• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Bagian Bedah dan Radiologi Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini berlangsung selama 2 bulan yaitu dimulai bulan Juni hingga Juli 2009.

Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan adalah alat USG (Sonoscape SSI-1000), convex

scanner transduser tipe small footprint dengan frekuensi 3.7-5 MHz, tempat

berbaring hewan khusus pemeriksaan echocardiography, alat EKG (Fukuda M-E Cardisuny D300), termometer, stetoskop, alat cukur dan kamera digital yang digunakan untuk mendokumentasikan alat dan hewan coba.

Bahan Penelitian

Hewan yang diamati pada penelitian ini adalah 8 ekor anjing kampung dewasa yang terdiri dari 3 ekor jantan dan 5 ekor betina. Anjing yang digunakan memiliki kisaran umur 2-5 tahun dan berat badan rata-rata 12.5 kg, dimana setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan electrocardiography menunjukkan kondisi jantung yang baik. Gel yang digunakan sebagai bahan media dalam penghantaran terbuat dari bahan polimer, humectants, air, parfum, dan pengawet yang tidak memberikan efek negatif pada hewan coba.

Gambar 7A. Alat USG (Sonoscape SSI-1000) dan B. Tempat berbaring hewan khusus pemeriksaan echocardiography.

Gambar 8A. Convex scanner transducer small footprint dengan gel dan B. Alat EKG (Fukuda M-E Cardisuny D300).

Metode Penelitian

Pemeriksaan fisik. Anjing yang akan diperiksa diistirahatkan terlebih dahulu sampai tenang, kemudian dihitung umur melalui gigi, kecepatan pulsus dan respirasi, serta auskultasi suara jantung dengan menggunakan stetoskop.

.

Gambar 9A. Pemeriksaan suhu tubuh anjing, dan B. Pemeriksaan frekuensi denyut jantung, ritme, dan suara jantung.

Pemeriksaan electrocardiography. Anjing terlebih dahulu dicukur pada bagian persendian antara os humerus dan os radius-ulna dan persendian antara os femur dan os tibia-fibula, masing-masing dilakukan pada kaki kanan dan kiri. Setelah anjing dibaringkan dengan posisi left lateral recumbency, pada kulit di bagian yang telah dicukur dipasangkan elektroda. Elektroda merah untuk kaki depan kanan, elektroda kuning untuk kaki depan kiri, elektroda hitam untuk kaki belakang kanan dan elektroda hijau untuk kaki belakang kiri. Kemudian pemeriksaan dimulai dan hasil rekam jantung didapat.

A B

Gambar 10. Pemeriksaan electrocardiography anjing kampung.

Gambar 11. Contoh hasil scan electrocardiogram jantung pada anjing kampung normal.

Pengambilan gambar, anjing yang telah dipastikan memiliki jantung normal melalui pemeriksaan fisik dan EKG, kemudian diperiksa menggunakan

echocardiography. Daerah orientasi terlebih dahulu ditentukan sebelum

pemeriksaan dan dilakukan pencukuran rambut agar didapatkan gambaran

ultrasound yang lebih baik. Hewan diperiksa tanpa menggunakan sedatikum dan

anastetikum. Pengambilan gambar dilakukan dengan posisi hewan right lateral

recumbency. Pengukuran pulsed wave Doppler echocardiography dengan arah transducer left apical scanning views (LAps) di katup mitralis dan trikuspidalis

(Penninck dan d’Anjou 2008). Posisi dan sudut yang dibentuk oleh transducer dipertahankan kurang dari 60º (Mannion 2006). Interpretasi bentukan yang terdeteksi dilakukan saat itu juga (real time). Sonogram disimpan dalam bentuk

A

gambar digital dan bentuk video pada alat USG dan hewan didokumentasikan menggunakan kamera digital.

Gambar 12A. Anjing dibaringkan di atas tempat berbaring khusus pemeriksaan

echocardiography dan B. Penempatan transducer untuk

pengambilan gambar.

Gambar 13. Hasil scan pulse wave Doppler echocardiography.

Pemeriksaan echocardiography menampilkan gambar terbaik dengan

transducer sector atau curvilinear, dan dilengkapi dengan teknologi phased array. Transducer yang digunakan adalah transducer yang memiliki ‘small footprint’

seperti yang terlihat pada Gambar 13. Ukuran footprint untuk anjing ras kecil <15-20 mm dan < 25 mm untuk anjing ras besar.

Small foot print

Doppler scan line

A B

Gambar 14. Cara pengambilan di katup mitralis (Left Apical Scanning Views) PWD echocardiography normal anjing kampung (Canis lupus

familiaris).

Gambar 14a. Gambaran katup trikuspidalis left apical scanning four chamber

view, RA= Right Atrium, RV= Right Ventrikel, LA= Left Atrium,

LV= Left Ventrikel, TV= Tricuspid Valves (Yuil and O'Grady1989). RA MV LA LV RV 22

Gambar 15a. Gambaran katup trikuspidalis left apical scanning four chamber

view, RA= Right Atrium, RV= Right Ventrikel, LA= Left Atrium,

LV= Left Ventrikel, TV= Tricuspid Valves (Yuil and O'Grady 1989).

Interpretasi sonogram, karakteristik aliran pada katup mitralis dan trikuspidalis pada anjing kampung normal yang diukur melalui pulsed wave Doppler echocardiography mengunakan alat USG (Sonoscape SSI-1000). Tujuh parameter yang diamati adalah debar jantung (HR), velocity annulus (Va), velocity

ejection (Ve), velocity time integral (VTI), mean pressure gradient (MPG), pulsatility index (PI), dan systole/diastole (S/D). Pengukuran 7 parameter PWD echocardiography secara umum dilakukan dengan menempatkan Doppler scan line (garis berwarna hijau) dan Doppler sample volume (kotak kecil yang terletak

TV LA

RA RV

LV

Gambar 15. Cara pengambilan di katup trikuspidalis left apical scanning views PWD echocardiography normal anjing kampung (Canis lupus

familiaris).

di pertengahan garis hijau yang diletakkan tepat di antara kedua katup yang terbuka) seperti yang terlihat di Gambar14 dan 15. Setelah itu dapat diatur untuk dihentikan sementara waktu lalu dilakukan pengamatan dan pengukuran parameter debar jantung/HR, Velocity annulus/Va, Velocity ejection/Ve, Velocity

Time Integral/VTI, Mean Pressure Gradient/MPG, Pulsatility Index/PI, dan Systole/Diastole (S/D). Parameter Va dalam electrocardiography (ECG), terjadi setelah akhir gelombang T sedangkan, velocity ejection terjadi saat fase kontraksi atrium yang digambarkan sebagai gelombang P (depolarisasi atrium) saat periode

diastole. Parameter VTI dihitung dengan membandingkan nilai Va/Ve,

perhitungannya dimulai dari area base line sampai dengan puncak gelombang Va dan Ve. Perhitungan parameter selanjutnya yaitu mean pressure gradient (MPG) yang dapat dihitung dengan mencari nilai rata-rata dari tekanan gradient (4 × (maximum velocity)2) (Sonoscape SSI-1000 2008). Parameter PI dapat dihitung dengan mencari selisih antara kecepatan puncak sistolik ke kecepatan akhir diastolik selama 1 siklus jantung dibagi dengan kecepatan rata-rata gelombang tersebut terhadap waktu. Parameter terakhir yaitu systole/diastole (S/D) yang dihitung melalui membagi nilai systole dengan nilai diastole. Interpretasi bentukan yang terdeteksi dilakukan saat itu juga (real time). Sonogram disimpan dalam bentuk gambar digital dan bentuk video pada alat USG. Proses pengambilan seperti terlihat pada Gambar (14 dan 14a), (15 dan 15a) serta contoh hasil pengukuran PWD echocardiography terlihat pada Gambar 16.

Analisis data, data yang telah diperoleh dari pulsed wave Doppler diolah dengan menggunakan statistika deskriptif pada selang kepercayaan 95%. Melalui 3 hipotesa yaitu (H0: T<=M, H1: T>M), (H0: T jantan <= T betina H1: T jantan > T

betina), dan (H0:M Jantan<=M BetinaH1: M Jantan>M Betina). Kemudian hipotesa dianalisis dengan uji t satu arah. Bila hipotesa (H0) diterima pada taraf nyata 0,05 (P>0,05) maka karakteristik aliran darah pada katup mitralis lebih tinggi daripada katup trikuspidalis bagitu juga anjing betina memiliki karakteristik aliran darah yang lebih tinggi daripada anjing dengan jenis kelamin jantan baik di katup mitralis dan trikuspidalis (keterangan T=trikuspidalis, M=mitralis).

Gambar 16. Hasil scan perhitungan aliran darah melalui katup mitralis dengan PWD echocardiography anjing kampung normal.

Dokumen terkait