• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di lahan sawah milik petani desa Carangpulang Bogor dari bulan November 2004 sampai dengan Maret 2005. Sedangkan analisis tanah dan tanaman dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2005 di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Bahan Percobaan

Bahan yang digunakan adalah : benih padi sawah varietas IR 64, pupuk cair Dharmavit, pupuk Urea (46 % N), pupuk SP-36 (36 % P2O5), pupuk KCl (60

% K2O), insektisida cair (Decis), dan bahan kimia yang digunakan untuk analisis

tanah dan tanaman di laboratorium. Sedangkan alat yang digunakan adalah : cangkul, hand sprayer, alat timbang, karung, plastik hitam, sabit, gelas ukur, meteran, ajir contoh, tali rafia, ember, kertas label serta alat-alat laboratorium untuk analisis tanah dan tanaman.

Metode Percobaan

Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Faktor perlakuan yang diteliti adalah :

K = Kontrol (tanpa pemberian pupuk)

S = Standar yaitu pupuk urea (250 kg Urea/ha), pupuk SP-36 (150 kg/ha), dan pupuk KCl (100 kg/ha) berdasarkan anjuran pupuk

N, P, K setempat (Makarim, et.al., 2000)

D 1 x = PPC Dharmavit dosis 1 x anjuran (diberi pupuk dasar setara perlakuan pupuk standar).

D ¾ x = PPC Dharmavit dosis ¾ x anjuran (diberi pupuk dasar setara perlakuan pupuk standar).

D ½ x = PPC Dharmavit dosis ½ x anjuran (diberi pupuk dasar setara perlakuan pupuk standar).

Kandungan unsur hara PPC Dharmavit yang digunakan disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan Unsur pada PPC Dharmavit (Sucofindo, 2004) .

Parameter Satuan Nilai

N % 4.13 P2O5 % 2.45 K2O % 8.27 Cu % 0.07 Zn % 0.06 B % 0.04 Mn % 0.02 Co % 0.86 As ppm 0.06 Cd ppm 0.095 Hg ppm < 0.001

Jumlah petak percobaan seluruhnya adalah 5 x 4 = 20, dengan ukuran masing-masing petak 12 m2. Tanaman yang digunakan adalah padi sawah Varietas IR 64, ditanam dengan jarak tanam 20 x 20 cm. Denah petak percobaan ditampilkan pada Gambar 1.

Saluran air masuk

Saluran air keluar Pematang

Saluran air masuk

K K K K S S S S

I II III IV I II II IV

Saluran air keluar

U

T B S

Gambar 1. Denah Petak Percobaan

Model persamaan matematiknya adalah :

Yij = µ + Pi + βij

dimana : i = perlakuan, i = 1, 2, 3, 4, 5 j = ulangan, j = 1, 2, 3, 4

Yij = Hasil pengamatan pada ulangan ke-j pada perlakuan pupuk ke-i

µ = rataan umum

Pi = pengaruh perlakuan pupuk ke-i

βij = galat percobaan dari ulangan ke-j pada perlakuan pupuk ke-i

Pengujian lanjutan dengan Uji Duncan dilakukan bila sidik ragam menunjukkan perlakuan pupuk berbeda nyata.

D ½ x D ½ x D ½ x D ½ x D 1x D 1 x D 1 x D 1 x D ¾ x D ¾ x D ¾ x D ¾ x I II III IV I II III IV I II III IV

Pelaksanaan Percobaan

Kegiatan percobaan meliputi : penyemaian benih, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, perawatan tanaman, pemanenan, serta analisis tanah dan tanaman.

Penyemaian

Sebelum penyemaian, benih terlebih dahulu direndam selama 24 jam atau satu malam agar air masuk ke dalam benih dengan mudah dan merata. Setelah itu, airnya dibuang dan benih dicuci hingga bersih, lalu diinkubasi selama 2 hari dalam karung goni. Inkubasi diperlukan untuk mempertahankan agar benih tetap hangat, meningkatkan pertumbuhan lembaga, dan menghasilkan perkecambahan yang seragam (Vengara, 1990).

Selanjutnya benih disemaikan pada lahan seluas 28 m2 (4x7m) selama 21 hari. Pemupukan pada lahan persemaian dilakukan bersamaan dengan penebaran benih, pupuk yang diberikan adalah pupuk Urea (700 g/petak), SP-36 (420 g/petak), dan KCl (280 g/petak).

Persiapan Lahan

Persiapan lahan dilakukan untuk mengatur keadaan air, mengolah tanah, dan membuat petak percobaan. Pertama-tama bersihkan saluran air dan sawah dari jerami dan rumput liar. Pengolahan tanah dilakukan seminggu sebelum penyemaian bersamaan dengan pembersihan lahan dan pembuatan pematang untuk membatasi petakan percobaan. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara pembajakan dan penggaruan yang tujuannya adalah untuk menghancurkan

bongkahan tanah agar menjadi halus dan melumpur. Selanjutnya pada lahan tersebut dilakukan penggenangan selama dua minggu. Petakan percobaan dibuat dengan luasan 12 m2 per petak sebanyak 20 petak, sehingga total luas petak percobaan adalah 240 m2. Setelah itu dilakukan pemberian kode perlakuan pada setiap petak percobaan secara acak.

Penanaman

Setelah bibit padi berumur 21 hari dilakukan pemindahan benih ke petakan percobaan. Penanaman dilakukan dengan cara bibit ditanam dalam larikan sebanyak 3 batang per lubang tanam dengan jarak tanam 20 x 20 cm. Setelah itu dilakukan penjarangan dan penyulaman tanaman. Penyulaman tanaman yang mati dan penjarangan dilakukan 14 hari setelah tanam. Bibit sulaman merupakan bibit cadangan pada persemaian bibit. Minggu ke-3 dilakukan penyiangan dengan mencabut rumput-rumput yang dikerjakan sekaligus dengan menggemburkan tanah. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan pertama dan 1-2 minggu sebelum muncul malai.

Pemupukan

Pada tahap pemupukan, pupuk diberikan sesuai perlakuan tertentu pada setiap petakan dan dibagi menjadi beberapa kali pemberian. Untuk pupuk Urea diberikan tiga kali pemberian yaitu 7, 28 dan 42 hst. Pupuk KCl dua kali pemberian yaitu 7 dan 28 hst. Pupuk SP-36 diberikan satu kali pemberian bersamaan pada saat penanaman (0 hst). Sedangkan pupuk Dharmavit diberikan

empat kali pemberian yaitu 7, 21, 35, dan 49 hst. Dosis perlakuan dan waktu pemberian pupuk pada tanaman padi disajikan pada Tabel 2 dan 3.

Pada setiap kali pemupukan, air yang menggenangi lahan harus dikeluarkan agar tidak terjadi pencucian hara. Keadaan air juga harus dikurangi ketika padi telah memasuki masa generatif.

Tabel 2. Dosis Perlakuan Pupuk

Dosis pupuk Urea SP-36 KCl Perlakuan ...kg/ha... Dharmavit (cc/10 l H2O/ha) Kontrol - - - - Standar* 250 150 100 - Dharmavit 1 x anjuran** 250 150 100 35 Dharmavit ¾ x anjuran** 250 150 100 26.25 Dharmavit ½ x anjuran** 250 150 100 17.5

* : Berdasarkan anjuran pupuk N, P, K setempat (Makarim, et al., 2000) ** : Diberi pupuk dasar setara dengan perlakuan standar

Tabel 3. Waktu Pemberian Pupuk pada Tanaman Padi Sawah IR 64.

Pupuk Waktu Pemberian

Urea 7, 28, dan 42 hst

SP-36 0 hst

KCl 7 dan 28 hst

Dharmavit 1 x anjuran 7, 21, 35, dan 49 hst

Dharmavit ¾ x anjuran 7, 21, 35, dan 49 hst

Dharmavit ½ x anjuran 7, 21, 35, dan 49 hst

Perawatan Tanaman

Perawatan tanaman meliputi penyiangan gulma dan pemberian pestisida (Decis) untuk pencegahan terhadap hama dan penyakit yang diberikan bila diperlukan.

Parameter

Parameter yang diamati sebelum panen yaitu tinggi tanaman dan jumlah anakan. Jumlah contoh tanaman yang diamati dalam satu petak adalah 10 tanaman dan penentuan contoh tanaman dilakukan secara acak pada setiap petak. Pengamatan tinggi tanaman dilakukan umur 21, 49, dan 56 hst. Sedangkan pengamatan jumlah anakan tanaman padi pada umur 49 dan 56 hst.

Parameter yang diamati pada saat pemanenan, yaitu : jumlah anakan produktif 10 tanaman contoh dihitung dari anakan yang menghasilkan malai; bobot kering jerami 10 tanaman contoh, bobot kering panen (BKP) gabah per petak, bobot kering giling (BKG) gabah per petak, jumlah gabah per malai dihitung dari perbandingan jumlah gabah dengan jumlah malai 10 tanaman contoh; bobot gabah 1000 butir dihitung dari 1000 butir gabah bernas pada masing-masing perlakuan, bobot gabah bernas 10 tanaman contoh, serta persen gabah bernas 10 tanaman contoh dihitung dari perbandingan antara bobot gabah bernas dan bobot gabah total (gabah bernas + gabah hampa).

Analisis Tanah dan Tanaman

Analisis tanah dan tanaman dilakukan di laboratorium. Analisis tanah mencakup penetapan unsur-unsur hara seperti pH, Al dd, N total, C organik, P, K, Ca, Mg, dan Fe. Sedangkan analisis tanaman mencakup penetapan unsur hara N, P, dan K. Contoh daun untuk analisis kadar hara daun tersebut adalah daun bendera.

Dokumen terkait