• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KEGIATAN KERJA PRAKTEK PROFESI APOTEKER

5.3. Bagian Produksi

Bagian produksi terbagi menjadi 3 unit yaitu unit tablet, unit kapsul dan

unit khusus. Terdapat tiga bangunan produksi di Lafiau yaitu bangunan produksi

betalaktam, non-betalaktam dan sefalosporin yang telah mendapat sertifikat

CPOB dari BPOM. Kegiatan kerja praktek di bagian produksi selama lebih

kurang 4 minggu.

5.3.1. Produksi Non-betalaktam

Bagian produksi non-betalaktam membuat produk-produk yang tidak

mengandung turuan antibiotik betalaktam yang meliputi bentuk sediaan tablet,

kaplet, sirup, krim, salep dan serbuk. Bangunan produksi Lafiau ini dapat pula

digunakan untuk mengerjakan produksi industri farmasi lain atau yang dikenal

dengan produk maklon yang dikerjakan oleh anggota Lafiau dan bekejasama

dengan personil dan industri farmasi yang terkait.

Kegiatan yang dilakukan di bagian produksi non-betalaktam antara lain :

a. Pengenalan Bagian Produksi Non-betalaktam

Bangunan produksi non-betalaktam dikondisikan sedemikian rupa

sehingga memenuhi persyarata CPOB untuk ruang produksi kelas III.

Lantai dan diruangan produksi kelas III sudah menggunakan epoksi

sehingga mudah untuk dibersihkan dan tidak menyerap debu atau partikel.

Sambungan antara lantai, dinding, langit-langit dan jendela serta dudukan

lampu sudah dibuat tidak bersudut untuk memudahkan pembersihan dan

mencegah akumulasi partikel dan mikroba pada sambungan-sambungan

tersebut. Ruangan-ruangan disusun berdasarkan alur proses pembuatan,

namun beberapa ruangan yang pintu masuknya harus melalui koridor yang

agak memutar. Disetiap ruangan pengolahan terdapat mesin penghisap

debu untuk meminimalkan debu yang ada saat proses produksi

berlangsung. Ruangan-ruangan yang terdapat dalam bangunan produksi

non-betalaktam antara lain :

-

Loker pria dan wanita

-

Toilet dan tempat cuci tangan pria dan wanita

-

Gudang bahan baku

-

Gudang bahan pengemas

-

Ruang supervisor

-

Ruang antara / penyangga

-

Ruang IPC

-

Ruang timbang

-

Ruang super mixer

-

Ruang cetak tablet /kaplet

-

Ruang penyalutan tablet

-

Ruang produksi salep

-

Ruang produksi sirup

58

-

Ruang isi kapsul

-

Ruang mixer

-

Ruang isi salep dan krim

-

Ruang fluid bed drier dan oven

-

Ruang granulator

-

Ruang stripping

-

Ruang produk antara

-

Ruang produk ruahan

-

Ruang cuci alat

-

Ruang produksi larutan luar

-

Ruang hospital packing

-

Ruang pengemasan

Masing-masing ruangan memiliki pintu tersendiri. Peralatan yang terdapat dalam

bangunan produksi non-betalaktam antara lain :

-

Alat timbang

-

Alat pengukur kekerasan tablet/kaplet

-

Super mixer

-

Mixer

-

Granulator

-

Mesin cetak tablet/kaplet

-

Mesin pengisi kapsul

-

Dehumidifier

-

Hot sealer

-

Mesin stripping

-

Mesin pengisi salep

-

Mesin pengisi kapsul

-

Fluid bed drier

-

Oven

-

Mesin coating

-

Mesin produksi sirup

-

Deduster

-

Mesin produksi dan regenarasi aqua dm

b. Pengamatan Proses Pembuatan Sediaan Kaplet

Proses pembuatan sediaan tablet/kaplet dilakukan berdasarkan catatan pengolahan

bets yang telah ditetapkan oleh Kabagprod. Proses pembuatan meliputi : kegiatan

penimbangan, pencampuran, pengeringan, pengayakan, pencetakan, penyalutan

(bila diperlukan) dan pengemasan. Metode pembuatan yang paling sering

digunakan adalah granulasi basah.

Bahan baku pembuatan tablet/kaplet meliputi fasa dalam dan fasa luar

yang terdiri dari bahan aktif, pengisi, pengikat, lubrican/pelincir, penghancur,

pengawet, pewarna dan perasa jika diperlukan.

Bahan pengikat yang biasa digunak dalam granulasi basah adalah

mucilago amyli dan polivinil pirolidon atau plasdon. Pembuatan larutan pengikat

dilakukan sebelum pencampuran. Larutan plasdon dibuat dengan cara melarukan

plasdon dalam alkohol 96% dan di aduk sampai terbentuk larutan yang homogen.

Mucilago amyli dibuat dengan cara mendispersikan amylum kedalam air bebas

mineral dingin dan diaduk, sementara ditempat lain pengawet dilarutkan dalam air

bebas mineral yang baru mendidih. Dispersi amylum dimasukkan kedalam larutan

60

berisi pengawet, kemudiang diaduk dengan segera dan kuat sehingga didapatkan

mucilago amyli yang homogen.

Pencampuran fasa daalam yang terdiri dari bahan aktif, pengikat, pengisi,

pengawet dan penghancur dilakukan dengan menggunakan mixer stokes atau

super mixer disesuaikan dengan bobot massa granul yang dibuat hingga

didapatkan granul yang baik. Massa granul dikeringkan dalam oven atau fluied

bed drier. Pengeringan menggunakan oven memakan waktu yang lebih lama,

daripada menggunakan fluied bed drier yang menggunakan prinsip adanya blower

dan heater. Setelah dikeringkan dilakukan pemeriksaan kadar air. Apabila kadar

air granul telah memenuhi syarat yang tertera pada catatan pengolahan bets maka

proses pengeringan granul dihentikan.

Granul yang telah dikeringkan kemudian diayak menggunakan granulator

dengan mesh 16 agar diperoleh granul yang ukurannya seragam. Selanjutnya

granul dicampur dengan fasa luar menggunakan mixer sampai homogen dan

diperoleh massa tiap cetak yang kemudian dicetak menggunakan mesin cetak

tablet/kaplet. Mesin cetak sebelumnya dipasang punch dan dies yang sesuai

dengan bentuk sediaan (tablet/kaplet) dan bobot setiap tablet/kaplet.

Pada pencetakan awal, unit uji coba akan mengambil sampel / kaplet untuk

dilakukan pengujian yang meliputi keseragaman bobot, penentuan waktu hancur,

abrasi/friabilitas, disolusi dan penetapan kadar bahan aktif dalam sediaan. Apabila

sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan maka pencetakan akan dilanjutkan.

Selama proses pencetakan tetap dilakukan IPC yang meliputi keseragaman bobot

kaplet/tablet pada selang waktu pencetakan tertentu. Setelah seluruh massa

dicetak, tablet/kaplet dibersihkan menggunakas mesin deduster untuk

menghilangkan debu pada permukaannya.

Pada beberapa tablet/kaplet dapat dilakukan proses penyalutan. Ada 2

jenis penyalutan, yaitu salut gula dan salut film. Metode penyalutan dipilih sesuai

kebutuhan dan tujuan yang dikehendaki. Salut gula ditujukan untuk menutupi rasa

yang tidak enak atau mencegah oksidasi bahan aktif yang rentan terhadap udara.

Salut gula terdiri dari 2 tahap penyalutan yaitu penyalutan dasar dan penyalutan

gula. Bahan utama penyalut gula terdiri dari pharmacoat, PEG 6000, glukosa oral,

titan dioksida, pewarna, aceton dan alkohol. Berdasarkan fungsinya, salut film

dapat dibedakan menjadi salut film konvensional, salut film untuk memodifikasi

pelepasan obat dan salut enterik. Salut film konvensional dimaksudkan untuk

meningkatkan penampilan tablet/kaplet dan meningkatkan stabilitas obat. Salut

film untuk memodifikasi pelepasan obat dapat digunakan untuk pelepasan

diperlama dan pelepasan ditunda. Salut enterik dimaksudkan untuk terdisolusi di

usus kecil bertujuan untuk mempertahankan aktivitas obat yang tidak stabil

terhadap kondisi lambung atau meminimalkan terjadinya mual atau muntah dari

obat yang merangsang iritasi lambung. Bahan yang biasa digunakan dalam

penyalut film yaitu pharmacoat, etil selulosa, PEG, tween 80, aceton, alkohol,

talc, titan oksida dan pewarna. Penyalutan dilakukan hingga tablet/kaplet yang

disalut memenuhi syarat bobot yang ditetapkan. Tablet/kaplet yang telah disalut

kemudian ditambahkan polisingwax agar menjadi mengkilap.

Proses selanjutnya adalah penyortiran. Tablet/kaplet yang telah disalut

kemudian disortir untuk memisahkan antar yang rusan dan yang kondisinya baik.

Hasil penyortiran (produk ruahan) kemudian dikarantina dan disimpan dalam

62

ruang produk ruahan sampai hasil pengujian dari unit coba dikeluar. Produk

ruahan yang memenuhi persyaratan mutu yang telah ditetapkan dibawah keruang

pengemasan primer untuk dikemas dalam bentuk strip dan atau hospital packing.

Produk ini kemudian dibawa keruang pengemasan sekunder untuk dikemas lagi

dalam bentuk botol plastik dan atau kardus serta pemberian label / etiket.

Pada bulan februari 2008, Lafiau melakukan produksi :

Kaplet Amoxcycillin

Tablet Antiflu

c. Proses Produksi Salep

Proses pembuatan salep dimulai penimbangan aktif, basis salep dan bahan

pembantu. Basis salep dan bahan pembantu dilebur dan dicampur dengan bahan

aktif, hasil pencampuran diuji kadar, homogenitas dan konsistensi oleh unit uji

coba setelah hasil pengujian dilakukan pengisian dan penutupan tube, penyortiran

dan pemberian etiket.

Pada bulan februari 2008, Lafiau melakukan produksi Salep kloramfenikol

maklon dari PT.Solas.

d. Proses Produksi Sirup

Produksi sirup dimulai dengan penimbangan bahan baku meliputi bahan aktif,

bahan pembantu dan bahan sirupus simplex. Bahan aktif dan bahan pembantu

dilarutkan, sementara sirupus simplex disaring larutan bahan aktif dan sirupus

simplek di campur, larutan hasil pencampuran diuji kadar viskositas, pH dan berat

jenisnya oleh unit uji coba. Bila kadarnya tidak sesuai maka dilakukan

penambahan aktif atau dilakukan pengenceran. Jika kadarnya sudah sesuai maka

dilakukan penyaringan. Larutan jernih hasil penyaringan di isi kedalam botol yang

sudah dicuci. Botol yang telah diisi larutan disortir dan diberi etiket .

Pada bulan februari 2008, Lafiau melakukan produksi sirup difhenhidramyn HCL

e. Pengamatan Proses Pembuatan Aqua demineralisata

Sumber air yang digunakan untuk membuat aqua DM berasal dari sumur

artesis. Pembuatan aqua demineralisata dilakukan dengan menggunakan resin

penukar ion yang terdiri dari saringan luar, multisorb, penukar kation, penukar

anion dan penampungan. Air dari sumur artesis dialirkan kedalam bak

penampungan dibawah permukaan tanah dan tangki atas. Jika akan digunakan, air

dilewatkan kedalam filter/penyaring yang berisi karbon aktif, pasir, batu koral dan

ijo sehingga dihasilkan air bersih yang dapat digunakan sehari-hari seperti untuk

mencuci peralatan, mencuci baju dan mandi, anggota lafiau dan lain-lain. Air

bersih tersebut sudah layak untuk diminum karna sudah memenuhi persyaratan

mutu air bersih yaitu jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan

memiliki pH mendekati netral (pH 6-9).

Air bersih dari tangki kemudian dilewatkan kedalam suatu filter (multisorb) yang

berisi karbon aktif dan pasir silika yang berfungsi mengikat bau, warna dan racun

yang terdapat dalam dan bahan organik. Air yang keluar dari multisorb ini diuji

dahulu kadar besi, ion klorida dan bahan organiknya. Jika air telah memenuhi

persyaratan yaitu kadar besi maksimal satu ppm, klorida maksimal 0,1 ppm dan

bahan organik maksimal 5 ppm, sebagai kalium permanganat, maka air kemudian

dilewatkan kedalam resin penukar ion. Dialirkan dari kolom penukar kation

menuju kolom penukar anion. Pada saat air melewati demineralizer, semua

64

kandungan ion yang terlarut dalam air akan ditukar oleh resin yang ada dalam

penukar kation dan anion.

Apabila kolom penukar kation/anion sudah jenuh maka salurannya

dibersihkan/diregenerasi terlebih dahulu menggunakan larutan asam (HCI) untuk

kolom penukar kation dan larutan basa (NaOH) untuk kolom penukar anion.

Air bebas mineral yang digunakan dalam proses kegiatan produksi

memiliki persyaratan konduktifitas (daya hantar listrik) harus kurang dari 6

mikromhos/cm. Apabila kondisi tersebut belum tercapai, maka air yang dihasilkan

harus dibuang. Setelah air memenuhi persyaratan tersebut, air ditampung. Kondisi

air ini disebut sebagai air murni/air bebas mineral.

Air bebas mineral selalu dibuat baru ketika ada rencana produksi obat.

Dari tangki terakhir kemudian dialirkan keruang produksi, dipanaskan dan

langsung dipakai untuk produksi. Air ini juga dipakai untuk pembilasan terakhir

pada pencucian botol sebelum dipakai.

5.3.2 Produksi Betalaktam

Bagian produksi betalaktam bertanggung jawab membuat produk-produk yang

mengandung turunan antibiotik betalaktam yang meliputi bentuk sediaan

kaplet,kapsul dan sirup kering.

Bangunan produksi betalaktam dikondisikan sedemikian rupa sehingga

memenuhi persyarat CPOB untuk ruang produksi kelas III. Ruangan-ruangan

disusun berdasarkan alur proses pembuatan yang terdiri dari :

-

Ruang penerimaan bahan baku

-

Ruang gudang bahan baku

-

Ruang gudang kapsul

-

Ruang penimbangan dan supervisor

-

Ruang mixer

-

Ruang granulator

-

Ruang produk antara

-

Ruang cetak kaplet

-

Ruang isi kapsul

-

Ruang produk ruahan

-

Ruang pengering

-

Ruang stripping

-

Ruang sirup kering

-

Ruang hospital packing

-

Ruang simpan alat

-

Ruang cuci alat

Mesin dan alat yang terdapat diruang produksi betalaktam adalah :

-

Alat timbang

-

Mixer

-

Granulator

-

Oven

-

Mesin cetak kaplet

-

Mesin isi kapsul

-

Mesin deduster

-

Mesin stripping

-

Hot sealer

-

Butch cointer

Dokumen terkait