• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEKERJAAN PELAPIS DINDING

Dalam dokumen LPSE BMKG DOKPEL STAMET 2016 (Halaman 130-135)

yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;

PEKERJAAN PELAPIS DINDING

44.1 PEKERJAAN PLESTERAN DINDING

a. LINGKUP PEKERJAAN

penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat- alat bantu dan alat angkut yang diperlkan untuk melaksanakan pekerjaan yang bermutu baik.

2. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

b. PERSYARATAN BAHAN

1. Adukan 1 PC : 3 Pasir dipakai untuk plesteran rapat air

2. Adukan 1 PC : 5 pasir dipakai untuk seluruh plesteran dinding lainnya

3. Seluruh permukaan plesteran difinish aci dari bahan PC

 Semen Portland harus sesuai NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh pekerjaan).

 Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2

 Air harus sesuai NI-3 pasal 10

 Penggunaan adukan plesteran ; c. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1. Plesteran dilaksankan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai pentunjuk dan persetujuan Direksi Pekerjaan / Konsultan Pengawas, dan persyaratan tertulis dalam Uraian dan syarat pekerjaan.

2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanaan bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan / Konsultan Pengawas sesuai Uraian dan Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.

3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua pentunjuk dalam gambar arsitektur terutama pada gambar detail dan pada gambar potongan mengenai ukuran tebal, tinggi, peil dan bentuk profilnya.

4. Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara pembuatan nya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) Untuk bidang kedap air, beton pasangan dinding batu bata yang berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata dibawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lanati dan 150 cm dari permukaan lantai untuk kamar mandi, WC, toilet dan daerah basah lainnya dipakai aduk plesteran 1 PC : 3 Pasir

b) Untuk aduk kedap air, harus dtambah dengan Daily Bond, dengan perbandingan 1 bagian PC : 1 bagian Daily Bond. c) Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1 PC :

5 Pasir

d) Plesteran halus „acian‟ dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran yang homogen, acin dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar), untuk adukan plesteran finishing harus ditambah dengan additive plamix dengan dosis 200-250 gram plamix untuk setiap 40 kg semen.

e) Semua jenis aduk perekat tersebut diatas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dab belum mengering.

Diusahakan agar jarak waktu pencampuran aduk perekat tersebut dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menti terutama untuk adukan kedap air.

5. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan.

dari sisa-sisa bekisting dan kemudian diketrek (scratch) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang bekas pengkat bekisting harus ditutup aduk plester.

7. Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian diatas permukaan plesterannya).

8. Untuk dinding tertanam didalam tanah harus diberapen dengan memakai spesi kedap air.

9. Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaan nya diberi alur-alur garis horisontal atau diketrek (scratch) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan finishingnya, kecuali untuk yang menerima cat.

10. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m dipasang tegak dan menggunakan keping-keping plywood setebal 9 mm untuk patokan kerataan bidang.

11. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom yang dinyatakan dalam gambar atau sesuai peil- peil yang diminta gambar.

12. Tebal plesteran minimum 1,5 cm, jika ketebalan plesteran melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang diijinkan Direksi Pekerjaan / Konsultan Pengawas. 13. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya bertemu

dalam satu bidang datar, harus diberi naat ) tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 cm kecuali bila ada petunjuk lain dalam gambar.

14. Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2m. Jika melebihi, kontraktor berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan kontraktor. 15. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengereingan

berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat.

16. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan / Konsultan Pengawas dengan biaya atas tanggungan Kontaktor.

17. Selama tujuh hari setelah pengacian selesai Kontaktor harus selalu menyiram dengan air sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.

18. Selama pemasangan dinding atau batu bata / beton bertulang belum difinish, Kontaktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan lain. 19. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab

Kontaktor dan wajib diperbaiki.

20. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari 2 (dua minggu).

44.2 PEKERJAAN PELAPIS DINDING KERAMIK

a. LINGKUP PEKERJAAN

1. Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja , bahan-bahan, peralatan, dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. 2. Pekerjaan pelapis dinding keramik ini meliputi ruang dinding toilet, pantry reservoir, dan pada tempat-tempat sesuai detai yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan / Konsultan Pengawas.

1. Bahan :

Keramik dinding :

a). Jenis : Keramik Tile b). Finishing permukaan : Berglazur

c). Produksi : Granito, Roman, Ikad Asia Tile, Masterina atau setara

d). Bahan pengisi siar : Igi tile grout

e). Bahan perekat : Adukan 1 PC : 3 Pasir f). Warna/texture : Ditentukan kemudian

g). Ukuran : 20 x 20 atau seperti dalam gambar 2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM, Peraturan Keramik Indonesia (NI- 19), PVBB 1970, dan PVBI 1982).

3. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan / Konsultan Pengawas / Perencana. 4. Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan

persyaratan teknis operatif daripabrik sebagai informasi bagi Direksi Pekerjaan / Konsultan Pengawas.

5. Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenis dan harus disetujui Direksi Pekerjaan / Konsultan Pengawas.

c. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1. Pada permukaan dinding beton atau bata merah yang ada, keramik dapat langsung diletakkan, dengan menggunakan perekat. Campuran khusus untuk pemasangan keramik adalah 1 bagian air : 3 bagian perekat, aduk merata sampai berbentuk pasta tunggu 5-10 menit kemudian diaduk kembali sebelum digunakan. Tebal adukan  1 cm.

2. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif tiap keramik harus sama, tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya.

3. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuai petunjuk pabrik.

4. Pola keramik harus memperhatikanukuran / letak dan semua peralatan yang akan terpasang di dinding : Exhaust Fan, panel, stop kontak, lemari gantung dan lai-lain yang tertera dalam gambar.

5. Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan gambar. 6. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa

ukuran harus ditentukan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Direksi Pekerjaan / Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.

7. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benar lurus, siar arah horisontal pada dnding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan garis lurus. 8. Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar

sebesar 2 mm setiap perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus. Siar-siar keramik diisi dengan bahan pengisis siar sehingga membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian

9. Pembersihan permukaan ubin dari sisa-sisa adukn semen hanya boleh dilakukan dengan menggunakan cairan pembersih untuk keramik.

10. Naad-naad pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan supergaant.

LANGIT-LANGIT Penyediaan bahan (lembaran calsiboard 4 mm, triplek 3mm atau 5 mm, gipsum board 9 mm, bahan finishing termasuk list/kayu list gipsum) tenaga kerja dan peralatan

Penyiapan rangka / penggantung dengan konstruksi sesuai dengan gambar

Pemasangan lembar triplek, calsiboard dan gipsum tersebut pada rangka /penggantungnya di ruang-ruang sesuai dengan yang tertera dalam rencana.

45.2 PERSYARATAN BAHAN

1. Bahan yang digunakan adalah “Calsiboard” yang tahan api dengan ukuran 122 cm x 244 cm tebal 4 mm.

2. Bahan yang digunakan adalah “GIPSUM Board” yang tahan api dengan ukuran 122 cm x 244 cm tebal 9 mm Produksi Elephant /Jaya board sekulitas.

3. Bahan yang digunakan adalah “Triplek Board” dengan ukuran 122 cm x 244 cm tebal 3 mm atau 5 mm Produksi Andatu atau setara. Triplek tersusun dari lapisan kayu keras, dengan kepadatan tinggi dan bahan lem yang tanah terhadap air dan iklim tripis. Lapisan permukaan triplek harus mulus bersih tidak ada mata kayu atau sambungan.

4. Sebelum membeli/memesan bahan/material Kontraktor wajib membuat “ Shop Drawing “ serta memberikan contoh dan “mock up” kepada Konsultan Manajemen Konstruksi untuk diproses mendapat persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Perencana.

5. Bahan yang telah sampai dilapangan, harus disimpan dalam lapangan, harus disimpan dalam gudang yang bebas air dan ditumpuk dengan teratur.

45.3 SYARAT PELAKSANAAN

a. PERSYARATAN UMUM

1. Pemasangan langit-langit harus dilakukan oleh tukang-tukang ahli.

2. Penggantung langit-langit pada lantai beton di atasnya dengan ramset kecuali pada rangka atap baja menggunakan besi O 6 mm atau dinabolt.

3. Bahan langit-langit yang dipasang, harus baru, tidak boleh menunjukkan cacat fisik.

4. Pertemuan langit-langit dengan dinding, kolom dan bidang- bidang tegak lainnya pada peralihan ketinggian langit-langit, dengan lampu yang rata langit-langit dan lain-lainnya harus rata dan rapi sesuai dengan spesifikasi gambar.

5. Tempat hubungan antara langit-langit dengan bahan lain menggunakan akhiran list kayu jika langit langit menggunakan tiplek atau calsiboard dan list gipsum jika langit-langit menggunakan gipsum board.

b. SYARAT PEMASANGAN

1. Langit-langit dipasang pada plafond sesuai gambar.

2. Bahan penutup untuk langit-langit yang menggunakan triplek dan calsiboard sesuai gambar dengan tebal sesuai dengan standar bahan, disekeliling menggunakan list profil kayu kamper 3/3. Penutup untuk langit-langit yang menggunakan Gypsum sesuai gambar dengan tebal sesuai dengan standar bahan dan disekeliling menggunakan list gypsum.

3. Bahan langit-langit yang digunakan harus dari kualitas baik. 4. Konstruksi rangka langit-langit menggunakan besi hollow 4/4,

rangka plafond 60 x 60 cm (atau sesuai gambar). Pada sekeliling sisi tembok adalah juga merupakan rusuk utama.

5. Pasangan langit-langit triplek pada pertemuannya diberi celah (naad) selebar tebal bahan, dan harus sama merupakan garis lurus sesuai gambar. Sedangkan untuk gypsum dan calsiboard diberi celah digunakan untuk mendempul / compound.

6. Penempelan lembaran multipleks pada rangka langit-langit dilaksanakan pakai paku/paku gipsum. Agar kepala paku tidak menonjol dari permukaan bidang maka sebelum dipasang semua kepala paku harus digepengkan terlebih dahulu dan bekas lobang paku didempul.

7. Hasil bidang-bidang yang tidak rata, melendut, retak-retak atau menunjukkan cacat-cacat lainnya harus segera diperbaiki atas perintah Direksi Lapangan dan seluruh akibat dari hal-hal tersebut menjadi tanggung jawab dan resiko Pemborong sepenuhnya.

8. Rencana pasangan langit-langit dapat dilihat pada gambar bersangkutan.

9. Semua list langit-langit dapat difinish menggunakan cat yang sama dengan yang digunakan untuk mengecat langit-langit.

45.4 HASIL AKHIR YANG DIKEHENDAKI

1. Pola harus sesuai dengan perencanaan. 2. Datar/rata, tidak bergelombang.

3. Penyelesaian pengecatan sesuai dengan yang tersebut dalam RKS ini.

PEKERJAAN

Dalam dokumen LPSE BMKG DOKPEL STAMET 2016 (Halaman 130-135)