

A. Pemeriksaan Operasional A.1. Cek Harian

1. Periksa laporan kalibrasi 2. Periksa sistem untuk alarm

3. Periksa status data Untuk sistem dengan ESC Logger

4. Periksa indikator kesalahan pada tampilan OPAL 3000 dan/atau Sistem Layar Sentuh Pengontrol

5. Periksa tekanan gas kalibrasi 6. Periksa tekanan udara instrument 7. Periksa aliran system

8. Periksa pengontrol suhu

A.2. Pemeriksaan Pemeliharaan Mingguan

1. Periksa sistem sampel secara visual untuk kontaminasi 2. Periksa filter AC (jika ada)

3. Periksa filter penggabungan udara Instrumen (jika ada) A.3. Pemeriksaan Pemeliharaan Bulanan

1. Periksa referensi/ukuran tingkat energi OPAL 3000.

2. Periksa faktor kalibrasi OPAL 3000 Span.

A.4 Pemeliharaan Triwulanan Ganti diafragma pompa sampel

1. Tempatkan sistem dalam mode Standby dan In Maintenance menggunakan Control CEM pilihan dari Menu Utama pada layar sentuh Pengontrol Sistem.

2. Matikan daya ke pompa di panel distribusi daya kabinet atau daya beralih konsol dan biarkan dingin.

3. Lepas saluran sampel saluran masuk dan keluar alat kelengkapan kompresi Swagelok.

1. Jika kolom masih berwarna merah berarti nilai gas tersebut masih dalam proses (kalibrasi belum sempurna).

2. Jika kolom berwarna kuning maka nilai gas hamper mendekati nilai sempurna.

3. Jika kolom berwarna hijau maka nilai kalibrasi sempurna.

28 4. Untuk memastikan orientasi perakitan kembali yang tepat dari bagian kepala

pompa, tandai sisi kepala pompa dengan pensil gemuk atau spidol permanen.

5. Lepaskan empat mur dan ring dari bagian atas pompa dan sisihkan.

6. Berhati-hatilah untuk membalik bagian atas pompa saat kabel untuk pemanas dan sensor suhu terhubung.

7. Dengan obeng atau pisau, pisahkan bagian atas kepala pompa dari diafragma Teflon putih dan geser ke atas dan lepas dari baut pemasangan.

8. Lepaskan sekrup pemasangan tengah dari diafragma pompa, dan lepaskan logamnya pelat tengah dan tiga lapisan diafragma Teflon.

9. Lepaskan bagian berikutnya dari kepala pompa. Ini termasuk membran flapper Teflon. Bersihkan secara menyeluruh semua residu dari permukaan kepala pompa dan perhatikan tanda-tanda korosi atau skala partikulat.

10. Pasang kembali bagian kepala pompa dengan diafragma Teflon baru dan Teflon baru katup penutup. Kencangkan empat baut pemasangan dengan torsi yang wajar.

11. Sambungkan kembali saluran sampel saluran masuk dan saluran keluar. Jangan terlalu kencangkan fitting kompresi.

12. Berikan energi pada sistem dengan menyalakan daya dan memantau jangkauan perangkat titik pengaturan suhu.

13. Tempatkan sistem dalam mode run dengan memilih Control CEM pada sentuhan System Controller tampilan layar. Sistem akan kembali ke Pengukuran setelah semua suhu "alarm rendah" telah dibersihkan.

14. Kembalikan sistem ke operasi normal dengan mematikan In Maintenance saklar (posisi bawah).

A.5. Pemeriksaan Pemeliharaan Tahunan

1. Sampel Probe Filter Internal dan Penggantian Gasket 2. Pemeriksaan Sampel dan Pemeriksaan Filter Ujung Probe B. Pemeriksaan Optik Sel Sampel OPAL 3000

1. Pemeriksaan dan Penggantian Jendela Sel 2. Pemeriksaan dan Pembersihan Cermin Sel 3. Penyesuaian Penguatan

C. Penggantian Silinder Gas Kalibrasi D. Alat Khusus Diperlukan

E Alat yang Direkomendasikan

29 Gambar Form Checklist

30

2.5. Prosedur Audit 1 : Audit Cylinder Gas

Berikut terlampir sertifikat Gas Sampling

31

2.6. Prosedur Audit 2 : Audit Uji Akurasi Relatif

Audit uji Akurasi dilakukan bertujuan untuk penilaian akurasi ketepatan hasil pengukuran alat CEMS. Salah satu langkah uji akurasi yaitu dengan melakukan kalibrasi Alat sesuai langkah berikut :

A. Zero Calibration

1. Pastikan TEMP SETUPS sudah mencapai nilai set point dan terdapat tulisan MEASURE dibaahnya

2. Buka pressure gauge gas bottle zero & span

3. Pada touchscreen tekan menu CALIBRATION SETUPS dan masukan data masing-masing gas yang akan dikalibrasi untuk gas Zero & Span

Rumus cara merubah jika satuan di tabung gas dan di Analyzer CEMS

4. Tekan HOME dan pilih menu CONTROL CEMS

5. Pastikan SPAN CORRECTION untuk ZERO pada posisi ON kemudian tekan ZERO GAS

6. Set pressure gauge ke 2,5 bar & 3 LPM pada flow meters untuk ZERO 7. Klik HOME dan pilih menu VIEW CALIBRATIO dan amati hasilnya

- Kalau masih bergaris warna merah seperti O2 maka nilainya sedang dalam proses (belum bagus)

- Kalau bergaris warna kuning maka nilainya hamper mencapai sempurna

- Kalau sudah hijau kalibrasi sempurna

Pada saat kalibrasi zero sedang berlangsung ada tulisan ZERO pada layar paling bawah

8. Tunggu hingga semua gas sudah menunjukkan NOL atau mendekati dan remaining time 300 second telah habis maka kalibrasi zero selesai. Dan tutup pressure gauge bottle ZERO GAS.

B. Span Calibration

1. Pastikan SPAN CORRECTION untuk SPAN 1 pada posisi ON kemudian tekan SPAN 1

2. Set pressure gauge ke 2,5 bar & 3 LPM pada flow meters untuk SPAN 1 3. Klik HOME dan pilih menu VIEW CALIBRATION dan amati nilainya

- Kalau masih bergaris warna merah seperti O2 maka nilainya sedang dalam proses (belum bagus)

- Kalau bergaris warna kuning maka nilainya hamper mencapai sempurna

- Kalau sudah hijau kalibrasi sempurna

32 Pada saat kalibrasi zero sedang berlangsung ada tulisan ZERO pada layar paling bawah

4. Klik HOME dan pilih menu CHART SELECTIO lalu klik CALIBRATION CHART 5. Klik HOME, klik GRAPH dan tutup pressure gauge bottle SPAN GAS

6. Kalibrasi telah selesai

2.7. Sistem Prosedur Audit

Uraian Kegiatan

1.1. Audit Internal Sistem Manajemen 1.1.1. Persiapan

a. Setiap tahun Staf Audit Sistem Manajemen membuat ”Program Kerja/Jadual Kegiatan Tahunan”, form nomor : 23.1.0/13/R/01. Audit Internal sistem manajemen dilakukan setiap sekali dalam setahun yang dilakukan oleh auditor internal dari berbagai unit kerja.

b. Berdasarkan “Program Kerja/Jadual Kegiatan Tahunan” tersebut, kemudian dibuat SP2A-Surat Perintah Pelaksanaan Audit, yang berisi waktu pelaksanaan audit, tujuan audit, ruang lingkup, kriteria audit, tim auditor dan auditee.

Selanjutnya dikirimkan ke setiap unit kerja (Auditee) dan masing-masing Auditor.

c. Mengumpulkan Data (Kriteria/Informasi)

Kriteria/ informasi tentang obyek yang akan diaudit harus diperoleh terlebih dahulu sebelum dilakukan audit, meliputi : Persyaratan system manajemen, KPI, Pedoman Teknis/Prosedur/Instruksi Kerja, Daftar Risiko, Uraian Tugas Jabatan, Memo Dinas, Surat Keputusan Direksi dan peraturan perundangan/referensi/rekaman lainnya yang berhubungan dengan penerapan SMST.

d. Tinjauan Dokumen (Kriteria/Informasi)

Setiap Auditor menelaah/melakukan tinjauan terhadap kriteria/informasi terlebih dahulu sebagai acuan yang digunakan oleh masing-masing Auditor pada saat pelaksanaan audit.

e. Membuat permintaan ijin auditor.

Staf Audit Sistem Manajemen membuat surat/NDO perihal permintaan ijin auditor ke atasan langsung (jika diperlukan dan/atau khusus cross audit SMIG).

f. Mempersiapkan form audit internal

Setiap auditor menerima form yang akan digunakan selama melakukan audit, yaitu :

o KKA atau Kertas Kerja Audit, form nomor : 23.10/01/R/02.

o CPAR-Corrective Preventive Action Report atauPermintaan Tindakan Perbaikan/Pencegahan.

o Checklist/daftar pertanyaan audit.

o Persyaratan/standar sistem manajemen.

o Absen, dan lain-lain.

33 g. Jika diperlukan, sebelum pelaksanaan audit, Unit Sistem Manajemen cq. Staf

Audit Sistem Manajemen mengadakan ”Rapat Persiapan Audit”.

1.1.2. Pelaksanaan

a. Melakukan rapat pembukaan (Opening Meeting) antara auditor dan auditee.

b. Auditor melaksanakan audit sesuai dengan jadual audit/waktu yang disepakati bersama auditee, bukti audit dan checklist/daftar pertanyaan audit (checklist audit dapat dikembangkan sesuai kondisi lapangan). Setiap pertanyaan selama audit dituangkan ke dalam KKA.

c. Pelaksanaan audit dapat dilakukan secara tatap muka (offline) dan dengan metode “Remote Audit” atau audit jarak jauh (online).

d. Auditor melakukan klarifikasi temuan bersama auditee agar auditee memahami temuan audit di unit kerjanya.

e. Auditor menuangkan hasil pelaksanaan audit berupa temuan ketidaksesuaian dituangkan ke dalam form CPAR.CPAR yang diterbitkan oleh Auditor dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing untuk Auditee (copy) dan Auditor/Seksi Audit Sistem Manajemen (asli).

f. Melakukan rapat penutupan (Closing Meeting) antara auditor dan auditee.

g. CPAR yang telah diterima oleh Auditee ditindaklanjuti sesuai dengan target penyelesaian yang telah ditetapkan.

h. CPAR diserahkan ke Auditor untuk dilakukan verifikasi dan Auditor wajib memantau penyelesaian CPAR.

i. Seksi/Staf Audit Sistem Manajemen membuat Rekap Temuan Audit setiap selesai melakukan audit pada tiap-tiap departemen dan disampaikan ke Unit Sistem Manajemen.

j. Setelah selesai dilakukan audit pada seluruh unit kerja/departemen, Staf Audit Sistem Manajemen membuat Laporan Audit Internal dan disampaikan ke Wakil Manajemen. Laporan 1 (satu) siklus Audit adalah maksimal 3 (tiga) minggu sejak selesainya seluruh pelaksanaan audit.

Laporan Audit Internal, terdiri dari : a. Cover.

b. Daftar isi.

c. Pendahuluan.

d. Tujuan Audit.

e. Jadual Audit.

f. Temuan Audit

g. Kategori & Status Temuan h. Grafik Temuan Audit.

i. Perbandingan temuan audit tahun sebelumnya.

j. Kesimpulan.

k. Setiap sekali dalam setahun dilakukan join audit internal sistem manajemen SMIG. Auditor terdiri dari auditor internal SI, SG, SP dan ST). Pelaksanaan Join Audit mengacu kepada Prosedur Audit Internal Sistem Manajemen yang dikendalikan oleh Induk Perusahaan (Holdco).

34 l. Khusus untuk Audit Internal Laboratorium ISO/IEC 17025, bila ditemukan keraguan pada efektivitas kegiatan atau kebenaran atau keabsahan hasil pengujian dan/atau bila penyelidikan memperlihatkan/berpengaruh terhadap keabsahan hasil pengujian di laboratorium, laboratorium akan memberitahu customer secara tertulis.

1.1.3. Monitoring

Staf Audit Sistem Manajemen melakukan monitoring, sebagai berikut : a. Monitoring terhadap pelaksanaan audit internal sistem manajemen;

Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan audit untuk memastikan waktu pelaksanaan audit sesuai dengan yang direncanakan dan/atau dilakukan penjadualan ulang.

b. Monitoring terhadap tindaklanjut temuan audit

Melakukan monitoring terhadap tindaklanjut temuan audit untuk memastikan tindakan perbaikan/koreksi terhadap rekomendasi sudah efektif dilakukan dan sesuai dengan target waktu penyelesaian yang telah ditetapkan.

Melakukan monitoring terhadap tindaklanjut temuan audit untuk memastikan tindakan perbaikan/koreksi terhadap rekomendasi sudah efektif dilakukan dan sesuai dengan target waktu penyelesaian yang telah ditetapkan.

Dokumen terkait