• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagan 4.3 Struktur Organisasi

1.3 Australian Federal Police (AFP)

Australian Federal Police (AFP) merupakan badan kepolisian federal Australia yang berada di bawah Attorney General Department dan yang secara resmi mulai beroperasi pada tanggal 19 Oktober 1979. Australian Federal Police (AFP) dibentuk pada awalnya adalah penggabungan dari

Commonwealth Investigation Service4 dan Peace Officer Guard5. Pada tahun 1970an pemerintah Australia berusaha untuk mengkonsolidasikan semua lembaga penegak hukum yang mendapatkan dana dari pemerintah federal, namun mengalami masalah ditengah dan gagal untuk dilakukan setelah Whitol menjadi Perdana Menteri pada 1975. Pembentukan lebih lanjut AFP kembali bergema saat adanya kejadian pemboman di Hotel Hilton yang mana pada saat itu sedang diadakan Commonwealth Heads of Government Regional Meeting, ACT Police dan Narcotics Bureau kembali membentuk AFP pada tahun 1979 dan AFP telah berhasil menjalankan tugas nya sebagai bagian dalam lembaga penegak hukum di Australia baik dalam lingkup internasional, nasional dan masyarakat sipil. AFP dalam pembentukannya harus bertanggung jawab pada

Minister of Justice.

AFP memiliki peran untuk memberlakukan undang-undang pidana

Commonwealth serta berkontribusi aktif dalam memerangi dan memberantas kejahatan kompleks, serius dan teroganisir yang akan memberikan dampak buruk terhadap keamanan nasional Australia ataupun luar negeri. Selain bertanggung jawab kepada Minister of Justice, AFP juga harus bertanggung jawab kepada beberapa lembaga kepolisian yang berada di wilayah Ibukota Australia dan negara bagian Australia lainnya termasuk Christmas Island, Kepulauan Cocos (Keeling), Norfolk Island dan Jervis Bay. AFP juga melakukan kerjasama dengan lembaga penegak hukum lainnya yang berada di negara bagian dan pada tingkat internasional guna meningkatkan kualitas keamanaan dan menyediakan lingkungan regional dan global yang aman.

4Commonwealth Investigation Service (CIS) merupakan penggabungan dari The Commonwealth

Investigation Branch dan Military Security Service pada masa perperangan.

https://www.archives.act.gov.au/__data/assets/pdf_file/0006/562587/History_of_Australian_Feder al_Police.pdf diakses pada tanggal 30 Oktober 2017

5Peace Officers Guard (POG) didirikan di Aerodrome Parafield di Australia Selatan. Fungsi POG

adalah untuk memastikan keamanan dan patroliDepartment of Defence Production (Division of

Aircraft Production) yang berlokasi di Parafield, Adelaide bagian

utara.https://www.archives.act.gov.au/__data/assets/pdf_file/0006/562587/History_of_Australian_ Federal_Police.pdf diakses pada tanggal 30 Oktober 2017

AFP memiliki beberapa prioritas dalam bekerja yaitu mereka diharuskan untuk memberikan informasi yang up to date kepada parlemen dan dalam tindakan operasional AFP dengan jelas akan menyelidiki kejahatan kompleks, transnasional, serius dan tergorganisir, AFP akan melindungi warga Australia dan kepentingan Australia serta mencegah aksi terorisme dan ekstreminisme garis keras, AFP mewakili polisi dan penegak hukum Australia dalam pertemuan internasional dan mengembangkan kemampuan serta memanfaatkan teknologi untuk mendukung kepentingan nasional Australia.

Perihal tanggung jawab AFP bertanggung jawab terhadap perlindungan nasional para warga negara, perusahaan dan kejadian yang diidentifikasikan oleh Pemerintah Australia sebagai sebuah resiko serta bertanggung jawab dalam penanganan dan pencegahan aksi terorisme nasional terlebih pada kemananan penerbangan dan infstruktur negara. AFP menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai yang dianut oleh Australia, merangkul keberagaman. Sebagai pelindung warga negara AFP menghargai kepercayaan masyarakat sipil, keadilan, integristas, komitmen dalam pelayanannya.

Guna menjaga hubungan kerjasamanya AFP menawarkan serangkaian investigasi ke departemen dan agen lain untuk membantu dalam penyelidikan, yaitu:

• Masalah serius dan kompleks seperti tindak kecurangan, perdagangan narkoba, kejahatan terorgansir, pencucian uang dan penyelundupan manusia.

• Bantuan operasional dalam pelaksanaan investigasi kriminal dengan departemen atau lembaga lain, termasuk kejahatan S3E Crimes Act6dalam mencari bantuan penghubung internasional dan adanya permintaan INTERPOL.

6S3E Crimes Actmerupakan bagian dari Crimes ACT 1914 yang berisi surat perintah pencarian

terhadap kasus yang sedang diselidiki.

• Ikut membantu dalam melayani investigasi keuangan termasuk pelatihan, memberikan saran dan bimbingan yang berkaitan dengan hasil penyelidikan kejahatan.

• Bantuan forensik komputer dan layanan forensik lainnya.

• Bantuan dalam memberikan kerjasama bidang elektronik termasuk dalam pelatihan, saran dan pemeriksaan forensik komputer dan barang elektronik yang menjadi barang bukti (disita).

Terdapat regulasi yang harus dipatuhi oleh AFP ketika merujuk hal-hal kepada departemen dan para agen yaitu:

• Mengacu pada Commonwealth's Fraud Control Policy (Attorney General's Department).

• Sesuai dengan jalur protokol yang telah ditetapkan.

• Mempertimbangkan masalah yang akan dirujuk agar tidak berbau politis. • Adanya arahan dari AFP Operations Monitoring Centers guna

memastikan sumber daya AFP sesuai dengan prioritas dan menggunakan

AFP's Case Categorisation and Prioritisation Model.

AFP dalam bekerja mereka berfokus menangani beberapa macam tindak kriminalitas diantaranya kekerasan terhadap anak, counterfeit currency,

cybercrime, drug crime, environmental crime, family law, terorisme, pembajakan,

human trafficking, intellectual property crime, People Smuggling dan proceeds of crime. Dalam penelitian ini peneliti akan berfokus pada salah satu tindak kejahatan yang ditangani oleh AFP yaitu People Smuggling. People Smuggling atau penyelundupan manusia telah menjadi salah satu kejahatan yang menyita perhatian Australia. Australia mendefinisikan People Smuggling adalah bentuk kejahatan yang mana membantu individu atau kelompok untuk memasuki negara secara tidak sah dan yang seringkali terjadi di Australia penyelundupan manusia melalaui udara atau laut (Australian Federal Police, 2017:3).

Tentunya aksi kejahatan People Smuggling memberikan ancaman bagi Australia karena akan memberikan masalah keamanan dan kriminal yang serius

saat adanya orang-orang yang tiba di Australia tanpa adanya identifikasi dengan benar, adanya resiko terhadap kesehatan karena adanya kemungkinan penyebaran penyakit dari para keleompok yang datang secara illegal, akan menimbulkan masalah dalam pembiayaan logistik dan secara hukum perundang-undanganan kehadiran kelompok illegal tersebut telah melanggar kedaulatan Australia.

Untuk menangani permasalahan tersebut Australia membentuk The Joint Agency Task Force (JATF) dan Operation Sovereign Borders (OSB) yang didirikan pada tanggal 18 September 2013 dan memiliki tugas untuk memastikan adanya upaya memberantas penyelundupan manusia dan melindungi perbatasan Australia. OSB merupakan operasi keamanan yang dipimpin militer dan mendapatkan dukungan dari lembaga penegak hukum Australia dan berbagai macam badan dari pemerintahan Australia termasuk AFP (Joyce Chia, 2013: 34) . Melalui OSB pihak pemerintah Australia berupaya mencegah hilangnya nyawa di laut dan melindungi perbatasan dan dibawah OSB bagi para penyelundup dan korban akan segera di kembalikan ke negara pemberangakatan sebelumnya dan Australia tidak akan melakukan negosiasi dengan para pelaku dan korban. Aturan ini berlaku untuk semua orang baik keluarga, anak-anak (termasuk anak-anak tanpa pendamping) maupun bagi mereka yang berpendidikan dan terampil. Berikut peneliti paparkan bagan JATF dan OSB.

Bagan 4.5

Struktur Organisasi JATF dan OSB

Sumber: http://www.osb.border.gov.au/~/media/Files/OSB/osb-organisational-chart.ashx?la=en

Dalam struktur organisasi JATF dan OSB terdiri dari Disruption and Deterrence Task Group (DDTG) organisasi multi agensi yang di pimpin oleh Australian Federal Police (AFP), Detection, Interception and Transfer Task Group (DITTG)

Minister for Immigration and Border Protection “Peter Dutton”

Commissioner of the Australian Border Force “Roman Quaedvlieg”

Commander Joint Agency Task Force Operation Sovereign Borders “Air Vice-Marshal Stephen Osbrone”

Operation Sovereign Borders

Operation Sovereign Borders (OSB) dipimpin secara militer, operasi keamanan perbatasan didukung dan dibantu dari berbagai macam badan pemerintahan federal.

Joint Task Force OSB dibentuk untuk memastikan upaya secara menyeluruh untuk memerangi penyelundupan manusia dan melindungi perbatasan Australia.

Disruption and Deterrence Task Group

(DDTG) Commissioner Lesa

Gale

Detection, Interception and Transfer Task

Group (DITTG)

Rear Admiral Peter Laver

Detention and Removals Task Group

(DRTG) Commissioner Jim Williams Australian Federal Police (AFP) Maritime Border Command (Australian Defence Force dan Australian

Border Force)

Department of Immigration and Border Protection

di pimpin oleh Maritime Border Command dalam Australian Border Force dan

Detention and Removals Task Group (DRTG) yang bekerja sama dengan seluruh pelayanan detensi imigrasi dan dipimpin langsung oleh Australian Border Force Support Group.

Australia telah mengeluarkan anggaran untuk membantu program dan badan penegakkan hukum lainnya untuk memberantas tindak kejahatan penyelundupan manusia sebanyak $48,3 juta. Australia melaui AFP akan melakukan kerjasama dengan Polri untuk mengumpulkan, menganalisa dan memberikan informasi tindakan para pelaku dengan menyisipkan perwakilan intelijen tambahan dan juga membantu Polri dalam menindak para pelaku. AFP juga berpatisipasi aktif dalam forum internasional untuk memerangi aksi penyelundupan manusia diantara adalah INTERPOL yang mana didalamnya akanada upaya untuk mengidentifikasi jaringan penyelundupan manusia, membantu negara-negara anggota dalam penyelidikan dan membangun jaringan komunikasi petugas yang telah dipiih untuk saling bertukar informasi, selain INTERPOL adapun Bali Process yang merupakan forum untuk mengerjakan langkah-langkah praktis untuk membantu memerangi penyelundupan manusia dan kejahatan lintas negara di kawasan Asia Pasifik dan sekitarnya dan yang terakhir adalah Law Enforcement Cooperation Program(LECP) merupakan program yang ditujukan kepada para LO (Liaison Officers) dimana mereka akan membentuk hubungan antar negara serta memfasilitasi pertukaran informasi guna meningkatkan komunikasi dan pemahaman dengan menghadiri seminar-seminar internasional dan mempromosikan LECP ke negara lain sehingga dapat terjalinnya hubungan baik (Australian Federal Police, 2017).

Dokumen terkait