• Tidak ada hasil yang ditemukan

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Dalam dokumen MAKALAH BESAR PENDIDIKAN PANCASILA INDONESIA (Halaman 143-149)

BAB VIII HAL KEUANGAN

LEMBAGA – LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN

H. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Kedudukan BPK sejajar dengan lembaga negara lainnya. Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksan Keuangan yang bebas dan mandiri. Jadi, tugas BPK adalah memeriksa pengelolaan keuangan negara.

Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 23 F maka anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh presiden. BPK berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi. Keanggotaan BPK diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 1975, Menurut UU tersebut susunan BPK sebagai berikut :

 Ketua merangkap anggota.  Wakil ketua merangkap anggota.  Anggota-anggota BPK

Dalam UU 1945 hasil amandemen, keanggotaan BPK telah diatur dengan jelas dalam pasal 23F sebagai berikut :

 Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden.

 Pimpinan BPK dipilih dari dan olah anggota.

BPK mempunyai 9 orang anggota, dengan susunan 1 orang Ketua merangkap anggota, 1 orang Wakil Ketua merangkap anggota, serta 7 orang anggota.Anggota BPK memegang jabatan selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan.

1. Kedudukan BPK

BPK merupakan satu lembaga negara yang bebas dan mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

a. BPK berkedudukan di Ibukota negara. b. BPK memiliki perwakilan di setiap provinsi.

c. Pembentukan perwakilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan keputusan BPK dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan negara.

2. Fungsi BPK

a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan;

b. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan;

c. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP;

d. Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan pengawasan keuangan dan pembangunan;

3. Tugas BPK

a. BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.(uu no 15.th 2006 pasal 6)

b. Pemeriksaan BPK mencakup pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.(uu no 15.th 2006 pasal 6)

c. Dalam hal pemeriksaan dilaksanakan oleh akuntan publik berdasarkan ketentuan undang-undang, laporan hasil pemeriksaan tersebut wajib disampaikan kepada BPK dan dipublikasikan. (uu no 15.th 2006 pasal 6) d. BPK menyerahkan hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan negara kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya. (uu no 15.th 2006 pasal 7)

e. Penyerahan hasil pemeriksaan BPK kepada DPRD dilakukan oleh Anggota BPK atau pejabat yang ditunjuk. (uu no 15.th 2006 pasal 7) f. Tata cara penyerahan hasil pemeriksaan BPK kepada DPR, DPD, dan

DPRD diatur bersama oleh BPK dengan masing-masing lembaga perwakilan sesuai dengan kewenangannya. (uu no 15.th 2006 pasal 7) g. Hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara

yang telah diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD dinyatakan terbuka untuk umum. (uu no 15.th 2006 pasal 7)

4. Wewenang BPK

a. Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan, menentukan waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun dan menyajikan laporan pemeriksaan;

b. Meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap orang, unit organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lainnya, bank indonesia, badan usaha milik negara, badan layanan umum, badan usaha milik daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara;

c. Melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik negara, di tempat pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan negara, serta pemeriksaan terhadap perhitungan-perhitungan, surat-surat, bukti-bukti, rekening koran, pertanggungjawaban, dan daftar lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara;

d. Menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang wajib disampaikan kepada BPK;

5. Keanggotaan BPK

a. BPK mempunyai 9 (sembilan) orang anggota, yang keanggotaannya diresmikan dengan Keputusan Presiden.

b. Susunan BPK terdiri atas seorang Ketua merangkap anggota, seorang Wakil Ketua merangkap anggota, dan 7 (tujuh) orang anggota.

c. Anggota BPK memegang jabatan selama 5 (lima) tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

6. Syarat Keanggotaan BPK

Untuk dapat dipilih sebagai Anggota BPK, calon harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Warga negara Indonesia;

b. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; c. Berdomisili di Indonesia;

d. Memiliki integritas moral dan kejujuran;

e. Setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

f. Berpendidikan paling rendah S1 atau yang setara;

g. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan hukuman 5 (lima) tahun atau lebih;

h. Sehat jasmani dan rohani;

i. Paling rendah berusia 35 (tiga puluh lima) tahun;

j. Paling singkat telah 2 (dua) tahun meninggalkan jabatan sebagai pejabat di lingkungan pengelola keuangan negara; dan

k. Tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

7. Pemilihan Anggota BPK

a. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD.

b. Calon anggota BPK diumumkan oleh DPR kepada publik untuk memperoleh masukan dari masyarakat.

c. DPR memulai proses pemilihan anggota BPK terhitung sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan dari BPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dan harus menyelesaikan pemilihan anggota BPK yang baru, paling lama 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Anggota BPK yang lama.

8. Pemberhentian BPK

Ketua, Wakil Ketua, dan/atau Anggota BPK dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat dari keanggotaan BPK.

a. Diberhentikan secara hormat : (UU No. 15 th.2006 pasal 18)  Meninggal dunia;

 Mengundurkan diri atas permintaan sendiri yang diajukan kepada ketua atau wakil ketua BPK;

 Telah berusia 67 (enam puluh tujuh) tahun;  Telah berakhir masa jabatannya;

b. Diberhentikan secara tidak hormat (UU No. 15 th.2006 pasal 19)  Dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;

 Melanggar kode etik BPK;

 Tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya selama 1 (satu) bulan berturut turut tanpa alasan yang sah;

9. Pimpinan BPK a. Pemilihan

 Pimpinan BPK terdiri atas seorang ketua dan seorang wakil ketua.  Ketua dan Wakil Ketua BPK dipilih dari dan oleh Anggota BPK

dalam siding Anggota BPK dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal diresmikannya keanggotaan BPK oleh Presiden.

 Sidang Anggota BPK untuk pemilihan pimpinan BPK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh Anggota BPK tertua.

 Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan secara musyawarah untuk mencapai mufakat, dan apabila mufakat tidak dicapai, pemilihan dilakukan dengan cara pemungutan suara.

b. Pemberhentian

 Ketua, Wakil Ketua, dan/atau Anggota BPK diberhentikan sementara dari jabatannya oleh BPK melalui Rapat Pleno apabila ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

 Ketua, Wakil Ketua, dan/atau Anggota BPK yang terbukti tidak melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berhak mendapatkan rehabilitasi dan diangkat kembali menjadi Ketua, Wakil Ketua, atau Anggota BPK.

c. Masa jabatan

 Pemimpin dan Anggota BPK memegang jabatan selama 5 (lima) tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

 BPK memberitahukan kepada DPR dengan tembusan kepada Presiden tentang akan berakhirnya masa jabatan anggota BPK paling lambat 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan anggota tersebut.

10. Dasar Hukum BPK a. UUD 1945.

b. UU.NO.15 Tahun 2006 Tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

c. Buku lembaga lembaga menurut UUD 1945 (Prof.Dr.Sri Soemantri S.H)

(Sumber : 2012 http://irvandicapem.blogspot.com/2012/08/lembagalembaga- negara-menurut-uud-1945.html(13.40) 4 desember 2014)

BAB 12

Dalam dokumen MAKALAH BESAR PENDIDIKAN PANCASILA INDONESIA (Halaman 143-149)