• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2019 di Kabupaten Tapanuli Utara. Daerah penelitian dilakukan di tiga Pasar Tradisional di Kabupaten Tapanuli Utara yaitu Pasar Tarutung, Pasar Siborongborong dan Pasar Sipahutar.

Metode Penelitian

Lokasi penelitian ditentukan secara purposive (sengaja) dibeberapa pasar tradisional yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara. Pasar tradisional yang dipilih sebagai lokasi penelitian adalah Pasar Tradisional Tarutung yang berada di Kecamatan Tarutung, Pasar Tradisional Siborongborong yang berada di Kecamatan Siborongborong, dan Pasar Tradisional Sipahutar di Kecamatan Sipahutar.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh komponen yang terlibat dalam rantai pemasaran daging babi di pasar tradisional Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari pedagang pengumpul, pedagang pemotong, dan pedagang pengecer. Pengambilan sampel dimulai dari pedagang pengecer daging babi yang berada di pasar tradisional untuk kepentingan dalam menentukan rantai pemasaran daging babi.Metode pengambilan sampel di tingkat pedagang pengecer dan pedagang pemotong menggunakan metode accidental sampling, sedangkan di tingkat pedagang pengumpul mengikuti rantai pemasaran dari pedagang pengecer dan pedagang pemotong.

Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian survey yang bersifat deskriptif.

Menurut Singarimbun dan Effendi (1986), informasi melalui survei dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua sumber, yaitu data primerdan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan di lapangan (observasi) dan wawancara dengan responden. Wawancara dengan responden berpedoman pada alat bantu berupa susunan daftar pertanyaan yang dibuat sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Data sekunder merupakan data-data tertulis yang diperoleh dari penelusuran studi pustaka, data-data Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Utara, dan data-data dari instansi lain yang terkait dengan kepentingan penelitian.

Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah secara kualitatif dan kuantitatif, dan disajikan dalam bentuk uraian dan tabulasi angka. Pengolahan data dilakukan dengan metode deskriptif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui karakteristik lembaga pemasaran, dan saluran pemasaran daging babi.

Karakteristik lembaga pemasaran meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama usaha. Adapun saluran pemasaran yaitu tengkulak, pedagang pengumpul dan pengecer.

1. Analisis margin pemasaran.

Menurut Soekartawi (1995), untuk mencari margin pemasarandapat digunakan rumus :

Mp = Pr - Pf

Pf Pr Keterangan:

MP : Margin pemasaran (Rp/kg)

Pr : Harga di tingkat konsumen (Rp/kg) Pf : Harga di tingkat peternak (Rp/kg)

2. Analisis Farmer’s Share yang diterima produsen

Menurut Sudiyono (2002), untuk mencari share harga yang diterima produsen dapat digunakan rumus :

Spf = Keterangan :

Spf : Farmer’s Share (%)

Pr : Harga di tingkat konsumen (Rp/kg) Pf : Harga di tingkat peternak (Rp/kg) 3. Rasio Keuntungan terhadap Biaya

Rasio Keuntungan terhadap Biaya = Total Keuntungan/Biaya Pemasaran 4. Efisiensi Pemasaran

Efisiensi Pemasaran

=

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘ƒπ‘’π‘šπ‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘›

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜ X 100%

Menurut Rosmawati (2011) bahwa sistem pemasaran dikatakan efisien kalau nilai efisiensi pemasarannya adalah diantara 0 – 33 %.

Tolak ukur yang digunakan untuk mengukur efisiensi pemasaran adalah dengan melihat perbandingan share keuntungan dari masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran dibandingkan dengan biaya pemasaran dari masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat dengan kriteria sebagai berikut :

x 100 %

1. Margin pemasaran

Pemasaran dikatakan efisien apabila margin pemasaran peternak lebih besar dari margin pemasaran yang dierima oleh lembaga pemasaran secara keseluruhan dan sebaliknya.

2. Berdasarkan farmer’s share

Dikatakan efisien jika farmer’s share> 50 %. Nilai farmer’s share memiliki hubungan negatif dengan margin pemasaran artinya semakin tinggi margin pemasaran maka farmer’s share semakin rendah.

3. Rasio keuntungan biaya

Dikatakan efisien jika rasio keuntungan biaya > 1 dan sebaliknya Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kekeliruan dan kesalahpahaman dalam menafsirkan penelitian, maka dibuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut:

Defenisi

1. Daging babi adalah bahan makanan yang kaya akan vitamin, zat besi, protein, dan lemak baik.

2. Produsen/Peternak adalah orang yang menghasilkan produk daging babi dan terlibat dalam saluran pemasaran daging babi.

3. Pedagang pengumpul adalah lembaga pemasaran yang membeli daging babi dari peternak dan menjual nya kembali dengan tingkat keuntungan tertentu.

4. Pedagang pengecer adalah lembaga pemasaran yang membeli daging babi dari pedagang pengumpul, pedagang besar dan menjual nya kembali dengan tingkat keuntungan tertentu.

5. Konsumen akhir adalah seseorang atau kelompok yang membeli daging babi dari pedagang daging babi untuk dikonsumsi.

6. Pemasaran adalah kegiatan ekonomi yang berfungsi menyampaikan barang dari produsen ke konsumen melalui perantara atau lembaga pemasaran.

7. Lembaga pemasaran adalah orang atau badan usaha yang terlibat dalam proses pemasaran daging babi di Kabupaten Tapanuli Utara.

8. Saluran pemasaran adalah penjualan barang-barang dan volume arus barang pada setiap saluran dari peternak/produsen ke konsumen.

9. Margin pemasaran adalah selisih harga jual daging babi ke lembaga pemasaran berikutnya dengan harga beli dari lembaga pemasaran sebelumnya.

10. Harga jual peternak (Rp/kg) adalah harga rata-rata produk per kg yang diterima peternak.

11. Harga beli ditingkat pedagang (Rp/kg) adalah harga rata-rata produk per kg yang dibeli dari peternak atau dari pedagang perantara sebelumnya.

12. Farmer’s share adalah persentase harga daging babi yang diterima oleh peternak yaitu dengan membandingkan harga daging babi dari peternak dengan harga beli daging babi pada konsumen akhir dikalikan 100%.

13. Efisiensi pemasaran adalah suatu ukuran dimana pembagian antar biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan tiap unit produk dengan harga produk yang dipasarkan dan dinyatakan dalam persen.

Batasan Operasional

1. Penelitian dilakukan di Pasar Tradisional Kabupaten Tapanuli Utara, di Pasar Tarutung Kecamatan Tarutung, di Pasar Siborongborong di Kecamatan Siborongborong, di Pasar Sipahutar Kecamatan Tarutung.

2. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari-Maret 2019

3. Objek penelitian adalah lembaga-lembaga pemasaran daging babi yang terlibat dalam pemasaran daging babi di Pasar Tradisional Kabupaten Tapanuli Utara.

4. Ruang lingkup penelitian ini adalah analisis pemasaran daging babi di Pasar Tradisional Kabupaten Tapanuli Utara. Analisis pemasaran dilakukan dengan melihat lembaga dan saluran pemasaran, analisis margin pemasaran, analisis farmer’s share, analisis rasio keuntungan terhadap biaya, serta menganalisis efisiensi pemasaran.

Dokumen terkait