• Tidak ada hasil yang ditemukan

BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normal. Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi terutama mencakup transaksi penjualan dan pembelian.

In the normal course of business. The Group conduct transactions with related parties primarily consisting of sale and purchase transactions.

Rincian saldo dengan pihak-pihak berelasi dan persentase saldo dari jumlah aset/liabilitas konsolidasian interim adalah sebagai berikut:

Details of balances with related parties and percentages to the balances of interim consolidated total assets/liabilities are as follows:

30 Juni/

June 30, 2020

31 Desember/

December 31, 2019 Saldo/

Balance % Saldo/

Balance %

Piutang usaha (Catatan 6) Trade receivables (Note 6)

PT Petrowidada (“PWD”) 14,270,232 3.97% 11,790,245 3.31% PT Petrowidada (“PWD”)

PT Mega Prima Solvindo (“MPS”) 3,685,849 1.03% 4,663,205 1.31% PT Mega Prima Solvindo (“MPS”) PT Intan Bahtera Jaya (“IBJ”) 3,050,532 0.85% 3,138,530 0.88% PT Intan Bahtera Jaya (“IBJ”)

Total 21,006,613 5.85% 19,591,980 5.50% Total

Piutang non-usaha - lancar Non-trade receivables - current

PT Petrowidada (“PWD”) 20,567,490 5.73% 3 30,680,201 8.61% PT Petrowidada (“PWD”)

Total 20,567,490 5.73% 30,680,201 8.61% Total

Piutang non-usaha – tidak lancar Non-trade receivables – non-current

PT Pandita Ratu (“PR”) 18,722,464 5.21% 18,106,450 5.08% PT Pandita Ratu (“PR”) DH Corporation Ltd, (“DHCL”)

(dahulu Royal Chemie

Corporation Limited) (“RCCL”) 3,263,918 0.91% 3,169,738 0.89%

DH Corporation Ltd (“DHCL”) (formerly Royal Chemie Corporation

Limited) (“RCCL”) PT Intan Bahtera Jaya (“IBJ”) 2,285,252 0.64% 2,218,965 0.62% PT Intan Bahtera Jaya (“IBJ”)

PT Mega Prima Solvindo (“MPS”) - - 405,936 0.11% PT Mega Prima Solvindo (“MPS”)

Total 24,271,634 6.75% 23,901,089 6.70% Total

Utang usaha (Catatan 16) Trade payable (Note 16)

PT Petro Oxo Nusantara (“PON”) 1,385,774 0.72% 1,425,749 0.72% PT Petro Oxo Nusantara (“PON”)

Continental Petro Chemical Thailand Continental Petro Chemical Thailand

Co. (‘’CPCT’’) 212,100 0.11% - - Co. (‘’CPCT’’)

PT Mega Prima Solvindo (‘’MPS’’) 260,989 0.13% - - PT Mega Prima Solvindo (‘’MPS’’)

Total 1,858,863 0.96% 1.425.749 0.72% Total

Utang non-usaha (Catatan 17) . Non-trade payables (Note 17)

Liabilitas jangka pendek Current liabilities

PT Mega Prima Solvindo (“MPS”) 5,690 0.00% 8,815 0,00% PT Mega Prima Solvindo (“MPS”)

PT Petrowidada (“PWD”) PT Petrowidada (“PWD”)

Rincian transaksi dengan pihak-pihak berelasi dan presentase terhadap jumlah pendapatan, pembelian, penghasilan keuangan, dan beban pabrikasi konsolidasian interim adalah sebagai berikut:

Details of transaction with related parties and percentages to related total interim consolidated sales, purchase, finance income, and manufacturing overhead are as follows:

30 Juni/

June 30, 2020

30 Juni/

June 30, 2019 Saldo/

Balance % Saldo/

Balance %

Penjualan (Catatan 29) Sales (Note 29)

PT Petrowidada (“PWD”) 10.587,415 9.57% 20,411,673 13.39% PT Petrowidada (“PWD”)

PT Mega Prima Solvindo (“MPS”) 2,764,771 2.50% 64,647 0.04% PT Mega Prima Solvindo (“MPS”)

Total 13,352,186 12.07% 20,476,320 13.43% Total

Pembelian Purchases

PT Petrowidada (“PWD”) 9,633,535 11.86% 23,390,783 19.29% PT Petrowidada(“PWD”)

PT Petro Oxo Nusantara (“PON”) 7,052,685 8.68% 10,553,913 8.70% 1 PT Petro Oxo Nusantara (“PON”) PT Mega Prima Solvindo (“MPS”) 2,043,394 2.52% 52,789 0.04% PT Mega Prima Solvindo (“MPS”) Continental Petro Chemical Thailand

Co. (‘’CPCT’’) 212,100 0.26% - -

Total 18,941,714 23.32% 33,997,485 28.04% Total

Penghasilan keuangan Finance income

PT Petrowidada ("PWD") 569,362 36.83% 2 447,454 30.99% PT Petrowidada ("PWD")

PT Pandita Ratu (“PR”) 616,014 39.84% 613,252 42.47% PT Pandita Ratu (“PR”)

DH Corporation Ltd, (“DHCL”) (dahulu Royal Chemie

Corporation Limited) (“RCCL”) 61,602 3.98% 37,297 2.58%

DH Corporation Ltd (“DHCL”) (formerly Royal Chemie Corporation

Limited) (“RCCL”) PT Intan Bahtera Jaya (“IBJ”) 66,287 4.29% 65,923 4.57% PT Intan Bahtera Jaya (“IBJ”)

Total 1,313,265 84.94% 1,163,926 80.61% Total

Beban royalti (Catatan 31) Royalty expenses(Note 31)

DH Corporation Ltd, (“DHCL”) (dahulu Royal Chemie

Corporation Limited) (“RCCL”) 354,000 6.04% 354,000 8.03%

DH Corporation Ltd (“DHCL”) (formerly Royal Chemie Corporation

Limited) (“RCCL”)

Total 354,000 6.04% 354,000 8.03% Total

Pembelian steam 59,986 1.02% 99,012 2.25% Steam purchase

Total 59,986 1.02% 99,012 2.25% Total

Grup mempunyai transaksi rekening antar Perusahaan dengan pemegang saham dan pihak-pihak berelasi yang digunakan untuk modal kerja dengan rincian sebagai berikut:

The Group has intercompany transactions with a shareholder and related parties used for working capital purposes as follows:

a. Pada tahun 2011, ENG dan EBCI mempunyai piutang dari DHCL (“dahulu RCCL”) yang dikenakan tingkat suku bunga SIBOR+3,00%.

ENG, EBCI dan DHCL telah melakukan beberapa kali perubahan perjanjian piutang dan perubahan terakhir menyatakan bahwa DHCL akan menyelesaikan piutang pada tanggal 31 Desember 2020.

a. In 2011, ENG and EBCI have non-trade receivables from DHCL (“formerly RCCL”) which bear interest at SIBOR+3.00%. ENG, EBCI and DHCL have amended the receivable agreements for several times and most recent amendments stated that DHCL will settle the receivables on December 31, 2020.

ENG dan EBCI mencatat pendapatan bunga masing-masing adalah sebesar AS$48,211 dan AS$24.727 sebagai bagian dari akun

“Penghasilan keuangan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019.

ENG and EBCI recorded the interest income amounting to US$48,211 and US$24,727 as part of “Finance income” in the interim consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the six-months period ended June 30, 2020 and 2019, respectively.

Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, saldo piutang DHCL termasuk pendapatan bunga yang sudah dipotong dengan biaya royalti dicatat sebagai bagian dari “piutang non-usaha” masing-masing adalah sebesar AS$2,359,911 dan AS$2.291.918.

As of June 30, 2020 and December 31, 2019, total balances of DHCL receivables including the accrued interest income and net of royalty fees which are recorded as part of “non-trade receivables” amounting to US$2,359,911 and US$2,291,918, respectively.

b. Pada tanggal 15 Desember 2016, TDPM mengadakan perjanjian pinjaman dengan PT Pandita Ratu (“PR”) dengan nilai pinjaman sebesar Rp231.841.388.320 (setara dengan AS$16.210.417) dengan tingkat bunga 8,00%

per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2021. Pinjaman ini dicatat sebagai piutang non-usaha dari pihak berelasi.

b. On December 15, 2016, TDPM entered into loan agreement with PT Pandita Ratu (“PR”) with loan agreement amounting to Rp231,841,388,320 (equivalent to US$16,210,417) with interest rate at 8.00% per annum and will be due on December 15, 2021.

This loan is recorded as non-trade receivables from related party.

Pada tanggal 30 Desember 2016, TDPM dan PR melakukan amandemen perjanjian dimana bagian dari pinjaman sebesar Rp41.224.106.788 (setara dengan AS$2.882.402) telah dialihkan dengan pinjaman dari Gracco Asia Pasific Ltd.

(Gracco) sehingga jumlah pokok pinjaman menjadi Rp190.617.281.532 (setara dengan AS$13.328.802).

On December 30, 2016, TDPM and PR entered into an amendment agreement, in which part of the loan amounted to Rp41,224,106,788 (equivalent to US$2,882,402) has been subrogated with the loan from Gracco Asia Pasific Ltd. (Gracco) bringing the principal amount to Rp190,617,281,532 (equivalent to US$13,328,802).

Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 TDPM mencatat piutang non-usaha termasuk bunga dari PR masing-masing adalah sebesar AS$18.722.464 dan AS$18.106.450 disajikan sebagai bagian dari “piutang non-usaha tidak lancar” pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim.

On June 30, 2020 and December 31, 2019, TDPM recorded non-trade receivables including accrued interest from PR amounting to US$18,722,464 and US$18,106,450, respectively, presented as part of “non trade receivables-non current” in the interim consolidated statements of financial position.

TDPM mencatat pendapatan bunga masing-masing sebesar AS$616.014 dan AS$613.252 sebagai bagian dari akun

“Penghasilan keuangan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019.

TDPM recorded the income amounted to US$616,014 and US$613,252, as part of

“Finance income” in the interim consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the six-months period ended June 30, 2020 and 2019, respectively.

c. Berdasarkan perjanjian pada tanggal 5 Juli 2017, TDPM telah mengalihkan sebagian Piutang PR ke IBJ sebesar Rp100.000.000.000 (setara dengan AS$6.992.029) dengan tingkat bunga 8,00% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2020.

c. Based on the agreement dated July 5, 2017, TDPM has transferred a portion of receivables from PR to IBJ amounting to Rp100,000,000,000 (equivalent to US$6,992,029) at 8.00% per annum and will mature on July 10, 2020.

Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, saldo piutang IBJ termasuk pendapatan bunga yang belum dibayar dicatat sebagai piutang non-usaha masing-masing adalah sebesar AS$2.285.252 dan AS$2.218.965 disajikan sebagai bagian dari

“piutang non-usaha tidak lancar” pada laporan

As of June 30, 2020 and December 31, 2019, the balance of receivables from IBJ including unpaid interest income is recorded as non-trade receivables amounting to US$2,285,252 and US$2,218,965, respectively, presented as as part of “non trade receivables- non current” in the interim consolidated statements of financial

TDPM mencatat pendapatan bunga masing-masing sebesar AS$66.287 dan AS$65.923 sebagai bagian dari “Pendapatan Keuangan”

dalam laporan laba rugi konsolidasian interim dan penghasilan komprehensif lain untuk periode enam bulan yang berakhir masing-masing 30 Juni 2020 dan 2019.

TDPM recorded the interest income amounting to US$66,287 and US$65,923, respectively as part of “Finance Income” in the interim consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the six-months ended June 30, 2020 and, 2019, respectively.

d. Pada tanggal 3 April 2018, TDPM menandatangani perjanjian pinjaman dengan DH Corporation Ltd (“DHCL”) dimana TDPM akan memperpanjang pinjaman sebesar AS$800.000 ke DHCL dengan bunga 3,00%

per tahun dan jatuh tempo pada 31 Desember 2020. Pada 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, TDPM mempunyai piutang termasuk dengan bunga sebesar AS$904.007 dan AS$877.820. Bunga yang dibebankan ke DHCL untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar AS$13.391 dan AS$12,570.

d. On April 3, 2018, TDPM entered into a loan agreement with DH Corporation Ltd (“DHCL”) wherein TDPM will extend loan amounting to US$800,000 to DHCL with interest at 3.00% per annum and payable on December 31, 2020. As of June 30, 2020 and December 31,2019, TDPM has receivable including accrued interest amounting to US$904,007 and US$877,820, respectively. Interest charged to DHCL for the six-months period ended June 30, 2020 and 2019 amounted to US$13,391 and US$12,570, respectively.

e. Pada tanggal 31 Desember 2018, EBCI dan ENG menandatangani perjanjian penyelesaian terpisah dengan PT Petrowidada (“PWD”) masing-masing sebesar AS$3.707.031 dan AS$13.077.086. Tingkat bunga sebesar SIBOR+3% per tahun pada addendum perjanjian terakhir piutang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2020. Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, saldo terutang termasuk bunga yang masih harus dibayar kepada EBCI dan ENG masing-masing sebesar AS$20.567.490 dan AS$30.680.201 dicatat sebagai bagian dari “Piutang non-usaha” dari pihak berelasi pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim. Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019 total pendapatan bunga untuk EBCI dan ENG masing-masing sebesar AS$569.362 dan AS$447.454 disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan keuangan”

pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim.

e. On December 31, 2018, EBCI and ENG entered into separate settlement agreement with PT Petrowidada (“PWD”) for US$3,707,031 and US$13,077,086, respectively. Interest rate at SIBOR+3% per annum, most recent amendments stated that the receivables will due on December 31, 2020. As of June 30, 2020 and December 31, 2019, the outstanding balance including accrued interest due to EBCI and ENG amounted to US$20,567,490 and US$30,680,201, respectively, and recorded as non-trade receivable from related parties in the interim consolidated statement of financial position. For the six-months period ended June 30, 2020 and 2019 total interest income for EBCI and ENG amounting to US$569,362 and US$447,454, is presented as part of “Finance income” in the interim consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

f. Pada tanggal 2 April 2018, EBCI dan ENG menandatangani perjanjian lisensi kekayaan intelektual terpisah dengan DHCL di mana DHCL memberikan kepada EBCI dan ENG selama 5 (lima) tahun lisensi non-eksklusif, non-transferable untuk menggunakan beberapa formula dalam produksi produk resin. Total biaya royalti untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019, masing-masing berjumlah AS$198.000 dan AS$156.000 untuk EBCI dan ENG, dan dicatat sebagai bagian dari “Beban pabrikasi”

dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim.

f. On April 2, 2018, EBCI and ENG entered into separate intellectual property license agreement with DHCL whereby DHCL grants to EBCI and ENG a 5 (five) years exclusive, non-transferable license to use some formula in the production of resin products. The total royalty fee for the six-months period ended June 30, 2020 and, 2019, amounted to US$198,000 and US$156,000 for EBCI and ENG, respectively, and recorded as part of “Manufacturing overhead” cost in the interim consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The relationships with related parties are as follows:

Pihak berelasi/

Related parties

Sifat hubungan/

Nature of relationship

Transaksi/

Transactions DH Corporation Ltd.

(“DHCL”)

Entitas Induk Perusahaan/

Parent Entity of the Company

Piutang non-usaha, penghasilan keuangan dan beban royalti/

Non-trade receivables, finance income, and royalty fee.

PT Petrowidada (“PWD”) Entitas sepengendali/

Entity under common control

Piutang usaha, piutang non-usaha, utang non-usaha, penjualan, pembelian, pembelian steam dan penghasilan keuangan/ Trade receivables, non-trade receivables, non-trade payables, sales, purchases, steam purchase and finance income.

PT Mega Prima Solvindo (“MPS”)

Entitas sepengendali/

Entity under common control

Piutang usaha, piutang non-usaha, utang non-usaha, penjualan, dan pembelian/ Trade receivables, trade receivables, non-trade payables, sales, and purchases.

PT Petro Oxo Nusantara (“PON”)

Entitas sepengendali/

Entity under common control

Utang usaha dan pembelian/ Trade payables and purchases.

PT Pandita Ratu (“PR”) Entitas sepengendali/

Entity under common control

Piutang non-usaha dan penghasilan keuangan/ Non-trade receivables and finance income.

PT Intan Bahtera Jaya (“IBJ”)

Entitas sepengendali/

Entity under common control

Piutang usaha, piutang non-usaha, dan penghasilan keuangan/

Trade receivables, non-trade receivables and finance income.

Continental Petro Chemical Entitas sepengendali/ Pembilian dan utang usaha/ Purchases and trade payable Thailand Co. (‘’CPCT’’) Entity under common control

GlobeChem International Limited (“GICL”)

Entitas sepengendali/

Entity under common control

Utang non-usaha/ Non-trade payables

Tidak terdapat transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Grup,

yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan OJK No. IX.E.1

“Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu”.

No transactions with related parties are directly or indirectly related to the Group's principal business activities, which are defined as conflict of interest transactions under OJK rules No. IX.E.1 "Affiliate Transactions and Conflict of Interest on Certain Transactions".

Saldo piutang non-usaha dari pihak berelasi dikenakan bunga.

The balance of non-trade receivables from related parties are interest bearing.

Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan piutang pihak-pihak berelasi, manajemen berpendapat bahwa semua piutang dapat ditagih seluruhnya, oleh karena itu tidak diperlukan pembentukan cadangan penurunan nilai.

Based on the review of the status of accounts due from related parties, management believes that all receivables are fully collectible, therefore no allowance for impairment needs to be provided.

Rincian piutang non-usaha terdiri dari: Non-trade receivables consist of:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2020 2019

Aset lancar Current assets

Pihak ketiga Third parties

PT Kencana Agung Abadi (“KAA”) 4,937,445 5,046,178 PT Kencana Agung Abadi (“KAA”) PT Berlian Inti Atlantik 4,643,139 5,338,213 PT Berlian Inti Atlantik PT Citramas Karya Agung 2,243,578 2,308,299 PT Citramas Karya Agung PT ChemOne Indonesia (“CI”) 2,058,043 2,058,043 PT ChemOne Indonesia (“CI”) Karyawan 346,181 440,448 Employees Lain-lain (di bawah AS$700.000) 7,273,418 5,481,871 Others (below US$700,000)

Subtotal 21,501.804 20,673,052 Subtotal

Dikurangi cadangan penurunan Less allowance for impairment

nilai (418,435) - losses

Pihak ketiga - neto 21,083,369 20,673,052 Third parties – net Pihak berelasi (Catatan 7) 20,567,490 30,680,201 Related parties (Note 7)

Subtotal 41,650,859 51,353,253 Subtotal

Aset tidak lancar Non-current assets

Pihak berelasi (Catatan 7) 24,271,634 23,901,089 Related parties (Note 7)

Total 65,922,493 75,254,342 Total

Piutang dari CI sebesar AS$2.058.043 akan diselesaikan melalui jasa informasi teknologi dan pemeliharaan informasi teknologi yang disediakan oleh CI.

Receivable from CI amounting to US$2,058,043 will be settled through the services of information technology and information technology maintenance to be provided by CI.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movements in allowance for impairment losses are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2020 2019

Saldo awal tahun - - Balance at beginning of year

Penyesuaian PSAK 71 36,937 - Adjustment SFAS 71

Penambahan 381,498 - Addition

Saldo akhir periode 418,435 - Balance at end of period

Grup telah menerapkan metode yang disederhanakan untuk menghitung kerugian kredit ekspektasian sesuai dengan PSAK 71 pada tanggal 30 Juni 2020 yang mengizinkan penggunaan cadangan kerugian ekspetasian seumur hidup untuk seluruh piutang usaha. Untuk mengukur kredit ekspektasian, piutang usaha telah dikelompokkan berdasarkan karakteristik risiko kredit dan waktu jatuh tempo yang serupa.

The Group has adopted a simplified method for calculating expected credit losses in accordance with SFAS 71 as of June 30, 2020, which permits the use of life expectancy reserves for all non-trade receivables. To measure expected credit losses, non-trade receivables have been grouped based on similar credit risk characteristics and maturity.

Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, manajemen Grup berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai telah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang non-usaha.

As of June 30, 2020 and December 31, 2019, Group management believes that the allowance for imparment losses is adequate to cover possible losses from the uncollectible accounts.

9. PERSEDIAAN – NETO 9. INVENTORIES - NET

Persediaan terdiri dari: Inventories are consist of:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2020 2019

Barang jadi 4,193,842 6,544,035 Finished goods

Bahan baku 5,560,133 4,162,610 Raw materials

Barang dalam proses 549,704 561,463 Work-in-process

Bahan pembantu 5,787,016 730,067 Supplies

Barang dalam perjalanan 328,637 296,653 Goods in transit

Total 16,419,332 12,294,828 Total

Cadangan keusangan Allowance for inventory

kerugian/ persediaan (127,284) (127,284) obsolescence/ losses

Neto 16,292,048 12,167,544 Net

Mutasi cadangan keusangan/ kerugian persediaan adalah sebagai berikut:

The movement of the allowance for inventory obsolescence is as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2020 2019

Saldo awal (127,284) (127,284) Beginning balance

Pembalikan penyisihan - - Reversal of allowance

Saldo akhir (127,284) (127,284) Ending balance

Manajemen Grup berkeyakinan bahwa cadangan keusangan/kerugian persediaan diatas adalah cukup untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi netonya.

Group management believes that the above allowance for inventory obsolescence/losses is sufficient to reduce the carrying amounts of inventories to net realizable values.

Persediaan tertentu dijaminkan untuk pinjaman bank (Catatan 20).

Inventories are pledged as collateral for the bank loans (Note 20).

Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019, biaya atas persediaan yang diakui sebagai beban dan termasuk dalam beban pokok penjualan masing-masing adalah sebesar AS$82.166.134 dan AS$122.183.162 (Catatan 30).

For the six-months period ended June 30, 2020 and 2019, the cost of inventories recognized as expense and included in cost of goods sold amounted to US$82,166,134 and US$122,183,162 (Note 30), respectively.

Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019, persediaan yang dimiliki oleh Grup telah diasuransikan atas risiko kerusakan dengan nilai pertanggungan

As of June 30, 2020 and 2019, inventories owned by the Group were covered by insurance against the property all risk and earthquake sum insured

Berdasarkan pendapat manajemen Grup, jumlah yang diasuransikan secara memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.

Based on Group management opinion, the sum insured in adequate to cover possible losses arising from such risk.

10. UANG MUKA KEPADA PEMASOK 10. ADVANCES TO SUPPLIERS