• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak dan Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Ternak Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini berlangsung selama 2 bulan dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

Bahan dan Alat Penelitian Bahan

Domba yang digunakan adalah domba lokal jantan lepas sapih sebanyak 16 ekor dengan bobot badan awal 9,85±2,51 kg. Pelepah daun kelapa sawit diperoleh dari daerah Kabupaten Langkat. Konsentrat yang terdiri dari bungkil inti sawit, dedak padi, molasses, urea, mineral mix dan garam. obat-obatan seperti obat cacing (kalbazen), anti bloat untuk obat gembung, Rhodallon untuk desinfektan dan vitamin. Air minum diberikan ad libitium.

Alat

Kandang terdiri atas kandang individu 16 unit dengan ukuran 1 x 1 m2 beserta perlengkapannya, ember sebanyak 16 buah tempat pakan dan 16 buah tempat minum, timbangan untuk menimbang bobot hidup berkapasitas 150 kg dengan kepekaan 50 g, timbangan berkapasitas 2 kg dengan kepekaan 10 g untuk menimbang bahan konsentrat/pakan, terpal plastik untuk mencampur bahan konsentrat/pakan, alat penerangan, goni plastik tempat pakan, chopper digunakan untuk memotong bahan pakan, thermometer digunakan untuk mengetahui suhu di

dalam dan diluar kandang, alat pembersih kandang, alat penerangan kandang. Alat tulis untuk mencatat data selama penelitian.

Metode Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara experimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Adapun perlakuan tersebut sebagai berikut:

P0: Pelepah daun kelapa sawit diolah secara fisik (chooper) P1: Pelepah daun kelapa sawit diolah secara kimia (fisik + urea)

P2: Pelepah daun kelapa sawit diolah secara biologis (fisik + Aspergillus niger) P3: Kombinasi pengolahan pelepah daun kelapa sawit (fisik, kimia dan biologis)

Metode linier rancangan percobaan yang digunakan menurut Mattjik dan Sumertajaya (2002) adalah sebagai berikut:

Yij = µ + Ti+ Єij

Keterangan:

I = 1,2…. Perlakuan. j = 1,2….. Ulangan.

Yij = respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j. µ = nilai tengah umum.

Ti = Pengaruh perlakuan ke-i.

Єij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j.

Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diukur, data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam, dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) (Steel dan Torrie, 1993).

Peubah yang diamati Konsumsi Pakan

Konsumsi pakan dihitung setiap satu hari satu malam (24 jam). Data konsumsi pakan diperoleh dengan cara melakukan penimbangan pakan yang diberikan pada pagi hari kemudian dikurangkan dengan penimbangan sisa pakan yang dilakukan pada pagi hari besoknya. Konsumsi pakan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Konsumsi Pakan = Pakan yang diberikan (dalam % BK) – Pakan yang sisa (dalam % BK)

Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH)

Pertambahan bobot badan dihitung dengan cara membagi selisih bobot badan (bobot akhir – bobot awal) dengan lama hari penimbangan. Dilakukan selama satu minggu sekali selama 2 bulan, dinyatakan dengan gram per ekor per hari.

PBBH = bobot akhir – bobot awal (g/ekor) Lama pemeliharaan (hari)

Konversi pakan dihitung dengan cara membagi angka rata – rata konsumsi bahan kering per ekor per hari dengan angka rata – rata produksi pertambahan bobot badan per ekor per hari pada waktu yang sama.

Konversi Pakan =

PBBH (g/hari)

pakan yang dikonsumsi (g/hari)

Pelaksanaan Penelitian Persiapan Kandang

Kandang dan semua peralatan dibersihkan dan dicuci, kemudian dilakukan pengapuran pada lantai dan dinding kandang sebelum proses pemeliharaan. Selanjutnya kandang dan semua peralatan disemprot dengan Rhodallon (dosis 10 ml / 2,5 liter air).

Persiapan Domba

Domba yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 16 ekor yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan dan tiap ulangannya terdiri dari 1 ekor domba. Penempatan domba dilakukan dengan sistem pengacakan yang tidak membedakan bobot badan domba.

Persiapan Pakan

Proses pembuatan dimulai dengan pengolahan limbah berupa pelepah daun kelapa sawit sebagai bahan pakan. Pelepah daun kelapa sawit dirajang menggunakan alat pencincang (chopper). Selanjutnya dilakukan penjemuran dengan sinar matahari.

Ada beberapa pengolahan yang dapat dilakukan dalam mempersiapkan bahan pakan dimana bertujuan untuk merombak struktur fisik bahan dan memecah matriks karbohidrat penyusun dinding sel serta dapat juga digunakan

dalam pengawetan dan menghilangkan kandungan antinutrisi bahan dapat dilakukan melalui proses kimia, fisik dan biologis (Hungate, 1966).

Pengolahan Pakan a. Proses Pengolahan Fisik

Proses pengolahan fisik bertujuan untuk merombak stuktur fisik bahan dan menghilangkan antinutri bahan. Perlakuan fisik berupa pelayuan, pencincangan dengan menggunakan chopper, kemudian dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari dimana bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam bahan pakan, lalu dapat diberikan pada ternak.

b. Proses Pembuatan Amoniasi (Urea)

Daun kelapa sawit yang telah dilayukan dicacah dengan menggunakan chopper menjadi potongan 2 – 3 cm. Potongan diperciki secara merata dengan larutan urea 3%. Cacahan kemudian dimasukkan ke wadah yang telah disediakan, diaduk hingga merata kemudian diusahakan agar kedap udara. Dibiarkan selama 21 hari kemudian diangin-aginkan selama 24 jam, lalu diberikan kepada ternak.

c. Proses Pengolahan Fermentasi (Aspergillus niger)

Aplikasi perlakuan secara biologi dalam pengolahan bahan pakan limbah bertujuan untuk megubah struktur fisik bahan, pengawetan dan mengurangi kandungan antinutrisi. Perubahan struktur fisik pada bahan kasar dilakukan oleh enzim delignifikasi sekaligus memperkaya jaringan pakan dengan protein mikroorganisme. Perlakuan secara biologis dilakukan dengan menggunakan Aspergiilus niger dengan maksud untuk mendapatkan bahan pakan yang bermutu tinggi serta tahan lama agar dapat diberikan kepada ternak.

Pelepah daun kelapa sawit yang telah dilayukan dicacah dengan menggunakan chopper menjadi potongan 2 – 3 cm. Hasil potongan tersebut ditempatkan pada wadah yang telah disediakan lalu di tabur secara merata dengan serbuk Aspergillus niger sebanyak 2% pada pelepah daun kelapa sawit yang cukup basah kemudian ditutupi supaya kedap udara dibiarkan selama 7 hari. Setelah 7 hari penutup di buka lalu diangin-anginkan 1 hari kemudian hasil fermentasi di simpan lalu dapat di berikan pada ternak.

d. Kombinasi

Hasil pengolahan fisik, pengolahan kimia dan pengolahan biologi digabungkan menjadi satu, Dimana hasil gabungan tersebut dijadikan pakan dan diberikan pada ternak.

Gambar 1. Diagram Pengolahan Bahan Pakan Ternak

Pelepah Daun Kelapa

Pelayuan (24 jam) Pencincangan (Chopper) Penjemuran di bawah matahari selama 3 hari Pengolahan Fisik Pengolahan Biologi Fermentasi menggunakan Aspergillus niger 2% Pengolahan kimia (Amoniasi) dengan menggunakan Urea 3%

Kombinasi: hasil pengolahan fisik, kimia dan biologi yang akan diberikan pada ternak

Pemberian Pakan dan Air Minum

Pakan yang diberikan adalah konsentrat, olahan Pelepah daun kelapa sawit tanpa hijauan segar sesuai dengan perlakuan (P1= Pelepah daun kelapa sawit diolah secara fisik (chopper); P2= Pelepah daun kelapa sawit diolah secara mekanik (chopper) + Kimiawi (Urea); P3= Pelepah daun kelapa sawit diolah secara mekanik (chopper) + Biologi (Aspergillus niger); P4= Kombinasi (P1, P2 dan P3). Pemberian air minum diberikan secara ad libitum. Sisa pakan ditimbang pada waktu pagi keesokan harinya sesaat sebelum ternak diberi pakan kembali untuk mengetahui konsumsi pakan ternak tersebut. Sebelum dilaksanakan penelitian diberikan waktu untuk adaptasi lingkungan dan penyesuaian terhadap perlakuan pakan selama 10 hari.

Pemberian Obat-obatan

Ternak domba sebelum pelaksanaan penelitian terlebih dahulu diberikan obat cacing Kalbazen dengan dosis 1 tablet/50 berat badan untuk menghilangkan parasit dalam saluran pencernaan.

Penimbangan Bobot Badan

Penimbangan bobot badan domba dilakukan saat awal penelitian dan pengambilan data pertambahan bobot badan selama dua minggu sekali penimbangan selama 2 bulan.

Dokumen terkait