• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kecamatan Stabat terdapat diantara Kotamadya Medan, Kotamadya Binjai, dan Selat Malaka. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Secanggang, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Binjai, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Wampu dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang (Kecamatan Hamparan Perak) Luas wilayah lebih kurang 9064 Ha (90,64 Km2) hektar dari luas Kabupaten Langkat. Iklim di daerah ini seperti umumnya daerah–daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara,

Kabupaten Langkat termasuk daerah yang beriklim tropis. (Badan Pusat Statistik, 2007).

Metode Penentuan Responden Penelitian

Persyaratan responden adalah para peternak sapi potong di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan unit analisis keluarga yang memelihara ternak sapi potong. Metode penarikan responden yang digunakan adalah sebagai berikut :

- Pada tahap pertama pemilihan 3 buah desa dari beberapa desa yang ada di kecamatan Stabat dengan metode penarikan responden secara

Proportional Stratified Random Sampling (Soekartawi, 1995), yaitu desa

yang populasi ternak sapinya tinggi Desa Banyumas, sedang Desa Perdamean dan jarang Desa Kwala Begumit . Dimana penentuan populasi

Surya Amri Siregar : Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat, 2009.

USU Repository © 2009

ternak sapi yang tinggi, sedang dan jarang tersebut ditentukan dengan melihat data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten langkat dalam angka 2007.

- Pada tahap kedua pemilihan responden secara acak sederhana, diambil masing-masing 30% dari seluruh peternak dari setiap desa sampel. Wirartha, (2006) menyatakan bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan data statistik ukuran sampel paling kecil 30 % sudah dapat mewakili populasi.

Metode Pengumpulan Data

Data yang di peroleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder

- Data Primer diperoleh langsung dari monitoring responden terhadap kegiatan usaha ternak sapi potong melalui wawancara dan pengisian daftar Kuesioner.

- Data Sekunder diperoleh dari berbagai instansi yang terkait seperti Badan Pusat Statistik Medan, Kantor Kecamatan Stabat, Kantor Kepala Desa Kwala Begumit, Kantor Kepala Desa Banyumas dan Kantor Kepala Desa Perdamean di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat.

Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil wawancara responden dilapangan diolah dan ditabulasi. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan metode analisis

Surya Amri Siregar : Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat, 2009.

USU Repository © 2009

pendapatan dan diolah dengan model pendekatan ekonometri dan dijelaskan secara metode deskriptif.

Adapun untuk menghitung pendapatan dari kegiatan beternak sapi, dapat dihitung dengan rumus:

Pd = TR - TC

Keterangan:

Pd adalah total pendapatan atau keuntungan yang diperoleh peternak sapi potong (rupiah/tahun).

TR adalah total revenue atau penerimaan yang diperoleh peternak sapi potong (rupiah/tahun)

TC adalah biaya yang dikeluarkan peternak sapi potong (rupiah/tahun) (Soekartawi (c), 1995).

Jumlah pendapatan ditabulasi secara sederhana, yaitu dengan menghitung pendapatan peternak pada usaha beternak sapi terhadap pendapatan keluarga di daerah penelitian.

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, maka untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dapat dilihat dengan menggunakan Model Pendekatan Teknik Ekonometri dengan menggunakan analisis regresi linear berganda (alat bantu Software (SPSS 13) Statistical Package for Social Sciences) dengan model penduga sebagai berikut:

= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6D1 + b7X7 + µ

Surya Amri Siregar : Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat, 2009. USU Repository © 2009

( )

1

/(

1)

/

2 2

=

k

n

r

k

r

F

adalah pendapatan peternak (Y : topi) yang dipengaruhi berbagai faktor dalam memelihara ternak sapi potong (rupiah)

a adalah koefisien Intercept (konstanta) b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 adalah koefisien regresi

X1 adalah skala usaha (jumlah ternak sapi) dalam ST

X2 adalah umur peternak (tahun)

X3 adalah tingkat pendidikan (tahun)

X4 adalah pengalaman beternak (tahun)

X5 adalah jumlah tangunggan keluarga (jiwa)

D1 adalah motivasi beternak (Variabel Dummy, untuk Motivasi Sendiri =1,

untuk yang lain = 0)

X7 adalah jumlah tenaga kerja (jiwa) µ adalah Variabel lain yang tidak diteliti ( Djalal dan Usman, 2002 ).

Variabel-variabel pada hipotesis di uji secara serempak dan parsial untuk mengetahui apakah variabel tersebut mempunyai pengaruh dominan atau tidak.

Jika variabel tersebut berpengaruh secara serempak maka digunakan uji F yakni :

yakni :

Keterangan :

r2 = Koefisien determinasi

n = Jumlah responden

k = Derajat bebas pembilang n-k-1 = Derajat bebas penyebut Kriteria uji:

Surya Amri Siregar : Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat, 2009.

USU Repository © 2009

F-hit > F-tabel... H0 ditolak (H1 diterima)

Jika variabel berpengaruh secara parsial dapat diuji dengan uji t yakni :

Keterangan:

b = Parameter (i = 1,2,3,4) n-k-1 = derajat bebas

S2bi = Standart error parameter b

S2y1234 = Standart error estimates

xi = Variabel bebas (i = 1,2,3,4)

Kriteria uji:

t-hit ≤ t-tabel... H0 diterima (H1 ditolak)

t-hit > t-tabel... H0 ditolak (H1 diterima)

(Sudjana., 2002).

Karakteristik sosial peternak sebagai variabel bebas/independent penelitian ini meliputi :

- Skala usaha adalah jumlah ternak sapi yang dipelihara (Satuan ternak). - Umur peternak adalah umur peternak yang memelihara ternak sapi yang

diukur berdasarkan usia kerja produktif yaitu 16-60 tahun.

- Tingkat pendidikan adalah lamanya pendidikan yang ditempuh peternak (tahun).

- Pengalaman beternak adalah lamanya peternak dalam memelihara ternak sapi (tahun).

- Jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah tanggungan yang ditanggung peternak dalam satu kepala keluarga (jiwa).

1 1

Sb

b

T

hit

=

S2y123 = 1 2 − −       −

k n y y S2b1

(

)

− = 2 2 123 2 1 i i R X y S

Surya Amri Siregar : Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat, 2009.

USU Repository © 2009

- Motivasi beternak adalah asal atau dorongan niat untuk memulai usaha ternak sapi (dorongan orang tua atau inisistif sendiri).

- Jumlah tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja dalam keluarga atau upahan yang dibiayai oleh peternak (jiwa).

Data dianalisis secara metode deskriptif.

Defenisi Dan Batasan Operasional

Defenisi

1. Pendapatan adalah total semua pemasukan yang diperoleh dikurang biaya yang dikeluarkan

2. Sapi Potong adalah ternak sapi yang bertujuan untuk memproduksi daging 3. Karekteristik sosial peternak adalah faktor yang ada pada diri peternak

sebagai responden yang dapat mempengaruhi pendapatan peternak dalam usahaternaknya.

4. Ekonometrika adalah ilmu yang mempelajari analisis kuantitatif dari fenomena ekonomi dalam artian secara umum

5. Model Regresi Linier Berganda adalah model regresi yang digunakan untuk membuat hubungan antara satu variabel terikat dan beberapa variabel bebas.

6. Analisis Pendapatan berguna untuk mengetahui atau mengukur berapa besar pendapatan yang diperoleh dalam suatu periode tertentu. Pendapatan tersebut dapat dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar

Surya Amri Siregar : Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat, 2009.

USU Repository © 2009

menguntungkan usaha yang dilakukan apakah pendapatan tersebut dapat memberikan sumbangan bagi kehidupan yang layak.

7. Karekteristik sosial peternak adalah faktor yang ada pada diri peternak sebagai responden yang dapat mempengaruhi pendapatan peternak dalam usahaternaknya.

8. Investasi adalah merupakan nilai kandang, perlengkapan, peralatan, modal peternak dan pertambahan nilai ternak per tahun.

9. Total penerimaan pada usahaternak sapi meliputi penerimaan dari penjualan ternak sapi, penerimaan dari penjualan pupuk kandang dan pertambahan nilai ternak.

10.Total biaya produksi meliputi biaya investasi atau biaya tetap yakni biaya penyusutan (kandang, perlengkapan dan peralatan) dan biaya variabel meliputi biaya bahan pakan, biaya atau upah tenaga kerja, obat- obatan/Vaksinasi dan biaya Inseminasi Buatan (IB) dihitung per tahun. 11.Pendapatan bersih usahaternak sapi merupakan selisih antara penerimaan

usahaternak per tahun dengan biaya produksi per tahun.

Batasan Operasional

1. Penelitian dilakukan pada tanggal 14 Desember 2008 - 31 Januari 2009 di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat.

2. Responden Penelitian adalah peternak yang memelihara ternak sapi sebagai pekerjaan utama maupun sampingan yang bertempat tinggal di Desa Banyumas, Desa Perdamaean dan Desa Kwala Begumit di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat.

Surya Amri Siregar : Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong Di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat, 2009.

USU Repository © 2009

3. Responden Penelitian adalah peternak yang tidak melakukan sistem bagi hasil (sistem belah) tetapi milik pribadi

4. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data skunder dimana data primer langsung diperoleh dari para peternak sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi–instansi yang berkaitan.

Dokumen terkait