dengan Kemuliaan
B. Ayat-Ayat al-Qur’ān tentang Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan Persaudaraan
hubungan kekerabatan karena faktor keturunan, tetapi yang dimaksud dengan persaudaraan dalam Islam adalah persaudaraan yang diikat oleh tali aqidah (sesama muslim) dan persaudaraan karena fungsi kemanusiaan
(sesama manusia makhluk Allah Swt.). Kedua persaudaraan tersebut sangat jelas dicontohkan oleh Rasulullah saw., yaitu mempersaudarakan antara kaum
Muhajirin dan kaum An¡ar, serta menjalin hubungan persaudaraan dengan
suku-suku lain yang idak seiman dan melakukan kerja sama dengan mereka
B. Ayat-Ayat al-Qur’ān tentang Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan Persaudaraan
1. Q.S. al-Anfāl/8:72
a. Lafal Ayat dan Arinya
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka idak ada kewajiban sedikit pun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika
mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
Akivitas 3:
1. Bacalah ayat di atas dengan taril sesuai dengan kaidah tajwid yang benar!
Lakukan bersama teman-teman sekelasmu secara berpasangan dan berganian!
2. Hafalkan ayat tersebut untuk memperkaya perbendaharaan hafalan ayat dengan menggunakan bantuan alat perekam atau pun saling memperdengarkan dengan
sesama kawan di kelas!
3. Hafalkan ari ayat di atas agar semakin menambah kecintaan kepada al-Qur’ān
dan menambah keimanan kepada Allah Swt.!
4. Carilah ayat lain yang berhubungan dengan perilaku pengendalian diri!
b. Hukum Tajwid
Lafal Hukum Tajwid Lafal Hukum Tajwid
Mad °ab³’i Idgām Mimi/Idgām
Mutama¡¡ilain Mad Badal Idgām Bigunnah
Izhār Syafawi Iqlab
Mad Wājib Muta¡il Mad ‘Ari« lis Sukµn
Akivitas 4:
Temukan hukum tajwid lainnya yang terkandung di dalam ayat di atas, baik itu berupa mad, Izhār, ikhfa, iqlab, Idgām bigunnah, Idgām bilagunah, Izhār syafawi,
c. Kandungan Ayat
Berbagai bentuk serangan, inimidasi, dan kekejaman yang dilakukan oleh
orang-orang musyrik Mekah telah menyebabkan Nabi Muhammad saw. dan
kaum muslimin berhijrah meninggalkan rumah dan kampung halaman mereka di Mekah menuju Madinah. Di dalam sejarah Islam, mereka yang berhijrah disebut sebagai kaum Muhajirin. Adapun warga Madinah yang telah beriman kepada
Nabi Muhammad saw. dan menerima kedatangan kaum Muhajirin disebut kaum
An¡ar.
Perisiwa bersejarah itu bukanlah sekadar perpindahan yang bersifat geograis, yaitu perpindahan manusia dari suatu tempat ke tempat lain yang
baru. Jika hal itu merupakan perpindahan atau pergerakan sekelompok
masyarakat yang bersifat geograis dan bernilai biasa-biasa saja, tentunya idak perlu sejauh itu mereka menempuh perjalanan sangat berat ke Madinah. Juga perisiwa itu bukanlah perpindahan manusia yang didasarkan pada moif ekonomi atau kepeningan poliik tertentu. Jika ada moif ekonomi, mengapa
kaum Muhajirin malah meninggalkan berbagai harta kekayaan mereka di Mekah
dan idak memboyongnya ke Madinah? Mengapa mereka malah mengorbankan harta dan jiwa sebagaimana dilukiskan pada ayat di atas? Jika ada moif poliik, pertanyaannya adalah apakah Rasulullah saw. diutus oleh Allah Swt. memang
semata-mata demi memperoleh kue kekuasaan di Mekah atau Madinah.
Hijrah merupakan perisiwa dahsyat dalam sejarah agama dan kemanusiaan.
Dari sudut keagamaan, hijrah merupakan perisiwa keagamaan karena berkaitan
erat dengan perjuangan Nabi Muhammad saw. dan sahabat-sahabat beliau dalam
memperjuangkan tegaknya Islam di Mekah. Adapun dari sudut kemanusiaan,
perisiwa hijrah merupakan implementasi dari ajaran agama Islam mengenai
peningnya menghormai, menjaga, dan menegakkan nilai-nilai kemanusiaan. Firman Allah Swt. pada ayat di atas yang melukiskan bahwa kaum Muhajirin
dan Anśar saling lindung-melindungi satu sama lainnya, sungguh mengagumkan. Itulah wujud dari persaudaraan. Lakukanlah pengamatan dan pembacaan terhadap buku-buku mengenai perisiwa hijrah tersebut. Di sana kamu akan
menemukan jawaban bahwa persaudaraan (ukhuwwah) akan menjadi salah satu sendi bagi munculnya peradaban baru dalam sebuah masyarakat baru yang disebut masyarakat Madani.
Akivitas 5:
Nah, sekarang lakukan analisis dengan membaca literatur mengenai perisiwa
Hijratur Rasul itu. Pertanyaannya, selain nilai persaudaraan itu, adakah terdapat
juga nilai-nilai kemanusiaan lainnya seperi pengendalian diri dan prasangka baik
2. Q.S. al-¦ujurāt/49:12
a. Lafal Ayat dan Arinya
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari- cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mai? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”
Akivitas 6:
1. Bacalah ayat di atas dengan taril sesuai dengan kaidah tajwid yang benar!
Lakukan bersama teman-teman sekelasmu secara berpasangan dan berganian!
2. Hafalkan ayat tersebut untuk memperkaya perbendaharaan hafalan ayat dengan menggunakan bantuan alat perekam atau pun saling memperdengarkan dengan
sesama kawan di kelas!
3. Hafalkan ari ayat di atas agar makin menambah kecintaan kepada al-Qur’ān dan
menambah keimanan kepada Allah Swt.!
4. Carilah ayat lain yang berhubungan dengan perilaku ¥usnu§§an!
b. Hukum Tajwid
Lafal Hukum Tajwid Lafal Hukum Tajwid
Mad Jāiz Munfaśil Idgām Mutama¡¡ilain
Akivitas 7:
Temukanlah hukum tajwid lainnya yang terkandung di dalam ayat di atas, baik itu berupa mad, i§hār, ikhfa’, iqlab, Idgām bigunnah, Idgām bilagunnah, i§hār syafawi,
ikhfa’ syafawi, Idgām mutama¡¡ilain, dan lainnya!
3. Q.S. al-¦ujurāt/49:10
a. Lafal Ayat dan Arinya
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”
Akivitas 8:
1. Bacalah ayat di atas dengan taril sesuai dengan kaidah tajwid yang benar!
Lakukan bersama teman-teman sekelasmu secara berpasangan dan berganian!
2. Hafalkan ayat tersebut untuk memperkaya perbendaharaan hafalan ayat dengan menggunakan bantuan alat perekam ataupun saling memperdengarkan dengan
sesama kawan di kelas!
3. Hafalkan ari ayat di atas agar makin menambah kecintaan kepada al-Qur’ān dan
menambah keimanan kepada Allah Swt.!
4. Carilah ayat lain yang berhubungan dengan perilaku persaudaraan!
b. Hukum Tajwid
Lafal Hukum Tajwid Lafal Hukum Tajwid
Alif Lam Syamsiyah I§hār Syafawi
Akivitas 9:
Temukan hukum tajwid lainnya yang terkandung di dalam ayat di atas, baik itu berupa mad, i§hār, ikhfa’, iqlab, Idgām bigunnah, Idgām bilagunnah, i§hār syafawi,
ikhfa’ syafawi, Idgām mutama¡¡ilain, dan lainnya?
c. Kandungan Ayat
Pada ayat di atas Allah Swt. menegaskan dua hal pokok. Pertama, bahwa
sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Kedua, jika terdapat
perselisihan antarsaudara, kita diperintahkan oleh Allah Swt. untuk melakukan
iślah (upaya perbaikan atau perdamaian).
Apa indikasi dari suatu persaudaraan? Rasulullah saw. bersabda, “Demi Allah yang menguasai diriku! Seseorang di antara kalian idak dianggap beriman kecuali jika dia menyayangi saudaranya sesama mukmin sama seperi dia menyayangi
dirinya sendiri.” (H.R. Bukhari)
Selain itu Rasulullah saw. juga menegaskan, “Seorang muslim adalah orang yang lidah dan tangannya idak menyakii muslim lain, dan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan semua larangan Allah.” (H.R. Bukhari)
Akivitas 10:
Diskusikan dengan sesama temanmu, bagaimana cara yang harus dilakukan jika di
kelasmu ada teman yang sedang “marahan” sehingga antara satu dan yang lainnya idak saling bertegur sapa dan berinteraksi!