• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kebun Dolok PT PP London Sumatra Tbk. Waktu pelaksanaan mulai bulan Februari sampai April 2010. Penelitian ini dilakukan bekerjasama dengan Bah Lias Research Station atau saat ini dikenal dengan Sumatra Bioscience.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah tumbuhan inang parasitoid dan predator Metisa plana dan tanaman perkebunan kelapa sawit Kebun Dolok perusahaan PT PP London Sumatra Tbk yang terdapat serangan Metisa plana dan yang sudah terkendali, alkohol, etil asetat.

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : Penangkap serangga / Sweeping net (gambar terlampir) berguna untuk menangkap serangga dilapangan. Osilator (gambar terlampir) untuk menangkap serangga yang berukuran sangat kecil. Plastik untuk menyimpan metisa plana dan serangga yang didapat dari lapangan. Label untuk menandai serangga yang didapat dari lapangan. Stereoscopic zoom microscope diascopic untuk identifikasi dan dokumentasi serangga. Hand counter untuk menghitung Metisa plana. Disecting kits untuk mencacah ( examinasi ) M. plana. Talam 2 buah untuk tempat meletakkan M. plana yang akan diexaminasi. Botol untuk tempat mengawetkan serangga. Kuas untuk mensortir M. plana dan

serangga. Cawan petrix untuk meletakkan serangga yang akan diidentifikasi. Rearing insect tempat untuk membiakkan M. plana dan untuk mengetahui parasitoid apa yang terdapat di pupa M. plana. Kain mori untuk membuat sungkup yang berfungsi sebagai tempat berkembangnya M. plana dan untuk mengetahui parasitoid apa yang terdapat di pupa M. plana.Preparat dan Silet.

3.3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 (lima) ulangan dengan jenis tanaman inang sebagai perlakuan. Areal pengamatan seluas 100 hektar dimana 50 hektar terdapat serangan Metisa plana (areal terserang) dan 50 hektar areal dimana serangan hama M. Plana sudah teratasi (areal terkendali). Satu ulangan terdiri atas 10 ha yang dibagi lagi atas 2 hektar.

3.3.1. Koleksi Metisa plana di lapangan

Pengambilan data dilakukan pada hama M. plana untuk mengetahui jenis serangga yang menyerang hama tersebut dengan mengambil sampel seluruh stadia hama M. plana sebanyak 10000 ulat. Metisa plana yang diambil dari lapangan dibagi 2, yang mati dicacah/examinasi, yang hidup dipelihara dengan cara direaring dan disungkup. Sampel M. plana dicacah dengan cara digunting (examinasi) untuk melihat parasitoid dan predator yang ada di dalam pupa M. plana. M. plana yang masih hidup dibiakkan (direaring) untuk melihat perkembangan parasitoid dan

predator yang terdapat di pupa M. plana. Pengambilan sampel dilakukan pada areal terserang.

3.3.2. Rearing dan Sungkup Metisa plana

Metisa plana yang masih hidup dibiakkan (direaring) dan disungkup untuk melihat perkembangan parasitoid dan predator yang terdapat di pupa M. plana. Parasitoid dan predator yang muncul akan disimpan dalam koleksi basah untuk diidentifikasi.

Metisa plana direaring dengan cara M. plana yang masih hidup diletakkan kedalam wadah plastik, kemudian diletakkan daun sawit yang masih segar lalu ditutup dengan menggunakan kain kasa dan diamati setiap dua hari sekali.

M. plana disungkup dengan menggunakan kain mori yang dijahit menyerupai goni. Sebanyak 30 ulat M. plana yang didapat dilapangan dimasukkan kedalam goni tersebut. Daun dari pohon kelapa sawit disungkupkan kedalam goni yang sudah berisi M. plana. Kemudian ujung goni diikat dengan menggunakan tali plastik dan diamati setiap dua hari sekali.

3.3.3. Pengujian keberadaan parasitoid dan predator di tubuh Metisa plana

Metisa plana yang diambil dari lapangan dibagi dua. M. plana yang mati dicacah (examinasi) dengan cara digunting untuk melihat parasitoid dan predator yang terdapat pada M. plana. Kemudian diamati penyebab kematian, apakah disebabkan oleh parasitoid atau predator. M. plana dihitung dengan menggunakan

hand counter untuk mengetahui jumlah M. plana yang diamati. Jika ditemukan kantong hama M. plana yang berlubang, maka hama tersebut diserang oleh parasitoid sedangkan jika kantong hama M. plana hanya berlubang seperti ditusuk jarum, maka hama tersebut diserang oleh predator.

3.3.4. Pengamatan parasitoid dan predator pada tanaman.

Pengambilan data dilakukan dengan mengamati rumpun bunga/tanaman yang terdapat pada areal untuk mengetahui jenis serangga yang menjadi parasitoid atau predator. Penangkapan serangga yang terdapat pada rumpun bunga/tanaman tersebut dilakukan dengan menggunakan penangkap serangga dan osilator. Penangkapan serangga dengan mengayunkan sweeping net, serangga yang terjaring dimasukkan kedalam botol dan diberi label. Pengambilan data ini dilakukan 3 kali yaitu pada jam 08.00 pagi, jam 13.00 siang dan jam 16.00 sore selama 1 (satu) bulan. Serangga kemudian dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi.

Pada penelitian ini, faktor utama yang ingin diketahui adalah jenis tanaman yang diduga dapat sebagai inang parasitoid dan predator M. plana, yang terdiri dari :

a. Air Mata Pengantin (Antigonon Leptopus) b. Anggur angguran (Tetrastigma papilosum) c. Asistasia (Asystasia intrusa)

d. Bunga Pukul Delapan (Turnera subulata) e. Cabai – Cabaian (Ludwigia hissopifolia)

f. Sirih Hutan (Piper caducibracteum) g. Gambas Hutan (Luffa aegyptiaca) h. Gelanggeng kecil (Cassia tora) i. Kacangan (Centrosoma pubescens) j. Keladi Liar (Caladium bicolor) k. Markisah hutan (Passiflora foetida) l. Mikania (Mikania micrantha) m. Kacangan (Mucuna bracteata)

n. Pakis Udang (Staenochlaena pallustris) o. Paria (Momordica charantia)

p. Putri Malu (Mimosa pudica)

q. Rumput Raguman (Paspalum commersonii) r. Rayutan (Deris scandens)

s. Rumput Grintingan (Cynodon dactilon) t. Rumput Paitan (Paspalum conjugatum) u. Rumput Teki (Cyperus rotundus) v. Sambang (Lassia spinosa)

w. Senggani (Melastoma malabatricum) x. Wedusan (Ageratum conyzoides) y. Rumput Krisan (Scleria sumatrensis)

Tanaman yang terdapat di perkebunan kelapa sawit dikoleksi, diidentifikasi serta dilakukan pengamatan secara morfologi dan anatomi.

a. Pengamatan secara morfologi ;

Tanaman yang ada diperkebunan kelapa sawit dikumpulkan dan difoto. Tanaman dicabut (lengkap daun, bunga, batang dan akar) dan dicelupkan kedalam alkohol. Kemudian diletakkan dikertas koran dan dibungkus dengan plastik. Tanaman diidentifikasi di laboratorium.

b. Pengamatan secara anatomi

Tanaman yang diambil dari lapangan diambil bagian daun saja. Daun diiris setipis mungkin. Dibuat preparat dan di amati dibawah mikroskop, lalu diphoto. Diamati trichoma pada daun tersebut.

Serangga yang terdapat pada tanaman tersebut diamati. Dengan melihat serangga yang terdapat pada rumpun/tanaman, hasil examinasi, rearing M. plana dapat diketahui jenis serangga yang menjadi parasitoid dan predator hama M. plana dan tanaman apa yang menjadi inang serangga tersebut.

3.3.5. Pengujian parasitoid dan predator terhadap Metisa plana

Parasitoid dan predator yang dicurigai sebagai musuh alami M. plana, di uji coba dengan cara memasukkan M. plana dan parasitoid yang dicurigai ke dalam satu wadah. Parasitoid yang memakan hama M. plana diamati.

3.3.6. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 5 (lima) ulangan dengan jenis tanaman inang sebagai perlakuan. Data dianalisis dengan menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 15.0

Dokumen terkait