• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Deskripsi Teoritis

2. Augmented Reality

a. Pengertian Augmented Reality

16Benny A. Pribadi, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2017), h. 15.

Augmented reality dalam bahasa Indonesia disebut realitas

tertambah. Augmented reality merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya ke dalam lingkungan nyata secara real

time. Teknologi augmented reality merupakan variasi dari virtual environments atau biasa disebut dengan virtual reality. Virtual reality

benar-benar memasukan pengguna ke dalam dunia maya, sementara pengguna tidak dapat melihat dunia nyata di sekelilingnya. Sebaliknya

augmented reality memungkinkan pengguna untuk melihat dunia nyata,

dengan cara memasukan objek virtual ke dalam dunia nyata.18

Augmented reality memiliki tiga karakteristik yaitu (1) augmented reality merupakan penggabungan dunia nyata dan dunia maya, (2)

berjalan secara interaktif dalam waktu nyata (realtime), dan (3) terdapat interasi antar benda dalam tiga dimensi yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata.19 Tujuan dari augmented reality adalah menambahkan pengertian dan informasi pada dunia nyata dimana sistem

augmented reality mengambil dunia nyata sebagai dasar dan

menggabungkan beberapa teknologi dengan menambahkan data kontekstual agar pemahaman seseorang menjadi jelas.20

Miligram dan Kishino menjelaskan konsep augmented reality dalam teori mereka yang disebut dengan reality-virtuality continuum yang dapat dilihat dalam Gambar 2. 2 berikut ini: 21

Gambar 2. 2 Reality-Virtuality Continuum

18Ronald T, Azuma, “A Survey of Augmented Reality”, Hughes Research Laboratries, Malibu, August 1997, h. 2.

19Ibid, h. 2.

20Emir M Husni dan Yusuf Rokhmat, “Perancangan Augmented Reality Vulcano untuk Alat Peraga Museum”, Jurnal Institut Teknologi Bandung, 2008, h. 2.

21Paul Milgram dan Fumio Kashino, “Augmented Reality: A class of displays on the reality-virtuality continuum” Paper of ATR Communication System Research Laboratories, SPIE Vol. 2351, h.283.

13

b. Jenis-Jenis AR

Teknologi augmeted reality bekerja dengan cara menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam lingkungan nyata, lalu memproyeksikan benda maya tersebut dalam waktu nyata.

Augmented reality memerlukan perangkat tambahan seperti perangkat

lunak (software) dan perangkat keras (hardware) tertentu. Berdasarkan metode penggunaanya AR terbagi menjadi dua jenis, yaitu:22

1) Marker AR (Marker Based Tracking)

Marker AR atau marker based tracking merupakan sebuah metode

yang memanfaatkan marker. Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan 3 sumbu yaitu X, Y, dan Z. Marker based tracking ini sudah lama dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai dikembangkan untuk penggunaan AR.

Gambar 2. 3 Contoh Marker Based Tracking

2) Markerless AR

Salah satu metode AR yang saat ini sedang berkembang adalah metode “markerless augmented reality”, dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital. Seperti yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan AR terbesar di dunia total immersion, mereka telah

22Senja Lazuardy, Augmented Reality: Masa Depan Interaktivitas, 2012, (http://tekno.kompas.com/read/2012/04/09/12354384/Augmented.Reality.Masa.Depan.Interaktivit as)

membuat berbagai macam teknik markerless tracking sebagai teknologi andalan mereka, seperti:

a) Face tracking

Dengan menggunakan alogaritma yang mereka kembangkan, komputer dapat mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung, dan mulut manusia, kemudian akan mengabaikan objek-objek lain di sekitarnya seperti pohon, rumah, dan benda-benda lainnya.

Gambar 2. 4 Markerless Augmented Reality pada Face

Tracking

b) 3D object tracking

Berbeda dengan face tracking yang hanya mengenali wajah manusia secara umum, teknik 3D object tracking dapat mengenali semua bentuk benda yang ada disekitar, seperti mobil, meja, televisi, dan lain-lain.

c) Motion tracking

Pada teknik ini komputer dapat menangkap gerakan, motion

tracking telah mulai digunakan secara ekstensif untuk

memproduksi film-film yang mencoba mensimulasikan gerakan.

c. Proses Kerja Augmented Reality

Proses kerja Augmented Reality yaitu sebagai berikut:23

23Eka Ardhianto, dkk, Augmented Reality Objek 3 Dimensi dengan Perangkat Artoolkit dan Blender, Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 17, No.2, 2012, h. 111.

15

1) Kamera akan mencari marker. Ketika marker telah terdeteksi maka akan diubah menjadi binary, kemudia black frame akan terdeteksi oleh kamera.

2) Kamera akan menemukan posisi marker.

3) Kamera akan mengidentifikasi marker, kemudian pola pada marker akan diuji apakah sudah sesuai.

4) Kamera akan mengatur posisi objek.

5) Objek 3D akan dirender dan ditampilkan secara visual tepat diatas

marker.

Gambar 2. 5 Proses Kerja Augmented Reality d. Augmented Reality dalam Dunia Pendidikan

Teknologi AR telah berhasil digunakan di berbagai lembaga pendidikan, seperti dijadikan sebagai penambah untuk bahan buku teks atau sebagai sebuah virtual dari buku teks tiga dimensi itu sendiri.24 Ada beberapa potensi dan keuntungan dari penerapan teknologi AR untuk pendidikan, yaitu:25

1) Menyediakan pembelajaran konstektual yang kaya bagi individu dalam mempelajari suatu skill.

24Raghav Sood, Pro Android Augmented Reality, (New York: Paul Manning, 2012), h. 8.

25Karen Hamilton & Jorge Olenewa, Augmented Reality in Education, 2010, (http://www.authorstream.com/Presentation/k3hamilton-478823-augmented-reality-in-education/)

2) Merealisasikan konsep pendidikan dimana peserta didik memegang kendali proses pembelajaran mereka sendiri.

3) Membuka kesempatan dalam menciptkan pembelajaran yang lebih otentik dan dapat diterapkan dalam berbagai gaya pembelajaran. 4) Memiliki kekuatan untuk menarik peserta didik dengan cara yang

sebelumnya tidak memungkinkan.

5) Memberikan kebebasan bagi peserta didik dalam melakukan proses penemuan dengan cara mereka sendiri.

6) Tidak ada konsekuensi nyata (dengan kata lain aman bagi peserta didik) jika terjadi kesalahan saat kegiatan pembelajaran/pelatihan

skill.

Saat ini penelitian dalam penerapan augmented reality untuk pendidikan sudah banyak dilakukan, contohnya dalam skill training, dicovery based

learning, game, modeling object, AR book, dan lain-lain.

e. Software Augmented Reality

1) Unity

Unity 3D merupakan sebuah tools yang terintegrasi untuk membuat bentuk objek tiga dimensi pada video games atau untuk konteks interaktif lain seperti visualisasi arsitektur atau animasi 3D

realtime. Lingkungan dari pengembangan Unity 3D berjalan pada

Microsoft Windows dan Mac Os X, serta aplikasi yang dibuat oleh

Unity 3D dapt berjalan pada Windows, Mac, Xbox 360, Playstation 3,

Wii, iPad, iPhone dan tidak ketinggalan pada platform Android. Unity

3D juga dapat membuat game berbasis browse yang menggunakan Unity web player plugin, yang dapat bekerja pada Mac dan Windows,

tetapi tidak pada Linux.26 2) Vuforia

26Agus Nyoman Reditya Ary Prasetya, “Augmented Reality Book Pengenalan Jenis-Jenis Petualangan”, Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI), Vol. 2, No.7, September 2013, h. 980.

17

Vuforia merupakan software library untuk AR, yang menggunakan sumber yang konsisten mengenai computer vision yang fokus pada image recognition. Vuforia mempunyai banyak fitur-fitur dan kemampuan, yang dapat membantu pengembang untuk mewujudkan pemikiran mereka tanpa adanya batas secara teknikal. Dengan support untuk iOS, Android, dan unity3D, platform vuforia mendukung para pengembang untuk membuat aplikasi yang dapat digunakan di hampir seluruh jenis smartphone dan tablet. Pengembang juga diberikan kebebasan untuk mendesain dan membuat aplikasi yang mempunyai kemampuan antara lain:27 a) Teknologi computer vision tingkat tinggi

b) Terus-menerus mengenali multiple image c) Tracking dan detection tingkat lanjut

d) Solusi pengaturan database gambar yang fleksibel

Vuforia ini sendiri merupakan SDK yang dikembangkan oleh

Qualcomm untuk membantu pengembang dalam menciptakan

aplikasi atau game yang memiliki teknologi Augmented Reality. Tentunya aplikasi maupun game yang dibuat dengan teknologi ini akan terlihat lebih interaktif dan hidup.28 Target pada vuforia merupakan objek pada dunia nyata yang dapat dideteksi oleh kamera, untuk menampilkan objek virtual. Beberapa jenis target pada vuforia adalah:29

a) Image targets, contoh: foto, papan permainan, halaman majalah, sampul buku, kemasan produk, poster, kartu ucapan. Jenis target ini menampilkan gambar sederhana dari augmented reality.

27Ibid., h. 979-980.

28Adhitya Wibawa Putra, Vuforia – SDK Canggih untuk Wujudkan Aplikasi dan Game dengan Teknologi Augmented Reality, 2015, (https://teknojurnal.com/vuforia/)

29Gugy Guztaman Munzi, “Penerapan Augmented Reality pada Brosur Mobil dengan Platform Android di Toyota Auto 2000 Bandung”, Skripsi pada Universitas Komputer Indonesia, Bandung, 2014, h. 18-19.

(https://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-gugyguztam-34776)

b) Frame markers, tipe frame gambar 2D dengan pattern khusus yang dapat digunakan sebagai potongan permainan di permainan pada papan.

c) Multi-target, sebagai contohnya kemasan produk atau produk yang berbentuk kotak ataupun persegi. Jenis ini dapat menampilkan gambar sederhana augmented 3D.

d) Virtual buttons, yang dapat membuat tombol seperti daerah kotak sebagai sasaran gambar.

3) Blender

Blender adalah salah satu software open source yang digunakan

untuk membuat konten multimedia khususnya tiga dimensi.30 Blender merupakan software gratis yang dapat digunakan untuk modelling,

texturig, lighting, animasi dan video post processing 3 dimensi.

Blender 3D memberikan fitur-fitur utama sebagai berikut:31 a) Interface yang user friendly dan tertata rapi.

b) Tools untuk membuat objek 3D yang lengkap meliputi modeling, UV mapping, texturing, rigging, skinning, animasi, paricle dan

simulasi lainnya, scripting, rendering, compositing, post

production, dan game ceation.

c) Cross Platform, dengan uniform GUI dan mendukung semua platform, Blender 3D bisa digunakan untuk semua versi Windows, Linux, OS X, FreeBSD, Irix, Sun, dan sistem operasi lainnya. d) Kualitas arsitektur 3D yang berkualitas tinggi dan bisa dikerjakan

dengan lebih cepat dan efisien.

e) Dukungan yang aktif melalui forum dan komunitas. f) File berukuran kecil dan gratis.

Dokumen terkait