• Tidak ada hasil yang ditemukan

13 2.b.Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan

Dalam dokumen JKON AR 2013 (Halaman 61-71)

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

13 2.b.Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan

Keuangan Konsolidasian

2.b. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sesuai dengan yang sudah diungkapkan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.

The basis of measurement in the preparation of this consolidated financial statements is historical cost, except some accounts are prepared by other measurement method that has been disclosed in each accounting policy. The financial statements are prepared by the accrual method, except statements of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.

Mata uang fungsional dan penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian ini adalah mata uang Rupiah.

The functional and presentation currency used in the preparation of these consolidated financial statements is Indonesian Rupiah.

Standar Akuntansi baru atau penyesuaian atas Standar Akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Grup adalah penyesuaian atas PSAK

60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

Perusahaan telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dari penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.

New Accounting Standard or improvement on Accounting Standard which is relevant to the Group and mandatory for the first time for the financial period beginning January 1, 2013 is the improvement on PSAK 60 (Revised 2010)

“Financial Instrument Disclosures”. The Company has

evaluated the impact of the improvement on PSAK 60 to be immaterial to the consolidated financial statements.

Standar lainnya yang relevan dengan Grup adalah

PSAK 38 (Revisi 2012): “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Standar ini diterapkan secara

prospektif dengan ketentuan bahwa saldo Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali berdasarkan PSAK 38 (2004): Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali pada tanggal awal penerapan (1 Januari 2013) disajikan di ekuitas dalam pos tambahan modal disetor dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba. Grup telah menerapkan standar ini sejak tanggal 1 Januari 2013.

The other standar which is relevan to the group is SFAS

38 (Revised 2012): “Business Combination Entity Under Common Control”. This standards shall be applied

prospectively with the requirement that the beginning balance of Difference in Value from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control based on SFAS 38 (2004): Accounting for Restructuring Transactions of Entities Under Common Control at the first implementation (January 1, 2013) is presented in the equity as part of additional paid in capital and will not be recognized as realized gain/loss or classified into retained earnings. Group has applied this standard since January 1, 2013.

Sementara itu, pencabutan atas PSAK 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya.

Meanwhile, the withdrawal of SFAS 51, “Quasi-

Reorganization” with an effective date of January 1, 2013

is not relevant, and did not result in changes to the

Group’s accounting policies and had not effect on the

amounts reported for the current period or prior financial years.

2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi 2.c. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Perusahaan dan entitas anak sebagaimana disajikan dalam Catatan 1.c, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50% kepemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, atau memiliki pengendalian atas entitas anak tersebut. Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.

The consolidated financial statements include the

Company and subsidiaries’ accounts as presented in Note 1.c, whereby the Company has more than 50% ownership, whether direct or indirect, or having control over the subsidiary. Entities are consolidated from the date on which effective control transferred to the Company and are no longer consolidated from the Company did not have effective control.

Pengendalian dianggap apabila entitas induk memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui entitas anak) lebih dari 50% hak suara suatu entitas. Pengendalian tetap ada ketika entitas induk memiliki hak suara 50% atau kurang, jika terdapat:

(i) Kekuasaan yang melebihi 50% hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

(ii) Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

Control is exist when the parent entity holds directly or indirectly (through Subsidiary) more than 50% of the voting power of an entity. Control still exists when the parent entity has 50% or less voting power, if there is:

(i) Power over more than 50% of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; (ii) Power to govern the financial and operating

policies of the entity under a statute or an agreement;

(iii) Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau

(iv) Kekuasaan untuk untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

(iii)Power to appoint or remove the majority of the member of the board of directors and board of commissioners or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or (iv)Power to a majority votes at the meetings of the

board of directors or equivalent govern body and control of the entity is by that board of directors or body.

Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun, transaksi dan laba yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan usaha.

The consolidated financial statements have been prepared on the basis of entity concept. For the consolidation purpose, all significant intercompany transactions are eliminated to reflect financial position and result of operation as a whole.

Hak non-pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak.

Non-controlling interest of net income (loss) and equity of subsidiary is stated at as proportion minority shareholders on net income (loss) and equity of subsidiary.

Transaksi dengan kepentingan nonpengendali dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, dimana kelebihan atas akuisisi kepentingan nonpengendali yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.

Transactions with non-controlling interests are calculated using the method of economic entities, where the excess of acquisition non-controlling interest that exceeds the value of net assets acquired is recorded in equity.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan serupa. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten oleh entitas anak, kecuali dinyatakan secara khusus.

The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policies for like transactions and other events in similar circumstances.

The policy has been applied consistently by subsidiary, unless otherwise stated.

2.d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing 2.d. Foreign Currencies Transactions and Balances

Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah.

The Company’s accounting record are maintained in

Indonesian Rupiah.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.

Foreign exchange transactions are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made.

Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian akibat penyesuaian kurs tersebut dikreditkan atau dibebankan

At the statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translate to Rupiah based on Bank Indonesia’s Average Rate. The resulting gains or losses in foreign exchange conversion are credited or charged on the

PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012

(In Full Rupiah)

15

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2013 and 2012, the exchange rates used are as follows :

2013 2012 Rp Rp EURO 1 16,821.44 12,809.86 EURO 1 USD 1 12,189.00 9,670.00 USD 1 SGD 1 9,627.99 7,907.12 SGD 1 JPY 100 11,616.88 11,196.68 JPY 100 MYR 1 3,707.69 3,159.63 MYR 1 CNY 1 1,999.22 1,537.46 CNY 1

2.e. Transaksi dengan Pihak Berelasi 2.e. Related Parties Transactions

Perusahaan dan entitas anak yang dikategorikan sebagai pihak berelasi memenuhi syarat sebagai berikut:

The Company and subsidiaries which are categorized as related parties are eligible as follows :

a)Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:

i. Has control or joint control over the reporting entity;

ii. Has significant influence over the reporting entity; or

iii. Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b)Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dengan entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya.

b) An Entity related to the reporting entity if it meets one of the following:

i. The Entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associates or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari

entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

iii. Both entities are joint ventures of the same third party.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifkasi dalam huruf (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. A person identified in subparagraph (a) (i) has significant influence over the entity or the entity key management personnel (or the parent entity of the entity).

Entitas Berelasi dengan Pemerintah adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah. Pemerintah dalam hal ini didefinisikan dalam ruang lingkup Kementerian Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang saham dari entitas.

Related party to the Government entities are entities controlled, jointly controlled or significantly influenced by the government. Government in this case is defined within the scope of the Ministry of Finance or Local Government is a shareholder of the entity.

Transaksi pihak berelasi dilakukan dengan ketentuan yang setara dengan yang berlaku dalam transaksi yang wajar, kecuali diungkapkan secara khusus dalam catatan atas laporan keuangan.

Related parties transactions performed by the equivalent provisions which applicable in the arm- lenght transaction, unless disclosed specifically in the notes to the financial statements.

Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

All related parties transactions are disclosed in the consolidated financial statements.

2.f. Kas dan Setara Kas 2.f. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito jangka pendek yang jangka waktunya kurang dari atau sama dengan 3 (tiga) bulan dan tidak dijadikan sebagai jaminan.

Cash and cash equivalents consist of cash, bank and short term time deposits with maturity less than or equal to 3 (three) months since the date of placement and not collateralized.

2.g. Piutang Retensi 2.g. Retention Receivables

Piutang retensi dicatat pada saat penerimaan atas tagihan termin yang ditahan oleh pemberi kerja sebesar persentase yang telah ditetapkan dalam kontrak sampai dengan masa pemeliharaan.

Retention receivables are recorded at the time of received the agreed percentage of partial payment retained by customer up to termination of maintenance period.

2.h. Tagihan Bruto kepada Pemberi Kerja 2.h. Gross Amount Due from Customers

Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan untuk pemberi kerja namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi, ditambah laba yang diakui, dikurangi dengan jumlah kerugian yang diakui dan termin.

Gross amount due from customers represents the Company’s receivable originated from construction contracts in progress. Gross amount due from customers are stated in differences between cost incurred, added with recognized profit, less the sum of recognized losses and progress billing.

Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan yang belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara progress fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal posisi keuangan.

Gross amount due from customers is recognized as revenue based on the percentage of completion method as stated on the certificate of work completion, with pending invoice due to the difference between the signing date of the certificate and the related billing.

2.i. Persediaan 2.i. Inventories

Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan persediaan ditetapkan berdasarkan metode first-in, first-out.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the first-in, first-out method.

Pada beberapa entitas anak (JDC, JTI), harga perolehan persediaan ditetapkan berdasarkan metode rata-rata bergerak (moving average).

On several subsidiaries (JDC, JTI), cost is determined using the weighted average method.

Pada entitas anak yang lain (JBI, JTN), harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata kecuali untuk bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang yang

On other subsidiaries (JBI, JTN), cost is determined using the weighted average method except for raw material, indirect material and sparepart, which are

PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam Rupiah Penuh)

PT JAYA KONSTRUKSI MANGGALA PRATAMA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

For the Years Ended December 31, 2013 and 2012

(In Full Rupiah)

17

2.j. Akuntansi Ventura Bersama 2.j. Joint Ventures Accounting

Dalam melaksanakan pemberian jasa konstruksi, Perusahaan juga melakukan kerjasama dengan berbagai pihak sebagaimana tersebut pada masing- masing perjanjian, dengan membentuk pengelola proyek secara bersama-sama untuk melaksanakan pekerjaan proyek dari pemberi kerja. Bentuk kerjasama operasi (KSO) yang dilakukan Perusahaan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

In delivering construction services, the Company is engaged in cooperations with other parties as stipulated in each agreement, by forming a joint operations to execute the project from the project owner. The type of joint operations (JO) made by the Company are divided into two categories as follows:

a. Proyek kerjasama operasi Integrated di mana masing-masing partisipan memiliki kendali yang signifikansi atas aset dan operasi KSO (integrated). b. Proyek kerjasama operasi Job Allocation di mana

masing-masing partisipan memiliki pembagian yang tegas atas aset dan operasi KSO.

a. Joint operations Integrated project where each party has significant control over assets and operations of the JO (integrated).

b. Joint operations Job Allocation project where each party has a clear segregation of assets and operations of the JO.

Bagian Perusahaan atas aset bersih dan laba bersih

KSO Integrated yang mempunyai masa kontrak lebih dari satu tahun dibukukan berdasarkan metode ekuitas. Bagian Perusahaan atas aset bersih dibukukan dalam akun "Investasi pada Ventura Bersama" dan bagian atas laba/(rugi) bersih dalam akun "Pendapatan Bersih Ventura Bersama Konstruksi”.

The Company’s share in net assets and net income of integrated JO which has contract period more than one year is recognized based on the equity method.

The Company’s share in net asset is recorded into “Joint Venture” account and share in net income (loss) is recorded into “Net Revenues of Construction

Joint Venture”.

Untuk proyek KSO Job Allocation yang diperoleh sebelum 1 Januari 2012, pendapatan dan biaya yang timbul dalam kelompok KSO Job Allocation diakui secara bruto sesuai porsi pekerjaan Perusahaan dan sepenuhnya diakui sebagai pendapatan dan beban Perusahaan. Setiap aset atau liabilitas yang timbul selama operasi dicatat oleh Perusahaan dalam pos tersendiri yaitu "Utang/Piutang Usaha Bersama".

For the JO Job Allocation project which obtained before Januari 1, 2012, income and expenses incurred in the group of JO Job Allocation recognized

in the gross basis in accordance with the Company’s work portion and fully recognized as the Company’s

income and expenses. Any assets and liabilities occurred during the operation is recorded by the Company into the separate accounts that

“Payable/Receivable Joint Operation.

Sedangkan untuk proyek Job Allocation yang diperoleh sejak 1 Januari 2012 bagian Perusahaan atas aset bersih dan laba bersih KSO Job Allocation dibukukan berdasarkan metode ekuitas. Bagian Perusahaan atas

aset bersih dibukukan dalam akun “Investasi pada

Ventura Bersama” dan bagian atas laba/(rugi) bersih

dalam akun “Pendapatan Bersih Ventura Bersama

Konstruksi”.

While for the JO Job Allocation which obtained from

January 1, 2012 the Company’s portion on the net

assets and net income of JO Job Allocation recorded

as equity method on account “ Investments in Joint Venture” and portion of net income (loss) on accounts “Net Revenues of Construction Joint Venture” accounts.

2.k. Biaya Dibayar di Muka 2.k. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods by using the straight-line method.

2.l. Investasi pada Entitas Asosiasi 2.l. Investment in Associates

Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dimana investasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan dan selanjutnya jumlah tercatat tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi setelah tanggal perolehan. Bagian Perusahaan atas laba atau rugi investasi diakui dalam laporan laba rugi Perusahaan dan dikurangi distribusi dividen yang diterima.

Investments in associates are recorded under the equity method in which the investments are initially recognized at cost and subsequently carrying amount is increased or decreased to recognize the Company’s share in the profits or losses of associates after the

Dalam dokumen JKON AR 2013 (Halaman 61-71)