• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Bahan Kimia di Dalam Tembakau dan Rokok

Menurut Roberts yang dikutip Sitepoe (2000) lebih dari 3040 jenis bahan kimia dijumpai di dalam daun tembakau kering. Bahan – bahan ini berasal dari pertumbuhan daun tembakau itu sendiri baik dalam proses pembuatan tembakau maupun sewaktu penanaman tembakau. Berbagai jenis tembakau yang ditanam disuatu daerah atau suatu negara serta cara pemrosesan tembakau akan mempengaruhi komposisi bahan kimia yang dikandung oleh tembakau. Beberapa bahan kimia yang bersifat toksis antara lain nikotin; karsinogenik nitrosamine yang bersumber dari nitrit, amine, protein, alkaloid di dalam daun tembakau, karsinogenik

polisiklik, Hidrokarbon aromatik bersumber sewaktu pemrosesan tembakau, elemen

radioaktif yang diabsorbsi dari udara dan tanah, logam – logam berat yang diperoleh dari tanah dan udara yang tercemar (Sitepoe, 2000).

Setiap kali menghisap sebatang rokok, beresiko terpapar 45 jenis bahan kimia beracun. Sebenarnya terdapat lebih dari 200 unsur. Beberapa senyawa penting namun berbahaya adalah lutidin, rubidin, formaldehide, asam karbolik, metalimin, akreolit,

colidi, viridin, arsenik, asamformik, nikotin, hidrogen sulfida, pirel, furfurol, benzopiren, metil alkohol, asam hidrosianik, korodin, amonia, metana, karbon monoksida, dan piridin.

Benzopiren dan lutidin berasal dari tar tembakau. Colidin menyebabkan

kelumpuhan dan lambat laun mengakibatkan kematian. Asam Karbolik dan asam

hidrosianik, keduanya merupakan racun yang berbahaya. Asam hidrosianik mampu

membunuh dalam hitungan menit. Metil Alkohol menimbulkan kebutaan. Sedangkan

Karbon monoksida mengikat oksigen di dalam darah, sehingga darah tidak bisa

menyuplai oksigen keseluruh jaringan tubuh (Caldwell, 2001).

Setiap isapan rokok mengandung radikal bebas dan oksidan yang semuanya tentu akan masuk terisap kedalam paru – paru.. Bila rokok dibakar maka asapnya juga akan beterbangan disekitar perokok dimana asap tersebut mengandung bahan berbahaya, asap rokok yang diisap si perokok disebut “asap utama” (mainstream

smoke) dan asap yang keluar dari ujung rokok yang terbakar dan akan diisap oleh

orang disekitar perokok disebut “asap sampingan” (sidestream smoke) (Aditama, 1996).

Asap rokok utama (mainstream smoke) terdiri dari 4000 jenis bahan kimia, dimana fasenya dibagi menjadi fase partikulant dan fase gas. Fase partikulat terdiri dari nikotine, nitrisamine, N- nitrosonor nicotine, Polisiklik hidrokarbon, logam berat dan Karsinogenik amine, sedangkan fase gas mencakup karbon monoksida, karbondioksida, benzene, amonia, formaldehid, hidrosianida, dan lain – lain. Asap rokok sampingan (side stream) dapat dijumpai bahan kimia bersifat karsinogenik berupa N-nitrosodimetilamine dan N-nitrosodietilamine serta beberapa jenis logam berat (Aditama, 1996).

2.4.1 Nikotin

Nikotin merupakan sejenis unsur kimia beracun, mirip dengan alkaline. Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah. Nikotin membuat pemakainya kecanduan. Bahayanya bisa dijelaskan oleh fakta bahwa 4 cc nikotin terbukti cukup membunuh seekor kelinci besar (Basyir, 2006). Nikotin ialah sejenis sebatian organik yang dijumpai secara semulajadi di dalam pokok tembakau (daun tembakau mempunyai kandungan nikotina paling tinggi). Sebanyak 5% daripada berat tembakau ialah nikotin (www.wikipedia.com).

Nikotin merupakan racun saraf manjur ( potent nerve poison ) dan digunakan di dalam racun serangga. Pada kepekatan rendah, bahan ini bertindak sebagai peransang dan adalah salah satu sebab utama mengapa merokok digemari dan dijadikan tabiat. Selain tembakau. nikotina juga ditemui di dalam tumbuhan famili

Solanaceae termasuk tomato, terung ungu ( eggplant ), ubi kentang, dan lada hijau

Nikotin(C10H14N2) merupakan senyawa organic alkaloid, yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen, Nitrogen dan terkadang juga Oksigen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulant terhadap tubuh manusia. Contoh lain dari senyawa alkaloid ini misalnya, kafein. Bagi pencinta kopi, tentu bisa merasakan effek stimulant dari kafein ini ketika meminum secangkir kopi di pagi hari (Anonimous, 2009).

Konsentrasi Nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau. Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20 mg nikotin, walaupun tentu saja, sangat bergantung pada merk rokok tersebut. Jika anda perokok, ketahuilah, tubuh menyerap 1mg nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan (www.dokternasirwe.id).

Secara farmakologi, nikotin adalah racun yang mematikan. Dosis lethal (mematikan) nikotin pada manusia sekitar 60 mg. Satu batang rokok putih saja sudah mengandung nikotin antara 15 - 20 mg. Jadi bila tiga atau empat batang rokok dimasukkan ke dalam segelas air minum, kemudian diminum dengan rokoknya sekaligus maka bisa mati karena dosis nikotinnya sudah mematikan.

Tetapi bila nikotinnya dihisap melalui asap rokok, maka kadar nikotin yang diserap tubuh dalam tiap batang rokok akan jauh lebih rendah dibanding bila rokok ini diminum. Meskipun demikian, jenis racun di dalam asap rokok tetap lebih banyak. Berdasarkan hasil analisa para ahli, di dalam kepulan asap rokok terkandung lebih dari 4.000 macam racun kimia yang berbahaya, dan 43 di antaranya bersifat

juga risiko untuk terkena penyakit-penyakit berisiko tinggi akibat rokok. Hal ini dikarenakan nikotin dapat terakumulasi di dalam hati, ginjal, lemak dan paru-paru (www.stopmerokok.com).

Komponen ini terdapat di dalam asap rokok dan juga di dalam tembakau yang tidak dibakar. Mengukur kuantum dalam asap rokok dengan menggunakan smoking

machine, sedangkan di dalam tembakau tanpa menggunakan smoking mechine.

Nikotin bersifat toksis terhadap jaringan syaraf, juga menyebabkan tekanan darah sistolik dan diastolik mengalami peningkatan. Denyut jantung bertambah, kontraksi otot jantung seperti dipaksa, pemakaian oksigen bertambah, aliran darah pada pembuluh koroner bertambah, dan vasokonstriksi pembuluh darah perifer. Nikotin meningkatkan kolesterol LDL, dan meningkatkan agregasi sel pembekuan darah. Nikotin memegang peranan penting dalam ketagihan merokok (Sitepoe, 2000).

2.4.2 Tar

Tar merupakan bahan rokok yang mengandung bahan kimia beracun yang merusak sel paru – paru dan menyebabkan kanker (Basyir, 2006). Apabila satu – satunya sumber nikotin adalah tembakau maka sumber tar adalah tembakau, cengkeh, pembalut rokok, dan bahan organik lainnya yang terbakar. Tar hanya dijumpai pada rokok yang dibakar. Eugenol atau minyak cengkeh juga di klasifikasikan sebagai tar (Sitepoe, 2000).

2.4.3 Gas Karbonmonksida (CO)

Merupakan gas beracun yang dapat mengurangi kemampuan darah membawa oksigen. Yaitu gas yang terbentuk ketika pembakaran tembakau dan kertas

pembungkus rokok dalam waktu lama. Unsur ini memiliki kemampuan cepat sekali bersenyawa dengan hemoglobine. Akibatnya, suplai oksigen ke seluruh organ tubuh terhambat (Sitepoe, 2000). Karbon Monoksida (CO) yang dihasilkan oleh asap rokok dan dapat menyebabkan pembuluh darah kramp, sehingga tekanan darah naik, dinding pembuluh darah dapat robek (Suparto, 2000).

2.4.4 Timah Hitam (Pb)

Timah hitam merupakan partikel asap rokok. Setiap satu batang rokok yang diisap diperhitungkan mengandung 0,5 mikrogram timah hitam. Bila seorang menghisap 1 bungkus rokok per hari berarti menghasilkan 10 mikrogram, sedangkan batas bahaya kadar Pb dalam tubuh adalah 20 mikrogram/hari (Sitepoe, 2000).

2.4.5 Eugenol

Eugenol hanya dijumpai di dalam rokok kretek dan tidak dijumpai di dalam rokok putih. Eugenol dapat ditemukan di dalam cengkeh atau di dalam minyak cengkeh yang dapat memberikan bintik minyak pada rokok kretek sehingga memberikan pandangan yang kurang menyenangkan. Tetapi, dengan teknologi twin-

wrap rokok kretek sudah dapat terlihat mulus. Eugenol dapat dijumpai baik di dalam

rokok yang sedang diisap, di dalam asap rokok yang diisap, maupun di dalam rokok yang tidak dihisap/tidak dirokok. Eugenol serupa halnya dengan nikotin, yakni juga dapat dijumpai di dalam rokok yang dihisap (asap rokok) dan juga di dalam rokok yang tidak dihisap (tembakau) (Sitepoe, 2000).

2.4.6 Nitrogen Oksida

Bahan yang paling berbahaya dari beberapa bahan kimia diatas yakni tar, nikotin, dan CO bersama – sama mempengaruhi kerja jantung, CO mengurangi kadar O2 dalam darah, sedangkan nikotin menstimulasi aksi jantung sehingga butuh O2 lebih banyak.

2.5 Dampak Merokok

Merokok mempunyai dampak yang sangat besar di dalam kehidupan manusia, dimana merokok pada umumnya telah dimulai dari masa sekolah atau remaja. Dampak rokok akan terasa setelah 10–20 tahun pasca digunakan. Dampak asap rokok bukan hanya untuk si perokok aktif (Active smoker), tetapi juga bagi perokok pasif (Pasive smoker). Orang yang tidak merokok atau perokok pasif, tetapi terpapar asap rokok akan menghirup 2 kali lipat racun yang dihembuskan oleh perokok aktif (Mustafa, 2005).

Rokok pada dasarnya dapat dianggap sebagai pabrik bahan kimia, dimana satu batang rokok dibakar, akan menghasilkan atau mengeluarkan lebih dari 4.000 zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Secara umum bahan – bahan ini dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu komponen gas dan komponen padat partikel, sementara komponen padat dibagi menjadi Nikotin dan Tar (1,5 gr).

Menurut Sitepoe (2000) kebiasaan merokok telah terbukti berhubungan dengan 25 jenis penyakit dari berbagai alat tubuh manusia, diantaranya:

1. Kanker, menurut Lembaga International untuk riset kanker, rokok memegang peranan penting dalam terjadinya beberapa jenis kanker yang sering menyerang manusia, seperti :

b. Kanker mulut dan tenggorokan c. Kanker ginjal dan kandung kemih d. Kanker pankreas

e. Kanker perut

f. Kanker liver atau hati g. Kanker leher rahim (Cervix) h. Kanker payudara

i. Leukimia

2. Asma, hubungan antar asma dan merokok sudah menjadi ladang penelitian banyak ahli di banyak negara. Hasil studi Filandia menunjukan bahwa merokok pasif menimbulkan penyakit asma diantara orang dewasa. Yang paling memprihatinkan adalah adanya bukti – bukti yang makin besar tentang akibat merokok yang dilakukan orang tua terhadap timbulnya asma diantara anak – anak. Bagi anak yang sudah menderita asma, orang tua yang merokok menyebabkan semakin parahnya penyakit yang diderita.

3. Diabetes, bukt i – bukti makin banyak menunjukan pada peran perokok terhadap timbulnya penyakit diabetes dan bahwa penderita diabetes akan memperparah resiko kematian jika terus merokok.

4. Penyakit Jantung, perokok mempunyai resiko dua hingga tiga kali lebih mungkin menderita serangan jantung dibanding bukan perokok. Resiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) bagi perokok dapat bersifat independen, resiko PJK pada pria perokok 60-70% lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang

trombosit lebih cepat terjadi yang merupakan salah satu faktor pembentukan

ateroslerosis sebagai penyebab PJK (Sitepoe, 1997).

5. Impotensi, para ahli mengaitkan terjadinya impotensi dengan peran rokok yang merusak jaringan darah dan syaraf. Karena seks yang sehat memerlukan kerjasama seluruh komponen tubuh, maka adanya gangguan pada koponen vital menyebabkan gangguan dab bahkan kegagalan seks seperti halnya impotensi. 6. Gangguan kehamilan, pada wanita perokok, anak yang dikandung akan

mengalami penurunan berat badan, kadang – kadang bayi lahir dibawah berat badan ideal, bayi lahir prematur. Merokok pada wanita hamil memberikan resiko tinggi terhadap keguguran, kematian janin, kematian bayi sesudah lahir, dan kematian memdadak pada bayi. Wanita hamil perokok juga menggangu perkembangan kesehatan fisik dan intelektual anak – anak yang akan tumbuh (Sitepoe, 1997, Cadwell, 2001).

7. Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya (Sustrani, 2004). Dengan menghisap sebatang rokok maka akan mempunyai pengaruh besar terhadap kenaikan tekanan darah atau hipertensi (Suparto, 2000). Merokok merupakan salah satu kebiasaan hidup yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Pada keadaan merokok pembuluh darah dibeberapa bagian tubuh akan mengalami penyempitan, dalam keadaan ini dibutuhkan tekanan yang lebih tinggi supaya darah dapat mengalir ke alat-alat tubuh dengan jumlah yang tetap.

Untuk itu jantung harus memompa darah lebih kuat, sehingga tekanan pada pembuluh darah meningkat (Wardoyo, 1996).

Selain kerugian kesehatan, yang juga harus dihitung adalah kerugian financial. Semua penyakit dan efek dari asap rokok terhadap janin dan bayi tersebut harus ditanggung dengan uang yang tidak sedikit baik oleh si orang tua, keluarga maupun masyarakat sehingga jika dihitung secara keseluruhan jumlahnya sungguh luar biasa dan akan lebih baik jika digunakan untuk kepentingan yang lain.

Dokumen terkait