• Tidak ada hasil yang ditemukan

Azrul Azwar Ab Latif

Dalam dokumen Twitter (Halaman 49-60)

Direktur Director

Fokus 2012

Sinergi dan percepatan pertumbuhan

(Synergizing strengths, accelerating growth) merupakan fokus Bakrieland

di tahun 2012. Untuk itu, Bakrieland menitikberatkan pada kegiatan yang menunjang terjadinya sinergi antara induk perusahaan dan unit usaha serta melakukan peninjauan ulang terhadap visi dan misi perusahaan. Selaras dengan landasan pertumbuhan Bakrieland, model bisnis yang

dikembangkan untuk mencapai visi dan misi tersebut adalah kembali fokus ke bisnis inti sebagai pengembang properti terintegrasi. Dengan melakukan sinergi atas segala potensi kekuatan Perusahaan, kami berharap dapat memberikan pertumbuhan berkelanjutan bagi Perusahaan.

Sebagai usaha untuk percepatan pencapaian visi dan misi yang baru tersebut, Bakrieland memperkuat struktur organisasi dan sistem manajemen yang lebih baik guna meningkatkan kinerja pengelolaan operasional yang lebih berorientasi pasar sehingga bisnis dapat berjalan dengan lebih dinamis. Sistem

manajemen dirumuskan agar di dalam perusahaan tercipta budaya kerja yang baik dan lebih terukur yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja setiap individu di dalam Perusahaan. Bakrieland menerapkan sistem Plan-

Do-Check-Act (PDCA) dalam bentuk

pelaksanaan planning cycle dalam pembuatan budget dan business plan

serta secara rutin dilakukan penilaian manajemen pada level divisi dan direksi. PDCA menjadi salah satu dasar bagi Perusahaan untuk melangkah maju. Dengan sistem ini, setiap langkah bisnis dapat dimonitor secara lebih intensif dan jika terdapat hal-hal yang tidak

Focus in 2012

Synergizing strengths and accelerating growth were Bakrieland’s focus area for 2012. To this end, Bakrieland placed emphasis on activities that promoted further synergy between the parent company and business units, and the need to reassess the corporate vision and mission. In keeping with Bakrieland’s development approach, the business model is designed to attain the stated vision and mission and has been refocused on Bakrieland’s core business in the development of integrated properties. By synchronizing all Company strengths and potentials, we hope that this will contribute to ensuring sustainable growth for the Company.

As part of eforts to hasten the achievement of this new vision and mission, Bakrieland has strengthened the organizational structure and improved management systems in order to boost operational management performance to be more market- oriented, which in turn, will lead to more dynamic business operations. By design, the management system is intended to nurture a more measurable and enabling work culture which will ultimately enhance the performance of each individual within the Company. Bakrieland applies the Plan-Do-Check- Act (PDCA) approach through the implementation of the planning cycle for preparing the budget and business plan, and routinely evaluates the management process at the division and director level. PDCA serves as a fundamental platform for the Company to move forward. Through this system, every business undertaking can be monitored more intensively and any

sesuai dengan perencanaan dapat segera diperbaiki.

Strategi 2012

Pada tahun 2012, Bakrieland melakukan strategi pemasaran yang terintegrasi dan meningkatkan sinergi antar produk usahanya. Implementasi strategi tersebut terutama dilakukan dengan menggabungkan unsur branding, promotion, marketing intelligence, customer relations, dan customized treatment dalam satu benang merah kegiatan pemasaran.

Di bidang bisnis, Perusahaan melakukan divestasi aset non properti sebagai strategi untuk kembali fokus di bidang properti yang merupakan core capability

dari Bakrieland. Dengan melakukan peninjauan ulang terhadap portofolio bisnis, diharapkan kinerja Perusahaan menjadi tidak terdistorsi sehingga dapat dicapai percepatan pertumbuhan bisnis.

Sementara itu di bidang inansial, untuk meningkatkan eisiensi dan proitabilitas di tahun 2012, Perusahaan melakukan eisiensi dengan pemilihan,

pelaksanaan, dan pengawasan program kerja yang lebih selektif, dan sentralisasi fungsi-fungsi kerja. Hal tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan cost to revenue ratio, sehingga memberikan

proitabilitas yang lebih baik.

Kinerja 2012

Di tengah kegemilangan kondisi makro dan sektor properti di Indonesia pada tahun 2012, Bakrieland dan seluruh unit usahanya belum menunjukkan kinerja yang optimal. Hal tersebut terlihat dari

kinerja saham dan tingkat proitabilitas

yang kurang menggembirakan, serta rasio hutang yang kurang sehat. Selain itu, jumlah bisnis dan lokasi portofolio

deviation from corporate plan can be immediately rectiied.

Strategy for 2012

In 2012, Bakrieland has adopted an integrated marketing strategy and enhanced synergy among its business products. This strategy is primarily employed by combining branding, promotion, marketing intelligence, customer relations and customized treatment into a coherent marketing approach.

In its business operations, the Company has divested its non-property assets as a strategy to refocus on the property business as Bakrieland’s core capability. By re-evaluating its business portfolio, distortions in Company performance will be prevented and as such ensures accelerated business growth.

In the inancial aspect, Company’s efort to improve eiciency and proitability in 2012 was assured through a more selective selection, implementation and monitoring of work programs, and the centralization of work functions. This is expected to optimize cost-to-revenue ratio and consequentially improve proitability.

Performance in 2012

Despite the strong of Indonesia’s macro condition and property sector in 2012, Bakrieland and its business units have not demonstrated optimum performance. This is evident from the less than encouraging stock performance and proitability level, as well as an unhealthy debt ratio. In addition to the business numbers, the

produk Bakrieland saat ini tersebar dan beragam, sehingga fokus strategi dan pendayagunaan sumber daya yang ada menjadi kurang optimal.

Pada tahun 2012 City Property dengan proyek condominium dan apartemennya kembali menjadi pilar pertumbuhan utama Bakrieland, dengan kontribusi penghasilan sebesar

Rp2,1 triliun, atau 69,8% dari total

penghasilan Perusahaan. Pembangunan The Grove Condominium dan The

Grove Suites telah mencapai 66% dan 95%, dengan tingkat penjualan di atas 60%. Pada tahun ini juga

dilakukan penyelesaian Tower 1 pada condominium The Wave.

Kontribusi penghasilan dari Landed Residential adalah sebesar

Rp521,3 miliar, atau 17,7% dari total

penghasilan Bakrieland. Tahap pertama pengembangan mega residensial Sentul Nirwana telah dilakukan, dan unit-unit yang ditawarkan sebagian besar telah terjual. Pembangunan Jungleland Adventure theme park juga sebagian besar telah diselesaikan pada akhir tahun 2012. Saat ini Jungleland telah melakukan soft opening dan akan dibuka untuk umum pada awal tahun 2013. Untuk mengatasi tingkat persaingan diantara pengembang properti yang semakin tinggi, kawasan Bogor Nirwana Residence memperluas segmen pasarnya dengan menambahkan variasi produk yang menyasar segmen menengah dan menambahkan fasilitas pendukung sehingga BNR dapat menjadi kawasan ‘one stop living destination’.

Hotels & Resorts mencatat pendapatan

sebesar Rp370,2 miliar, atau 12,6% dari

total penghasilan Bakrieland di tahun

2012. Pan Paciic Nirwana Bali Resort

locations of Bakrieland’s portfolio are scattered and diverse, and therefore the strategic focus and utilization of its resources is less optimum.

In 2012, City Property with its

condominium and apartment projects yet again served as Bakrieland’s main pillar of growth by contributing Rp2.1 trillion in revenues, or 69.8% of total Company revenues. The Grove Condominium and The Grove Suites have reached 66% and 95% respectively in the development process, achieving a sales level of more than 60%. This year also saw the completion of Tower 1 for The Wave condominiums.

Revenue contribution from Landed Residential amounted to Rp521.3 billion or 17.7% of Bakrieland’s total revenue. The irst development phase of Sentul Nirwana mega residential is already underway, and most units on ofer have been sold. Development of the Jungleland Adventure theme park has also largely been completed by the end of 2012. The soft opening of the Jungleland has been launched and will be open to the public by early 2013. In response to increasingly stif competition among property developers, Bogor Nirwana Residence has broadened its market segment by ofering a wider variety of products for the middle segment and augmenting supporting facilities in order to create BNR into a ‘one-stop living destination’.

Hotels & Resorts brought in income of Rp370.2 billion, or 12.6% of Bakrieland’s total earnings in 2012. Pan Paciic Nirwana Bali Resort presented the

Penghasilan Landed Residential sebesar Rp521,3 miliar berkontribusi sebesar 17,7% terhadap penghasilan Bakrieland.

Revenue of Landed Residential Rp521.3 billion contribute 17.7% of total Bakrieland's revenues.

521.3billion

Penghasilan City Property sebesar Rp2,1 triliun berkontribusi sebesar 69,8% terhadap penghasilan Bakrieland.

Revenue of City Property Rp2.1 trillion contribute 69.8% of total Bakrieland's revenues.

memberikan kontribusi terbesar bagi total penghasilan BHR. Peningkatan inisiatif pemasaran yang dilakukan oleh Pullman Bali Legian Nirwana selama tahun 2012 juga memberikan hasil positif yang ditunjukkan dengan tingginya tingkat okupansi PBLN.

Dalam upaya untuk fokus ke bisnis inti, pada akhir tahun 2012 Bakrieland mendivestasikan salah satu aset non properti yang dimilikinya, yaitu Bakrie

Toll Road (BTR). Penyelesaian proses

divestasi akan dilakukan pada awal tahun 2013.

Penghasilan tahun 2012 adalah sebesar Rp2,9 triliun, dengan laba kotor sebesar Rp1,6 triliun, atau

meningkat 74,9% dibandingkan laba

kotor tahun 2011 sebesar Rp924,9 miliar. Seiring dengan aktivitas Perusahaan pada pengembangan proyek-proyek baru yang mencetak laju kenaikan penghasilan melebihi laju kenaikan beban usaha, menyebabkan Perusahaan mencatat laba usaha sebesar Rp785,1 miliar di tahun 2012 dibandingkan Rp286,4 miliar di tahun 2011.

Perusahaan mencatat deisit pada laba

yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,2 triliun pada tahun 2012, seiring dengan divestasi Bakrie Toll Road.

Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang kompeten, berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan bisnis merupakan modal utama kami. Karena itu, Bakrieland sangat peduli untuk meningkatkan kompetensi karyawannya, baik karyawan yang tergabung dalam divisi inti maupun divisi pendukung. Kami memprioritaskan pengembangan SDM melalui pemberian jenjang karir

highest contribution for total BHR income. More marketing initiatives introduced by Pullman Bali Legian Nirwana throughout 2012 also engendered remarkable outcomes as indicated in the upward trend in PBLN’s occupancy rate.

To help focus on its core business, at the end of 2012 Bakrieland has divested Bakrie Toll Road (BTR), one of its non- property assets. The divestment process will be inalized by early 2013.

Earnings generated in 2012 amounted to Rp2.9 trillion, with gross proit at Rp1.6 trillion, or a 74.9% surge compared to gross proit in 2011 at Rp924.9 billion. In line with Company involvement in the development of new projects that recorded rate of revenue growth exceed rate of operating cost, the Company operating proit registered at Rp785.1 billion in 2012 compared to Rp286.4 billion in 2011.

The Company experienced a proit shortfall attributed to parent entity ownership in the amount of Rp1.2 trillion in 2012, particularly as the Bakrie Toll Road has been divested.

Human Resource Development Competent and qualiied human resources that meet business needs is vital capital for the Company. In view of this, Bakrieland accentuates eforts to enhance human resource competency, both for employees in core and

supporting divisions. We place emphasis on human resource development by ofering clearly deined career paths in every business unit and across

Penghasilan Hotels & Resorts sebesar Rp370,2 miliar berkontribusi sebesar 12,6% terhadap penghasilan Bakrieland.

Revenue of Hotels & Resorts Rp370.2 billion contribute 12.6% of total Bakrieland's revenues.

yang jelas dalam setiap unit bisnis dan lintas organisasi, saling bersinergi dan bekerjasama agar dapat menciptakan organisasi dengan kinerja yang unggul.

Pelatihan-pelatihan yang dilakukan pada tahun 2012 lebih mengutamakan pelatihan-pelatihan yang bersifat teknikal dan fungsional yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit bisnis. Total pengeluaran untuk pelatihan mencapai Rp3.187.886.472.

Selain itu, kami juga terus melakukan pengembangan Human Resource

Information System (HRIS) pada

tingkat perusahaan induk dan unit bisnis, termasuk dalam menyusun dan memonitor Key Performance Indicators

(KPI).

Tata Kelola Perusahaan Penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dapat berkontribusi dalam peningkatan kinerja perusahaan. Pemahaman ini mendasari komitmen Bakrieland untuk senantiasa menjadikan GCG sebagai budaya yang mengiringi setiap langkah bisnis Perusahaan. Sebagai wujud dari kesungguhan Bakrieland menjalankan praktik-praktik GCG, kami selalu menyerahkan penilaian atas efektivitas penerapan GCG kepada pihak independen. Hasil penilaian tersebut menjadi dasar bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk melakukan penyempurnaan. Hasilnya adalah pada tahun 2012, kami kembali berhasil mendapatkan peringkat ‘Terpercaya’ dalam pemeringkatan indeks persepsi tata kelola perusahaan. Sebagai perusahaan publik, peringkat tersebut memberikan dampak positif terhadap persepsi publik kepada Bakrieland.

the organization, cultivating mutual synergy and cooperation in order to create an organization with outstanding performance.

Training programs launched in 2012 concentrated on the development of technical and functional skills according to the needs of the respective business units. Total expenditures for training programs reached Rp3,187,886,472.

Furthermore, we continually strived to develop our Human Resource Information System (HRIS) within the parent company and business units, including with regard to the identiication and monitoring of Key Performance Indicators (KPI).

Corporate Governance

Compliance with the principles of good corporate governance contributes signiicantly to increasing corporate performance. Bakrieland has embraced this approach into its corporate commitment to consistently apply GCG as part of corporate culture that guides every step of the Company’s business undertakings. As testament to Bakrieland’s irm commitment in applying GCG principles, we have at all times entrusted the assessment of GCG implementation efectiveness to independent parties. Evaluation outcomes inform the Board of Commissioners and Board of Directors to initiate the necessary improvements. As a result, in 2012 we were once again the ranked as a “Trusted” company in the corporate governance perception index. As a public company, this exceptional achievement has helped build positive public perception towards Bakrieland.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kegiatan CSR Bakrieland tetap dilakukan di bawah program terintegrasi

Bakrieland Goes Green (BGG) yang

terdiri dari tiga konsep, yaitu: Green

Attitude (pendidikan, lingkungan, dan sosial), Green Architecture, dan Green

Operation. Hal ini dilakukan untuk menjaga keberlanjutan program- program yang telah berjalan, sehingga dapat memberikan kontribusi yang maksimal terhadap lingkungan dan masyarakat yang menerimanya. Selain itu Bakrieland juga berkomitmen terhadap perlindungan konsumen dan faktor-faktor ketenagakerjaan serta yang terkait keselamatan, kesehatan dan lingkungan.

Mulai tahun ini Bakrieland melakukan

penyusunan Sustainability Report (SR)

pertama untuk kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan pada tahun 2011. SR menunjukkan komitmen bahwa Bakrieland tidak sekedar melaksanakan aktivitas CSR secara berkelanjutan, tetapi juga melakukan pengukuran aktivitas berdasarkan standar internasional. Bakrieland meraih penghargaan Best Sustainability Report 2011 Group B Category Services dalam ajang Indonesia Sustainability Reporting Awards yang diadakan oleh National Center for Sustainability Reporting

(NCSR).

Dalam kerangka Green Architecture dan Green Operation, Bakrieland sedang dalam tahap penyelesaian penyusunan

Panduan Green Oice dan Green

High Rise Building yang nantinya akan diimplementasikan pada proyek-proyek Perusahaan.

Corporate Social Responsibility

Bakrieland’s CSR activities are consistently managed under the Bakrieland Goes Green (BGG)

integrated program that encompasses three key concepts: Green Attitude (education, environmental and social dimensions), Green Architecture and Green Operation. This approach is expected to ensure the sustainability of existing programs in order to contribute optimally to the betterment of the environment and beneiciary communities. In addition, Bakrieland stands irmly by its commitment to ensure consumer protection and improve workforce-related aspects pertaining to its ‘safety, health, and environment’ concept.

Beginning this year, Bakrieland published its irst Sustainability Report (SR) for activities implemented in 2011. The SR demonstrates Bakrieland’s commitment that goes beyond the implementation of sustainable CSR activities, but also seeks to gauge the efectiveness of these activities vis-à-vis international standards. Bakrieland’s sustainability report was named Best Sustainability Report 2011 Group B Category Services under the Sustainability Reporting Awards organized by the National Center for Sustainability Reporting (NCSR).

In relation to its Green Architecture and Green Operation concept, Bakrieland is in the process of inalizing the Green Oice and Green High Rise Building guidelines to be implemented in Company projects.

Aksi Korporasi

Sepanjang tahun 2012, Bakrieland melakukan evaluasi pada seluruh portofolio produknya dan berencana melakukan divestasi aset-aset yang memiliki return on assets rendah dan lambat. Pada tahun 2012, Bakrieland melakukan divestasi PT Lido Nirwana Parahyangan.

Pembagian Dividen

Pada tahun 2012 Bakrieland tidak melaksanakan pembagian dividen. Hal ini disebabkan tahun 2012 merupakan momentum yang baik dan tepat bagi pengembang properti termasuk Bakrieland untuk melakukan pengembangan lahan sehingga dibutuhkan modal yang kuat untuk pertumbuhan.

Penghargaan & Sertiikasi

Sepanjang tahun 2012, proyek-proyek pengembangan properti Bakrieland kembali meraih berbagai penghargaan. Rasuna Epicentrum kembali mendapat penghargaan sebagai Superblok Terluas di CBD Jakarta. Sementara itu The Jungle Adventure Recreation Park memperoleh Top Brand Award 2012 kategori Water Recreation Spot. Pada bidang GCG, Bakrieland juga kembali memperoleh penghargaan-penghargaan lain di bidang GCG, CSR dan untuk proyek- proyeknya yang mengedepankan konsep ramah lingkungan.

Prospek 2013

Dengan perkiraan peningkatan Gross Domestic Product (GDP) 2013 mencapai

6,3% - 6,6%, peningkatan daya beli

sebagai dampak dari kenaikan Upah Minimum Regional dan pertumbuhan infrastruktur yang didorong oleh investasi sektor swasta, pada tahun

Corporate Action

Throughout 2012, Bakrieland conducted evaluation on its entire portfolio and plan to divest assets that have a low and slow return on assets. In 2012, Bakrieland was able to divest PT Lido Nirwana Parahyangan.

Dividend Distribution

Bakrieland refrained from distributing dividends in 2012. This is deemed necessary as it was a propitious

momentum within the property industry within which the Company made the most of by developing property projects, thus requiring a strong capital base for growth.

Recognition and Certiication

In 2012, Bakrieland’s property development projects yet again garnered several awards of appreciation. Rasuna Epicentrum repeated its success of being named the Largest Superblock in CBD Jakarta. The Jungle Adventure Recreation Park on the other hand earned the Top Brand Award 2012 for the Water Recreation Spot category. Bakrieland was also once again acknowledged for its implementation of GCG and CSR as well as for projects that advances an eco-friendly concept.

Prospects for 2013

With a projected rise in Gross Domestic Product (GDP) at 6.3% - 6.6% in 2013, heightened purchasing power due to increased regional minimum wage, and infrastructure development driven by private sector investment, Indonesia’s economy in 2013 is expected to

2013 perekonomian Indonesia diperkirakan akan terus melaju. Selain itu keseriusan pemerintah dalam mengatasi issue backlog penyediaan perumahan yang ditunjukkan dengan disahkannya UU Perumahan Rakyat dan penurunan suku bunga bank akan memberikan dampak positif bagi peluang investasi di bidang properti.

Bakrieland dengan visi untuk menjadi perusahaan properti terintegrasi yang terdepan di Indonesia dan misi mewujudkan living products berkualitas dan terintegrasi bagi bangsa melalui pemanfaatan kompetensi internal dan mitra bisnis dengan cara yang menjunjung tinggi keberlanjutan

inansial dan lingkungan bertekad untuk

memanfaatkan momentum ini. Peluang ini merupakan kesempatan yang baik bagi Bakrieland untuk kembali fokus pada bisnis inti di bidang properti. Target Bakrieland di tahun mendatang adalah mempercepat penyelesaian proyek berjalan dan menciptakan kawasan yang bernilai tambah agar didapatkan tingkat pengembalian yang tinggi dan cepat. Untuk itu, selain melakukan sinergi dengan unit usaha, Bakrieland juga akan mengundang mitra bisnis strategis untuk bersama- sama melakukan pengembangan lahan Perusahaan.

Strategi 2013

Visi dan misi baru Perusahaan diwujudkan dalam program Big Bang Bakrieland 2020 yang merupakan landasan untuk mewujudkan cita-cita Perusahaan sebagai perusahaan properti terintegrasi terdepan di Indonesia. Big Bang Bakrieland 2020

rapidly gain ground. In addition, the government’s seriousness in dealing with housing supply backlog was demonstrated in the enactment of the Public Housing Law and lowered interest rates, which will create immense prospects for investment in the property business.

Bakrieland has conidently seized upon this opportunity, driven by its vision to become the leading integrated property developer in Indonesia and its mission to create irst-rate integrated living products for the nation by drawing from its internal competencies and those of its business partners, and by ensuring inancial and environmental sustainability. This is indeed an opportune moment for Bakrieland to refocus on its core business in the property sector. In the forthcoming year, Bakrieland aims to speed up the completion of ongoing projects and create added value for its properties

Dalam dokumen Twitter (Halaman 49-60)