• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagi Para Pasutri dengan Usia Perkawinan 5-15 Tahun

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 155-172)

BAB III. PASANGAN SUAMI ISTRI DENGAN USIA

B. Saran

4. Bagi Para Pasutri dengan Usia Perkawinan 5-15 Tahun

Membangun keluarga tidak semudah mengadakan sebuah pesta. Membangun keluarga perlu proses yang panjang yakni seluruh hidup. Dalam hidup berkeluarga tentunya terkadang muncul rasa bosan atau rasa-rasa lain yang bisa menjadi penggangu terwujudnya keluarga yang utuh dan bahagia. Oleh karena itu proses pendampingan bagi keluarga sangat diperlukan. Keluarga muda diharapkan mampu membuka diri untuk mengikuti proses pendampingan keluarga yang dilakukan oleh paroki sebab proses pendampingan keluarga merupakan sarana evaluasi bersama sebagai suami-istri sehingga tahu apa cela yang terjadi dalam perkawinan yang dibangun. Poses pendampingan keluarga juga merupakan sarana hening dari rutinitas dan memusatkan perhatian pada keluarga yang telah dijalani sehingga kekurangan serta kelebihan yang semula mungkin tidak terlihat, melalui pendampingan keluarga dapat terlihat dan dapat diperbaiki dengan kesadaran penuh.

DAFTAR PUSTAKA

Abineno, Ch. (1982). Manusia, Suami & Isteri, Perkawinan & Keluarga. Jakarta Pusat: BPK Gunung Mulya.

Agung Prihatana, BR. (2013). Menjadi Anugerah Bagi Pasangan. Yogyakarta: Bajawa Press.

Azwar, Saifuddin. (2005). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Boland, B.J. (1969a). Tafsiran Lukas I. Jakarta Pusat: BPK Gunung Mulia. ______. (1969b). Tafsiran Lukas II. Jakarta Pusat: BPK Gunung Mulia. Budi Sardjono, M. (2010). Meditasi Cinta 20 Menit. Yogyakarta: Kanisius.

Burtchaell, James T. (1990). Dalam Untung dan Malang: Ikatan Janji

Perkawinan. Yogyakarta: Kanisius.

Dewan Paroki HKTY Ganjuran. (2004). Rahmat yang Menjadi Berkat. Manuscrip yang berisi tentang profil Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran yang dibuat dalam rangka ulang tahun Gereja yang ke-80 pada 26 April 2004. ______. (2014). Buku Ketua Wilayah dan Ketua Lingkungan Periode 2014-2016.

Manuscrip yang berisi tentang daftar Ketua Wilayah dan Ketua Lingkungan periode 2014-2016 yang dibuat dalam rangka pergantian pengurus wilayah dan lingkungan periode 2014-2016 pada 23 Desember 2013.

Didik Bagiyowinadi, FX. (2006). Saling Setia dalam Untung dan Malang. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara.

Hello, Marianus. (2004). Menjadi Keluarga Beriman. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Utama.

I Ketut Adi Hardana, Timotius. (2010). Kursus Persiapan Perkawinan. Jakarta: Obor.

Jacobs, Tom S.J. (2000). Katekese dan Teologi. Dalam FX. Adisusanto, dkk (Editor). Katekese Pada Millenium III: Quo Vadis?. (hal. 9-55). Yogyakarta: Penertbitan Universitas Sanata Dharma.

Kitab Hukum Kanonik. (2006) (Codex Iuris Canonici) (Dr. R. Rubiyatmoko dkk,

Penerjemah). Bogor: Grafika Mardi Yuana. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1983).

Komisi Liturgi Keuskupan Se-Regio Jawa Plus Tanjungkarang. (2009). Pedoman

Pastoral Liturgi Perkawinan Keuskupan Agung Semarang. Semarang:

Komisi Liturgi KAS.

Konferensi Waligereja Indonesia. (1991). Ajaran dan Pedoman Gereja tentang

Pendidikan Katolik. Jakarta: Komisi Pendidikan KWI bekerjasama dengan

Grasindo.

______. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius.

______. (2011). Pedoman Pastoral Keluarga. Jakarta: Obor.

LBI. (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. (A.S. Hardawiyata, Penerjemah). Bogor: Grafika Mardi Yuana.

Leks, Stefan. (2003a). Tafsir Injil Lukas. Yogyakarta: Kanisius. ______. (2003b). Tafsir Injil Matius. Yogyakarta: Kanisius.

Poerwadarminta, W.J.S. (1984). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas.

Purwa Hadiwardoyo, Al. (1988). Perkawinan dalam Tradisi Katolik. Yogyakarta: Kanisius.

______. (2007). Pendampingan Keluarga di Paroki Kita. Manuscrip Program Pendampingan Keluarga yang berisi pedoman pendampingan Keluarga yang diterbitkan oleh Komisi Pendampingan Keluarga, Keuskupan Agung Semarang.

Purwanto. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Riduwan. (2007). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Jawa Barat:

Anggota Ikatan Penerbit Indonesia.

______. (2013). Belajar Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Roswita Oktaviani. (2008). Beautiful Moment: 55 Kisah yang Memperkaya Hidup

Keluarga. Yogyakarta: Andi.

Rubiyatmoko, Robertus. (2011). Perkawinan Katolik menurut Kitab Hukum

Kanonik. Yogyakarta: Kanisius.

Smalley, Gary. (2007). I Promise You Forever. Yogyakarta: Gloria Gaffa. Sugiyono. (1999). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumarno Ds, M. (2013). Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama

Katolik Paroki (PPL PAK Paroki). Diktat Mata Kuliah Program

Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik Paroki (PPL PAK Paroki) untuk mahasiswa semester VI, Program Studi Ilmu Pendidikan dengan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Sutrisno Hadi. (2004). Metodologi Reasearch. Jilid 2. Yogyakarta: Andi.

Tim Pusat Pendampingan Keluarga “Brayat Minolyo” KAS. (2007). Kursus

Persiapan Hidup Berkeluarga. Yogyakarta: Kanisius.

Undang-undang Dasar 1945. (2014). Undang-undang Dasar 1945 beserta

Amandemenya dilengkapi dengan Kabinet Kerja 2014-2019. Buku saku

undang-undang 1945 yang dibuat dalam rangka pergantian kabinet, Sinduraya, Surabaya.

Verlag, Pattloch. (2010). Youcat Indonesia: Katekismus Populer. (R.D Yohanes Dwi Harsanto, dkk: Penerjemah). Yogyakarta: Kanisius. (Dokumen asli terbit tahun 2010).

Yohanes Paulus II. (1992). Catechesi Tradendae. (R. Hardawirjana, Penerjemah). Jakarta: Dokpen KWI (Dokumen asli diterbitkan tahun 1979).

______. (1993). Familiaris Consortio. (R. Hardawirjana, Penerjemah). Jakarta: Dokpen KWI (Dokumen asli diterbitkan tahun 1981).

(4)

1. Sebutkan letak Geografis Paroki HKTY Ganjuran! 2. Sebutkan batas-batas Paroki HKTY Ganjuran!

3. Apa pekerjaan umat (khususnya pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun) di Paroki HKTY Ganjuran?

4. Bagaimana situasi sosial dan ekonomi umat (khususnya pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun) di Paroki HKTY Ganjuran?

5. Bagaimana kehidupan pasutri (khususnya pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun) di Paroki HKTY Ganjuran?

6. Kegiatan pendampingan apa saja yang diadakan oleh Paroki untuk pasutri (khususnya pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun) di Paroki HKTY Ganjuran?

7. Permasalahan apa saja yang sering dialami oleh pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun di Paroki HKTY Ganjuran?

8. Bagaimana janji perkawinan diwujudkan di Paroki ini?

9. Apa harapan Romo terhadap pasutri (khususnya pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun) di Paroki HKTY Ganjuran?

Dukungan apa saja yang telah Romo berikan untuk kegiatan pendampingan pasutri (khususnya pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun) di Paroki HKTY Ganjuran?

(5)

A. Pelaksanaan

Responden : Romo Herman Yoseph Singgih Sutoro, Pr. Waktu : 11 Desember 2014

Tempat : Di Pastoran Paroki HKTY Ganjuran

B. Pokok-pokok Pertanyaan dan Rangkuman Hasil Wawancara

1. Sebutkan letak Geografis Paroki HKTY Ganjuran!

Jawaban:

Paroki HKTY Ganjuran terletak di 17 Km arah Selatan Kota Yogyakarta. Paroki ini terletak tidak jauh dari Pantai Selatan yang artinya memiliki hawa yang cukup panas. Wilayah Paroki HKTY memiliki tanah yang cukup subur namun di bagian Selatan tanah bercampur dengan pasir. Bangunan Gereja dan Candi HKTY berdiri di tanah seluas 2, 5 hektar. Bangunan Gereja dan Candi HKTY terletak di pedesaan. Sekitar gereja dan candi HKTY merupakan hamparan sawah sehingga udaranya masih segar. Seluruh wilayah di Paroki HKTY Ganjuran juga berada di daerah pedesaan yang udaranya masih segar walaupun udara pantai terkadang menyebabkan hawa yang cukup panas. 2. Sebutkan batas-batas Paroki HKTY Ganjuran!

Jawaban:

 Timur : SMA Stella Duce III

 Selatan : Berbatasan dengan Ruko Ganjuran dan Lapangan Sumbermulyo

 Barat : Area persawahan

 Utara : Panti Asuhan dan Rumah Sakit St. Elizabeth Ganjuran 3. Apa pekerjaan umat (khususnya pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun)

di Paroki HKTY Ganjuran?

Jawaban:

Pekerjaan umat di Paroki HKTY Ganjuran beranekaragam mulai dari PNS, polisi, TNI, dokter, petani, nelayan, wiraswasta, dll. Untuk pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun di Paroki HKTY Ganjuran kebanyakan PNS, TNI, polisi, dokter dan wiraswasta.

4. Bagaimana situasi sosial dan ekonomi umat (khususnya pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun) di Paroki HKTY Ganjuran?

Jawaban:

Paroki HKTY berada di daerah pedesaan yang budaya kekeluargaannya masih sangat kuat. Umat lebih sering mengerjakan suatu acara dengan cara bekerja bersama. Sedangkan situasi ekonominya bisa dibilang beragam mulai dari hanya cukup untuk memenuhi hidup dalam sehari sampai yang berkecukupan. Untuk pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun sebagian besar masih dibebani dengan biaya sekolah anak.

(6) 15 tahun) di Paroki HKTY Ganjuran?

Jawaban:

Kehidupannya cukup sedehana dan bisa dibilang biasa. Khusus untuk pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun yang masih dalam usia produktif kecenderungan sibuk bekerja dan berkarya. Oleh karena itu mereka harus pandai mengatur waktu.

6. Kegiatan pendampingan apa saja yang diadakan oleh Paroki untuk pasutri (khususnya pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun) di Paroki HKTY Ganjuran?

Jawaban:

Pendampingan pasutri/keluarga dengan kunjungan keluarga, rekoleksi keluarga, ME.

7. Permasalahan apa saja yang sering dialami oleh pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun di Paroki HKTY Ganjuran?

Jawaban:

Masalah yang sering dialami misalnya saja kurangnya waktu untuk keluarga karena kesibukan bekerja yang menyebabkan kerenggangan hubungan antara suami dan istri. Permasalahan lainnya adalah penghayatan perkawinan pada suami-istri sangat kurang sehingga bagi mereka memenuhi kebutuhan fisik (makanan, pakaian, sekolah, dll) lebih penting daripada mebangun kebersamaan dalam keluarga.

8. Bagaimana janji perkawinan diwujudkan di Paroki ini?

Jawaban:

Janji perkawinan diwujudkan dengan sebuah rutinitas sederhana seperti istri yang memasak untuk suami atau suami yang mencari nafkah untuk istri dan keluarga. Di luar perwujudan tersbut, perwujudan janji perkawinan yang lebih mendalam belum seutuhnya terwujud.

9. Apa harapan Romo terhadap pasutri (khususnya pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun) di Paroki HKTY Ganjuran?

Jawaban:

Harapannya agar suami-istri lebih kompak termasuk dengan anaknya dan bisa saling mendukung untuk terlibat aktif dalam kehidupan menggereja.

10. Dukungan apa saja yang telah Romo berikan untuk kegiatan pendampingan pasutri (khususnya pasutri dengan usia perkawinan 5-15 tahun) di Paroki HKTY Ganjuran?

Jawaban:

Selalu terbuka ketika ada umat yang bercerita sampai meminta solusi untuk permasalahan dalam perkawinan mereka, kunjungan keluarga, ujub khusus bagi pasutri yang pada minggu tersebut merayakan ulang tahun perkawinannya, dll.

(7)

Umur Perkawinan: ... . tahun Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan keluarga Anda saat ini dengan cara memberikan tanda centang (√) untuk jawaban yang dipilih!

Keterangan:

S = Selalu J = Jarang

KK = Kadang-kadang TP = Tidak pernah

Contoh:

No Pertanyaan Jawaban

S KK J TP

1. Apakah Anda selalu harmonis dengan

pasangan dan anak-anak Anda?

I. Pertanyaan:

No Pertanyaan Jawaban

S KK J TP

1. Apakah orang tua Anda ikut campur tangan saat Anda memilih pasangan?

2. Apakah Anda menerima kelebihan dan kekurangan pasangan Anda dengan sepenuh hati?

3. Apakah Anda mendengarkan keluh kesah pasangan Anda dengan sepenuh hati?

4. Apakah Anda akan tetap setia mendampingi pasangan Anda ketika pasangan Anda di PHK?

5. Apakah setiap kali pasangan Anda sakit, Anda selalu merawatnya?

(8)

S KK J TP

6. Apakah Anda senang hati berhubungan sexsual dengan suami/istri?

7. Apakah Anda memberikan ucapan ulang tahun perkawinan kepada pasangan Anda? 8. Apakah Anda mengadakan refleksi bersama

dengan pasangan Anda?

9. Apakah Anda meminta pertimbangan pasangan ketika hendak mengambil keputusan?

10. Apakah Anda mengajarkan cara berdoa kepada anak Anda?

11. Apakan Anda mendorong anak Anda untuk ikut Sekolah Minggu ataupun pembinaan iman anak/remaja lainnya?

12. Apakah ada kebiasan doa bersama dalam keluarga Anda setiap harinya?

13. Apakah Anda memberikan ciuman kening pada pasangan Anda setiap kali hendak tidur malam?

14. Apakah Anda selalu memberitahu pasangan saat pulang terlambat?

15. Apakah ada kebiasaan makan bersama dalam keluarga Anda?

16. Apakah Anda dan pasangan aktif dalam kegiatan lingkungan?

17. Apakah Anda dan pasangan aktif dalam kegiatan di Paroki Hati Kudus TuhanYesus Ganjuran?

(9)

S KK J TP

18. Apakah Anda dan pasangan mengikuti Perayaan Ekaristi mingguan bersama?

19. Apakah Anda menjalin komunikasi yang baik dengan pasangan dan anak-anak Anda? 20. Apakah Anda lebih mengutamakan keluarga

dibandingkan dengan pekerjaan Anda?

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan keluarga Anda saat ini!

1. Apa saja yang sudah Anda lakukan kepada pasangan Anda sebagai wujud kesetian?

2. Apa saja yang sudah Anda lakukan kepada pasangan Anda sebagai wujud rasa hormat?

3. Apa saja yang sudah Anda lakukan kepada pasangan Anda sebagai wujud rasa cinta?

4. Apa saja yang sudah Anda lakukan kepada Anak sebagai usaha mendidik secara Katolik?

(13)

Kasih

Kasih pasti lemah lembut Kasih pasti memaafkan

Kasih pasti murah hati KasihMu kasihMu Tuhan

(2x) Ajarilah kami ini Saling mengasihi Ajarilah kami ini Saling mengampuni

Ajarilah kami ini KasihMu ya Tuhan KasihMu kudus tiada batasnya.

Melayani Lebih Sungguh

Melayani melayani lebih sungguh 2x Tuhan lebih dulu melayani kepadaku Melayani melayani lebih sungguh

(14)

Merawatmu di Usia Senja

Robeson Mc Quilkin mengudurkan diri dari kedukannya sebagai rektor di Universitas Internasional Columbia dengan alasan hendak merawat istrinya, Mauriel, yang sakit Alzheimer, yaitu ganguan fungssi otak. Muriel ibarat seorang bayi. Ia tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk makan, mandi, dan buang air pun ia harus dibantu. Robertson memutuskan untuk merawai istrinya dengan tangannya sendiri karena Mauriel adalah wanita yang sangat istimewa baginya.

Pernah suatu kali ketika Robertson membersihkan ompol Mauriel, di luar kesadaran, Mauriel malah menyerakkan air seninya sendiri. Robertson kehilangan kendali, ia lalu menepis tangan Mauriel dan memukul betisnya guna menghentikannya. Setelah itu, Robertson menyesal dan berkata dalam hatinya, “Apa gunanya saya memukulnya, walaupun tidak keras, tetapi itu cukup membuatnya terkejut. Selama 44 tahun kami menikah, saya belum pernah menyentuhnya karena marah. Namun, kini di saat dia membutuhkan saya, saya malah memperlakukannya demikian. Ampuni saya, ya Tuhan. “Tanpa peduli Mauriel mengerti atau tidak, Robertson meminta maaf atas hal yang telah dilakukannya. 14 Februari adalah hari yang istimewa bagi Robertson dan Mauriel karena di tanggal itu Roberson melamar Mauriel. Pada hari istimewa itu, Robertson memandikan Mauriel, lalu menyiapkan makan malam dengan menu kesukaan Mauriel. Menjelang tidur ia mencium dan menggenggam tangan Mauriel, lalu berdoa, “Allah yang baik, Engkau mengasihi Mauriel lebih daripada aku mengasihinya karena itu jagalah kekasih hatiku sepanjang malam dan biarlah ia mendengar nyanyian malaikat-Mu. Amin.”

Pagi harinya, ketika Robertson berolahraga menggunakan sepeda statisnya, Mauriel terbangun dari tidurnya. Ia berusaha untuk mengambil posisi yang nyaman, lalu melempar senyum manis kepada Robertson. Untuk pertama kalinya setelah selama berbulan-bulan Mauriel tidak berbicara, ia memanggil Robertson dengan suara yang lembut dan bening, “ Sayangku... sayangku...” Robertson melompat dari sepedanya dan segera memeluk wanita yang sangat dikasihinya itu. “ Sayangku, kau benar-benar mencintaiku bukan?” tanya Mauriel. Setelah melihat anggukan dan senyuman di wajah Robertson, Maurel berbisik, “Aku bahagia!” Itulah kata-kata terakhir yang diucapkan Mauriel kepada Robertson.

Roswita Oktaviani. (2008). Beautiful Moment: 55 Kisah yang Memperkaya Hidup

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 155-172)