• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.9 Program Minitab 14

2.10.3 Kegiatan Produksi

2.10.3.2 Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan oleh PT. Dasaplast Nusantara adalah bahan baku utama yang berasal dari bijih plastik dan bahan pembantu lainnya. Bahan baku utama tersebut berupa:

(1) Poly Propylene (PP) : untuk karung plastik (2) Linear Low Density Poly Ethylene (LLDPE) : untuk inner bag (3) High Density Poly Ethylene (HDPE) : untuk warring

Bahan baku tersebut diperoleh dari pengadaan lokal dan impor. 2.10.3.3 Proses Produksi

Langkah-langkah yang dilalui oleh perusahaan dalam melakukan proses produksinya, sehingga dapat menghasilkan produk plastik berupa karung plastik, inner bag dan warring yang telah jadi dan siap dipakai adalah sebagai berikut.

2.10.3.3.1 Proses Produksi Benang Plastik

Pada proses produksi benang plastik di mesin Extruder, yang pertama dilakukan adalah pencampuran bahan baku yang ditampung di dalam Seed Loader kemudian hasil pencampuran bahan baku tersebut akan disedot doser 1 dan doser 2. Campuran tersebut harus sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK). Kemudian doser 1 dan doser 2 dicampur lagi di Mixer lalu turun ke Hoper dan dilelehkan atau dipanaskan di Barel kemudian lelehan itu keluar lewat Lips Die berupa film dan di dinginkan di Roll Water. Setelah itu, film dibentuk benang dengan dibagi-bagi menjadi potongan - potongan kecil atau benang plastik selebar pita di Sparator. Benang plastik itu diputar di Holding supaya ukurannya sesuai dengan SPK kemudian masuk ke oven agar hasilnya lebih matang lalu berputar lagi dan di stretching agar hasil benang plastik itu lebih maksimal dan benang plastik akan lebih kuat jika lewat annealing. Dan proses yang terakhir adalah penggulungan benang plastik di mesin Roll Winder.

2.10.3.3.2 Proses Pertenunan Produksi Karung Plastik di Loom

Proses pertenunan produksi karung plastik di Loom dimulai pada bagian Creel yaitu tempat untuk benang plastik yang ditaruh pada Bobin Adaptor kemudian ujung benang plastik dimasukkan ke lubang Eyelled Creel, agar pita benang plastik tidak bersilangan masukkan setiap ujung pita benang plastik ke lubang sisir dan setelah itu benang lewatkan di Roll agar tarikannya lebih ringan kemudian benang masukkan lagi ke lubang Eyelled Bow supaya tidak bersilangan, dan masukkan lagi setiap ujung

benang plastik ke lubang Compensator lalu masukkan lagi ke lubang Harnes agar gulungan benang plastik itu di tenun menjadi kain karung plastik dengan dibantu Shuttle yang jumlahnya ada empat. Shuttle tempat menaruh benang pakan yang ujungnya dilewatkan ke Ringer. Setelah itu akan menghasilkan kain karung plastik yang sesuai dengan ukuran Weaving Ring dan yang terakhir kain karung plastik tersebut digulung di mesin Roll Winder.

2.10.3.3.3 Proses Pertenunan Produksi Warring

Proses pertenunan produksi warring hampir semuanya sama seperti proses pertenunan produksi karung plastik di Loom, yang membedakan adalah tidak menggunakan Harnes tetapi Shadding dan jumlah Shuttlenya ada dua. Kain karung plastik yang dihasilkan berupa belahan dan berlubang-lubang.

2.10.3.3.4 Proses Produksi Inner Bag

Bahan baku disiapkan pada Seed Loader kemudian disalurkan ke mesin High Speed Inflatation yang berfungsi memproses bahan baku menjadi lembaran plastik. Selanjutnya lembaran plastik mengalami perlakuan penggelembungan pada mesin Blow Film sekaligus berfungsi sebagai pendinginan. Selanjutnya, proses penggulungan lembaran plastik menjadi roll-roll inner bag dan proses pemotongan sesuai pesanan pada mesin Cutter dan Sealed Press pada mesin Sealer. Dan terakhir proses kelengkapan inner bag bagi karung plastik (gula pasir, pupuk dan produksi lain), setelah itu di bal pada mesin Pressball.

2.10.3.3.5 Proses Finishing

Hasil dari petik Roll Loom masuk ke mesin printing dulu untuk diberi logo yang sesuai dengan permintaan pembeli, baru kemudian di potong di cutting seawing yaitu mesin potong dan jahit otomatis. Tetapi ada juga yang langsung masuk ke cutting seawing tanpa di printing dulu.

Di cutting seawing, roll akan dipotong dan dijahit sesuai dengan ukuran yang diminta pembeli (SPK), tapi ada juga yang dipotong dan dijahit secara manual baru kemudian di packing dan setelah itu dilakukan penyortiran. Untuk menjaga kualitas maka dilakukan pengecekan di setiap bagian-bagian tersebut.

2.10.4 Penjualan

PT. Dasaplast Nusantara menjual produknya ke beberapa daerah selain di dalam negeri juga menjualnya ke luar negeri yaitu sebagai berikut.

(1) Karung plastik

(a) Di jual lokal untuk kemasan: gula pasir (PTPN. VII, PTPN. VIII, PTPN. X), pupuk (PT. Pusri, PT. Petrokimia), beras (Bulog), produk lain (perusahaan-perusahaan swasta).

(b) Dijual ekspor untuk kemasan: sand bag, pos surat, gula pasir, seed, buah, dll. Produk tersebut kebanyakan di ekspor ke Singapura, Jepang, Amerika, Australia, Afrika, Polandia, dan Lithuania.

(2) Inner bag

Dijual untuk konsumsi lokal (gula pasir, pupuk, produksi lain) maupun konsumsi ekspor sesuai kebutuhan/pesanan.

(3) Warring

Warring dijual kepada Kebun Tembakau PTPN. X yaitu: (a) Kebun Kertosari di Jember

(b) Kebun Ajong Gayasan di Jember

(c) Kebun Wedibrit, Kebonarum, dan Gayamprit di Klaten Untuk pengelolaan TBN (Tembakau Bawah Naungan).

2.10.5 Pengendalian Kualitas di PT. Dasaplast Nusantara Jepara 2.10.5.1 Pengendalian Kualitas Bahan Baku

Di PT. Dasaplast Nusantara, pengendalian kualitas terhadap bahan baku dilakukan dengan mengecek kedatangan bahan baku (incoming material) yang meliputi:

(1) Pengecekan Silikon

Pengecekan kekentalan silikon dengan alat Zahn Cup. Setiap satu Zahn Cup silikon bila diteteskan akan habis selama 25 sampai dengan 30 detik untuk standar Dasaplast.

(2) Pengecekan MFI (Melt Flow Indexer) Pengecekan yang dilakukan meliputi:

(a) Jumlah (b) MFI

(c) Aktual kondisi fisik barang (basah/kering/cacat) (d) Sampel timbang per sak (25 kg)

Untuk MFI dengan cara, mesin dinyalakan lalu tunggu sampai temperaturnya 2300 C kemudian masukkan bandul kecil dalam lubang parameter sampai bawah dan pasang corong untuk memasukkan bahan baku. Masukkan AS pendorong bahan baku dengan diberi pemberat/bandul 2,16 kg, kemudian lakukan pengecekan setiap lelehan dalam waktu satu menit berapa gram beratnya.

Dengan rumus: MFI = 0 6 00 6 gram×

Pengecekan yang dilakukan ± 10 kali kemudian hasilnya dibagi rata-rata. Untuk standart di Dasaplast minimal 3.0.

Dokumen terkait