• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS

ENG ENG ENG menandatangani perjanjian pembiayaan

37. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS

Total 7,728,431 5,962,309 Total

37. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN 37. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS

Entitas Anak Subsidiaries

TDC TDC

a. Pada tanggal 15 Desember 2015, TDC mengadakan perjanjian layanan teknologi informasi dengan PT Chemone Indonesia (“CI”), dimana CI akan menyediakan layanan teknologi informasi kepada TDC dan biaya AS$880.000.

Perjanjian ini berlaku mulai 15 Desember 2015 sampai dengan 31 Desember 2016 dan TDC diharuskan melakukan pembayaran di muka.

Pada 15 Desember 2015, TDC melakukan pembayaran di muka sebesar AS$440.000.

Perjanjian ini telah beberapa kali diperpanjang yang terakhir pada tanggal 27 Desember 2019, TDC dan CI menyetujui untuk memperpanjang masa berlaku perjanjian sampai dengan 31 Desember 2020. Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, TDC masih mencatat pembayaran sebagai

“Uang muka kepada pemasok” pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim (Catatan 10).

a. On December 15, 2015, TDC entered into an information technology service agreement with PT Chemone Indonesia (“CI”), on which CI will provide the information technology services to TDC and the fee US$880,000. This agreement is valid starting from December 15, 2015 up to December 31, 2016 and TDC is required to make payment in advance. On December 15, 2015, TDC made payment in advance in the amount of US$440,000. The agreements have been extended several times, the latest dated December 27, 2019, wherein the TDC and CI agreed to extend the validity of the agreement until December 31, 2020. As of June 30, 2020 and December 31, 2019, TDC still recorded the payment as part of “Advance to supplier” in the interim consolidated statement of financial position (Notes 10).

b. Pada tanggal 28 Desember 2018, Piutang TDC terhadap PT Anugerahinti Gemanusa (“AG”) sebesar Rp25.168.200.388 (setara dengan AS$1.738.015), dilakukan pengalihan piutang kepada PT Kencana Agung Abadi (“KAA”) dengan tingkat suku bunga yang dibebankan kepada KAA 10% per tahun. Perjanjian ini jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2019.

b. On December 28, 2018, TDC Receivables from PT Anugerahinti Gemanusa ("AG") amounted to Rp25,168,200,388, (equivalent to US$1,738,015) was assigned to PT Kencana Agung Abadi ("KAA") with The interest rate charged to KAA is 10% per year. This agreement was due on December 31, 2019.

Pada tanggal 31 Desember 2019, TDC dan KAA menyetujui untuk memperpanjang masa jatuh tempo sampai dengan 31 Desember 2020.

Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, seluruh piutang yang dialihkan dicatat sebagai bagian dari “Piutang non-usaha” (Catatan 8) pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim.

On December 31, 2019, TDC and KAA agreed to extend the maturity until December 31, 2020.

As at June 30, 2020 and December 31, 2019, all assigned receivables is recorded as part of

“Non-trade receivables” (Note 8) in the interim consolidated statement of financial position.

Entitas Anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)

TDC (lanjutan) TDC (continued)

Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, saldo piutang KAA adalah masing-masing sebesar AS$1.979.739 dan AS$1.991.585 pada laporan posisi keuangan interim konsolidasian. TDC mencatat beban bunga sebesar AS$38.443 dan AS$44.173 untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019 disajikan sebagai

“Penghasilan keuangan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim.

As at June 30, 2020 and December 31, 2019, non-trade receivable KAA amounting to US$1,979,739 and US$1,991,585 in the interim consolidated statement of financial position.

TDC recorded the interest income amounting to US$38,443 and US$44,173 for the six-months period ended June 30, 2020 and 2019 presented as “Finance income” in the interim consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income.

ENG ENG

a. Pada tanggal 31 Juli 2015, ENG dan MRU mengadakan perjanjian maklon dimana ENG setuju untuk menerima bahan baku tertentu dari MRU yang digunakan untuk memproduksi barang jadi tertentu. ENG tidak diperkenankan untuk menjual hasil produksi tolling kepada pihak lain. Pendapatan jasa maklon adalah sebesar AS$250 per MT. Perjanjian maklon ini berlaku selama 4 (empat) tahun.

a. On July 31, 2015, ENG and MRU entered into tolling manufacturing agreement whereby ENG agreed to receive certain raw materials MRU which will be used to produce certain finished goods. ENG is not allowed to sell the tolling product to other party. The tolling manufacturing fee amounted to US$250 per MT. Toll manufacturing agreement is valid for 4 (four) years.

Pada tanggal 31 Juli 2019, ENG dan MRU mengadakan perpanjangan atas “Toll Manufacturing Agreement” dimana ENG setuju untuk memperpanjang perjanjian sampai dengan 31 Juli 2023 dan untuk meningkatkan pendapatan jasa maklon yang sebelumnya sebesar AS$250 per MT menjadi AS$350 per MT. ENG tidak diperkenankan untuk menjual hasil produksi tolling kepada pihak lain. Untuk periode enam bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2020 dan 2019 ENG mencatat pendapatan jasa maklon sebesar AS$2.800.000 dan AS$3.818.500.

On July 31, 2019, ENG and MRU entered into an extension of “Toll Manufacturing Agreement”

in which ENG agreed to extend the agreements until July 31, 2023 and to increase the previous tolling fee of US$250 per MT to US$350 per MT.

ENG is not allowed to sell tolling products to other parties. For the six-months period ended June 30, 2020 and 2019, ENG recorded the tolling manufacturing fee amounting to US$2,800,000 and US$3,818,500, respectively.

b. Pada 2011, ENG mengadakan perjanjian manufaktur dengan INEOS Melamines GmbH (“INEOS”), dimana INEOS memberikan ENG lisensi untuk menggunakan know-how, manufaktur dan teknologi yang dimiliki oleh INEOS untuk memproduksi specialty chemical resins eksklusif untuk INEOS dan ENG setuju untuk menyerahkan produk yang dihasilkan tersebut kepada INEOS. Pada tahun 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, ENG menerima uang muka masing-masing sebesar AS$284.758 dan AS$97.722 yang dicatat sebagai bagian dari “Uang muka pelanggan”

pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim.

b. In 2011, ENG entered into manufacturing agreement with INEOS Melamines GmbH ("INEOS"), on which INEOS grants ENG license to use know-how, manufacturing and technology owned by INEOS to produce specialty chemicals and resins exclusive to INEOS and ENG agreed to deliver the resulting product to INEOS. In June 30, 2020 and December 31, 2019, ENG received the advance payment amounting to US$284,758 and US$97,722, respectively, which is recorded as part of “Advances from customers” in the interim consolidated statement of financial position”.

Entitas Anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)

ENG (lanjutan) ENG (continued)

c. Pada tanggal 28 Desember 2018, Piutang ENG terhadap PT Eterindo Wahanatama Tbk (“EW”) sebesar Rp2.515.760.076 (setara dengan AS$173.728) dan PT Anugerahinti Gemanusa (“AG”) sebesar Rp6.953.951.629 dan AS$152.219, dilakukan pengalihan piutang kepada PT Kencana Agung Abadi (“KAA”) dan akan jatuh tempo pada 31 Desember 2019, dengan tingkat suku bunga yang dibebankan kepada KAA 10% per tahun.

c. On December 28, 2018, ENG Receivables from PT Eterindo Wahanatama Tbk ("EW") amounted to Rp2,515,760,076 (equivalent to US$173,728) and PT Anugerahinti Gemanusa ("AG") amounting to Rp6,953,951,629 and US$152,219, was assigned to PT Kencana Agung Abadi ("KAA") and will be due on December 31, 2019 .The interest rate charged to KAA is 10% per year.

Pada tanggal 31 Desember 2019, ENG dan KAA menyetujui untuk memperpanjang masa

jatuh tempo sampai dengan

31 Desember 2020. Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, seluruh piutang yang dialihkan dicatat sebagai bagian dari “Piutang non-usaha” (Catatan 8) pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim.

On December 31, 2019, ENG and KAA agreed to extend the maturity until December 31, 2020.

As of June 30, 2020 and December 31, 2019, all assigned receivables is recorded as part of

“Non-trade receivables” (Note 8) in the interim consolidated statement of financial position.

Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, saldo piutang KAA adalah masing-masing sebesar AS$1.040.266 dan AS$910.700 pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim. ENG mencatat beban bunga sebesar AS$36.993 dan AS$326.296 untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019 disajikan sebagai “Penghasilan keuangan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim.

As of June 30, 2020 and December 31, 2019, non-trade receivable KAA amounting to US$1,040,266 and US$910,700, respectively in the interim consolidated statement of financial position. ENG recorded the interest income amounting to US$36,993 and US$326,296 for the six-months period ended June 30, 2020 and 2019, respectively, and presented as “Finance income” in the interim consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income.

EBCI EBCI

a. Pada tanggal 25 Mei 2016, EBCI mengadakan perjanjian penjualan formula dengan Continental Chemical Corporation Limited (“CCCPL”) dimana EBCI setuju untuk formulasi untuk memproduksi produk water base tertentu.

Piutang sebesar AS$500.000 pada 31 Desember 2018 telah diterima seluruhnya pada tahun 2019.

a. On May 25, 2016, EBCI entered into sales formula agreement with Continental Chemical Corporation Limited (“CCCPL”) where EBCI agreed to sell formula to produce certain water base product. Receivable amounting to US$500,000 as of December 31, 2018 was fully collected in 2019.

b. Pada tanggal 15 Agustus 2017, EBCI mengadakan perjanjian jual beli formulasi dengan Continental Specialties (Guangzhou) Co., Ltd (“CSGC”) dimana EBCI menyetujui untuk menjual formula untuk menghasilkan produk water base tertentu. Piutang sebesar AS$1.500.000 pada 31 Desember 2018 telah diterima seluruhnya pada tahun 2019.

b. On August 15, 2017, EBCI entered into formulation sale agreement with Continental Specialties (Guangzhou) Co., Ltd (“CSGC”) where EBCI agreed to sell formula to produce certain water base products. Receivable amounting to US$1,500,000 as of December 31, 2018 was fully collected in 2019.

Entitas Anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)

EBCI (lanjutan) EBCI (continued)

c. Pada tanggal 31 Juli 2015, EBCI dan PT Prima Bumi Sentosa (“PBS”) mengadakan perjanjian maklon dimana EBCI setuju untuk menerima bahan baku tertentu dari PBS yang digunakan untuk memproduksi barang jadi tertentu. EBCI tidak diperkenankan untuk menjual hasil produksi tolling kepada pihak lain. Jasa maklon adalah sebesar AS$250 per MT. Pada tanggal 31 Juli 2019 perjanjian tersebut telah diperpanjang hingga 31 Juli 2023 dan meningkatkan biaya tol dari sebelumnya AS$250 per MT ke AS$350 per MT. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019, EBCI mencatat jasa maklon masing-masing sebesar AS$3.097.500 dan AS$3.619.000.

c. On July 31, 2015, EBCI and PT Prima Bumi Sentosa (“PBS”) entered into toll manufacturing agreement whereby EBCI agreed to receive the supply of certain raw materials from PBS that will be used to produce certain finished goods.

EBCI is not permitted to sell the tolling ended June 30, 2020 and 2019, EBCI recorded toll manufacturing fee amounting US$3,097,500 and US$3,619,000, respectively.

d. Pada tanggal 28 Desember 2018, Piutang EBCI terhadap PT Eterindo Wahanatama Tbk (“EW”) sebesar Rp21.462.008.965, dilakukan pengalihan piutang kepada PT Kencana Agung Abadi (“KAA”) dan akan jatuh tempo pada 31 Desember 2020. Tingkat suku bunga yang dibebankan kepada KAA 10% per tahun.

d. On December 28, 2018, EBCI Receivables from PT Eterindo Wahanatama Tbk ("EW") amounted to Rp21,462,008,065, was assigned to PT Kencana Agung Abadi ("KAA") and will be due on December 31, 2020. The interest rate charged to KAA is 10% per year.

Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, seluruh piutang yang dialihkan dicatat sebagai bagian dari “Piutang non-usaha” (Catatan 8) pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim.

As at June 30, 2020 and December 31, 2019, all assigned receivables is recorded as part of

“Non-trade receivables” (Note 8) in the interim consolidated statement of financial position.

Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, saldo piutang KAA adalah masing-masing sebesar AS$1.742.400 dan AS$1.705.587 dan dicatat sebagai bagian dari

“Piutang non-usaha” (Catatan 8) pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim. EBCI mencatat beban bunga sebesar AS$82.871 dan AS$121.158 masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019 dan disajikan sebagai

“Penghasilan keuangan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain interim konsolidasian.

As at June 30, 2020 and December 31, 2019, non-trade receivable KAA amounting to US$1,742,400 and US$1,705,587, respectively and is recorded as part of “Non-trade receivables” (Notes 8) in the interim consolidated statement of financial position.

EBCI recorded the interest income amounting to US$82.871 and US$121,158 for the six-months ended June 30, 2020 and 2019, respectively and presented as “Finance income” in the interim consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income.

PNK PNK

a. Pada tanggal 31 Desember 2018, Piutang PNK terhadap PT Anugerahinti Gemanusa (“AG”) sebesar Rp176.789.589 (setara dengan AS$147.206), dilakukan pengalihan piutang kepada PT Kencana Agung Abadi (“KAA”) dan akan jatuh tempo pada 31 Desember 2020.

Tingkat suku bunga yang dibebankan kepada KAA 10% per tahun.

a. On December 31, 2018, the PNK Receivables From PT Anugerahinti Gemanusa ("AG") amounting to Rp176,789,589 (equivalent to US$147,206), was assigned to PT Kencana Agung Abadi ("KAA") and will be due on December 31, 2020. The interest rate charged to KAA is 10% per year.

Entitas Anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)

PNK (lanjutan) PNK (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2019, PNK dan KAA menyetujui untuk memperpanjang masa jatuh tempo sampai dengan 31 Desember 2020. Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, seluruh piutang yang dialihkan dicatat sebagai bagian dari “Piutang non-usaha” (Catatan 8) pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim.

On December 31, 2019, PNK and KAA agreed to extend the maturity until December 31, 2020.

As at June 30, 2020 and December 31, 2019, all assigned receivables is recorded as part of

“Non-trade receivables” (Note 8) in the interim consolidated statement of financial position.

Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, saldo piutang KAA adalah masing-masing sebesar AS$175.040 dan AS$170.027 dan dicatat sebagai bagian dari

“Piutang non-usaha” (Catatan 8) pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim. PNK mencatat beban bunga sebesar AS$2.508 dan AS$4.052 untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2020 dan 2019 disajikan sebagai “Penghasilan keuangan”

dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian interim.

As at June 30, 2020 and December 31, 2019, non-trade receivable KAA amounting to US$175,040 and US$170,027, respectively and is recorded as part of “Non-trade receivables” (Note 8) in the interim consolidated statement of financial position.

PNK recorded the interest income amounting to US$2,508 and US$4,052 for the six-months period ended June 30, 2020 and 2019, respectively, and presented as “Finance income” in the interim consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income.

Entitas Induk Parent Entity

TDPM TDPM

a. Pada tanggal 27 Desember 2018, TDPM sepakat menandatangani perjanjian kolaborasi dengan Rainbow Industrial Resources Limited ("RIRL") di mana TDPM akan memberikan modal awal, dukungan teknis dan operasional kepada RIRL, dimana RIRL antara lain, akan memudahkan penjualan produk-produk Grup ke dalam pasar Tiongkok. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 27 Desember 2021. Pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, TDPM telah memberikan AS$800.000 kepada RIRL yang disajikan sebagai bagian dari "aset tidak lancar lainnya" pada laporan posisi keuangan konsolidasian interim.

a. On December 27, 2018, TDPM entered into a collaboration agreement with Rainbow Industrial Resources Limited (“RIRL”) whereby TDPM shall provide initial capital, technical and operational support to RIRL. RIRL which, among others, will facilitate the trading of the Group’s products into the People’s Republic of China market. This agreement is valid until December 27, 2021. As of June 30, 2020 and December 31, 2019, TDPM has provided US$800,000 to RIRL which is presented as part of “other non-current asset” in the interim consolidated statement of financial position.

38. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 38. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES