• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN  Batang Grounding dan Penangkal Petir

Dalam dokumen LPSE BMKG DOKPEL STAMET 2016 (Halaman 146-150)

yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;

PEKERJAAN ELEKTRIKAL

54.2 BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN  Batang Grounding dan Penangkal Petir

- Batang Grounding berbentuk batang (rod) dengan bahan penyusun cooper

- Batang ujung penangkal petir berbentuk pipa yang lancip pada ujungnya dengan bahan menyusun dari cooper

 Kabel BC

- Kabel tanpa pelindung isolasi inti dari cooper

- Ukuran inti yang digunakan kabel 6 mm²; 16,0 mm²; 50 mm² - Besaran inti kabel yang digunakan harus disesuaikan dengan

kemampuan ijin kabel saat dialiri listrik

- Digunakan untuk grounding dan penangkal petir - Bahan yang digunakan Standar PLN

 Kabel NYA

- Ukuran inti yang digunakan kabel 2,5 mm²; 4,0 mm²

- Besaran inti kabel yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan ijin kabel saat dialiri listrik

- Kabel dengan jumlah inti tunggal dan bahan inti dari cooper - Lapisan isolasi PVC melindungi setiap inti

- Digunakan untuk penyambungan jaringan dalam bangunan meliputi penerangan, instalasi peralatan (stop kontak) yang ditanam dalam tembok ataupun di atas plafond

- Untuk menyusun jaringan kabel ini digunakan lebih dari satu (disesuaikan kebutuhan 2 x 2,5 mm²; 3 x 2,5 mm² atau bisa lebih) dan biasanya juga diganti dengan kabel NYA yang berinti lebih dari satu dengan alasan kemudahan pelaksanaan dan efisiensi. - Bahan yang digunakan Standar PLN merk Prima, Tranka

 Kabel NYM

- Kabel dengan inti lebih dari satu

- Inti copper dibungkus dengan isolasi PVC dan ditambah filler isolasi di tiap-tiap antara kabel

- Digunakan sebagai pengganti kabel NYA untuk penyambungan jaringan dalam bangunan meliputi penerangan, instalasi peralatan (stop kontak) yang ditanam dalam tembok ataupun di atas plafond dengan besar yang tidak terlalu besar

- Digunakan untuk satu phase

- Dipasaran warna kabel tersebut biasanya berwarna putih - Bahan yang digunakan Standar PLN merk Prima, Tranka

 Kabel NYY

- Kabel dengan inti berjumlah mulai dari satu sampai lima inti - Inti terbuat daru copper yang dibungkus dengan isolasi PVC dan

ditambah filler isolasi di tiap-tiap antara kabel

- Digunakan untuk penyambungan jaringan dengan kegunaan khusus antara lain peralatan Panel utama, Panel distribusi dan (stop kontak handle) yang pada pemakaiannya akan digunakan untuk UPS, AC, Peralatan CSSD, Operasi, melahirkan, Londry, Dapur , Lab. Bank Darah, lampu penerangan taman dan jalan dengan arus yang melewati ralatif besar yang ditanam dalam tembok, di atas plafond ataupun ditanam dalam tanah.

- Digunakan untuk arus listrik satu dan tiga phase

- Dipasaran warna kabel tersebut biasanya berwarna hitam - Kabel besifat lebih elastis namun isolasi lebih kuat - Bahan yang digunakan Standar PLN merk Prima, Tranka

- Kabel dengan inti berjumlah mulai dari satu sampai lima inti - Inti terbuat dari copper yang dibungkus dengan isolasi PVC dan

ditambah filler isolasi di tiap-tiap antara kabel dan sebelum isolasi paling luar terdapat pelindung yang terbuat dari Amour (stell flat) sebagai pelindung.

- Digunakan untuk penyambungan jaringan dengan kegunaan khusus antara lain peralatan khusus al. Jaringan luar ke Panel Induk atau sebaliknya, panel Utama dengan arus yang melewati ralatif besar dan ditanam dalam tanah, atapun jaringan yang tertaman melintang pada jalan (untuk jaringan distribusi pompa air submersible, distribusi dan hidrant) dengan standar keamanan cukup tinggi

- Digunakan untuk listrik satu dan tiga phase

- Bahan yang digunakan Standar PLN merk Prima, Tranka

 Kabel Udara (Al) LVTC

- Kabel dengan inti tersusun lebih dari satu kawat yang saling melilit

- Ukuran besaran kabel yang digunakan

- LVTC (AL) 2 ((3 x 70) + 50) mm² digunakan untuk jaringan Utama dari trafo ke panel induk

- LVTC (AL) ((3 x 70)+50) mm² digunakan untuk jaringan distribusi (line 1 dan 2) yang menghubungkan panel induk dengan sambungan ke bangunan-bangunan

- LVTC (AL) (4 x 35) mm² digunakan untuk jaringan distribusi (line 3 dan 4) yang menghubungkan panel induk dengan sambungan Panel distribusi taman dan selasar penghubung bangunan

- Inti terbuat dari kawat alumunium yang dibungkus dengan isolasi PVC

- Bahan yang digunakan Standar PLN

 Armature Penerangan

- Semua armature penerangan (bola lampu pijar, Fluor/neon berikut armature pendukung Kondensator, balas, transfomator, stater) menggunakan standar Phillips, GE

- Semua Armature Cassing lampu yang berasal dari logam terbuat dari baja atau logam lain yang dilapisi / di cat anti karat

- Semua armature cassing penerangan (TL, Down light, dinidng, gantung dan jalan) menggunakan produk dalam negeri / nasional standar Artolite

 Steker / Outlet / Stop Kontak Biasa (General Purpose Outlet)

- Type / Lubang : Dua lubang dan tiga lubang (lihat gambar)

- Dimensi /warna : 120 x 70 mm / putih - Pole : Phase + Neutral + Earth - Tegangan : 220 volt, 1 phase, 50 Hz

- Rating arus : 10 Ampere , 16 ampere (lihat gambar)

- Type : Pemasangan sistem tanam - Bahan : Ebonit warna putih - Merek /standar : Merek National

- Kabel jaringan : NYA, NYM, NYY 3 x 2,5 mm², 3 x 4 mm², 3 x 6 mm²

 Plug dan Socket 3 Phase untuk Power

- Type : Handle

- Pole : 3 phase + Neutral + Eart - Tegangan : 380 volt, 3 phase, 50 Hz

- Rating arus : 10 Ampere, 20 Ampere, 40 Ampere dan 60 Ampere

- Merek / standar : Ex Germany

- Type : Menempel pada dinding

mm², 6 mm²

 Saklar / Switches

- Type : Piano, tunggal, double, triple, double twin, triple twin

- Dimensi /warna : 120 x 70 mm / putih - Bahan : Ebonit warna putih - Rating arus : Minimum 16 ampere - Pemasangan : Sistem tanam dalam tembok - Merek /standar : Merek National

- Kabel jaringan : NYA, NYM dengan inti 2,5 mm²

 Panel Box

Panel Tegangan rendah

a) Panel tegangan rendah harus mengikuti standar VDE / DIN dan juga harus mengikuti peraturan IEC dan PUIL

b) Panel panel harus dibuat dari pelat besi tebal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus sizinckromat dan diduco 2 kali dan harus dipakai cat dengan cat bakar warna abu-abu merk ICI atau yang setaraf. Pintu panel-panel tersebut harus dilengkapi master key

c) Konstruksi dalam panel-penal serat letak dari komponen- komponen dan sebagainya harus diatur dengan sedemikian rupa, sehingga bila perlu diilaksanakan perbaikan perbaikan, penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah dilaksanakan tanpa menggangu komponen-kompnen lainnya.

d) Setiap panel harus mempunyai 5 bus bar copper terdiri dari tiga bus bar phase R-S-T, 1 busbar netral dan 1 bus bar untuk grounding. Besarnya bus bar harus diperhitungan untuk besar arus yang akan mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 45 o C . Setiap bus bar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN , lapisan yang dipergunakan untuk memberi warna bus bar dan saluran harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.

e) Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi Under Mounting dalam kotak tahan getaran, untuk ampere meter dan volt meter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1 % dan bebas dari pengaruh induksi serta ada sertifikat tera dari LMK/PLN (minimum 1 bh untuk jenis alat ukur)

f) Ukuran dari tiap tiap panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan sesuai dengan yang telah disetujui oleh direksi lapangan.

g) Komponen-komponen pengaman yang dapat dipakai adalah sbb; (disesuai kan dengan gambar perencanaan)

- MCCB

- Miniatur Circuit Breaker (MCB) - Auxilery relay

- Kabel jamper

h) Kompoenen-komponen penukuran yang dapat dipakai ; - Current transformer

- Ampere meter - Volt meter - Frequensi meter

Yang dilengkapi fuse, switch untuk pembagian group pemasangan instalasi listrik, Produksi dalam Negeri (Nasional) atau sekualitas, dengan grade (pentanahan) dari kabel B.C.

54.3 PEDOMAN PELAKSANAAN

a. PENJELASAN UMUM UMUM

 Standar PLN, peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1987, untuk hal ini yang belum diatur dalam SPLN dan PUIL 1987, berlaku standar Industri Indonesia (SII)

 Uraian dalam rencana Kerja dan syarat-syarat

 Penjelasan yang telah dan akan diberikan oleh direksi pekerjaan secara tertulis, dibuku harian pekerjaan maupun dengan surat.

 Peraturan/ketentuan dan syarat-syarat lain yang berlaku yang belum disebutkan dari instalasi yang bersangkutan 2. Ukuran

Ukuran pokok dan penetapan bagian pekerjaan telah tertera pada gambar dalam dokumen lelang dan berdasarkan ijin penempatan dari instansi yang bersangkutan.

3. Pengangkutan.

 Pengangkutan material sampai ke site/lokasi menjadi tanggungan PIHAK KEDUA

 Segala kerusakan atau kehilangan barang material pada waktu pengangkutan adalah tanggung jawab PIHAK KEDUA

 Semua material yang keluar dari gudang dianggap telah diterima dalam keadaan baik.

4. Ijin Pemasangan

Semua ijin pemasangan / ganti rugi menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA

5. PIHAK KEDUA harus bekerja dengan mengikuti ketentuan- ketentuan yang tercantum dalam RKS, petunjuk dari DIREKSI dan PENGAWAS LAPANGAN baik lisan maupun tulisan serta petunjuk resmi dari peraturan pembangunan dan Master Plan instansi yang bersangkutan.

6. Kecakapan

 Untuk setiap pekerjaan PIHAK KEDUA diharuskan mempekerjakan orang yang mempunyai kecakapan dan pengalaman yang cukup.

 Pekerjaan yang dalam penilaian DIREKSI PEKERJAAN dianggap kurang cakap harus segera diganti atas perintah tertulis dari DIREKSI PEKERJAAN.

7. Alat-Alat Kerja

 PIHAK KEDUA yang menyediakan alat-alat kerja yang diperlukan dan sesuai akan tetapi tidak terbatas hanya pada RKS “Daftar alat-alat” yang tercantum dalam daftar ini, sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar.

 Alat-alat kerja yang dalam penilaian DIREKSI PEKERJAAN perlu ditambah atau diganti, harus segera dipenuhi atas permintaan tertulis dari DIREKSI PEKERJAAN.

Bila dalam 7 (tujuh) hari alat-alat kerja tersebut belum disediakan oleh PIHAK KEDUA, maka DIREKSI PEKERJAAN berhak menyediakan atas beban PIHAK KEDUA.

PEKERJAAN PERSIAPAN

Sebelum pekerjaan dimulai, PIHAK KEDUA harus membuat persiapan-persiapan pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :

 Pengukuran dan pematokan sesuai penempatan pekerjaan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA dan ditentukan dengan bimbingan DIREKSI PEKERJAAN dan INSTANSI yang bersangkutan setempat.

 Pengurusan ijin pemasangan, ganti rugi dan segala sesuatu yang erat hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan

siap ditempat.

 Bila kemungkinan ada kerusakan peralatan/perlengkapan, PIHAK KEDUA harus segera memperbaiki atau mengganti yang baru.

 Hal-hal lain yang berhubungan erat dengan persiapan pelaksanaan pekerjaan.

b. KONSTRUKSI PEMASANGAN SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (SUTR) LVTC.

 Pemasangan jaringan harus disesuaikan dengan standar PLN

 Tiang yang digunakan, tiang beton tinggi 12 meter dan tiang beton tinggi 10 meter.

 Untuk jaringan yang membentuk sudut lebih kecil dari 25o digunakan suspension sedangkan sudut 25o sampai 90o digunakan Large angel assembly.

 Pada persimpangan jaringan TR digunakan fixed atau adjustable assembly yang disesuaikan dengan kondisi jaringan.

 Pada tiang-tiang akhir harus digunakan fixed atau adjustable assembly dengan memakai bundle protection.

 Penghantar netral diardekan pada - Ujung-ujung jaringan

- Persimpangan-persimpangan jaringan

- Untuk kondisi jaringan yang lurus (tidak ada persimpangan) setiap 3 (tiga) gawang diardekan

 Pemasangan schoor/kontramast lengkap disesuaikan dengan kebutuhan dan petunjuk-petunjuk yang diberikan.

 Untuk kondisi-kondisi khusus dimana digunakan konstruksi SUTR selain yang tersebut diatas, akan ditentukan dalam SURAT PERJANJIAN / KONTRAK.

 Kemudian segala sesuatu yang belum jelas dan dianggap wajar persyaratannya merupakan ketentuan RKS ini.

Dalam dokumen LPSE BMKG DOKPEL STAMET 2016 (Halaman 146-150)