Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah Desa Matang Cengai Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa Provinsi Aceh. Penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember 2012 sampai dengan Maret 2013.
Tempat Dan Waktu Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : benih padi Ciherang, azolla segar, dan pupuk Urea.
Bahan dan Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : alat-alat untuk budidaya, cangkul, garpu, sabit, plat nama, ajir, meteran, terpal, karung, mistar, alat tulis, timbangan 15 kg, kayu balok yang dipergunakan sebagai bak penampung air serta plastik hitam tebal sebagai penyangga air.
Dalam penelitian ini digunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan 3 (tiga) ulangan. Data yang diperoleh di uji dengan menggunakan analisis keragaman (uji F). Bila dari hasil analisis ragam terdapat pengaruh perbedaan nyata di antara perlakuan yang diteliti, maka dilakukan uji lanjut dengan uji DMRT jenjang nyata 5%. Ada dua faktor yang diteliti yaitu waktu aplikasi pupuk N (W) dan faktor kedua yaitu kombinasi urea dan azolla (U).
Faktor pertama yaitu waktu aplikasi pupuk N (W) terdiri dari 3 kombinasi pada petak utama, yaitu :
- 0 dan 21 Hari Setelah Pindah Tanam (HSPT) (W1
- 5 dan 23 Hari Setelah Pindah Tanam (HSPT) (W
)
2
- 10 dan 25 Hari Setelah Pindah Tanam (HSPT) (W
)
3
Faktor kedua yaitu pemberian kombinasi pupuk urea (kg ha )
-1
) yang dikombinasikan dengan azolla (ton ha-1
-) terdiri dari 5 perlakuan pada anak petak, yaitu:
200 kg ha-1 urea (tanpa azolla) (U0
- 150 kg ha
)
-1
urea + 2 ton ha-1 azolla segar (U1
- 100 kg ha
)
-1
urea + 4 ton ha-1 azolla segar (U2
- 50 kg ha
)
-1
urea + 6 ton ha-1 azolla segar (U3
- 8 ton ha
)
-1
azolla segar (tanpa urea) (U4
Dengan demikian diperoleh 45 kombinasi perlakuan seperti disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Kombinasi Perlakuan A. pinnata dan Urea
No Kombinasi
Perlakuan
Waktu Aplikasi Pupuk N (Pada Petak Utama)
Urea + Azolla segar (Pada Anak Petak)
1. W1U0 0 dan 21 HSPT Urea (200 kg ha-1), setara 0.18 kg per plot
(tanpa azolla)
2. W1U1 0 dan 21 HSPT Urea (150 kg ha-1), setara 0.135 kg per plot +
2ton ha-1
3.
azolla segar
W1U2 0 dan 21 HSPT Urea (100 kg ha-1), setara 0.09 kg per plot + 4ton ha-1
4.
azolla segar
W1U3 0 dan 21 HSPT Urea (50 kg ha-1), setara 0.045 kg per plot + 6ton ha-1
5.
azolla segar
W1U4 0 dan 21 HSPT 8ton ha-1
6.
azolla segar (tanpa urea)
W2U0 5 dan 23 HSPT Urea (200 kg ha-1
7.
), setara 0.18 kg per plot (tanpa azolla)
W2U1 5 dan 23 HSPT Urea (150 kg ha-1), setara 0.135 kg per plot + 2ton ha-1
8.
azolla segar
W2U2 5 dan 23 HSPT Urea (100 kg ha-1), setara 0.09 kg per plot + 4ton ha-1
9.
azolla segar
W2U3 5 dan 23 HSPT Urea (50 kg ha-1), setara 0.045 kg per plot + 6ton ha-1
10.
azolla segar
W2U4 5 dan 23 HSPT 8ton ha-1
11.
azolla segar (tanpa urea)
W3U0 10 dan 25 HSPT Urea (200 kg ha-1
12.
), setara 0.18 kg per plot (tanpa azolla)
W3U1 10 dan 25 HSPT Urea (150 kg ha-1), setara 0.135 kg per plot + 2ton ha-1
13.
azolla segar
W3U2 10 dan 25 HSPT Urea (100 kg ha-1), setara 0.09 kg per plot + 4ton ha-1
14.
azolla segar
W3U3 10 dan 25 HSPT Urea (50 kg ha-1), setara 0.045 kg per plot + 6ton ha-1
15.
azolla segar
W3U4 10 dan 25 HSPT 8ton ha-1 azolla segar (tanpa urea) Keterangan : HSPT : Hari Setelah Pindah Tanam
Model matematika yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
Y
ijk= µ + ρ
k+ W
i+ U
j+ γ
ik+ (WU)
ij+ ε
ijk Dimana :Yijk
µ
= Nilai tengah= Hasil pengamatan diperoleh pada perlakuan waktu aplikasi pupuk N jenis ke- i (i = 1, 2 dan 3) kombinasi urea dengan azolla ke- j (j = 1, 2 dan 3) dalam ulangan ke- k (l = 1, 2, dan 3).
ρ
k =W
Pengaruh blok atau ulangan ke-k i
U
= Pengaruh waktu aplikasi pupuk N W yang ke-i
j (WU)
= Pengaruh kombinasi urea dengan azolla jenis ke- j ij
γ
= Pengaruh interaksi waktu aplikasi pupuk N jenis ke- i dengan kombinasi urea dengan azolla jenis ke- j
ik ε
= Galat pada petak utama ijk = Galat pada anak petak
Pelaksanaan Penelitian Perbanyakan Azolla pinnata
Perbanyakan A. pinnata dilakukan dengan cara membuat stok dengan bak plastik.
Sebagai acuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan biomassa A. pinnata di
daerah penelitian, dibuat bak plastik berukuran 1x1 m2 dengan tinggi bak plastik 30 cm dan ketinggian air 20 cm, tanah sawah yang berasal dari daerah penelitian diambil dari beberapa titik. Kemudian bibit A. pinnata diinokulasikan sebanyak 0.2 kg/m2, dan setelah 3 minggu A. pinnata telah menutupi seluruh areal permukaan bak plastik tersebut. Bibit A. pinnata yang telah diinokulasikan sebanyak 0.2 kg/m2 setelah 3 minggu bertambah ± 0.8 kg/m2 berat segar, dan pada lapisan ini dapat menghasilkan 30 – 45 kg N/ha (Lampiran 5).
Persiapan Lahan
Pengolahan tanah untuk tanaman padi sawah yaitu pembajakan dan penggaruan, pengeringan dan pembuatan bedengan penanaman serta persemaian. Plot penanaman dibuat panjang 3 meter, lebar 3 meter serta jarak antar plot adalah 50 cm dan antar ulangan 50 cm. Ketinggian pematang (sekat antar plot) dibuat setinggi 50 cm.
Penyemaian
Benih yang digunakan adalah benih unggul, bersertifikat. Benih bernas (yang tenggelam) dibilas dengan air bersih dan kemudian direndam dalam air selama 24 jam. Selanjutnya diperam dalam karung selama 48 jam dan dijaga kelembabannya dengan cara membasahi karung dengan air. Bedengan persemaian dibuat dengan lebar bedengan 1.0- 1.2 m. Antar bedengan dibuat parit 25- 30 cm, pembuatan parit ini dimaksud untuk mempermudah : penaburan benih, pencabutan bibit, dan pemeliharaan bibit dipersemaian.
Pemberian Perlakuan
Urea dan azolla diberikan sebanyak dua kali aplikasi yaitu dosisnya sesuai perlakuan percobaan. Pemupukan dasar menggunakan SP36 (150 kg/ha) dan KCl (75kg /ha). Satu hari sebelum tanam dilakukan penyebaran Pupuk SP36 100% dan KCl 50%. Pemupukan KCl 50% selanjutnya dilakukan pada umur 30 HST.
Analisis Awal
Pengambilan contoh tanah untuk analisa awal, unsur yang dianalisis meliputi : N – Total, K-dd, C-organik, P-tersedia, dan pH.
Penanaman Padi
Penanaman dilakukan dengan jarak tanam tandur jajar legowo 2 : 1, membuat 2 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam 1/2 kali jarak tanam antar barisan. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 2 : 1 adalah 20 cm (antar barisan) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong).
Pengamatan Pertumbuhan
Pengamatan pertumbuhan dilakukan terhadap : tinggi tanaman (cm), dan jumlah anakan produktif.
Tinggi Tanaman
Pengamatan dilakukan pada 10 tanaman yang dipilih secara acak pada setiap petak percobaan. Tinggi tanaman diukur mulai dari permukaan tanah sampai ujung daun tertinggi pada fase vegetatif.
Jumlah Anakan Produktif
Jumlah anakan tanaman padi produktif dihitung berdasarkan jumlah anakan tanaman padi yang menghasilkan malai dan bulir padi. Perhitungan dilakukan satu minggu sebelum panen, dengan satuan pengukuran dalam batang. Cara menghitung adalah apabila dalam rumpun tanaman padi terdapat 20 anakan, kemudian lima anakan tanaman padi tidak bermalai, maka jumlah anakan tanaman padi produktif adalah 15 batang.
Produksi
Pengamatan komponen produksi padi varietas Ciherang terdiri dari : panjang malai, jumlah gabah isi tiap malai, berat gabah 1000 biji, berat gabah kering tiap plot.
Panjang Malai
Panjang malai dilakukan satu minggu sebelum panen berdasarkan jumlah anakan tanaman padi yang menghasilkan malai serta diukur panjang malai (cm).
Jumlah Gabah Isi Tiap Malai
Jumlah gabah isi tiap malai adalah jumlah gabah bernas dalam setiap malai. Jumah gabah isi tiap malai ditentukan dengan cara memberi nomor dan diambil secara acak, kemudian dihitung jumlah gabah bernasnya. Hasil perhitungan dinyatakan dalam biji.
Berat Gabah 1000 Biji
Berat 1000 biji gabah tiap plot diperoleh dengan menimbang gabah bernas sebanyak 1000 biji yang diambil secara acak menggunakan alat timbang analitik. Hasil perhitungan berat gabah 1000 biji dinyatakan dalam (kg petak-1
Berat Gabah Kering Tiap Plot
).
Berat gabah kering adalah hasil gabah bersih setelah dikeringkan dalam oven pada suhu 60°C selama 24 jam, dengan kadar air gabah dikonversi pada kadar air 14% agar gabah disimpan tahan lama, warna beras tidak berubah serta biji beras tidak patah saat penggilingan. Cara menghitungnya adalah dengan cara menimbang dengan alat timbang. Satuan penimbangan dinyatakan dalam (kg petak-1).
Serapan Hara N
Setiap plot perlakuan dan setiap ulangan diambil satu tanaman sampel. Tanaman dicabut, kemudian dipotong pada pangkal batang. Selanjutnya dimasukkan ke
dalam oven pada 700 C selama 48 jam. Bagian tanaman di analisis serapan
haranya dengan metode destruksi basah. Serapan hara dihitung dengan cara mengalikan % (persen) kadar hara dengan berat kering tanaman dan dikonversikan ke gr/m2
Kandungan N Tanah
. dengan metode Kjeldahl (dengan alat titrasi). Serapan hara dihitung dengan mengalikan bobot kering x kandungan hara.
Analisis N tanah akhir dilakukan dengan mengambil contoh tiap petakan. Analisis N digunakan untuk mengetahui kandungan N – Total tanah.