• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian dilaksanakan di areal perkebunan kelapa sawit PTPN IV Marihat, Pematang Siantar (ketinggian tempat ± 369 m dpl) mulai bulan November sampai dengan Desember 2015.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah kairomon sintetik dari PPKS Marihat,akuades, perangkap kuning berperekat (yellow sticky trap) dan cat.

Alat yang digunakan adalah botol air mineral 600 ml, kawat,kantong plastik transparan, pisau, karet gelang,mikroskop stereo Olympus SZX10,kamera Sony Camdig Cybershoot, label dan alat tulis.

Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yang terdiri dari :

Faktor 1 : Konsentrasi Kairomon (K) K0 : Akuades

K1 : 0,5 ml

Faktor 2 : Ukuran Kemasan Kairomon (U) U1 : 2 x 3 cm

U2 : 3 x 4 cm U3 : 4 x 6 cm

Diperoleh 6 kombinasi perlakuan dengan empat ulangan yaitu: K0U1 K1U1

K0U3 K1U3

Jumlah kombinasi perlakuan (t) : 6

Jumlah ulangan (r) : 4

Jumlah pohon sampel : 24 pohon Jumlah perangkap digunakan : 48 buah Luas lahan yang digunakan : 24 Ha (t-1) (r-1) ≥ 15

(6-1) (r-1) ≥ 15 5r - 5 ≥ 15 5r ≥ 20 r ≥ 4

Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan sidik ragam berdasarkan model linier berikut:

Yij = μ + αi + ∑ij i = 1, 2, j = 1, 2 Keterangan :

Yij = Hasil Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j μ = Efek nilai tengah

αi = Efek perlakuan ke-i

∑ij = Galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

Jika dari hasil analisis sidik ragam menunjukkan pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji beda rataan berdasarkan Uji Duncan pada taraf 5%.

Pelaksanaan Penelitian Survei kebun percobaan

Lokasi pengambilan sampel dilakukan denganpurpose sampling, pada perkebunan kelapa sawit Marihat PTPN IV afdeling 3 blok A dan B seluas 24 ha terdiri dari 120 pohon/ha varietas Tenera (D x P) dan umur 5 tahun.

Pemasangan perangkap kairomon sintetik

Perangkap kairomon sintetik terbuat dari dua botol air mineral 600 ml yang dimodifikasi,seperempat bagian kepala botol pertama dipotong dan potongan dimasukkan ke dalam botol, kemudian ujung botol pertama juga dipotong dan dimasukan kepala botol dari botol kedua,di bagian tengah dalam botol pertama diletakan kairomon sintetik,sehingga ada dua lubang dari arah timur dan barat untuk serangga dapat masuk. Perangkap digantungkan dengan kawat pada pelepah ketinggian 1,5 m diatas permukaan tanah (dekat pembungaan kelapa sawit).

Gambar 1. Perangkap kairomon sintetik

Sumber : Foto Langsung

Pemasangan perangkap kairomon sintetik dilakukan dua hari sekali pada pukul 08.00-10.00 WIB selama 28 hari. Menurut hasil penelitian Kurniawan (2010) menyatakan bahwa kelapa sawit berumur 3-6 tahun populasi kumbang tertinggi terjadi pada waktu pengamatan pagi hari (08.00-10.00

WIB).Pemasangan perangkap pada lokasi sampel dilakukan dengan menetapkan terlebih dahulu garis tengah pada luas lahan per hektar. Kemudian perangkap kairomon sintetik dipasang sebanyak 2 perangkap/ha yang diletakan 33 m dari sisi kiri pinggir lahan sebagai ulangan 1 dan 33 m dari sisi kanan pinggir lahan sebagai ulangan 2. Sehingga 48 perangkap digunakan untuk 24 ha lokasi sampel. Siregar (2009) menyatakan bahwa E. kamerunicus dapat berimigrasi sampai sejauh 1 km untuk mengunjungi bunga jantan anthesis.

100 m

50 m

50 m

Gambar 2. Bagan peletakankairomon sintetik pada lahan 1 ha

Keterangan : Lokasi peletakan kairomon sintetik Jumlah bunga kelapa sawit

Jumlah bunga kelapa sawit per hektar dihitung dengan menghitung sebanyak 120 tanaman kelapa sawit yang setara dengan luas 1 ha perkebunan. Dari jumlah tersebut dicatat jumlah bunga jantan anthesisdan betinareseptif yang akan digunakan untuk memperkirakan populasi kumbang E. kamerunicus per hektar.

Populasi E. kamerunicuspada bunga betina

Penghitungan populasi E. kamerunicus pada bunga betina dilakukan dengan menggunakan perangkap kuning berperekat (yellow sticky trap).

Pemasangan perangkap dilakukansatu kali pada pertengahan waktu pengamatan dan lokasi yang sama dengan pemasangan perangkap kairomon sintetik. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 1 perangkap pada satu tandan bunga betina reseptif per hektar.

Sebelum pemasangan perangkap terlebih dahulu diukur panjang tandan bunga betinareseptif, kemudian pada atas tandan bunga betina tersebut dipasang perangkap kuning berperekat berukuran 3 x 30 cm².

Gambar 3. Perangkap kuning berperekatpada bunga betina kelapa sawit

Populasi E. kamerunicuspada bunga jantan

Penghitunganpopulasi E. kamerunicusdalam 1 ha kebun kelapa sawit pada bunga jantan dilakukan dengan metoda purpose samplingyaitu dengan cara : menemukanbunga jantan anthesisdengan tingkat kemekaran bunga >50% dan diambil 10% dari jumlah bunga jantan tersebut sebagai sampel, kemudiansampel bunga jantananthesisdihitung jumlah seluruh cabang bunga jantan(spikelet) pada setiap tandan. Dipilih spikelet bagian tengah dari tandan perbungaan masing-masing 3 spikelet. Pengambilan sampel spikelet dilakukan denganmenggunakan sungkup (kantongplastik transparan) agar serangga yang sedang mengunjungi bunga tersebut tidak terbang kemudian spikelet dipotong menggunakan

pisau.Pada setiap spikelet yang dipilih tersebut dihitung jumlah kumbang jantan dan betinayang dilakukan di laboratorium proteksi pusat penelitian kelapa sawit Marihat.

Efisiensi perangkap kairomon sintetik

Penghitungan efisiensi perangkap bertujuan untuk memperkirakan populasi E. kamerunicus di lapangan. Penghitungan dilakukan dengan menjumlahkan seluruh hasil tangkapanperangkap kairomon selama pengamatan 2-28 hsp sesuai masing-masing perlakuan. Kemudian jumlah E. kamerunicusyang berada pada perangkap kairomon dibandingkan dengan populasiE. kamerunicusyang berada pada bunga jantan dan betina kelapa sawit anthesis. Analisis Data

Data populasi kumbang E. kamerunicus dianalisis dengan menggunakan program CoStat 6.4. Hubungan antara jumlah kumbang E. kamerunicus yang terperangkap kairomon sintetik dengan faktor lingkungan dianalisis menggunakan analisis korelasi Pearson program Microsoft Office Excel 2007.

Peubah Amatan

1. PopulasiE. kamerunicusyang terperangkap kairomon sintetik. 2. Populasi E. kamerunicus pada spikelet bunga jantan kelapa sawit.

Penghitungan dilakukan dengan rumus A x B x C Keterangan :

A = Jumlah E. kamerunicus/spikelet B = Jumlah spikelet/tandan bunga ♂ mekar C = Jumlah bunga ♂ mekar/ha

3. Populasi E. kamerunicus yang terperangkap yellow sticky trap pada bunga betina kelapa sawit.

Penghitungan dilakukan dengan rumus A x B x C Keterangan :

A = Jumlah E. kamerunicus pada yellow sticky trap

B = Panjang tandan bunga ♀ mekar/tinggi perangkap yellow sticky trap C = Jumlah bunga ♀ mekar/ha

4. Efisiensi perangkap kairomon sintetik Penghitungan dilakukan dengan rumus

� 100% Keterangan :

p = jumlah E. kamerunicus dalam perangkap kairomon

k = kerapatan E. kamerunicus(total E. kamerunicuspada bunga ♂ dan ♀) per hektar

(Anggriani, 2010). Data Pendukung

Data pendukung yang dicatat dalam penelitian ini antara lain faktor fisik suhu (°C), kelembaban nisbi(%) dan curah hujan (mm) di areal tempat pengambilan sampel.Data pendukung bersumber dari Stasiun Klimatologi Marihat. Pengamatan suhu dan kelembaban nisbidilakukan setiap hari pada pukul 07.00, 13.00, dan 18.00 WIB sedangkan curah hujan diamati apabila hujan turun.

Dokumen terkait