Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Septrmber 2014 sampai bulan November 2014.
Bahan dan Alat Penelitian Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 100 ekor day old duck
(DOD) itik porsea sebagai objek penelitian, ransum komersil, ransum yang disusun terdiri dari tepung jagung, dedak sebagai sumber energi, tepung ikan komersil, tepung ikan pora-pora yang diolah dari sortiran produksi, bungkil kelapa dan bungkil kedelai sebagai sumber protein dan kalsium, topmix sebagai sumber vitamin, obat-obatan, rodalon sebagai desinfektan dan air minum diberikan secara
ad libitum. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah kandang dengan ukuran 1 x 1 x 0,5 meter sebanyak 20 unit beserta perlengkapannya, timbangan untuk menimbang bobot badan hidup dan menimbang pakan berkapasitas 5 kg dengan kepekaan 2 g, alat pembuatan tepung ikan (kompor, panci presto dan sendok), alat kebersihan (ember, sapu lidi, kereta sorong dan sekop), termometer untuk mengetahui suhu di dalam dan di luar kandang, alat penerangan kandang, terpal untuk menutup dinding kandang, alat tulis dan kalkulator untuk pengambilan data.
Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) dan dianalsis dengan uji lanjut duncan dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini yaitu:
P0 : ransum dengan 10% tepung ikan komersil
P1 : ransum dengan 7,5% tepung ikan komersil + tepung ikan pora-pora 2,5% P2 : ransum dengan 5% tepung ikan komersil + tepung ikan pora-pora 5% P3 : ransum dengan 2,5% tepung ikan komersil + tepung ikan pora-pora 7,5% P4 : ransum dengan tepung ikan pora-pora 10%
Tabel 11. Susunan dan komposisi ransum pada perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 Untuk umur 0-2 Minggu
No. Bahan Pakan Kandungan dalam Tiap Perlakuan %
P0 P1 P2 P3 P4
1 Tepung ikan komersial 10 7,5 5 2,5 0
2 Tepung ikan pora pora 0 2,5 5 7,5 10
3 Jagung 55 55 55 55 55 4 Bungkil kedelai 22 22 22 22 22 5 Dedak 4 4 4 4 4 6 Minyak nabati 3 3 3 3 3 7 Topmix 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 8 Bungkil kelapa 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 Total 100 100 100 100 100 Nutrisi 1 Protein Kasar 21,56 21,46 21,42 21,38 21,34 2 Energi Metabolisme 2908,50 2912,58 2916,65 2920,72 2924,80 3 Lemak Kasar 3,61 3,82 4,03 4,24 4,45 4 Serat Kasar 3,58 3,53 3,49 3,44 3,40 5 Posfor 0,60 0,57 0,54 0,52 0,50 6 Kalsium 6,74 5,20 3,65 2,11 0,56
P0: ransum dengan 10% tepung ikan komersial ; P1: Ransum dengan 7,5% tepung ikan komersial + tepung ikan pora-pora 2,5%; P2: Ransum dengan 5% tepung ikan komersial + tepung ikan pora- pora 5%; P3: Ransum dengan 2,5% tepung ikan komersial + tepung ikan pora-pora 7,5%; P4: Ransum dengan tepung ikan pora-pora 10%.
Tabel 12. Susunan dan komposisi ransum pada perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 Untuk umur Minggu 2-12 minggu
No. Bahan Pakan Kandungan dalam Tiap Perlakuan %
P0 P1 P2 P3 P4
1 Tepung ikan komersial 10 7,5 5 2,5 0
2 Tepung ikan pora pora 0 2,5 5 7,5 10
3 Jagung 57,5 57,5 57,5 57,5 57,5 4 Bungkil kedelai 6 6 6 6 6 5 Dedak 15 15 15 15 15 6 Minyak nabati 3 3 3 3 3 7 Topmix 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 8 Bungkil kelapa 8 8 8 8 8 Total 100 100 100 100 100 Nutrisi 1 Protein Kasar 16,70 16,65 16,61 16,57 16,53 2 Energi Metabolisme 2978,10 2982,17 2986,25 2990,32 2994,40 3 Lemak Kasar 4,43 4,64 4,85 5,06 5,27 4 Serat Kasar 4,66 4,61 4,56 4,52 4,47 5 Posfor 0,77 0,75 0,72 0,70 0,68 6 Kalsium 6,70 5,16 3,61 2,07 0,52
P0: ransum dengan 10% tepung ikan komersial ; P1: Ransum dengan 7,5% tepung ikan komersial + tepung ikan pora-pora 2,5%; P2: Ransum dengan 5% tepung ikan komersial + tepung ikan pora- pora 5%; P3: Ransum dengan 2,5% tepung ikan komersial + tepung ikan pora-pora 7,5%; P4: Ransum dengan tepung ikan pora-pora 10%.
Parameter Yang Diamati 1. Konsumsi Ransum
Konsumsi ransum dihitung setiap hari berdasarkan selisih antara jumlah ransum yang diberikan dengan jumlah sisa ransum. Dapat dirumuskan sebagai berikut :
Konsumsi ransum = ransum awal – ransum sisa 2. Pertambahan Bobot Badan
Pertambahan bobot badan dihitung setiap minggu berdasarkan selisih antara penimbangan bobot badan akhir dengan penimbangan bobot badan awal.
Dengan rumus sebagai berikut :
Pertambahan Bobot Badan (PBB) = Bobot badan akhir – bobot badan awal 3. Konversi Ransum
Konversi ransum dihitung dengan cara membandingkan banyak jumlah ransum yang dikonsumsi, dengan pertambahan bobot badan yang dicapai setiap setiap hari berdasarkan pengukuran dikandang dan nilai yang diperoleh.
Dengan rumus sebagai berikut:
Konversi Ransum = K P k
P B B
Pelaksanaan Penelitian Persiapan kandang
Kandang berukuran 1 x 1 x 0,5 meter sebelum digunakan terlebih dahulu dibersihkan dan ditutup rapat dengan terpal, lalu disucihamakan dengan penyemprotan larutan formalin dan dibiarkan selama satu minggu dengan tujuan supaya kandang bebas dari jamur, bakteri dan bibit mikroorganisme lainnya. Kandang dan peralatan kandang didesinfektan dengan rodalon sebelum digunakan untuk penelitian.
Penyusunan Ransum
Bahan pakan semuanya dibeli dari poultry shop, kecuali tepung ikan pora pora, kemudian bahan–bahan tersebut disusun sesuai dengan formula ransum. Teknik penyusunan ransum dilakukan sekali dalam satu minggu secara manual, yaitu dengan mencampurkan bahan pakan yang telah ditimbang sesuai dengan formulasinya.
Pemilihan DOD itik porsea
Sebelum DOD dimasukkan ke dalam kandang, terlebih dahulu dilakukan pengacakan dan penimbangan bobot awal agar pengacakan tiap perlakuan dan ulangan sesuai dengan rancangan penelitian.
Pengolahan tepung ikan pora-pora
Sebelum dimasukkan ke dalam formula ransum ikan pora pora ditepungkan terlebih dahulu, adapun cara pembuatan tepung ikan pora-pora yaitu :
Ikan pora-pora dibersihkan dari kotoran, plastik dan kayu
Siap digunakan dalam pakan
Ditimbang kemudian digiling sampai menjadi tepung
Dikeringkan menggunakan sinar matahari Dipress untuk mengeluarkan lemak dan air
Didinginkan selama 10 menit kemudian ditimbang
Dimasukkan ke dalam panci presto dan direbus selama 30 menit
Pemeliharaan
1. Hari pertama DOD diberikan minum vitastress untuk mencegah stress akibat perjalanan dari tempat penetasan.
2. DOD untuk minggu pertama dan minggu kedua dalam pemeliharaannya ditambahkan kertas koran sebagai alas dan diganti apabila sudah kotor atau basah. Pada setiap plot juga dipasang lampu pemanas (broder).
3. Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum, dan tempat pakan di isi ½ bagian untuk menghindari banyaknya pakan yang terbuang saat itik makan. 4. Vaksinasi dilakukan empat kali selama penelitian, yaitu vaksin ND I pada
umur 4 hari, Gumboro I pada hari ke 14, ND II pada hari ke 24 dan Gumboro II pada hari ke 35.
5. Selain lampu pemanas, pada malam hari kandang diberi lampu penerang di sekitar kandang.
6. Pemberian obat – obatan dilakukan sesuai dengan kondisi fisik dari itik.
Pengambilan Data
Pemberian pakan dan penimbangan bobot badan ayam kampung dihitung setiap minggu. Pengukuran suhu kandang juga dilakukan setiap hari menggunakan termometer ruang.