• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pesan-Pesan Mulia Bacalah kisah berikut!

Dalam dokumen agama kelas 10 (Halaman 62-66)

adalah Pedoman Hidupku

A. Memahami Al-Qurān , Hadis, dan Ijihād sebagai Sumber Hukum Islam

4. Pesan-Pesan Mulia Bacalah kisah berikut!

Umar bin Kha¯¯ab keluar dari rumahnya bermaksud membunuh Nabi

Muhammad saw. yang dinilainya telah memecah-belah masyarakat serta

merendahkan sesembahan leluhur. Dalam perjalanannya mencari Nabi, ia

bertemu dengan seorang yang menanyakan tujuannya. Orang itu kemudian berkata, “Tidak usah Muhammad yang kaubunuh, adikmu yang telah mengikuinya (masuk Islam), yang lebih wajar engkau urus.” Umar kemudian menemui adiknya, Faimah, yang sedang bersama suaminya membaca

lembaran ayat-ayat al-Qur’ān. Ditamparnya sang adik hingga bercucuran darah

dari wajahnya. Diperlakukan seperi itu, Faimah idaklah gentar, ia bahkan balik menantang saudara laki-lakinya tersebut. “Memang benar kami telah

memeluk Islam dan telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Berbuatlah sekehendakmu!”

Mendengar suara adik

kesayangannya tersebut, hai

umar tersentuh. Ia menyesali perbuatan kasar terhadap saudara perempuannya. Umar lalu berkata,

“Berikan kepadaku lembaran

ayat-ayat yang kalian baca itu! Aku ingin mengetahui ajaran

yang dibawa oleh Muhammad.” “Wahai saudaraku!” kata Faimah dengan lembut. “Engkau

adalah kotor karena engkau orang musyrik, sedangkan al- Qur’ān idak boleh disentuh

Sumber: htpmyilawah.e-celpad.com Gambar 4.2

kecuali oleh orang-orang yang telah suci.” Mendengar kata-kata adiknya

tersebut, Umar segera bergegas untuk bersuci. Kemudian Faimah

menyerahkan lembaran ayat-ayat al-Qur’ān surah °āhā. Setelah selesai

membacanya, Umar berkata, “Alangkah indah dan agungnya kalimat-kalimat ini!” Umar pun kemudian segera mencari Rasulullah saw. untuk menyatakan

keislamannya.

Menerapkan Perilaku Mulia

Perilaku mulia dari pemahaman terhadap al-Qur’ān, hadis, dan ijihād sebagai

sumber hukum Islam tergambar dalam akivitas sebagai berikut.

1. Gemar membaca dan mempelajari al-Qur’ān dan hadis baik keika sedang sibuk

ataupun santai.

2. Berusaha sekuat tenaga untuk merealisasikan ajaran-ajaran al-Qur’ān dan hadis.

3. Selalu mengonirmasi segala persoalan yang dihadapi dengan merujuk kepada

al-Qur’ān dan hadis, baik dengan mempelajari sendiri atau bertanya kepada yang ahli di bidangnya.

4. Mencintai orang-orang yang senaniasa berusaha mempelajari dan mengamalkan

ajaran-ajaran al-Qur’ān dan Sunnah.

5. Kriis terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi dengan terus-menerus berupaya agar idak keluar dari ajaran-ajaran al-Qur’ān dan Sunnah.

6. Membiasakan diri berpikir secara rasional dengan tetap berpegang teguh kepada

al-Qur’ān dan hadis.

7. Akif bertanya dan berdiskusi dengan orang-orang yang dianggap memiliki

keahlian agama dan berakhlak mulia.

8. Berhai-hai dalam berindak dan melaksanakan sesuatu, apakah boleh dikerjakan ataukah diinggalkan.

9. Selalu berusaha keras untuk mengerjakan segala kewajiban serta meninggalkan

dan menjauhi segala larangan.

10. Membiasakan diri untuk mengerjakan ibadah-ibadah sunnah sebagai upaya

Rangkuman

1. Al-Qur’ān adalah kalam Allah Swt. (wahyu) yang disampaikan kepada Nabi

Muhammad saw. melalui Malaikat Jibril dan diajarkan kepada umatnya, dan

membacanya merupakan ibadah.

2. Hadis atau sunnah adalah segala ucapan atau perkataan, perbuatan, serta ketetapan (taqrir) Nabi Muhammad saw. yang terlepas dari hawa nafsu dan perkara-perkara tercela.

3. Al-Qur’ān adalah sumber hukum utama selain sebagai kitab suci. Oleh karena

itu, semua ketentuan hukum yang berlaku idak boleh bertentangan dengan

hukum-hukum yang terdapat dalam al-Qur’ān.

4. Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur’ān. Dengan demikian,

hadis memiliki fungsi yang sangat pening dalam hukum Islam. Di antara fungsi

hadis, yaitu untuk menegaskan ketentuan yang telah ada dalam al-Qur’ān, menjelaskan ayat al-Qurān (bayan tafsir), dan menjelaskan ayat-ayat al-Qurān

yang bersifat umum (bayan takhśiś).

5. Ijihād arinya bersungguh-sungguh atau mencurahkan segala kemampuan.

Ijihād yaitu upaya sungguh-sungguh mengerahkan segenap kemampuan akal untuk mendapatkan hukum-hukum syari’at pada masalah-masalah yang

idak ada nashnya. Ijihād dilakukan dengan mencurahkan kemampuan untuk mendapatkan hukum syara’ atau ketentuan hukum yang bersifat operasional dengan mengambil kesimpulan dari prinsip dan aturan yang telah ada dalam

al-Qur’ān dan Sunnah Nabi Muhammad saw.

6. Bersikap rasional, kriis, dan logis dalam beragama berari selalu menanyakan

landasan dan dasar (dalil) atas seiap amalan keagamaan yang dilakukan.

Dengan cara ini seseorang akan dapat terbebas dari taqlid. Lawan taqlid adalah

iiba’, yaitu melaksanakan amalan-amalan keagamaan dengan mengetahui landasan dan dasarnya (dalil).

7. Merealisasikan dan menerapkan hukum-hukum Islam dalam kehidupan akan

membawa manfaat besar bagi manusia. Semua aturan atau hukum yang bersumber dari Allah Swt. dan Rasul-Nya merupakan suatu aturan yang dapat membawa kemasla¥atan hidup di dunia dan akhirat.

Evaluasi

A. Uji Pemahaman

1. Jelaskan pengerian al-Qurān dan hadis secara isilah!

2. Apakah yang dimaksud dengan hadis mutawair, hadis masyhur, dan hadis

a¥ad?

4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam hukum taklii!

5. Perlukah ijihād dilakukan saat ini? Jelaskan dengan alasan yang tepat!

Releksi

Berilah tanda checklist () yang sesuai dengan dorongan hai kamu menanggapi pernyataan-pernyataan yang tersedia !

No Pernyataan

Kebiasaan

Selalu Sering Jarang Tidak pernah

Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1

1 Seiap selesai śalat magrib saya membaca al-Qurān.

2 Saya berusaha mengetahui ari ayat- ayat al-Qurān yang saya baca. 3 Saya berusaha memahami ayat-ayat

al-Qurān yang saya baca. 4 Saya berusaha mengamalkan

kandungan ayat-ayat al-Qurān yang telah saya pahami.

5 Saya berusaha membaca al-Qurān sesuai dengan kaidah tajwid. 6 Saya berusaha mempelajari hadis-

hadis yang menjelaskan tentang tata cara śalat.

7 Saya berusaha mengetahui ari hadis-hadis yang menjelaskan tentang tata cara śalat.

8 Saat berusaha menghapal hadis- hadis yang menjelaskan tentang tata cara śalat.

9 Saya berusaha menyesuaikan perbuatan saya dengan pedoman dan tuntunan al-Qur’ān dan hadis yang telah saya pelajari.

10 Saya berusaha bertanya kepada guru dan usta© tentang dalil dari amalan agama yang saya laksanakan.

BAB

5

Meneladani Perjuangan

Dalam dokumen agama kelas 10 (Halaman 62-66)