• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahun/ Less than 1 (one) Year

Lebih dari 1 (satu) Tahun/ More than 1

(one) Year Total

Kas dan bank 21,367,658 - 21,367,658 Cash and bank

Piutang non-usaha Non-trade receivables

Pihak berelasi 30,680,201 23,901,089 54,581,290 Related parties

Aset lancar lain-lain 4,876,991 - 4,876,991 Other current assets

Utang bank jangka pendek 39,730,237 - 39,730,237 Short-term bank loans

Utang usaha 12,364,139 - 12,364,139 Trade payables

Utang non-usaha 832,692 - 832,692 Non-trade payables

Surat utang - 66,183,812 66,183,812 Notes payable

Utang Obligasi - 34,383,996 34,383,996 Bonds payable

Utang jangka panjang 2,842,091 2,377,145 5,219,236 Long-term loans

Analisa sensitivitas untuk risiko suku bunga Sensitivity analysis for interest rate risk Pada tanggal 30 Juni 2020, jika tingkat bunga

pinjaman telah 50 basis poin lebih tinggi / lebih rendah dengan semua variabel lainnya tetap konstan, pendapatan konsolidasian interim sebelum beban pajak penghasilan untuk periode enam bulan yang berakhir pada saat itu akan menjadi AS$212.560 lebih rendah/lebih tinggi, terutama sebagai akibat dari beban bunga yang lebih tinggi/lebih rendah untuk pinjaman dengan suku bunga mengambang.

As of June 30, 2020, if the interest rates of the loans have been 50 basis points higher/lower with all other variables held constant, the interim consolidated income before income tax expense for the six-months period ended would have been US$212,560 lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on loans with floating interest rates.

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai ketidakmampuan Grup untuk memenuhi kewajiban keuangan, yang pada gilirannya membuat Grup tidak mampu mengambil keuntungan dari peluang investasi atau tidak mampu memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas di tangan dan di bank untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu.

Liquidity risk is defined as the Group’s inability to fulfill its financial liability, which in turn makes the Group unable to take the advantages of investment opportunities or unable to meet its short-term financial liabilities. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash on hand and in banks to support business activities on timely basis.

Manajemen memantau dan menjaga tingkat kas dan bank yang dianggap memadai untuk membiayai kegiatan operasional, menjaga keseimbangan antara kesinambungan penagihan piutang dan fleksibilitas penggunaan pinjaman bank dan pinjaman lainnya.

The management monitors and maintains a level of cash and banks deemed adequate to finance the operational activities, maintains a balance between continuity of accounts receivable collection and flexibility through the use of bank loans and other borrowings.

Tabel di bawah ini menggambarkan liabilitas keuangan Grup pada tanggal pelaporan berdasarkan jatuh temponya yang relevan berdasarkan periode sisa hingga tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan

The table below analyses the Group’s financial liabilities at the reporting date into relevant maturity groupings based on the remaining period to the contractual maturity date. The amounts disclosed in the table are the

Risiko keuangan (lanjutan) Financial risk (continued) c. Risiko likuiditas (lanjutan) c. Liquidity risk (continued)

30 Juni/

June 30, 2020 Kurang dari 1 (satu)

Tahun/ Less than 1 (one) Year

Lebih dari 1 (satu) Tahun/ More than 1

(one) Year Total

Utang bank jangka pendek 36,107,271 - 36,107,271 Short-term bank loans

Utang usaha Trade payables

Pihak ketiga 11,495,809 - 11,495,809 Third parties

Pihak berelasi 1,858,863 - 1,858,863 Related parties

Utang non-usaha Non-trade payables

Pihak ketiga 284,543 - 284,543 Third parties

Pihak berelasi 5,690 - 5,690 Related parties

Beban akrual 6,467,702 - 6,467,702 Accrued expenses

Uang muka pelanggan 346,596 - 346,596 Advances from customers

Surat utang 48,019,522 17,204,632 65,224,154 Notes payable

Utang obligasi - 33,519,720 33,519,720 Bonds payable

Utang jangka panjang 2,471,752 2,382,396 4,854,148 Long-term loans

Total 107,057,748 53,106,748 160,164,496 Total

31 Desember/

December 31, 2019

Kurang dari 1 (satu) Tahun/ Less than 1

(one) Year

Lebih dari 1 (satu) Tahun/ More than 1

(one) Year Total

Utang bank jangka pendek 39,730,237 - 39,730,237 Short-term bank loans

Utang usaha Trade payables

Pihak ketiga 10,938,390 - 10,938,390 Third parties

Pihak berelasi 1,425,749 - 1,425,749 Related parties

Utang non-usaha Non-trade payables

Pihak ketiga 571,911 - 571,911 Third parties

Pihak berelasi 260,781 - 260,781 Related parties

Beban akrual 5,126,418 - 5,126,418 Accrued expenses

Uang muka pelanggan 169,285 - 169,285 Advances from customers

Surat utang - 66,183,812 66,183,812 Notes payable

Surat obligasi - 34,383,996 34,383,996 Bonds payable

Utang jangka panjang 2,842,091 2,377,145 5,219,236 Long-term loans

Total 61,064,862 102,944,953 164,009,815 Total

d. Risiko harga d. Price risk

Risiko harga Grup terutama berkaitan dengan pembelian bahan baku utama dan persediaan.

Kenaikan harga bahan baku akan berdampak negatif jika tidak didukung oleh peningkatan harga jual produk.

The Group exposures to price risk relates primarily to the purchase of the major raw materials and supplies. The increase in price of raw materials will have a negative impact when it is not supported by the increase in selling price of the products.

Grup berkeyakinan bahwa cara terbaik untuk mengelola risiko harga adalah untuk memproduksi lebih efisien dan menjaga persediaan bahan baku optimal untuk produksi berkelanjutan.

The Group believes that the best way to manage the price risk is to produce more efficiently and maintain the optimum raw material inventory level for a continuous production.

Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, tidak terdapat proses hukum yang signifikan pada Grup. Manajemen Grup meyakini bahwa segala kesalahan hukum dan klaim dari pihak ketiga tidak akan mempengaruhi posisi keuangan dan hasil operasi Grup.

As of June 30, 2020 and December 31, 2019, the Group has no significant legal proceedings. The Group’s management believes that any legal liability and claims from third parties will not affect the financial position and results of the Group’s operation.

44. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 44. EVENTS AFTER REPORTING PERIOD Pada tanggal 2 Juli 2020, CTBC menyetujui

memperpanjang fasilitas TDC dalam bentuk LC (sight, usance, local sight, local usance dan trust receipt), transaksi valuta asing dan pinjaman jangka pendek dengan batas maksimum masing-masing adalah sebesar AS$4.000.000, AS$200.000 dan Rp90.000.000.000.

On July 2, 2020. CTBC agreed to extend TDC facilities in the form of LC (sight, usance, local sight, local usance and trust receipt), foreign exchange transaction and short-term loan with maximum limits amounting to US$4,000,000, US$200,000 and Rp90,000,000,000, respectively.

Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga 6,3% - 10,75% per tahun. LC, transaksi pertukaran valuta asing dan pinjaman jangka pendek akan jatuh tempo pada 21 Juni 2021.

The facilities bear interest rate at 6.3% - 10.75% per annum. The LC, foreign exchange and short term loan transactions will mature on June 21, 2021.

Atas pinjaman jangka pendek dengan batas maksimum sebesar Rp73.990.716.652, CTBC akan melakukan penurunan secara bertahap sebesar Rp2.000.000.000 setiap bulannya sampai dengan berakhirnya jangka waktu fasilitas kredit, sehingga batas maksimum pinjaman jangka pendek sampai dengan berakhirnya jangka waktu fasilitas kredit akan menjadi sebesar Rp73.990.716.652. CTBC akan memantau penurunan atas pemakaian fasilitas pinjaman jangka pendek pada tanggal 20 setiap bulannya.

For short-term loans with a maximum limit of Rp73,990,716,652, CTBC will make a gradual reduction of Rp2,000,000,000 every month until the end of the term of the credit facility, hence the maximum limit of short-term loans until the end of the term of the credit facility will be Rp73,990,716,652. The CTBC will monitor the decrease in the use of short-term loan facilities on the 20th of every month.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan hipotek pertama yang terdaftar di atas tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Raya Merak Kilometer 117, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kabupaten Cilegon, Banten, sebesar Rp67.000.000.000 dengan SHGB No. 77/Gerem, atas nama TDC, piutang usaha sebesar AS$10.000.000, persediaan sebesar AS$4.000.000, untuk transaksi valuta asing dan mesin senilai Rp35.700.000.000.

The loan facilities are collateralized by first registered mortgage on land and building located at Jl. Raya Merak Kilometers 117, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kabupaten Cilegon, Banten, amounting to Rp67,000,000,000 with SHGB No.

77/Gerem, under the TDC’s name, trade receivable amounting to US$10,000,000, inventories amounting to US$4,000,000, for foreign exchange transaction and machinery amounting to Rp35,700,000,000.

45. KETIDAKPASTIAN KONDISI EKONOMI 45. ECONOMIC ENVIRONMENT UNCERTAINTY Sejak awal tahun 2020, pandemi virus Corona 2019

(“pandemi COVID-19”) telah menyebar ke seluruh penjuru negara termasuk Indonesia, dan telah berimbas pada bisnis dan kegiatan perekonomian Grup di beberapa aspek. Grup telah melakukan penilaian atas dampak kejadian ini terhadap rencana operasi dan bisnis Grup.

Since early 2020, the Coronavirus Disease 2019 (“the COVID-19 pandemic”) has spread across countries including Indonesia, and has affected the business and economic activities of the Group to some extent. The Group has assessed the effects of the event to the Group's operations and business plan.

Berdasarkan penilaian yang dilakukan, manajemen tidak melihat adanya ketidakpastian material yang akan menyebabkan kerugian yang signifikan terhadap bisnis dan operasional Grup ataupun menimbulkan keraguan signifikan atas kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Manajemen akan terus memantau perkembangan pandemi COVID-19 dan mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengatasi dampaknya terhadap bisnis, posisi keuangan dan hasil operasi Grup.

Based on the assessment, the Group does not foresee any material uncertainty that may have significant adverse impact to the Group’s business and operation or may cast significant doubt on the Group’s ability to continue as a going concern. The Group will closely monitor the development of the COVID-19 pandemic and take necessary action on its impact on the business, the financial position and operating results of the Group.

46. STANDAR AKUNTANSI BARU 46. NEW ACCOUNTING STANDARDS Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan

amandemen atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian interim.

The Indonesian Institute of Accountants (IAI) has issued amendments to several accounting standards that may have an impact on the interim consolidated financial statements.

Efektif berlaku pada atau setelah 1 Januari 2019:

• ISAK No. 33 - “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”;

• ISAK No. 34 - “Ketidakpastian dalam Pengakuan Pajak Penghasilan”.

Effective on or after January 1, 2019:

IFAS No. 33 - “Foreign Currency Transactions and Advance Consideration”;

IFAS No. 34 - “Uncertainty over Income Tax Treatments”.

Efektif berlaku pada atau setelah 1 Januari 2020:

• Amandemen PSAK No. 62 - “Kontrak Asuransi, Menerapkan PSAK No. 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK No. 62: Kontrak Asuransi”.

Effective on or after January 1, 2020:

Amendments to SFAS No. 62 - “Insurance Contracts, Applying SFAS No. 71: Financial Instruments with SFAS No. 62: Insurance Contracts”.

Grup sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar dan interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian interim.

The Group is currently evaluating and has not determined the impact of the revised and new standards and interpretations on the interim consolidated financial statements.