• Tidak ada hasil yang ditemukan

AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS (continued)

Dalam dokumen Elnusa Lapkeu Billingual 31 Mar 2011 (Halaman 54-56)

ACCOUNTS WITH RELATED PARTIES Perusahaan dan Anak perusahaan, dalam kegiatan

10. AVAILABLE-FOR-SALE FINANCIAL ASSETS (continued)

PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya) PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya) Penyertaan saham pada Margaraya merupakan

penyertaan saham yang dilakukan berdasarkan perjanjian dengan PT Tri Daya Esta (TDE), PT Jasa Marga (Persero) (Jasa Marga) dan Margaraya tertanggal 3 September 1997. Margaraya didirikan untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol tertentu di Surabaya dan dimiliki oleh TDE dan Jasa Marga masing-masing 95,00% dan 5,00%. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan memperoleh 19,50% dari kepemilikan TDE pada Margaraya yang terdiri dari 16.159.408 saham dengan harga pembelian Rp16,2 miliar. Selanjutnya, pada tahun 2003, Margaraya mengeluarkan saham baru dan Perusahaan hanya mengambil bagian sebesar Rp15,8 miliar yang terdiri dari 15.793.000 saham sehingga kepemilikan Perusahaan pada Margaraya terdilusi dari 19,50% menjadi 16,87%.

Investment in Margaraya represents an investment made through an agreement dated September 3, 1997 with PT Tri Daya Esta (TDE), PT Jasa Marga (Persero) (Jasa Marga) and Margaraya. Margaraya was established to construct and operate certain toll roads in Surabaya of which TDE and Jasa Marga had equity interest of 95.00% and 5.00%, respectively. Under the agreement, the Company acquired 19.50% of TDE’s equity interest in Margaraya which consisted of 16,159,408 shares for a total consideration of Rp16.2 billion. Subsequently, in 2003, Margaraya issued new shares in which the Company subscribed 15,793,000 shares which amounted to Rp15.8 billion that resulted to the dilution of the Company’s equity interest in Margaraya from 19.50% to 16.87%.

Pada tanggal 19 Juli 2007, Margaraya bersama dengan Pemerintah Republik Indonesia cq. Departemen Pekerjaan Umum telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang merupakan amandemen dari Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan yang telah ditandatangani pada tanggal 28 Agustus 1997.

On July 19, 2007, Margaraya and the Government of Republic of Indonesia through the Department of Public Works entered into Toll Road Business Agreement (PPJT) which is the amendment of the “Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan” which was signed on August 28, 1997.

Sehubungan dengan kondisi ekonomi, kegiatan Margaraya ditunda sehingga terdapat ketidakpastian apakah Margaraya dapat meneruskan usahanya. Oleh karenanya, Perusahaan membentuk penyisihan kemungkinan kerugian atas seluruh penyertaan saham pada Margaraya.

Due to the effect of economic condition, the operations of Margaraya have been postponed indefinitely; therefore, there is uncertainty whether Margaraya could continue its operations. Accordingly, the Company recognized a provision for possible losses on the full amount of its investment in Margaraya.

Pada tanggal 23 Desember 2009, para pemegang saham Margaraya melakukan Kesepakatan Bersama dimana Margaraya setuju untuk mengeluarkan saham baru yang akan diambil oleh Jasa Marga dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) (PP) sehingga kepemilikan saham Jasa Marga dan PP masing-masing akan menjadi 55,00% dan 20,00%, bergantung kepada uji tuntas dari segi hukum, finansial, teknis dan lalu lintas yang akan dilakukan terhadap Margaraya. Apabila hasil Uji Tuntas tersebut positif, maka Jasa Marga dan PP akan menjadi pemegang saham dengan proporsi tersebut di atas. Pada tanggal 28 Oktober 2010, para pemegang saham Margaraya melakukan Addendum III Kesepakatan Bersama dimana para pemegang saham setuju untuk memperpanjang jangka waktu uji tuntas menjadi sampai dengan tanggal 15 Desember 2010.

On December 23, 2009, the shareholders of Margaraya entered into a Mutual Agreement where Margaraya agreed to issue new shares to be acquired by Jasa Marga and PT Pembangunan Perumahan (Persero) (PP) so that share ownership of Jasa Marga and PP will become 55.00% and 20.00%, respectively, subject to the legal, financial, technical and traffic due diligence to be performed on Margaraya. If the results of Due Diligence shall be positive, Jasa Marga and PP will become shareholders with the share proportion as stated above. On October 28, 2010, the shareholders of Margaraya entered Addendum III of Mutual Agreement whereby the shareholders agreed to extend the due diligence period until December 15, 2010.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, pembangunan jalan tol belum dimulai karena tanah yang direncanakan untuk pembangunan jalan tol tersebut masih dimiliki oleh masyarakat dan belum dibebaskan.

Until the date of completion of the consolidated financial statements, the construction of the toll road has not yet been started because the land of the proposed toll road is still owned by the public and subject to expropriation.

11.INVESTASI DALAM ENTITAS ASOSIASI 11.INVESTMENT IN ASSOCIATED ENTITY

Rincian investasi dalam entitas asosiasi adalah sebagai berikut:

The details of investment in associated entity are as follows:

31 Maret 2011/March 31, 2011 (Tidak diaudit/Unaudited)

Akumulasi Bagian atas Laba (Rugi) Bersih

Perusahaan Asosiasi - Bersih/ Persentase Accumulated Equity Kepemilikan/ in Net Earnings

Percentage (Losses) of Nilai Tercatat/ of Biaya Perolehan/ Associated Carrying

Ownership Cost Companies - Net Value

Penyertaan saham Perusahaan Investments by the Company in shares of stock

PT Patra Telekomunikasi Indonesia 40,00 8.000 32.868 40.868 PT Patra Telekomunikasi Indonesia

Desember 2010/December 31, 2010 (Diaudit/Audited)

Akumulasi Bagian atas Laba (Rugi) Bersih

Perusahaan Asosiasi - Bersih/ Persentase Accumulated Equity Kepemilikan/ in Net Earnings

Percentage (Losses) of Nilai Tercatat/ of Biaya Perolehan/ Associated Carrying

Ownership Cost Companies - Net Value

Penyertaan saham Perusahaan Investments by the Company in shares of stock

PT Patra Telekomunikasi Indonesia 40,00 8.000 32.068 40.068 PT Patra Telekomunikasi Indonesia Rincian bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan

asosiasi terdiri dari:

The details of equity in net earnings (losses) of associated companies are as follows:

Untuk tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret /

For the three months ended March 31

2011 2010

PT Patra Telekomunikasi Indonesia 800 437 PT Patra Telekomunikasi Indonesia

PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) Patrakom didirikan berdasarkan Akta Notaris

Koesbiono Sarmanhadi, S.H., M.H., No. 100 tanggal 28 September 1995. Saham Patrakom dimiliki Perusahaan sebesar 40,00%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar 40,00% dan PT Tanjung Mustika sebesar 20,00%. Patrakom bergerak dalam bidang perencanaan, pengadaan, pengembangan, pengoperasian, pemeliharaan prasarana dan fasilitas jaringan dan sistem komunikasi VSAT serta jasa telekomunikasi. Pada tahun 2010, Perusahaan menerima pembayaran dividen kas dari Patrakom sebesar Rp2,8 miliar. Pada tahun 2009, tidak ada dividen kas yang dibagikan oleh Patrakom.

Patrakom was established based on Notarial Deed No. 100 dated September 28, 1995 of Koesbiono Sarmanhadi, S.H., M.H., with share ownerships held by the Company at 40.00%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk at 40.00% and PT Tanjung Mustika at 20.00%. Patrakom is engaged in activities related to planning, supplying, developing, operating, maintaining utilities and network facilities and VSAT communication systems and telecommunication services. In 2010, the Company earned cash dividend from Patrakom, which amounted to Rp2.8 billion. In 2009, there is no cash dividend distributed by Patrakom.

Dalam dokumen Elnusa Lapkeu Billingual 31 Mar 2011 (Halaman 54-56)