adalah Pedoman Hidupku
A. Memahami Al-Qurān , Hadis, dan Ijihād sebagai Sumber Hukum Islam
4. Pesan-Pesan Mulia Bacalah kisah berikut!
Umar bin Kha¯¯ab keluar dari rumahnya bermaksud membunuh Nabi
Muhammad saw. yang dinilainya telah memecah-belah masyarakat serta
merendahkan sesembahan leluhur. Dalam perjalanannya mencari Nabi, ia
bertemu dengan seorang yang menanyakan tujuannya. Orang itu kemudian berkata, “Tidak usah Muhammad yang kaubunuh, adikmu yang telah mengikuinya (masuk Islam), yang lebih wajar engkau urus.” Umar kemudian menemui adiknya, Faimah, yang sedang bersama suaminya membaca
lembaran ayat-ayat al-Qur’ān. Ditamparnya sang adik hingga bercucuran darah
dari wajahnya. Diperlakukan seperi itu, Faimah idaklah gentar, ia bahkan balik menantang saudara laki-lakinya tersebut. “Memang benar kami telah
memeluk Islam dan telah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Berbuatlah sekehendakmu!”
Mendengar suara adik
kesayangannya tersebut, hai
umar tersentuh. Ia menyesali perbuatan kasar terhadap saudara perempuannya. Umar lalu berkata,
“Berikan kepadaku lembaran
ayat-ayat yang kalian baca itu! Aku ingin mengetahui ajaran
yang dibawa oleh Muhammad.” “Wahai saudaraku!” kata Faimah dengan lembut. “Engkau
adalah kotor karena engkau orang musyrik, sedangkan al- Qur’ān idak boleh disentuh
Sumber: htpmyilawah.e-celpad.com Gambar 4.2
kecuali oleh orang-orang yang telah suci.” Mendengar kata-kata adiknya
tersebut, Umar segera bergegas untuk bersuci. Kemudian Faimah
menyerahkan lembaran ayat-ayat al-Qur’ān surah °āhā. Setelah selesai
membacanya, Umar berkata, “Alangkah indah dan agungnya kalimat-kalimat ini!” Umar pun kemudian segera mencari Rasulullah saw. untuk menyatakan
keislamannya.
Menerapkan Perilaku Mulia
Perilaku mulia dari pemahaman terhadap al-Qur’ān, hadis, dan ijihād sebagai
sumber hukum Islam tergambar dalam akivitas sebagai berikut.
1. Gemar membaca dan mempelajari al-Qur’ān dan hadis baik keika sedang sibuk
ataupun santai.
2. Berusaha sekuat tenaga untuk merealisasikan ajaran-ajaran al-Qur’ān dan hadis.
3. Selalu mengonirmasi segala persoalan yang dihadapi dengan merujuk kepada
al-Qur’ān dan hadis, baik dengan mempelajari sendiri atau bertanya kepada yang ahli di bidangnya.
4. Mencintai orang-orang yang senaniasa berusaha mempelajari dan mengamalkan
ajaran-ajaran al-Qur’ān dan Sunnah.
5. Kriis terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi dengan terus-menerus berupaya agar idak keluar dari ajaran-ajaran al-Qur’ān dan Sunnah.
6. Membiasakan diri berpikir secara rasional dengan tetap berpegang teguh kepada
al-Qur’ān dan hadis.
7. Akif bertanya dan berdiskusi dengan orang-orang yang dianggap memiliki
keahlian agama dan berakhlak mulia.
8. Berhai-hai dalam berindak dan melaksanakan sesuatu, apakah boleh dikerjakan ataukah diinggalkan.
9. Selalu berusaha keras untuk mengerjakan segala kewajiban serta meninggalkan
dan menjauhi segala larangan.
10. Membiasakan diri untuk mengerjakan ibadah-ibadah sunnah sebagai upaya
Rangkuman
1. Al-Qur’ān adalah kalam Allah Swt. (wahyu) yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad saw. melalui Malaikat Jibril dan diajarkan kepada umatnya, dan
membacanya merupakan ibadah.
2. Hadis atau sunnah adalah segala ucapan atau perkataan, perbuatan, serta ketetapan (taqrir) Nabi Muhammad saw. yang terlepas dari hawa nafsu dan perkara-perkara tercela.
3. Al-Qur’ān adalah sumber hukum utama selain sebagai kitab suci. Oleh karena
itu, semua ketentuan hukum yang berlaku idak boleh bertentangan dengan
hukum-hukum yang terdapat dalam al-Qur’ān.
4. Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah al-Qur’ān. Dengan demikian,
hadis memiliki fungsi yang sangat pening dalam hukum Islam. Di antara fungsi
hadis, yaitu untuk menegaskan ketentuan yang telah ada dalam al-Qur’ān, menjelaskan ayat al-Qurān (bayan tafsir), dan menjelaskan ayat-ayat al-Qurān
yang bersifat umum (bayan takhśiś).
5. Ijihād arinya bersungguh-sungguh atau mencurahkan segala kemampuan.
Ijihād yaitu upaya sungguh-sungguh mengerahkan segenap kemampuan akal untuk mendapatkan hukum-hukum syari’at pada masalah-masalah yang
idak ada nashnya. Ijihād dilakukan dengan mencurahkan kemampuan untuk mendapatkan hukum syara’ atau ketentuan hukum yang bersifat operasional dengan mengambil kesimpulan dari prinsip dan aturan yang telah ada dalam
al-Qur’ān dan Sunnah Nabi Muhammad saw.
6. Bersikap rasional, kriis, dan logis dalam beragama berari selalu menanyakan
landasan dan dasar (dalil) atas seiap amalan keagamaan yang dilakukan.
Dengan cara ini seseorang akan dapat terbebas dari taqlid. Lawan taqlid adalah
iiba’, yaitu melaksanakan amalan-amalan keagamaan dengan mengetahui landasan dan dasarnya (dalil).
7. Merealisasikan dan menerapkan hukum-hukum Islam dalam kehidupan akan
membawa manfaat besar bagi manusia. Semua aturan atau hukum yang bersumber dari Allah Swt. dan Rasul-Nya merupakan suatu aturan yang dapat membawa kemasla¥atan hidup di dunia dan akhirat.
Evaluasi
A. Uji Pemahaman
1. Jelaskan pengerian al-Qurān dan hadis secara isilah!
2. Apakah yang dimaksud dengan hadis mutawair, hadis masyhur, dan hadis
a¥ad?
4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam hukum taklii!
5. Perlukah ijihād dilakukan saat ini? Jelaskan dengan alasan yang tepat!
Releksi
Berilah tanda checklist () yang sesuai dengan dorongan hai kamu menanggapi pernyataan-pernyataan yang tersedia !
No Pernyataan
Kebiasaan
Selalu Sering Jarang Tidak pernah
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1 Seiap selesai śalat magrib saya membaca al-Qurān.
2 Saya berusaha mengetahui ari ayat- ayat al-Qurān yang saya baca. 3 Saya berusaha memahami ayat-ayat
al-Qurān yang saya baca. 4 Saya berusaha mengamalkan
kandungan ayat-ayat al-Qurān yang telah saya pahami.
5 Saya berusaha membaca al-Qurān sesuai dengan kaidah tajwid. 6 Saya berusaha mempelajari hadis-
hadis yang menjelaskan tentang tata cara śalat.
7 Saya berusaha mengetahui ari hadis-hadis yang menjelaskan tentang tata cara śalat.
8 Saat berusaha menghapal hadis- hadis yang menjelaskan tentang tata cara śalat.
9 Saya berusaha menyesuaikan perbuatan saya dengan pedoman dan tuntunan al-Qur’ān dan hadis yang telah saya pelajari.
10 Saya berusaha bertanya kepada guru dan usta© tentang dalil dari amalan agama yang saya laksanakan.