• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di Simpang Kiri, Tanjung Jabung Timur, Jambi. Lokasi penelitian terletak pada ketinggian 31 m di atas permukaan laut. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juni 2010 untuk mengamati pertumbuhan tanaman dan Februari 2011 untuk mengamati penutupan lahan.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah benih tanaman Centro yang telah ditanam pada bulan Januari 2010, pupuk Urea, SP-36, Furadan, kapur, kompos dan aquades. Alat yang digunakan adalah pH meter, Chlorophylltester CT-102, kuadran (10 cm x 10 cm) seluas 1 m2 dan Distance Meter (DistoTM D3).

Metode Percobaan a. Metode Percobaan di Lahan

Percobaan yang dilakukan di lahan, bukan merupakan percobaan yang terkontrol, tetapi merupakan bentuk percobaan observasional. Contoh tanaman yang diamati diambil sesuai dengan kelompok warna tanah dan kemiringan lahan. Kelompok warna tanah terdiri atas tiga jenis yakni, kemerahan (dominansi warna kaolinit, sangat sedikit illit), kecokelatan (dominansi warna kaolinit, sedikit goetit dan illit) dan keputihan (dominansi warna kaolinit, sedikit illit). Nilai pengamatan warna tanah pada Lokasi Penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. Kemiringan dibagi menjadi tiga tingkat yaitu 0-10%, 10-20% dan 20-30%.

Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman yang meliputi panjang tanaman, jumlah daun dan penutupan tanah. Hubungan antara kelompok warna tanah, kemiringan dan pertumbuhan tanaman akan dianalisis uji multivariate pada taraf 5% menggunakan SPSS.

b. Metode Pengamatan di Polybag

Percobaan ini menggunakan rancangan Rancangan Acak Lengkap, dengan 11 macam komposisi media dan diulang 4 kali. Masing-masing kelompok media terdapat 32 polybag, sehingga terdapat 352 polybag. Komposisi yang digunakan adalah tanah (kemerahan, kecoklatan dan keputihan) 100 %, tanah 50 % : kompos 50 %, tanah ditambah kapur, kompos 100 % dan kompos ditambah kapur. Tanah tersebut ada tiga tingkat kelompok warna tanah, yakni kemerahan (dominansi warna kaolinit, sangat sedikit illit), kecokelatan (dominansi warna kaolinit, sedikit goetit dan illit) dan keputihan (dominansi warna kaolinit, sedikit illit). Nilai pengamatan warna tanah dapat dilihat pada Lampiran 1. Tujuan dari penanaman di dalam polybag ini untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan Centro pada berbagai jenis media. Model rancangan yang digunakan adalah:

Yij = µ + αi + εij

Yijk = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Rataan umum

αi = Pengaruh media tanam ke-i

εij = Pengaruh acak pada media tanam ke-i dan ulangan ke-j

Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji nilai F, jika hasilnya berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut DMRT (Duncan's Multiple Range Test) pada taraf 5 %. Perlakuan percobaannya adalah sebagai berikut :

P1 = Kompos + kapur P2 = Kompos

P3 = Tanah Kemerahan (dominansi warna kaolinit, sangat sedikit illit) P4 = Tanah Kemerahan 50 %+kompos 50 %

P5 = Tanah Kemerahan+kapur

P6 = Tanah Kecokelatan (dominansi warna kaolinit, sedikit goetit dan illit)

P7 = Tanah Kecokelatan 50 %+kompos 50 % P8 = Tanah Kecokelatan +kapur

P9 = Tanah Keputihan (dominansi warna kaolinit, sedikit illit) P10 = Tanah Keputihan 50 %+kompos 50 %

Pelaksanaan Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian di Lahan

Pelaksanaan penanaman Centro di lahan adalah sebagai berikut : a. Penanaman

Penanaman dilakukan pada bulan Januari 2010. Penanaman dimulai dengan pembuatan lubang tanam dibuat dengan ukuran 30 cm x 20 cm dan kedalaman 20 cm. Setiap lubang tanam ditambahkan pupuk kompos dengan dosis 10 ton/ha, pupuk kandang 2 ton/ha, Urea, SP-36 dan dolomite untuk mendukung pertumbuhan. Benih Centro sebanyak kurang lebih 100 butir disebar secara merata di dalam lubang tanam. Benih Centro yang dibutuhkan sekitar 50-100 kg/ha.

b. Pengambilan contoh tanah

Pengambilan contoh digunakan sebagai analisis tanah awal (sebelum penanaman).

c. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan. Penyiraman dilakukan setiap hari dan pemupukan dilakukan satu bulan sekali menggunakan pupuk Urea dengan dosis 50 kg/ha.

d. Persentase Penutupan Lahan

Pengamatan persentase penutupan lahan dilakukan pada bulan Februari 2011 atau satu tahun setelah penanaman LCC. Pengamatan dilakukan dengan melihat secara visual penutupan seluruh lahan. Persentase penutupan dilihat tidah hanya oleh penutupan LCC, tetapi juga penutupan oleh tanaman lain yang tumbuh disekitar lahan.

2. Pelaksanaan Penelitian di Polybag

Polybag berukuran 10 cm x 15 cm diisi dengan tanah, kompos, dan kapur sesuai dengan komposisinya. Komposisi tanah 50 % + kompos 50 % diperoleh dari mencampurkan satu ember berukuran 5 l yang berisi tanah dan satu ember berukuran 5 l yang berisi kompos. Dosis kapur yang digunakan adalah 30 gram/polybag. Sebelum benih ditanam, benih direndam dengan air selama 24 jam. Penanaman dilakukan dengan menanam 2 benih Centro setiap

polybag. Seluruh polybag yang telah diisi media dan dua benih Centro diletakkan pada tempat pembibitan yang berada di bawah tanaman sawit. Penyulaman dilakukan satu minggu setelah tanam. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman dan penjarangan. Penjarangan dilakukan dengan menyisakan satu tanaman setiap polybag. Tanaman dibongkar pada umur 4 bulan.

Peubah Pengamatan 1. Pengamatan di Lahan

Pengamatan di lahan dilakukan pada 2 tanaman contoh untuk setiap lubang tanam. Peubah yang akan diamati, antara lain :

a. pH tanah

Pengukuran dilakukan dengan mengambil kurang lebih 100 gram contoh tanah di semua perlakuan. pH diukur menggunakan aquades sebanyak 25 ml sebagai pelarut. Tanah yang digunakan untuk mengukur pH masing-masing adalah 10 g. Tanah tersebut kemudian dikocok selama 30 menit dan suspensinya diukur menggunakan pH meter (Sulaeman et al., 2005).

b. Persentase Penutupan tanah

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kuadran berukuran 1 m x 1 m. Pengamatan dilakukan setiap dua minggu.

Tingkat penutupan tanah = x 100 %

c. Warna Daun

Pengukuran menggunakan chlorophyll meter. Alat tersebut akan menunjukkan tingkat kehijauan dari daun.

d. Pertumbuhan Centrosema pubescens

Peubah yang diamati meliputi panjang sulur dan jumlah daun. Panjang sulur diukur dari pangkal hingga titik tumbuh, sedangkan jumlah daun dihitung dari sulur yang diukur panjangnya. Pengukuran dilakukan setiap dua minggu.

2. Pengamatan di Polybag

Pengamatan tanaman di dalam polybag dilakukan menggunakan empat tanaman contoh. Peubah yang diamati meliputi :

a. Pertumbuhan Centro

Peubah yang diamati meliputi panjang sulur dan jumlah daun. Pengukuran dilakukan setiap dua minggu.

b. Panjang Akar dan Jumlah Bintil Akar

Pengamatan dilakukan dengan mengukur panjang akar dan menghitung bintil akar setiap perlakuan pada saat pembongkaran.

Dokumen terkait