• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPTIF PERTUNJUKAN MAKYONG CERITA PUTRI RATNA OLEH

3.8 Proses Jalannya Pertunjukan

3.8.2 Bagian Isi

Pada bagian ini penulis akan menjabarkan yang menjadi isi dari pertunjukan. Isi dari pertunjukan yang dimaksud akan dijabarkan sebagai berikut. Setelah lagu “Timang Welo” berakhir maka dilanjutkan dengan dialog Putri Ratna dengan Mak Inang dimana Putri Ratna mengajak Mak Inang dan beserta para dayang-dayang agar menyanyi dan menari untuk menghibur diri. Lalu Putri Ratna dan para dayang menari dan Mak Inang menyanyi dengan lagu “Bunga Tanjung”.

Setelah lagu “Bunga Tanjung” selesai lalu muncul lah Awang Pengasuh dengan mengendap-endap lalu Putri Ratna menegur Awang Pengasuh lalu Putri Ratna dan Awang Pengasuh dan terjadilah dialog antara Awang Pengasuh dan Putri Ratna. Dalam dialog tersebut

Putri Ratna menanyakan kelancangan Awang Pangasuh yang masuk ke istana dengan cara mengendap-endap dan memberitahukan kepada Awang Pengasuh bahwa Raja Muda Lembek sedang sakit dimana Raja Muda Lembek mengalami kelumpuhan dan menggemparkan seluruh negeri. Lalu Awang Pengasuh memperkenalkan diri kepada Putri Ratna, dan Awang Pengasuh menjelaskan bahwa Awang Pengasuh berasal dari negeri tersebut dan pernah mengabdikan diri pada Raja Muda Lembek, dan Awang Pengasuh memberitahukan kepada Putri Ratna sebab dari Raja Muda Lembek mengalami kelumpuhan yang dikarenakan Raja Muda Lembek tidak melaksanakan nazar/ pesan dari almarhum ayah Raja Muda Lembek untuk berangkat ke Gunung Burma.

Setelah Awang Pengasuh memberi penjelasan kepada Putri Ratna lalu Raja Muda Lembek muncul dan mendengarkan apa yang dikatakan Awang Pengasuh dan berkata bahwa Raja Muda Lembek akan menuruti apa yang dikatakan oleh Awang Pengasuh untuk melaksanakan nazar/pesan untuk pergi berangkat ke Gunung Burma. Lalu Raja Muda Lembek mengajak Awang Pengasuh untuk menemani Raja Muda Lembek berangkat ke Gunung Burma, lalu Awang Pengasuh menuruti untuk menemani Raja Muda Lembek berangkat ke Gunung Burma.

Lalu Raja Muda Lembek memerintahkan pengawal kerajaan untuk melepaskan Burung Muri Sakti yang ditugaskan untuk menyampaikan pesan kepada sahabat Raja Muda Lembek yaitu Raja Jemala Indra yang isi pesannya adalah Raja Muda Lembek meminta tolong agar Raja Jemala Indra menjaga Putri Ratna dan menjaga kerajaan selama Raja Muda Lembek pergi bertapa ke Gunung Burma. Setelah burung Muri Sakti dilepas kemudian Raja Muda Lembek bersenandung yang menandakan akan berangkatnya Raja Muda Lembek lalu berangkat lah Raja Muda Lembek, Awang Pengasuh, Awang Muda, Mak Inang, dan serta beberapa dayang-dayang

dan para pengawal kerajaan ke Gunung Burma untuk bertapa dan keberangkatan diiringi dengan tarian dan musik Lagu Kelantan.

Lalu sampailah Raja Muda Lembek dan Awang Pengasuh beserta rombongannya di Gunung Burma. Di Gunung Burma Raja Muda Lembek bertapa didalam gua, dan diluar gua Awang Pengasuh menunggu berserta para rombongannya. Ketika Raja Muda Lembek tengah bertapa, Awang Pengasuh menggoda dan merayu para dayang-dayang yang juga turut serta menunggu Raja Muda Lembek dalam pertapaannya. Lalu Awang Pengasuh memanggil Awang Muda berkata kepada Awang Muda, jika Awang Muda bertemu dengan Mak Inang agar Awang Muda mengatakan kepada Mak Inang bahwa Awang Pengasuh sedang pergi membeli Minyak. Lalu pergilah Awang Muda dan kemudian Awang Pengasuh kembali menggoda dan merayu para dayang-dayang dan memanggil salah satu dayang dan merayu salah satu dayang tersebut.

Kemudian Mak Inang pun muncul mencari Awang Pengasuh dan berteriak memanggil Awang Pengasuh dengan membawa sapu lidi kecil. Lalu Mak Inang mendapati Awang Pengasuh sedang berdiri berduaan dengan salah satu dayang dan Mak Inang memukul bokong Awang Pengasuh dengan sapu lidi yang dibawa mak Inang. Lalu Mak Inang pun memarahi Awang Pengasuh dan sembari memukul bokong Awang Pengasuh dan kemudian Awang Pengasuh meledek Mak inang dengan bercanda. Kemudian Awang Pengasuh memanggil Awang Muda dan menanyakan kepada Awang Muda mengapa Awang Muda memberitahukan kepada Mak Inang kalau Awang Pengasuh sedang menggoda dan merayu para dayang-dayang. Lalu Awang Pengasuh mengulangi meledek dan mengejek Mak Inang sambil bercanda.

Ketika Awang Pengasuh, Awang Muda dan Mak Inang saling meledek dan mengejek, tiba-tiba Raja Muda Lembek muncul beserta pengawalnya. Raja Muda Lembek berteriak memanggil Awang Pengasuh dan mengucap syukur karena Raja Muda Lembek telah sembuh

dan dapat berjalan seperti semula setelah Raja Muda Lembek melaksanakan nazar/pesan dari almarhum ayah Raja Muda Lembek untuk bertapa di Gunung Burma. Lalu Mak Inang dan Awang Pengasuh serta Awang Muda merasa senang kegirangan dan seakan mereka tak percaya sehingga Awang Pengasuh dan Awang Muda serta Mak Inang melihat secara dekat dan memegang langsung kaki dari Raja Muda Lembek.

Kemudian Raja Muda Lembek berkata kepada Awang Pengasuh dan Awang Muda serta Mak Inang bahwa Raja Muda Lembek teringat pada adiknya Putri Ratna yang tinggal dikerajaan. Lalu Raja Muda Lembek mengajak para rombongannya untuk segera pulang kembali kekerajaan namun Awang Pengasuh berkata dan mengusulkan sebelum pulang kembali kekerajaan Awang Pengasuh agar merayakan kesembuhan dari Raja Muda Lembek dengan menampilkan sebuah tarian yang dinamakan Tari Ya Salam (Tari Zapin Serdang).

Setelah tarian Ya Salam (Tari Zapin Serdang) selesai lalu Raja Muda Lembek kembali memanggil Awang Pengasuh dan Awang Muda dan berkata untuk mengajak pulang kembali kekerajaan. Kemudian Raja Muda Lembek bersenandung dan diikuti musik Lagu Kelantan, ini menandakan bahwa Raja Muda Lembek beserta rombongan kembali pulang kekerajaannya.

Adegan berikutnya adalah ketika Raja Muda Lembek beserta rombongannya sedang menuju perjalanan pulang kembali kekerajaan, Putri Ratna yang berada dalam istana diganggu oleh Gergasi (Raksasa) dimana Gergasi ingin menyakiti Putri Ratna disaat Gergasi sedang mengganggu Putri Ratna tiba-tiba muncullah Raja Jemala Indra yang akan menolong Putri Ratna dari Gergasi. Lalu pertarungan antara Raja Jemala Indra dengan Gergasi pun berlangsung, dalam pertarungan Raja Jemala Indra dengan Gergasi musik yang dimainkan adalah lagu Patam-patam. Ketika bertarung Raja Jemala Indra mengambil senjatanya dan menusukkan ketubuh Gergasi dan akhirnya Gergasi pun kalah dan mati ditangan Raja Jemala Indra.

Kemudian Raja Jemala Indra mendekati Putri Ratna, dan Putri Ratna berkata kepada Raja Jemala Indra untuk mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Raja Jemala Indra yang telah menyelamatkan Putri Ratna dari gangguan Gergasi. Kemudian Raja Jemala Indra berkata pada Putri Ratna bahwa Raja Jemala Indra telah lama memendam rasa terhadap Putri Ratna sangat mencintai dan menyayangi Putri Ratna dan telah bertekad dalam hati Raja Jemala Indra ingin meminang Putri Ratna. Dalam dialaog antara Raja Jemala Indra diiringi dengan ”Lagu Senandung”

Ketika Raja Jemala Indra dan Putri Ratna sedang menari dan berduaan tiba-tiba Raja Muda Lembek datang dan bertanya kepada Raja Jemala Indra mengapa berduaan dengan adiknya Putri Ratna dan apakah negerinya aman, lalu Putri Ratna menjelaskan bahwa Gergasi telah mengganggu dan telah membuat gempar seluruh negeri, Putri Ratna juga menjelaskan bahwa dirinya juga telah diculik paksa oleh Gergasi, dan untung lah Raja Jemala Indra datang menyelamatkan Putri Ratna dari Gergasi. Kemudian setelah mendengar dari penjelasan dari Putri Ratna, Raja Muda Lembek merangkul dan memeluk Raja Jemala Indra dan berkata bahwa Raja Muda Lembek sangat berhutang budi terhadap Raja Jemala Indra dan menawarkan agar Raja Jemala Indra mau menajadi suami dari adiknya Putri Ratna. Setelah mendengarkan penawaran dari Raja Muda Lembek maka dengan spontan Putri Ratna dan Raja Jemala Indra menyetujui tawaran dari Raja Muda Lembek.

Dokumen terkait