• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN DAN CARA PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain

TANJUNGPINANG TAHUN 2013

BAHAN DAN CARA PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain

penelitian eksperimen semu (quasi experimen) dengan menggunakan rancangan non equivalent control group.

Lokasi penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Tanjungpinang. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan Lembar observasi. dimana observasi dilakukan kepada pasien dengan stroke selama 3 hari untuk mengetahui jumlah penjenguk perhari.

Penelitian ini dilakukan selama 1 minggu, sebelum penelitian dimulai jumlah pengunjung di observasi selama 3 hari. Kemudian dilakukan pengecekan dukungan sosial dan motivasi kesembuhan pasien dengan stroke dengan kuesioner. Setelah itu diberi dukungan sosial kepada pasien dari berbagai pihak seperti keluarga, tetangga dll.

Diakhir pekan dilakukan pengecekan ulang untuk mengetahui hasil akhir (post test).

356 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini membahas tentang karakteristik usia responden, jenis kelamin, distribusi frekuensi, sebelum dan sesudah diberi dukungan sosial dan perbedaan pada pemeriksaan awal dan akhir serta pengaruh antara variabal yang berpasangan pada kelompok eksperimen dan kontrol.

Tabel 1

Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin dan Usia Pasien dengan Stroke Di

RSUD Kota Tanjungpinang Tahun 2013 (Kelompok Eksperimen)

Kategori Frekuensi Persentase % Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 2 2 50 50 Usia 45-59 Tahun 60-69 Tahun >70Tahun Total 1 1 2 4 25 25 50 100

Berdasarkan tabel diatas bahwa jenis kelamin memiliki jumlah yang sama. Laki-laki

berjumlah 2 orang (50%) dan perempuan 2 orang (50%). Dan mayoritas pasien berusia >70 tahun berjumlah 2 orang (50%).

Tabel 2

Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin dan Usia Pasien Dengan Stroke Di RSUD Kota

Tanjungpinang Tahun 2013 (Kelompok Kontrol)

Kategori Frekuensi Persentase % Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 1 3 25 75 Usia 45-59 Tahun 60-69 Tahun >70 Tahun Total 1 1 2 4 25 25 50 100

Berdasarkan tabel diatas mayoritas jenis kelamin adalah laki-laki dengan jumlah 3 orang (75%). Dan mayoritas usia >70 tahun terdapat 2 orang (50%).

357 Tabel 3

Perbedaan Distribusi frekuensi Tingkat Motivasi Penderita Stroke pada

Pemeriksaan awal (pre test) dan pemeriksaan akhir (post test) di RSUD Kota

Tanjungpinang Tahun 2013 (Responden kontrol) Tingkat Motivasi Sebelum Terapi F % Setelah Terapi F % Tinggi 71-100 Sedang 36-70 Rendah 0-35 0 0% 1 25% 3 75% 0 0% 2 50% 2 50% Jumlah 4 100% 4 100%

Berdasarkan tabel diatas diketahui perbedaan distribusi tingkat motivasi kelompok eksperimen pada pemeriksaan awal (pre test) dan pemeriksaan akhir (post test), yaitu pada pemeriksaan awal (pre test) pada tingkat rendah terdapat 3 responden (75%), tingkat Sedang terdapat 1 responden (25%) dan tidak ada

responden yang memiliki motivasi tingkat tinggi (0%), sedangkan pada pemeriksaan akhir (post test) terdapat 3 responden dengan hasil pengukuran tingkat motivasi berada pada tingkat sedang (75%), dan 1 responden dengan tingkat motivasi berada di tingkat tinggi (25%), dan tidak ada responden yang memiliki motivasi tingkat rendah (0%).

Tabel 4

Perbedaan Distribusi frekuensi Tingkat Motivasi Penderita Stroke pada Pemeriksaan awal (pre test) dan pemeriksaan akhir (post test) di RSUD Kota Tanjungpinang

Tahun 2013 (Responden kontrol)

Tingkat Motivasi Sebelum Terapi F % Setelah Terapi F % Tinggi 71-100 Sedang 36-70 Rendah 0-35 0 0% 1 25% 3 75% 0 0% 2 50% 2 50% Jumlah 4 100% 4 100%

Berdasarkan tabel diatas diketahui perbedaan distribusi tingkat motivasi kelompok kontrol pada pemeriksaan awal (pre test) dan pemeriksaan akhir (post test), yaitu pada pemeriksaan awal (pre test) pada tingkat rendah

358 terdapat 3 responden (75%), tingkat sedang

terdapat 1 responden (25%) dan tidak ada responden yang memiliki motivasi tingkat tinggi (0%), sedangkan pada pemeriksaan akhir (post test) terdapat 2 responden dengan hasil pengukuran tingkat motivasi berada pada tingkat rendah (50%), 2 responden dengan tingkat motivasi berada di tingkat Sedang (50%) dan tidak ada responden yang memiliki motivasi tingkat Tinggi (0%).

Tabel 5

Analisis Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Motivasi Kesembuhan Pada Pasien Dengan Stroke di RSUD Kota

Tanjungpinang

Tahun 2013 (Responden eksperimen)

Tingkat Motivasi Sebelum Terapi F % Setelah Terapi Statistik F % ρ Tinggi 71-100 Sedang 36-70 0 0% 1 25% 1 25% 0,046 3 75% Rendah 0-35 3 75% 0 0% Jumlah 4 100% 4 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui tingkat mobilisasi kelompok eksperimen pada pemeriksaan awal (pre test) dan akhir (post test), yaitu pada pemeriksaan awal (pre test) terdapat 3 responden (75%) dengan hasil pengukuran tingkat motivasi berada di tingkat rendah, dan 1 responden (25%) berada pada tingkat sedang dan tidak ada responden (0%) berada di tingkat tinggi, sedangkan pada pemeriksaan akhir (post test) terdapat 3 responden (75%) berada pada tingkat sedang, dan sisanya 1 responden (25%) berada pada tingkat tinggi dan tidak ada responden (0%) berada pada tingkat Rendah, kemudian didapat hasil uji statistik kemaknaan dengan nilai ρ Value= 0,046

Tabel 6

Analisis Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap Motivasi Kesembuhan Pada Pasien Dengan Stroke di RSUD Kota

Tanjungpinang

359 Tingkat Motivasi Sebelum Terapi F % Setelah Terapi Statistik F % ρ Tinggi 71-100 Sedang 36-70 Rendah 0-35 0 0% 1 25% 3 75% 0 0% 0,317 2 50% 2 50% Jumlah 4 100% 4 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui tingkat mobilisasi kelompok eksperimen pada pemeriksaan awal (pre test) dan akhir (post test), yaitu pada pemeriksaan awal (pre test) terdapat 3 responden (75%) dengan hasil pengukuran tingkat motivasi berada di tingkat rendah, dan 1 responden (25%) berada pada tingkat sedang dan tidak ada responden (0%) berada di tingkat tinggi, sedangkan pada pemeriksaan akhir (post test) terdapat 2 responden (50%) berada pada tingkat rendah, dan sisanya 2 responden (50%) berada pada tingkat sedang dan tidak ada responden (0%) berada pada tingkat tinggi, kemudian didapat hasil uji statistik kemaknaan dengan

nilai ρ Value = 0,317 Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan tingkat motivasi terhadap kelompok eksperimen pada pemeriksaan awal (pre test) dan pemeriksaan akhir (post test), dan tidak adanya perbedaan tingkat motivasi terhadap kelompok kontrol pada pemeriksaan awal (pre test) dan pemeriksaan akhir (post test), yang telah dibuktikan dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon Test dimana didapat nilai ρ Value pada kelompok eksperimen lebih kecil (<) dari 0,05 dan nilai ρ Value pada kelompok kontrol lebih besar (>) dari 0,05, maka dengan Ha diterima yang artinya ada pengaruh dukungan sosial terhadap motivasi kesembuhan pada pasien dengan stroke dan Ho ditolak.

KESIMPULAN

Pemberian dukungan sosial pada pasien dengan stroke menunjukkan adanya pengaruh terhadap motivasi kesembuhan pada pasien dengan stroke, yaitu dapat dilihat dalam analisa uji kemaknaan yang menunjukkan adanya pengaruh dukungan sosial terhadap motivasi kesembuhan. Motivasi pada pasien dengan stroke mengalami peningkatan, hal ini dibuktikan dari hasil pengukuran motivasi pada responden eksperimen yang diberikan

360 dukungan sosial dan responden kontrol yang

tidak diberikan dukungan sosial. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah terapi, dimana didapat hasil sebagai berikut :

Pada pengukuran awal (pre test) terhadap responden eksperimen dari 4 orang responden (100%) terdapat 3 orang responden (75%) dengan hasil pengukuran tingkat motivasi berada di tingkat Rendah dan sisanya 1 orang responden (25%) dengan hasil pengukuran tingkat motivasi berada di tingkat Sedang. Pada pengukuran akhir (post test) terhadap responden eksperimen terdapat 3 orang responden (75%) dengan hasil pengukuran tingkat motivasi berada di tingkat Sedang, dan sisanya 1 orang (20%) dengan tingkat motivasi ditingkat Tinggi.

Pada pengukurana awal (pre test) terhadap responden kontrol dari 4 orang responden (100%), terdapat 3 orang (75%) dengan hasil pengukuran tingkat motivasi berada pada tingkat Rendah dan sisanya 1 orang responden (25%) dengan hasil pengukuran tingkat motivasi berada di tingkat Sedang. Pada pengukuran akhir (post test) tidak terdapat perbedaan tingkat motivasi yaitu 2 orang (50%) dengan hasil pengukuran tingkat motivasi di tingkat Rendah dan 1 orang responden (25%)

dengan hasil pengukuran tingkat motivasi berada di tingkat sedang, dan 1 orang responden (25%) mengalami peningkatan dari tingkat Rendah ke tingkat Sedang.

Terdapat perbedaan tingkat motivasi pada responden eksperimen dan responden kontrol yang menunjukkan bahwa responden eksperimen mengalami perubahan pada tingkat motivasi pada pemeriksaan akhir (post test), ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh dukungan sosial terhadap motivasi kesembuhan.

KEPUSTAKAAN

BPS. (2011). Kurang lebih 15 juta orang di seluruh dunia terserang stroke. http://www.bps.go.id. Diakses : 7 april 2013

Depkes. (2007). Stroke merupakan kematian

yang utama di RS. http://www.depkes.go.id. Diakses : 7 april 2013

Dharma, k. (2011). Metodologi Penelitian

Keperawatan Panduan Melaksanakan Hasil Penelitian.

Jakarta : trans Info Media.

Effendi et all. (2012). Pengantar Psikologi. Bandung : Angkasa

361 Hidayat, A. (2008). Metode penelitiann

keperawatan dan teknik analisa. Jakarta. Salemba medika.

Hidayat, D.R. (2009). Pengantar Psikologi Untuk Tenaga Kesehatan : Ilmu Prilaku Manusia. Jakarta : Trans Info Media.

Junaidi, I. (2011). Stroke Waspadai Ancamannya. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Misbach, J. (2011). Stroke Aspek

Diagnostik, Patofisiologi, Manajemen. Jakarta : FKUI.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

_____________ (2005). Promosi Kesehatan Dan Aplikasi. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. (2010). Konsep dan Penerapan

Metodologi Penelitian Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan instrumen, Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam dan Kurniawati. (2008). Asuhan Keperawatan Pada Pasien terinfeksi Hiv/Aids. Jakarta : Salemba Medika.

Pinzon et all. (2010). Awas Stroke Pengertian, Gejala, Tindakan, Perawatan, dan Pencegahan. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Putra, B. S. (2011). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Motivasi Untuk Sembuh Pada Pengguna Napza Di Rehabilitasi Madani Mental Health Care. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta. UIN. Hal : 27-30.

Setiawati et all. (2008). Proses Pembelajaran dan Pendidikan Kesehatan. Jakarta : Trans Info Media.

Sutanto. (2010). Cegah dan tangkal penyakit modern Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol, dan Diabetes. Yogyakarta : Penerbit Andi

Wati, L. (2013). Panduan Penyusunan Metodologi Riset Keperawatan. Tanjungpinang : STIKES Hang Tuah Tanjungpinang. Hal 1-61.

Yastoki. (2003). Perhatian pemerintah

terhadap stroke. www.yastroki.or.id. Di akses : 10

362

PENGARUH BUNCIS TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA

Dokumen terkait