• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Jl. Ahmad Sofyan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 10 minggu, termasuk masa adaptasi selama 2 minggu.

Bahan dan Alat Bahan

Kelinci peranakan Rex jantan lepas sapih sebanyak 20 ekor, pelet perlakuan terdiri atas kulit daging buah kopi tanpa fermentasi, kulit daging buah kopi fermentasi, tepung jagung, bungkil kedelai, bungkil kelapa, dedak, ultra mineral, minyak makan, molases, urea, air minum, tepung daun wortel, obat-obatan dan vitamin seperti wormectin, antibloat, rodalon sebagai desinfektan kandang.

Alat

Kandang individu dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm sebanyak 20 petak, pencetak pelet, timbangan kapasitas 10 kg dengan kepekaan 1 g, tempat pakan dan tempat minum pada tiap kandang dengan total sebanyak 20 unit, mesin giling untuk membuat tepung, lampu 20 watt sebagai penerangan kandang, termometer untuk mengetahui suhu kandang, sapu lidi, sebagai alat pembersih kandang, telenan dan plastik transparan, terpal plastik sebagai alas untuk menyusun pelet, kardus sebagai tempat penyimpanan bahan untuk pelet.

Metode Penelitian Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Adapun perlakuan yang diteliti adalah sebagai berikut:

P0 : Pelet dengan pakan basal + kulit daging buah kopi tanpa fermentasi 30% P1 : Pelet dengan pakan basal + kulit daging buah kopi tanpa fermentasi 20%

dan kulit daging buah kopi fermentasi 10%

P2 : Pelet dengan pakan basal + kulit daging buah kopi tanpa fermentasi 10% dan kulit daging buah kopi fermentasi 20%

P3 : Pelet dengan pakan basal + kulit daging buah kopi fermentasi 30% Sedangkan jumlah ulangan diperoleh dengan menggunakan rumus seperti berikut: t (n – 1) > 15

4 (n – 1) > 15 4n > 19 n > 19/4 n = 4,75 ≈ 5

Kombinasi unit perlakuan dalam ulangan sebagai berikut:

P0U1 P1U2 P2U3 P3U4 P0U5

P1U1 P3U2 P0U3 P1U4 P3U5

P3U1 P0U2 P4U3 P0U4 P2U5

P2U1 P2U2 P1U3 P2U4 P1U5

Model Matematik RAL adalah sebagai berikut:

Yij = µ + σi + εij

Dimana :

Yij = nilai pengamatan pada perlakuan ke-i ulangan ke j i = 1, 2, 3, 4, 5 (ulangan)

j = 1, 2, 3, 4 (perlakuan) µ = nilai tengah umum

σi = pengaruh perlakuan ke-i

Analisis Variansi

Setelah semua perhitungan jumlah kuadrat dilakukan kemudian dimasukkan hasilnya ke tabel analisis variansi.

Sumber variasi Jumlah kuadrat Derajat bebas Kuadrat tengah F Hitung F Tabel 0,05 0,01 Perlakuan JKP t-1 KTP KTP/ KTG Galat JKG t(r-1) KTG Total JKT tr-1

Parameter Yang Diamati

1. Konsumsi Ransum

Konsumsi ransum dihitung dengan cara menimbang jumlah pakan yang diberikan dikurangi dengan sisa pakan selama penelitian yang dinyatakan dalam g/ekor/hari dalam bentuk bahan kering (BK)

Konsumsi = Pakan yang diberikan – pakan sisa (g/ekor/hari) 2. Pertambahan Bobot Badan

Pertambahan bobot badan harian merupakan selisih antara bobot badan awal dengan bobot badan akhir dibagi dengan lama pemeliharaan dinyatakan dalam gram/ekor/minggu.

PBBH =

Lama pemeliharaan bobot akhir – bobot awal

3. Konversi ransum

Konversi pakan Merupakan perbandingan antara jumlah konsumsi pakan dengan pertambahan bobot badan selama pemeliharaan dinyatakan dalam gram/ekor/hari

Konversi pakan =

PBBH Konsumsi pakan

Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Kandang dan Peralatan

Kandang yang digunakan adalah kandang individu dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm sebanyak 20 petak. Kandang dipersiapkan seminggu sebelum kelinci masuk dalam kandang agar kandang bebas dari hama penyakit. Kandang beserta peralatan seperti tempat pakan dan minum dibersihkan dan didesinfektan dengan menggunakan rodalon. Penerangan dilakukan dengan menggunakan sebuah lampu 20 watt digantung ditengah kadang yang berfungsi menerangi seluruh kandaang.

2. Pemilihan Ternak

Penyeleksian ternak kelinci yang akan digunakan sebagai objek penelitian melalui beberapa syarat sebagai berikut: ternak kelinci dalam keadaan sehat, lincah, tidak cacat dilihat dari bentuk kaki yang lurus dan lincah, ekor melengkung keatas lurus merapat ke bagian luar mengikuti tulang punggung, telingga lurus ke atas dan telinga tidak terasa dingin, mata jernih dan bulu mengkilat. Sebelum kelinci dimasukkan kedalam kandang, dilakukan penimbangan untuk mengetahui bobot badan awal dari masing-masing kelinci kemudian dilakukan random (pengacakan) yang bertujuan untuk memperkecil nilai keragaman. Lalu kelinci dimasukkan kedalam sebanyak 1 ekor per unit penelitian.

3. Pengolahan Kulit Daging Buah Kopi Fermentasi Dengan Rhizopus sp, Saccharomyces sp dan Lactobacillus sp.

Pengolahan kulit daging buah kopi hingga menjadi tepung kulit daging buah kopi fermentasi. Diawali dari pengambilan kulit daging buah kopi, kemudian diangin-anginkan hingga kebasahan 60%.

4. Penyusunan Pakan Dalam BentukPelet

Bahan penyusun konsentrat yang digunakan terdiri atas kulit daging buah kopi fermentasi, tepung jagung, tepung daun wortel, bungkil kedelai, bungkil kelapa, dedak, top mix, minyak makan dan urea. Bahan yang digunakan ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan formulasi pelet yang telah sesuai dengan level perlakuan. Untuk menghindari ketengikan, pencampuran konsentrat dilakukan satu kali dalam satu minggu dan pencampuran dilakukan dengan pengayakan. 5. Pemeliharaan Kelinci

Sebelum kelinci diberi perlakuan, dilakukan penimbangan bobot badan awal kelinci kemudian penimbangan kelinci dilakukan seminggu sekali. Pakan dan air minum diberikan secara ad-libitum, penggantian air minum dilakukan pada pagi dan sore hari. Obat-obatan dan vitamin diberikan sesuai dengan kebutuhan kelinci seperti Wormectin untuk obat cacing dan mencret dengan dosis 1 cc untuk 8 ekor kelinci, pemberiannya dengan cara menyuntikan dibagian

subkutan, anti bloat untuk obat kembung dengan dosis 1 sendok teh untuk 1 – 3 ekor, pemberiannya melalui mulut. Kandang, tempat pakan dan minum dibersihkan setiap hari pada pagi hari. Pakan diberikan pada pagi hari pukul 08.00 WIB secara ad libitum. Mengingat kelinci termasuk binatang malam (noctural), dimana aktivitasnya lebih banyak dilakukan pada malam hari, maka pemberian volume pakan terbanyak pada sore hari sampai malam hari. Sisa pakan ditimbang pada waktu pagi keesokan harinya saat sebelum kelinci diberikan makan kembali untuk mengetahui konsumsi ternak tersebut.

Pengumpulan Data

Pengambilan data untuk konsumsi ransum dilakukan dalam sekali sehari dan pertambahan bobot badan dilakukan sekali seminggu (g/ekor/minggu) selama 10 minggu. Sedangkan untuk mencari konversi ransum dihitung setelah didapatkan kedua parameter tersebut.

Dokumen terkait