Desain penelitian pengembangan media pembelajaran Augmented
Reality pada materi sistem reproduksi ini diadaptasi dari model pengembangan
ADDIE oleh Branch (2009) yang memuat langkah-langkah penelitian sebagai berikut:
1. Tahap Analisis (Analyze)
Tahap analisis merupakan tahap yang mengawali semua kegiatan penelitian pengembangan. Tahap analisis bertujuan mengidentifikasi kemungkinan penyebab terjadinya kesenjangan kinerja (performance gap). Kesenjangan kinerja ini dapat dipengaruhi baik oleh kinerja guru, peserta didik, tenaga kependidikan dan lainnya. Dalam melengkapi tahap analisis, peneliti harus mengetahui langkah apa saja yang harus diambil guna menutupi kesenjangan kinerja yang dijumpai.2 Hasil dari tahap analisis ini akan digunakan sebagai acuan dalam proses pengembangan media pembelajaran. Pada tahap ini, peneliti melakukan langkah-langkah berikut:
1Branch, R. M, Instructional Design: the Addie Approach, (New York: Spinger, 2009), h. 2.
a. Validasi Kesenjangan Kinerja (Validate the Performance Gap)
Langkah ini dilakukan melalui proses wawancara dan angket mengenai penggunaan media pembelajaran dan proses pembelajaran yang sedang berlangsung, serta analisis terhadap ketertarikan peserta didik dalam pembelajaran biologi dan bahan ajar yang digunakan. Wawancara ini dilakukan terhadap 2 orang guru mata pelajaran biologi dan 3 peserta didik, serta pemberian angket terhadap 69 peserta didik di sekolah SMAN 5 Depok.
b. Merumuskan Tujuan Instruksional (Determine Instructional Goals) Tahap ini dilakukan setelah mengetahui kekurangan pembelajaran yang diperoleh dari analisis terhadap kesimpulan wawancara guru dan peserta didik, serta angket peserta didik. Perumusan tujuan instruksional didasarkan pada fokus masalah yang dipilih oleh peneliti dari hasil analisis kesenjangan kinerja.
c. Analisis Karakteristik Peserta Didik (Analyze Learners)
Langkah ini ditujukan untuk mengetahui kemampuan, pengalaman, dan motivasi belajar peserta didik berupa identifikasi kelompok peserta didik, karakteristik umum, tingkat pengalaman, sikap, serta kemampuan yang dapat berpengaruh terhadap kesuksesan lingkungan pembelajaran peserta didik. Pengumpulan data pada langkah ini dilakukan melalui wawancara dan angket kepada peserta didik.
Analisis karakteristik peserta didik menjadi bagian penting dalam pengembangan media ini dikarenakan materi yang dikembangkan dalam media pada akhirnya dimaksudkan untuk membantu dan memudahkan peserta didik dalam belajar. Untuk itu sebelum mengembangkan materi perlu dilihat kembali karakteristik peserta didik.
d. Mengidentifikasi Sumber-Sumber yang Dibutuhkan (Audit Available
Resource)
Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi semua sumber yang dibutuhkan untuk melengkapi keseluruhan proses pengembangan media yang menggunakan model ADDIE. Sumber yang dibutuhkan berupa
37
sumber isi/materi (content resources) yang akan dimuat dalam media, teknologi (technology resources), fasilitas (facility resources), dan manusia (human resources) yang mendukung dalam proses pengembangan media.
2. Tahap Desain (Design)
Pada penelitian ini, tahap desain dirancang dengan menentukan pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh peserta didik selama mengikuti kegiatan program pembelajaran atau media yang dikembangkan. Tahap desain harus mampu menjawab pertanyaan apakah program pembelajaran atau media yang didesain dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesenjangan performa yang terjadi pada diri peserta didik.3 Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini:
a. Perancangan Materi Ajar
Tahapan ini peneliti mulai merancang atau menyusun materi pembelajaran berdasarkan analisis konten isi/materi memuat materi-materi serta gambar yang akan dimasukkan kedalam media pembelajaran.
b. Penyusunan Instrumen Soal
Tahap penyusunan soal-soal evaluasi, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi tes berdasarkan analisis materi yang kemudian disesuaikan dengan analisis tujuan pembelajaran. Evaluasi tersebut digunakan untuk mengukur keberhasilan peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran. c. Penyusunan Instrumen Penilaian
Tahap ini peneliti membuat dua angket dengan model skala likert, angket yang akan dibuat adalah 1) angket untuk uji validasi yang terdiri dari angket validasi media dan angket validasi materi pembelajaran, 2) angket respon peserta didik dan guru berkaitan dengan penilaian untuk media pembelajaran.
d. Perancangan Media
3 Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Dian Rakyat, 2011), h. 130-131.
Tahap ini membuat media pembelajaran Augmented Reality berdasarkan hasil analisis kurikulum dan materi. Menggunakan software untuk mendesain dan membuat prototipe media Augmented Reality
3. Tahap Pengembangan (Develop)
Tujuan dari tahap pengembangan ini adalah untuk menghasilkan media yang diharapkan. Langkah yang dilakukan dalam tahap ini diantaranya: a. Mengembangkan Media Pembelajaran
Langkah ini diartikan sebagai proses membuat atau mengembangkan media pembelajaran sebagai alat bantu guru untuk mengimplementasikan pada pelajaran biologi yang digunakan dalam pembelajaran di dalam kelas. Dengan kata lain peneliti merealisasikan rancangan yang telah disusun pada tahap desain berupa rumusan indikator, konten atau materi, dan tes untuk kemudian dimasukan kedalam media pembelajaran yang akan dibuat.
b. Validasi Ahli Media dan Materi
Validasi ahli media dan ahli materi digunakan sebagai alat ukur untuk menilai atau memperbaiki kualitas media yang telah dibuat sebelum memasuki tahap implementasi. Angket validasi ahli terdiri atas beberapa aspek penilaian yang masing-masing terdiri dari beberapa kriteria. Masing-masing kriteria tiap aspek menggunakan pilihan penilaian yakni skor 1 untuk penilaian sangat tidak layak, skor 2 untuk penilaian tidak layak, skor 3 untuk penilaian cukup layak, skor 4 untuk penilaian layak dan skor 5 untuk penilaian sangat layak.
4. Tahap Penerapan (Implementation)
Tahap ini merupakan tahap uji coba media yang telah selesai dikembangkan dan dinyatakan valid oleh validator ahli ke dalam situasi sesungguhnya dalam proses pembelajaran atau di dalam kelas. Hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah mempersiapkan kelas, guru, peserta didik dan instrumen angket. Tahap uji coba media ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan kelayakan atau penilaian isi media oleh peserta didik dan guru ketika dipakai dalam proses pembelajaran
39
di kelas. Data tersebut diperoleh dari hasil angket respon peserta didik dan guru yang telah dibuat di tahap sebelumnya. Pada tahap ini juga merupakan catatan bagaimana peserta didik merasakan apakah media yang telah dibuat memberikan kemudahan, serta menarik minat peserta didik dalam memahami pelajaran biologi khususnya pada materi sistem reproduksi. 5. Tahap Evaluasi (Evaluation)
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menilai kualitas media pembelajaran, baik sebelum dan setelah implementation.4 Setiap tahapan pengembangan selalu melakukan evaluasi di bagian akhir sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Evaluasi yang dilakukan pada tahapan analisis, desain, pengembangan, dan penerapan adalah evaluasi formatif. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk kebutuhan perbaikan media. Evaluasi pada tahap akhir adalah evaluasi sumatif. Tujuan dari evaluasi sumatif adalah penilaian akhir media pembelaj setelah mengalami revisi. Dalam penelitian pengembangan umumnya hanya dilakukan evaluasi formatif, karena jenis evaluasi ini berhubungan dengan tahap penelitian pengembangan untuk memperbaiki produk pengembangan yang dihasilkan.5
4Branch, R. M, Op.cit, h. 152.
5I Made Tegeh, I Nyoman Jampel, Ketut Pudjawan, Model Penelitian Pengembangan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h. 44.
41