• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Dari pene litian ini, diharapkan bagi penelitian selanjutnya untuk menggunakan metode penelitian yang lain karena tema dari penelitian ini cenderung sensitif dan sangat mungkin mengandung social desirability

yang cenderung tinggi sehingga sangat memungkinkan subyek penelitian melakukan faking dalam penelitian.

Selain itu, diperoleh hasil bahwa sumbangan efektif kesadaran kesetaraan gender sebesar 23,7%. Hal ini berarti 23,7% terjadinya tindak pelecehan seksual terhadap perempuan disebabkan oleh kesadaran kesetaraan gender. Masih ada faktor lain sebesar 76,3% yang menjadi sebab terjadinya tindak pelecehan seksual terhadap perempuan. Oleh karena itu, bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan pengembangan terhadap tindak pelecehan seksual terhadap perempua n disarankan untuk memperhatikan variabel lain seperti usia, pendidikan, persepsi pria terhadap tampilan wanita, pengaruh film porno, dorongan seks, pengaruh minuman keras dan obat-obatan, kesepian dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, M.J. (2008). Carut Marut Bentuk Kriminalitas. http://www.google.com. 04/12/08.

Atkinson, R.L., Atkinson, R.C. & Hilgard, E.R. (1987). Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga.

Azwar, Saiffudin. (1999). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Saiffudin. (2005). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Saiffudin. (2005). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

BKKBN. (2001). Pelecehan dan Kekerasan Seksual. http://www.bkkbn.go.id. 07/03/08.

Chaplin, J.P. (2002). Kamus lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Collier, Rohan. (1998). Pelecehan Seksual Hubungan Dominasi Minoritas dan Mayoritas. Yogyakarta: PT Tiara Wacana.

Data Kasus Tahun 2004. (2004). Yogyakarta: Rifka Annisa Women’s Crisis Center.

Data Kasus Tahun 2005. (2005). Yogyakarta: Rifka Annisa Women’s Crisis Center.

Data Kasus Tahun 2006. (2006). Yogyakarta: Rifka Annisa Women’s Crisis Center.

Demartoto, Angyo. (2005). Menyibak Sensitivitas Gender dalam Keluarga Difabel. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Dimensi Gender dalam Pengembangan Program secara Partisipatif. (2002). Yogyakarta: Driyarmedia untuk Konsorsium Pengembangan Dataran Tinggi Nusa Tenggara.

Ellyawati, R., Handoyo, T. & Maharani, F.S. (2000). Hubungan antara Persepsi terhadap Tampilan Wanita dengan Kecenderungan Melakukan Pelecehan Seksual pada Mahasiswa. Anima. Vol. 16, No. 1, 94-107.

Fadhil, D.C. (2002). Bahan Informasi Pengarusutaman Gender “Apa Itu Gender”. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia.

Fadhil, D.C. (2002). Bahan Informasi Pengarusutaman Gender “Bagaimana Mengatasi Kesenjangan Gender”. Jakarta: Kemeterian Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia.

Fakih, Mansour. (1996). Analisis Gender dan Tranformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fauziyah, N. (2003). Pelatihan Asertivitas: Upaya Meningkatkan Pelaku Asertif pada Perempuan Korban Pelecehan Seksual oleh Laki- laki. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.

Gulo, D. & Kartono, K. (1987). Kamus Psikologi. Bandung: CV Pionir Jaya.

Gunakan Strategi untuk Atasi Kriminalitas di Jalan. (2004, 29 Agustus). KOMPAS. http://www.google.com. 02/12/08.

Hadi, Sutrisno. (1996). Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset.

Harmini, S. & Sutono. (2003). Sosialisasi Perspektif Gender dan Peran Ganda Wanita. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial. 3. hal 25.

Hastjarjo, Dicky. (2005). Sekilas tentang Kesadaran (Consciousness). Buletin Psikologi. Vol. 13, No. 2, 79-90.

Hasyim, N. (2007). Laki-laki, Maskulinitas dan Kekerasan: Panduan untuk Mengenali Diri dan Pelaku. Yogyakarta: Rifka Annisa Media Research and Training Center.

Hidayat, S.A. (1998). Suatu Tinjauan Mengenai Penjatuhan Hukum terhadap Pelecehan Seksual di daerah Istimewa Yogyakarta. Makalah Seminar Bersama Hasil Penelitian Permasalahan Wanita “Wanita dan Pelecehan

Seksual” tanggal 20 Juni. Yogyakarta: Forum Komunikasi Pusat Studi Wanita.

Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (ed. 5). Jakarta: Erlangga.

Kebijakan Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan Nasional. (2002). Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan.

Kollman, Nathalie. (1998). Kekerasan terhadap Perempuan “Program Seri Lokakarya Kesehatan Perempuan”. Jakarta: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia The Ford Foundation.

Kriswibowo, A.B. (2007). Hubungan antara Tingkat Kesadaran Kesetaraan Gender dengan Partisipasi Politik pada Perempuan. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Kurnianingsih, Sri. (2003). Pelecehan Seksual terhadap Perempuan di Tempat

Kerja. Bulletin Psikologi. 2. hal 121.

Kusmana, Guntoro. (2004). Pelecehan Seksual di Tempat Kerja. http://www.nakertrans.go.id. 07/03/08.

Kusumastutie, N.S. (2003). Pemahaman Iklan Ditinjau dari Kesadaran akan Kesetaraan Gender. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Kusumiati, R.Y.E. (2001). Perbedaan Sikap Pria terhadap Pelecehan Seksual Ditinjau dari Tingkat Pendidikan. Fenomena Jurnal Psikologi. 1. hal 9.

Laporan Tahunan Kegiatan Pangarusutaman Gender. (2005).

http://www.google.com. 18/04/08.

Luhulima, A.S. (2000). Pemahaman Bentuk-bentuk Tindak Kekerasan terhadap Perempuan dan Alternatif Pemecahannya. Jakarta: Kelompok Kerja “Convention Watch” Pusat Kajian Wanita dan Jender Universitas Indonesia.

Mertokusumo, Sudikno. (1995). Pelecehan Seksual Dipandang Dari Sudut Hukum. Makalah Temu Ilmiah tanggal 29 April. Yogyakarta: Pusat Studi Wanita.

Murniati, A.N.P. (2004). Getar Gender.Ed Kedua. Magelang: Indonesiatera. Muttaqin, F. & Adib, F. (2005). Panduan Untuk Pendamping Perempuan Korban

Kekerasan Berbasis Pesantren. Jakarta: PUAN Amal Hayati.

Nelson, K.C., Damapoli, Y.A., Simajuntak, L. & Hungu, F.T. (2000). Perempuan di bawah Laki-laki yang Kalah: Kekerasan terhadap Perempuan Timor Timur dalam Kamp Pengungsian di Timor Barat. Kupang: Jaringan Kesehatan Perempuan Indonesia Timur.

Nurhayati, S.R. (2005). Atribusi Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Kesadaran terhadap Kesetaraan Gender, dan Strategi Menghadapi Masalah pada Perempuan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.

Panduan Pelaksanaan Inpres No.9 Tahun 2000 tentang Pengarusutaman Gender dalam Pembangunan Nasional. (2002). Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan.

Pembangunan dan Pengelolaan Terminal Penumpang Yogyakarta. (2005). Yogyakarta: PT Perwita Karya.

Raharja, S., Ayriza, Y. & Hanum, F. (1997). Identifikasi Penyebab Kecenderungan Wanita Mengalami Pelecehan Seksual di Daerah Istimewa Yogyakarta. Artikel. Yogyakarta: Pusat Studi Wanita.

Rahman, A., Haerani, S., Tina, D.A & Baso, Z.A. (2002). Kekerasan terhadap Perempuan: Menghadang Langkah Perempuan. Yogyakarta: Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada.

Ridwan, A.G. (2006). Kekerasan Berbasis Gender (Rekonstruksi Teologis, Yuridis dan Sosiologis). Yogyakarta: Pusat Studi Gender dan Fajar Pustaka.

Rifka Annisa Women’s Crisis Center. (2006). Kekerasan terhadap Perempuan Berbasis Gender. Yogyakarta: The Global Fund for Women.

Rifka Annisa Women’s Crisis Center. (2006). Kekerasan terhadap Perempuan.

Yogyakarta: The Global Fund for Women.

Rosmalinda, Sitorus, H., Sofian, A. & Manurung, R. (2002). Kekerasan terhadap Perempuan pada Masyarakat Multietnik. Yogyakarta: Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada dan Ford Foundation.

Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development. (Jilid I). Jakarta: Erlangga. Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development. (Jilid II). Jakarta: Erlangga.

Sastriyani, S.H & Sugihastuti. (2007). Glosarium Seks dan Gender. Yogyakarta: CarasvatiBooks.

Staggenborg, Suzanne. (2003). Gender, Keluarga dan Gerakan-gerakan Sosial. Bekasi: Mediator.

Subardjono, T. & Abar, A.Z. (1998). Perkosaan dalam Wacana Pers Nasional.

Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada dengan Ford Foundation.

Subono, N.I. (2002). Laki- laki: Pelaku atau Korban Kekerasan?. Jurnal Psikologi.

26. hal 99.

Sugiarti & Handayani, T. (2001). Konsep dan Teknik Penelitian Gender. Malang: Pusat Studi Wanita dan Kemasyarakatan UMM.

Sugiyanto & Nurhayati, S.R. (2005). Atribusi Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Kesadaran terhadap Kesetaraan Gender, dan Strategi Menghadapi Masalah pada Perempuan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga. Jurnal Psikologi. Vol. 32, No. 1, hal 37. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Supanto. (1999). Kebijakan Hukum Pidana Mengenai Pelecehan Seksual.

Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada dengan Ford Foundation.

Supratiknya, A. (1998). Psikometri. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Penerbitan Sumber Belajar Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Supratiknya, A. (1998). Statistik Psikologi. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Penerbitan Sumber Belajar Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Supriyantini, Sri. (2002). Hubungan antara Pandangan Peran Gender dengan

Keterlibatan Suami dalam Kegiatan Rumah Tangga. Sumatera Utara: USU Digital Library.

Tanamkan Kesetaraan Gender Pendidikan Sejak Dini. (2008, 25 September). KOMPAS.

Terminal Bus di Jakarta Masih Harus Ditata. (2003, 17 September). KOMPAS. http://www.google.com. 04/12/08.

Triton, P.B. (2006). SPSS 13.0 Terapan (Riset Statistik Parametrik). Yogyakarta: Andi Offset.

Tukiran & Darwin, M. (2001). Menggugat Budaya Patriarki. Yogyakarta: Ford Foundation dengan Pusat Penelitian Kependudukan Universitas Gadjah Mada.

Vernoy, J., Huffman. K., Vernoy, M. (1997). Psychology In Action. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Wardoyo, Y.S. (2002). Hubungan antara Persepsi Pria terhadap Tampilan Fisik Wanita dengan Intensi Melakukan Pelecehan Seksual pada Mahasiswa.

Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Wattie, A.M. (2002). Kekerasan terhadap Perempuan di Ruang Publik: Fakta,

Penanganan dan Rekomendasi. Yogyakarta: Pusat Studi Kebijakan dan Kependudukan Ford Foundation.

Yetman, L. (2005). Types of Sexual Harassment. Canada: University of Newfoundland. http://www.google.com. 16/03/08.

Yuarsi, S.E., Pitaloka, D, Wattie, A.M, Abdullah, I., Darwin, M. & Dzuhayatin, S.R. (2002). Menggagas Tempat yang Aman bagi Perempuan (Kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta). Yogyakarta: Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada dengan Ford Foundation.

LAMPIRAN 1

a. Skala Uji Coba Kesadaran Kesetaraan Gender

b. Skala Uji Coba Tindak Pelecehan Seksual terhadap

a. Skala Uji Coba Kesadaran Kesetaraan Gender

Yogyakarta, September 2008

Dengan hormat,

Assalamualaikum wr. wb. Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan karunia yang berlimpah kepada kita semua.

Saya adalah mahasiswa dari Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang akan mengadakan suatu penelitian untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana. Saya bermaksud meminta bantuan anda sekalian untuk meluangkan waktu guna mengisi kuesioner penelitian ini. Saya harap anda mengisi kuesioner ini secara lengkap, sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran anda.

Kesediaan anda mendukung penelitian ini sangat berharga bagi pengembangan berbagai hal yang terkait dengan penelitian ini. Data pribadi dan semua jawaban anda dalam penelitian ini akan dijamin kerahasiaannya serta tidak akan dialihtangankan kepada pihak yang tidak berkepentingan.

Demikian harapan saya. Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kerjasama yang telah diberikan.

Hormat saya,

Usia = Suku Bangsa = Pendidikan Terakhir =

SKALA I Petunjuk Pengisian

Berikut ini terdapat 40 pernyataan.

Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan tersebut kemudian pilihlah salah satu alternatif jawaban sesuai dengan diri anda dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan pada setiap pernyataan di bawah ini. Berikut ini adalah pilihan jawaban tersebut:

SS = SANGAT SESUAI, jika pernyataan sangat sesuai dengan diri anda

S = SESUAI, jika pernyataan sesuai dengan diri anda

TS = TIDAK SESUAI, jika pernyataan tidak sesuai dengan diri anda

STS = SANGAT TIDAK SESUAI, jika pernyataan sangat tidak sesuai dengan diri anda

Setiap orang dapat memiliki jawaban yang berbeda, pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri anda karena semua pilihan jawaban adalah benar dan tidak ada jawaban yang dianggap salah.

Jangan melewatkan setiap pernyataan atau membiarkan ada pernyataan yang tidak dijawab.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Menurut saya, pekerjaan rumah tangga juga dapat dilakukan oleh laki- laki.

2. Saya tidak keberatan melakukan pekerjaan rumah tangga.

3. Menurut saya, laki- laki dan perempuan memiliki hak yang sama untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin.

4. Menurut saya, upah kerja karyawan laki- laki harus lebih besar dibandingkan karyawan peremp uan untuk jenis pekerjaan yang sama. 5. Saya rasa, seharusnya seorang suami lebih

diutamakan untuk mendapatkan kepuasan dari hubungan intim dibandingkan sang istri.

6. Menurut saya, seorang istri berhak ikut mengatur penggunaan uang keluarga.

7. Pekerjaan rumah tangga merupakan pekerjaan perempuan.

8. Saya merasa terbebani jika harus melakukan pekerjaan rumah tangga.

9. Menurut saya, karyawan perempuan harus mendapatkan upah kerja yang sama dengan karyawan laki- laki untuk jenis pekerjaan yang sama.

Anda diminta untuk mengisi setiap pernyataan yang sesuai dengan diri anda, dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban di bawah ini.

SS = Sangat Sesuai, jika pernyataan sangat sesuai dengan diri anda S = Sesuai, jika pernyataan sesuai dengan diri anda

TS = Tidak Sesuai, jika pernyataan tidak sesuai dengan diri anda

STS = Sangat Tidak Sesuai, jika pernyataan sangat tidak sesuai dengan diri anda

No. Pernyataan SS S TS STS

10. Menurut saya, laki- laki lebih memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan tinggi dibandingkan perempuan.

11. Saya merasa bahwa perempuanlah yang harus melakukan sterilisasi Keluarga Berencana. 12. Menurut saya, seorang istri harus meminta ijin

suaminya terlebih dahulu ketika akan membeli barang-barang keparluan rumah tangga.

13. Saya rasa, seperti halnya suami, seorang istri juga berhak mendapatkan kepuasan dari hubungan intim.

14. Menurut saya, laki- laki lebih berhak untuk memperoleh kepuasan dari penggunaan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan.

No. Pernyataan SS S TS STS

15. Jika saya memiliki anak perempuan, saya merasa tidak setuju apabila anak saya memilih jurusan teknik mesin karena jurusan teknik mesin hanya cocok untuk anak laki- laki.

16. Menurut saya, seorang perempuan seharusnya cenderung selektif dalam memilih teman bergaul.

17. Saya merasa senang apabila pemecahan suatu permasalahan di dalam keluarga didasarkan pada keputusan bersama anggota keluarga. 18. Saya rasa, laki- laki dan perempuan memiliki

hak yang sama untuk melakukan sterilisasi demi tercapainya program Keluarga Berencana.

19. Menurut saya, anak laki- laki dan perempuan memiliki hak yang sama untuk memperoleh fasilitas dari orang tuanya.

20. Jika saya memiliki anak perempuan, saya merasa setuju apabila anak perempuan saya tersebut memilih jurusan teknik mesin.

21. Saya rasa, pengambil keputusan di dalam suatu keluarga adalah seorang suami atau ayah.

Anda diminta untuk mengisi setiap pernyataan yang sesuai dengan diri anda, dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban di bawah ini.

SS = Sangat Sesuai, jika pernyataan sangat sesuai dengan diri anda S = Sesuai, jika pernyataan sesuai de ngan diri anda

TS = Tidak Sesuai, jika pernyataan tidak sesuai dengan diri anda

STS = Sangat Tidak Sesuai, jika pernyataan sangat tidak sesuai dengan diri anda

No. Pernyataan SS S TS STS

22. Menurut saya, seperti halnya dengan laki- laki, perempuan juga berhak untuk memperoleh kepuasan dari fasilitas yang diberikan oleh perusahaan.

23. Menurut saya, sama halnya dengan laki- laki, seorang perempuan juga memiliki kebebasan untuk menentukan dengan siapa saja dia berteman.

24. Menurut saya, laki- laki dan perempuan memiliki kesamaan hak untuk ikutserta dalam keanggotaan organisasi kemasyarakatan.

25. Saya rasa, laki- laki lebih berhak untuk memperoleh jabatan yang tinggi dalam perusahaan dibandingkan perempuan.

No. Pernyataan SS S TS STS

26. Menurut saya, anak laki- laki perlu mendapatkan fasilitas yang lengkap dibandingkan anak perempuan.

27. Jika saya sudah berkeluarga, nama pemilik atas suatu barang di dalam sertifikat harus atas nama suami.

28. Menurut saya, seorang perempuan memiliki kebebasan untuk menentukan apakah dia akan bekerja atau tidak.

29. Menurut saya, laki- laki dan perempuan memiliki hak yang sama untuk ikutserta dalam kegiatan organisasi politik.

30. Saya rasa, sesuai dengan kemampuannya, perempuan juga berhak untuk memperoleh jabatan yang tinggi dalam suatu perusahaan. 31. Jika saya sudah berkeluarga, saya merasa

tidak keberatan apabila kepemilikkan atas suatu barang di dalam sertifikat adalah nama istri saya.

32. Menurut saya, laki- laki lebih cocok untuk ikutserta keanggotaan organisasi kemasyarakatan dibandingkan perempuan.

Anda diminta untuk mengisi setiap pernyataan yang sesuai dengan diri anda, dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban di bawah ini.

SS = Sangat Sesuai, jika pernyataan sangat sesuai dengan diri anda S = Sesuai, jika pernyataan sesuai dengan diri anda

TS = Tidak Sesuai, jika pernyataan tidak sesuai dengan diri anda

STS = Sangat Tidak Sesuai, jika pernyataan sangat tidak sesuai dengan diri anda

No. Pernyataan SS S TS STS

33. Menurut saya, hanya seorang laki- laki yang memiliki kebebasan untuk menentukan apakah dia akan bekerja atau tidak.

34. Menurut saya, laki- laki lebih cocok untuk ikutserta dalam kegiatan organisasi politik dibandingkan perempuan.

35. Menurut saya, laki- laki dan perempuan memiliki kesamaan hak untuk mendapatkan pekerjaan

36. Menurut saya, anak laki- laki dan perempuan berhak untuk memperoleh kepuasan dari fasilitas yang diberikan oleh orang tuanya.

No. Pernyataan SS S TS STS

37. Saya rasa, perempuan memiliki hak untuk menentukan laki- laki yang akan menjadi pasangan hidupnya nanti.

38. Menurut saya, laki- laki seharusnya lebih diutamakan untuk mendapatkan pekerjaan dibandingkan perempuan.

39. Menurut saya, anak laki- laki lebih berhak memperoleh kepuasan dari penggunaan fasilitas yang diberikan oleh orang tua dibandingkan anak perempuan.

40. Saya rasa, perempuan harus menerima jodoh pilihan orang tua nya.

Terima Kasih. Anda telah mengisi kuesioner bagian I. Silahkan melanjutkan ke bagian II.

b. Skala Uji Coba Tindak Pelecehan Seksual terhadap Perempuan

SKALA II Petunjuk Pengisian

Berikut ini terdapat 72 pernyataan.

Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan tersebut kemudian pilihlah salah satu alternatif jawaban sesuai dengan keadaan anda dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan pada setiap pernyataan di bawah ini. Berikut ini adalah pilihan jawaban tersebut:

SS = SANGAT SESUAI, jika pernyataan sangat sesuai dengan keadaan

S = SESUAI, jika pernyataan sesuai dengan keadaan

TS = TIDAK SESUAI, jika pernyataan tidak sesuai dengan keadaan

STS = SANGAT TIDAK SESUAI, jika pernyataan sangat tidak sesuai dengan keadaan

Setiap orang dapat memiliki jawaban yang berbeda, pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri anda karena semua pilihan jawaban adalah benar dan tidak ada jawaban yang dianggap salah.

Jangan melewatkan setiap pernyataan atau membiarkan ada pernyataan yang tidak dijawab.

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Saya bersiul menggoda ketika melihat seorang perempuan cantik lewat di hadapan saya.

2. Ketika melihat seorang perempuan cantik ya ng tidak saya kenal lewat di hadapan saya, saya memanggilnya dengan sebutan “cewek”, “sayang”, “cinta”, “manis” dan sejenisnya. 3. Saya menyampaikan lelucon bermakna seksual

kepada teman perempuan sebagai cara untuk mempererat persahabatan.

4. Saya menggesek-gesekkan bagian tubuh saya ke tubuh seorang perempuan cantik ketika situasi mendukung (misal, ketika berdesak-desakkan di bus atau ketika dalam kerumunan). 5. Saya mempermainkan beha teman perempuan

saya dengan maksud bercanda.

6. Hadiah yang saya berikan kepada teman perempuan saya yang berulangtahun bukan termasuk barang-barang pribadi.

7. Saya enggan menyiuli perempuan yang lewat di depan saya.

8. Saya berjabat tangan dengan seorang perempuan secara wajar.

Anda diminta untuk mengisi setiap pernyataan yang sesuai dengan diri anda, dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban di bawah ini.

SS = Sangat Sesuai, jika pernyataan sangat sesuai dengan keadaan S = Sesuai, jika pernyataan sesuai dengan keadaan

TS = Tidak Sesuai, jika pernyataan tidak sesuai dengan diri anda

STS = Sangat Tidak Sesuai, jika pernyataan sangat tidak sesuai dengan keadaan

No. Pernyataan SS S TS STS

9. Saya menyentuh tangan teman perempuan saat berbicara dengannya.

10. Saya mengatakan kepada teman perempuan saya bahwa pantat, paha, betis atau payudaranya besar.

11. Saya enggan menyapa perempuan dengan berbagai macam sebutan (“cewek”, “sayang”, “manis” dan sebagainya)

12. Saya memberikan hadia h berupa pakaian dalam wanita ketika teman perempuan berulangtahun. 13. Saya mencoba menggelitik telapak tangan

ketika bersalaman dengan seorang perempuan cantik yang berpakaian seksi.

No. Pernyataan SS S TS STS

14. Saya tidak akan menyentuhkan bagian tubuh saya ke tubuh seorang perempuan meski situasi memungkinkan.

15. Saya tidak mau mempermainkan beha teman perempuan.

16. Lelucon- lelucon yang saya sampaikan kepada teman perempuan cenderung tidak mengandung makna seksual.

17. Saya melambaikan tangan ketika berjumpa dengan seorang perempuan cantik yang tidak saya kenal.

18. Saya segan memberikan komentar mengenai bentuk tubuh teman perempuan.

19. Ketika saya sedang mengobrol dengan teman perempuan, saya membelai rambut atau kepala teman perempuan saya.

20. Saya segan menyentuh tangan teman perempuan

21. Ketika ada perempuan lewat di hadapan saya, saya menilai cantik tidaknya perempuan tersebut.

22. Saya melambaikan tangan hanya kepada seorang perempuan yang saya kenal.

Anda diminta untuk mengisi setiap pernyataan yang sesuai dengan diri anda, dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban di bawah ini.

SS = Sangat Sesuai, jika pernyataan sangat sesuai dengan keadaan S = Sesuai, jika pernyataan sesuai dengan keadaan

TS = Tidak Sesuai, jika pernyataan tidak sesuai dengan keadaan STS = Sangat Tidak Sesuai, jika pernyataan sangat tidak sesuai dengan

keadaan

No. Pernyataan SS S TS STS

23. Saya berdiam diri meski ada perempuan yang menarik perhatian saya.

24. Saya segan membelai rambut atau kepala teman perempuan.

25. Saya tidak akan mendecakkan lidah jika melihat perempuan berbadan seksi.

26. Ketika melihat seorang perempuan cantik dan seksi yang menarik perhatian saya, saya memberikan cium jauh kepada perempuan tersebut.

27. Saya tidak segan mencubit salah satu anggota tubuh teman perempuan (pinggang, perut, pantat dan lain sebagainya).

28. Saya segan memberikan komentar mengenai kecantikkan seorang perempuan yang lewat di depan saya.

No. Pernyataan SS S TS STS

29. Saya mendecakkan lidah jika saya melihat perempuan cantik yang berbadan seksi.

30. Saya mengatakan kepada teman perempuan saya bahwa pakaian yang dia kenakan sangat seksi.

31. Saya segan mencubit tubuh teman perempuan. 32. Ketika melihat seorang perempuan cantik, saya

memandanginya dari atas sampai bawah.

33. Ketika duduk bersebelahan dengan seorang perempuan cantik yang memakai celana atau rok mini, saya mencoba meraba pahanya.

34. Saya bersikap biasa saja ketika duduk di samping perempuan cantik yang berpakaian seksi.

35. Saya segan memberikan komentar mengenai pakaian teman perempuan.

36. Saya bersikap biasa saja ketika melihat perempuan cantik.

37. Saya tidak segan menanyakan aktivitas seksual teman perempuan.

38. Saya tidak segan menanyakan fantasi seksual teman perempuan.

Anda diminta untuk mengisi setiap pernyataan yang sesuai dengan diri anda, dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban di bawah ini.

SS = Sangat Sesuai, jika pernyataan sangat sesuai dengan keadaan

Dokumen terkait