• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Mirip Vitamin dan Kelompok Vitamin Baru

Dalam dokumen smk11 TeknologPangan SriRiniDwiAr (Halaman 155-158)

Karakteristik Lemak dan Minyak

D. Bahan Mirip Vitamin dan Kelompok Vitamin Baru

1. Bahan- bahan Mirip Vitamin

Beberapa faktor makanan mempunyai karakteristik vitamin, namun tidak diklasifikasikan sebagai vitamin. Ada yang dapat disintesis dalam batas-batas tertentu oleh tubuh, tapi dalam keadaan stres dibutuhkan dalam bentuk suplemen. Ada pula yang terdapat di dalam tubuh tetapi belum diketahui kegunaannya.

a. Kolin

Kolin merupakan komponen fosfolipida, yaitu lesitin, spingomielin dan asetilkolin. Lesitin dan spingomielin merupakan bagian membran sel. Asetilkolin berfungsi sebagai pengantar saraf. Kolin pada umumnya dimakan sebagai lesitin (95% lesitin merupakan fosfatidilkolin). Percobaan pada manusia menunjukkan bahwa kekurangan kolin secara kronis mempengaruhi ingatan.

Kebutuhan kolin tinggi pada pertumbuhan dan mungkin melebihi kemampuan bayi untuk mensintesisnya. Di Amerika Serikat ada ketentuan agar formula bayi mengandung kolin sebanyak 7 mg/100 kkal, jumlah yang terdapat

di dalam ASI. Angka kecukupan kolin sehari belum diketahui dan akibat kelebihan juga belum diketahui.

Sumber

Kolin bebas terdapat dalam hati, kacang kedelai, havermout, kembang kol dan kol. Telur, hati, kacang kedelai, dan kacang tanah juga merupakan sumber fosfotidilkolin.

b. Mio-inositol

Inositol terdapat dalam buah- buahan, serealia, sayuran, kacang- kacangan, hati, dan jantung. Dalam susunan makanan rata-rata biasa didapat cukup dalam bentuk fosfolipida inositol dan sebagai asam fitat (inositol heksafosfat). Asam fitat mengganggu absorpsi kalsium, besi, dan seng.

Sumber

Inositol terdapat dalam buah- buahan, serealia, sayuran, kacang- kacangan, hati, dan jantung. Dalam susunan makanan rata-rata biasa didapat cukup dalam bentuk fosfolipida inositol dan sebagai asam fitat (inositol heksafosfat). Asam fitat mengganggu absorpsi kalsium, besi, dan seng.

Fungsi

Mio-inositol adalah satu-satunya dari sembilan isomer inositol yang mempunyai arti biologik, Mio- inositol merupakan senyawa siklik dengan enam karbon dan enam gugus hidroksil dengan struktur

menyerupai glukosa. Mio-inositol terdapat di dalam jaringan hewan sebagai komponen fosfolipida, terutama di dalam otak, cairan serebrospinal dan juga di dalam otot dan jantung serta jaringan lain. Inositol bebas terutama terdapat dalam alat reproduksi laki- laki terutama dalam semen.

Peranan faalinya berkaitan dengan kehadirannya dalam fosfatidilinositol yang berarti dengan fungsi fosfolipida dalam membran sel. Fungsinya termasuk mengatur respon sel terhadap rangsangan luar, transmisi saraf dan pengaturan aktivitas enzim. Melalui peranannya dalam sintesis fosfolipida yang mempengaruhi fungsi lipoprotein, mio-inositol mempunyai aktjfitas lipotropik. Metabolisme inositol dipengaruhi oleh kolin dalam makanan, jumlah dan tingkat kejenuhan lemak makanan dan komposisi asam lemak.

Akibat Kekurangan dan Kelebihan

Akibat kekurangan mio-inositol belum begitu jelas. Kekurangan pada manusia belum ditemukan,

kemungkinan karena keberadaannya yang luas dalam

makanan. Karena kekurangannya di dalam formula nonsusu sapi, Akademi Pediatri Amerika Serikat menganjurkan agar mio-inositol ditambahkan pada formula nonsusu sapi sebagai usaha pencegahan. Akibat kelebihannya belum diketahui.

2. Kelompok Vitamin Baru a. Vitamin U

Vitamin U ditemukan dalam kubis mentah dan diperkirakan dapat membantu penyembuhan borok kulit dan borok pada saluran pencernaan. Tidak banyak informasi lain yang tersedia. Dosis dan toksik belum ditemukan. Dosis yang digunakan, dianjurkan berdasarkan aturan RDA, tetapi perlu disadari bahwa dosis ini adalah jumlah minimum yang diperlukan per hari, untuk menghindari kekurangan yang serius dari defisiensi bahan gizi ini. Di dalam penggunaan untuk tujuan mengobati, dilakukan peningkatan dosis pada umumnya.

b. Vitamin T

Vitamin T, ditemukan di biji wijen dan kuning telur. Hanya sedikit informasi yang diketahui mengenai vitamin ini. Fungsi vitamin ini adalah untuk memperkuat sel darah merah. Dosis dan toksisitas vitamin ini belum diketahui.

c. Vitamin B17- laetrile,

amygdaline

Laetrile, amygdalin adalah senyawa penyusun vitamin ini, Meskipun diberi nama vitamin B 17, kebenarannya masih diragukan, Hal ini juga disebabkan masih minimnya informasi yang tersedia. Vitamin jenis ini diketahui memiliki bahan yang dapat menghambat pertumbuhan kanker. Di kebanyakan negara penjualan vitamin ini masih termasuk illegal. Bagaimanapun Laetrile dapat

membantu menurunkan tekanan darah dan penyakit yang berhubungan dengan arthritis. Dilain pihak Laetrile mengandung cyanide, yang dapat menunjukkan tanda- tanda keracunan, meliputi sakit kepala, tekanan darah rendah dan “ nausea”. Vitamin jenis ini banyak terdapat pada apricot kernel, dan sedikit pada stone fruit kernel lainnya. Juga bisa ditemukan pada biji yang berkecambah.

d. Vitamin B15 – asam pangamic

Asam pangamic, juga disebut vitamin B15, tidak termasuk kualifikasi yang penting bagi diet kita. Sampai benar- benar ada riset

yang dapat dipertanggungjawabkan, kita harus

berhati- hati mengkonsumsi suplemen yang mengandung asam pangamic, calcium pangamate, DMG or B15. Meskipun asam pangamic tidak beracun bila dimakan sebagai makanan normal, bahan aktif dalam asam pangamic, yang disebut dimethylglycine (DMG), bersifat karsinogenik. Sumber vitamin ini banyak terdapat pada beras merah, brewer's yeast, biji- bijian seperti biji bunga matahari dan labu.

e. Vitamin B13 – asam orotic

Asam orotic (vitamin B13) tidak benar- benar dikenali sebagai vitamin, dan dapat diproduksi oleh tubuh yaitu oleh ”intestinal flora”. Asam Orotic membantu produksi bahan genetik dan menguntungkan setelah terjadi serangan jantung. Juga digunakan

pada kondisi seperti multiple sclerosis and chronic hepatitis. Vitamin B13 bersifat stabil dan tidak mudah rusak oleh panas. Banyak terdapat pada sayuran ubi seperti wortel, bit dan juga terdapat pada cairan whey.

8

8..66..RRAANNGGKKUUMMAANN

PROTEIN

Protein “protos” (Yunani), senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.

Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus, peran ini ditentukan oleh struktur protein, dimana terdiri dari empat macam struktur yaitu primer, sekunder, tersier, dan kuertener

Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik, mulai dari proses transkripsi DNA hingga pascatranslasi yang menghasilkan terbentuknya protein yang memiliki fungsi penuh

secara biologi.

Asam amino merupakan penyusun protein melalui suatu ikatan polipeptida. Senywa penyusun asam amino memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2), dimana

gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa.

Sumber protein pada makanan terbagi dalam dua kelompok yaitu hewani (berasal dari hewan) dan nabati (tumbuhan).

Protein berasal dari hewan memiliki semua asam amino esensial, hingga disebut protein lengkap, berbeda dengan sumber protein nabati yang merupakan protein tidak lengkap, senantiasa mempunyai kekurangan satu atau lebih asam amino esensial.

Proses pengolahan pangan seperti pemanasan maupun pembekuan dapat berpengaruh terhadap mutu protein

ENZIM

Enzim dihasilkan oleh sel-sel hidup, baik hewani maupun nabati. Selain itu enzim juga dikenal memiliki peran sebagai biokatalisator

Struktur enzim terdiri dari apoenzim dan koenzim . Setiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda

Enzim dapat menyebabkan perubahan dalam bahan pangan. Perubahan yang terjadi dapat berupa rasa, warna, bentuk, kalori, dan sifat-sifat lainnya.

MINERAL

Mineral merupakan bahan organik yang terdapat dalam di alam maupun dalam tubuh makhluk hidup. Tubuh memerlukan mineral dari luar karena fungsinya yang penting untuk kelangsungan proses metabolisme.

Mineral dibagi dalam 3 kelompok berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh tubuh, yaitu

Makromineral Mikromineral dan

Ultrace mineral. Makromineral

terdapat baik pada bahan makanan sumber hewani maupun nabati, sedangkan mikromineral

dan ultratrace mineral sebagian besar terdapat pada bahan makanan sumber hewani.

Kekurangan mineral, kecuali zat besi dan yodium, jarang terjadi. Sedangkan kelebihan beberapa mineral bisa menyebabkan keracunan.

Mineral memiliki beberapa sifat spesifik, selain itu turut serta dalam berbagai proses biokimia penting dalam tubuh.

Mineral dapat berinteraksi dengan berbagainkomponen pangan, seperti dengan mineral lain, maupun komponen makanan lainnya

Kebutuhan setiap orang akan mineral bervariasi bergantung pada kondisinya. Suplementasi mineral dapat dikonsumsi bila kebutuhan dari makanan tidak dapat terpenuhi.

Dalam dokumen smk11 TeknologPangan SriRiniDwiAr (Halaman 155-158)