• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ban Radial

Dalam dokumen Modul G Teknik Kendaraan Ringan (Halaman 63-80)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: MEMPERBAIKI RODA

2) Ban Radial

Ban radial adalah sejenis desain banotomotif. Rancangan ban radial pertama dipatenkan pada tahun 1915 oleh Arthur W. Savage, seorang produsen ban yang sukses dan seorang penemu di San Diego, California. Paten Savage telah kadaluarsa pada tahun 1949. Ban radial biasanya digunakan untuk mobil berpenumpang dan truk ringan dan jarang digunakan untuk kendaraan berat seperti tronton atau kendaraan berat lainnya. Ban radial memiliki konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping

48

konstruksi cord adalah dalam arah radial terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban berhubungan langsung dengan permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang dinamakan "Breaker" atau "Belt". Ban Radial memiliki jalinan plycord yang membentang dari satu bibir ban ke bibir ban sampingnya. Jalinan antara Plycord juga di perkuat oleh sabuk kawat baja.

Gambar 2. 18:Nama Bagian Ban Radial

Nama dan Fungsi Bagian Ban Radial

 Tread adalah lapisan karet luar bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi carcass ban terhadap keausan , benturan, kerusakandan tusukan obyek dari luar yang dapat merusak ban. Tread dibuat banyak pola yang disebut Pattern, yang langsung berhubungan dengan permukaan jalan dan menghasilkan tahanan gesek yang memindahkan gaya gerak dan gaya pengereman kendaraan ke permukaan jalan.

 Breaker dan Belt adalah bagian lapisan benang ( pada ban Bias terbuat dari tekstil, sedangkan pada ban Radial terbuat dari kawat baja ) yang diletakkan di antara tread dan carcass / casing yang memperkuat daya rekat keduanya . Berfungsi untuk melindungi serta meredam benturan yang terjadi pada Tread agar tidak langsung diserap oleh Carcass / Casing.

49  Carcass / Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka ban yang keras, berfungsi untuk menahan udara yang bertekanan tinggi, tetapi harus cukup flexibel untuk meredam perubahan beban dan benturan. Carcass terdiri dari ply ( layer ) dari tire cord yang direkatkan menjadi satu dengan karet.  Bead adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang

keras dan berfungsi berfungsi untuk mencegah robeknya ban dari rim oleh karena berbagai gaya yang bekerja. Udara bertekanan di dalam ban mendorong bead keluar pada rim peleg dan tertahan kuat disana. Bead dilindungi dari kerusakan karena gesekan dengan peleg dengan jalan memberinya lapisan karet keras yang disebut Chafer strip.

 Sidewall adalah lapisan karet yang menutup bagian samping ban dan berfungsi untuk melindungi carcass terhadap kerusakan dari luar.Di sidewall tercantum nama pabrik pembuat, ukuran ban, dan informasi lainnya.

 Inner Liner adalah pengganti ban dalam dan terbuat dari campuran karet yang kedap udara.

50

Gambar 2. 20: Bagian Bead Area

a) Kode Ukuran ban Radial

Ban mempunyai bahasa sendiri untuk berkomunikasi dengan penggunanya. Bahasa ban yang berupa serangkaian angka dan huruf menunjukkan data-data spesifikasi, merek dan tipe, yang universal dan sudah disepakati oleh semua produsen ban di seluruh dunia.

Sebagai contoh ada ban dengan kode seperti pada gambar 2.31 , Ban Radial dengan kodenya, yaitu : 205 / 65 R 15 94 H

Angka 205 dari rangkaian kode 205 / 65 R 15 94 H merupakan lebar ban dalam satuan milimeter , kemudian angka 65 adalah aspek rasio ban dalam satuan prosentase terhadap lebar ban, dan huruf R merupakan konstruksi Radial serta angka 15 merupakan diameter RIM dalam satuan inchi kemudian angka 94 merupakan load index atau indek beban dalam satuan KG maksimum sedangkan huruf H merupakan kode simbol indek kecepatan (speed index ) dalam satuan KM / jam.

51

b) Indeks ( Simbol ) Kecepatan dan Indeks Beban

Indeks kecepatan adalah simbol huruf mulai dari J sampai dengan Z yang telah disepakati bersama seluruh produsen ban untuk menunjukkan batas kecepatan maksimum yang aman, yang juga berhubugan dengan indeks beban. Tabel di bawah ini memberikan informasi nilai indeks beban dan simbol kecepatan untuk masing-masing simbol atau nilai.

Simbol Kecepatan (simbol and kecepatan maksimum dalam km/jam)

J K L M N P Q R S T H V W Y

KmH 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 210 240 270 300 Keterangan: Simbol “ZR” berarti aman dipacu lebih dari 240km/jam

Indeks Beban (simbol and beban maksimum dalam Kg)

LI Kgs LI Kgs LI Kg LI Kg LI Kg LI Kg 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 325 335 345 355 365 375 387 400 412 425 437 450 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 462 485 487 500 515 530 545 560 582 600 615 630 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 650 670 690 710 730 750 775 800 825 850 875 900 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 650 670 690 710 730 750 775 800 825 850 875 900 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 925 950 975 1000 1030 1060 1090 1120 1150 1180 1215 1250 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 1285 1320 1360 1400 1450 1500 1550 1600 1650 1700 1750 1800

c) Jenis – jenis Ban Menurut Penggunaannya

Dalam penggunaannya ban dibagi menjadi 2 , yaitu menggunakan ban harus memakai ban dalam dan satunya dalam penggunaannya tidak harus menggunakan ban dalam.

52

Tube Type

Ban tube type adalah ban yang memiliki ban dalam, artinya dalam penggunaannya harus memakai ban dalam. Jenis ban ini paling banyak terdapat jenis ban motor. Adapun untuk mobil jenis ban ini banyak digunakan pada kendaraan angkutan. Keunggulan dari jenis ban ini antara lain, harga ban lebih murah ketimbang ban tubeless, biaya tambal lebih murah ketimbang ban tubeless, dan bisa memakai peleg jenis apa saja .

Gambar 2. 22: Ban Tube Type

Ban Tubeless

Ban tubeless lebih keras dibanding ban biasa, hal tersebut karena struktur karet lebih tebal dan padat. Tujuannya adalah pada saat dipasang pada peleg tidak akan bocor ban tersebut melalui pori-pori ban. Adapaun pada ban tubeless peleg sudah terpasang cop pentil seperti pada gambar 2.39 : valve stem terpasang pada peleg.

Gambar 2. 23: Ban Tubeless

53 d) PR ( Ply Rating )

Ply Rating adalah ukuran kekuatan ban bias. Semakin tinggi angka rating (selalu bilangan genap), semakin tinggi tekanan angin yang dapat ditahan. Dari tekanan angin itulah, kemampuan mengangkat beban bisa ditentukan dari tabel beban vs tekanan angin.

Angka yang ditulis di depan Ply Rating bukan menunjukkan jumlah lapisan yang sebenarnya, tetapi menunjukkan angka kekuatan dari ban. Hal ini tergantung dari jenis bahan yang digunakan sebagai lapisannya

Gambar 2. 25: Kode Ply Rating pada Ban

Contoh : Sebuah ban bias tertulis kode 8 PR ( 8 Ply Rating )

bahan dari polyester atau nylon dan lapisanya berjumlah 4 lapisan ( 4 ply ), akan tetapi kekuatannya sama dengan 8 plies ( ply ) jika bahannya terbuat dari cotton.

e) TWI ( Tread Wear Indicators )

Ban merupakan komponen yang sangat vital bagi suatu kendaraan, untuk itu diperlukan ban yang kondisinya masih bagus agar ban dapat berfungsi dengan baik dan keselamatan dapat dicapai. Untuk mengetahui kondisi keausan , maka pada ban diberi tanda yang digunakan memeriksa keausan pada ban berupa tanda Δ atau tulisan TWI.

Tinggi TWI umumnya 1,5 s/d 2 mm diukur dari dasar telapak ban ( lihat gambar 2.40 )

54

Gambar 2. 26: Tread Wear Indicator ( TWI )

Gambar 2. 27: Tanda TWI pada Ban

Gambar 2. 28: Mengukur Kedalaman Grove ( Alur Ban )

f) Pola Telapak Ban

Saat ini merek dan pola telapak ban begitu bervariasi, memilih ban yang tepat untuk memenuhi kebutuhan berkendaraan sangat diperlukan. Pada dasarnya, pola telapak ban hanya terbagi menjadi tiga golongan utama, yakni Searah (Directional), Simetris (Symmetric), dan Asimetris (Asymmetric).

Ketiga golongan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan pengemudi yang berbeda-beda.

55

1) Searah ( Directional )

Ban searah memiliki ciri telapak searah yang menyerupai anak panah atau pola kembangannya berbentuk huruf "v".

Gambar 2. 29: Pola Telapak Ban Directional

Karakteristik

• Menepis air dengan sempurna untuk pengendalian yang lebih

baik di permukaan basah maupun kering.

• Performa dan pengereman yang lebih baik.

• Biasanya tersedia dalam ukuran besar (15" keatas) dan

memiliki indeks kecepatan yang tinggi.

• Dan sangat cocok untuk Pengemudi yang menyukai performa

dan kecepatan tinggi.

2) Simetris ( Symmetric )

Ban simetris biasanya memiliki telapak dengan desain RIB yang berkesinambungan atau blok. Kedua sisinya, baik sisi dalam maupun sisi luar memiliki fitur dan kegunaan yang sama. Pada umumnya ban dengan pola simetris memiliki alur yang menyerupai gelombang.

56

Karakteristik

 Nyaman dan sangat hening atau tidak berisik  Alur utama untuk menepis air

Dan sangat cocok untuk Pengemudi yang menyukai kenyamanan dan keheningan dalam berkendara.

3) Asimetris ( Assymmetric )

Ban asimetris memiliki pola yang unik untuk membedakan kedua bagian sisinya. Bagian luar ban biasanya memiliki desain alur yang lebih besar untuk menepis air dan meningkatkan pengendalian pada jalan basah. Sedangkan bagian dalam ban memiliki alur yang lebih kecil guna memperluas bidang yang bersentuhan dengan jalan sehingga ban lebih stabil.

Gambar 2. 31: Pola Telapak Ban Assymmetric

Karakteristik

 Pengendalian yang baik di jalan basah maupun kering.  Pengendalian yang baik pada saat membelok pada kecepatan

tinggi.

Dan sangat cocok untuk Pengemudi yang menyukai performa tinggi.

g) RFT ( Run-Flate Tire )

Hampir semua pabrik ban secara berkala selalu meningkatkan performa produk-produknya baik dari segi kenyamanan maupun keselamatan. Karena menurut penelitian dan data dari perusahaan ban bahwa 80% dari kecelakaan yang terjadi erat hubungannya dengan ban dan tekanan angin yang kurang. RFT singkatan dari Run Flat Tyre. Ban runflat

57 bisa berjalan dengan aman pada kecepatan tertentu walau tanpa angin. Ban runflat telah dikembangkan guna menjamin keselamatan si pengemudi pada saat ban mengalami bocor dan habis anginnya secara tiba-tiba. Ban-ban konvensional atau biasa akan kempes cepat dan tidak dapat lagi menopang kendaraan ketika sudah tidak ada lagi angin di dalam ban dan akan rusak bila pengemudi meneruskan perjalanan kendaraan.

Gambar 2. 32: Konstruksi RFT

Ban RFT secara umum dapat dipakai dalam keadaan tekanan 0 (nol) sejauh 80 Km dengan kecepatan maksimum 80 km/jam, karena pada ban RFT konstruksinya dibuat sedemikian rupa untuk mendukung kekuatan ban pada saat tekanan angin nol. Pada ban RFT bagian sisi dalam sidewall terdapat karet penguat , sehingga mampu menahan beban kendaraan.

h) Pemasangan Ban Baru

Untuk ban baru baik konstruksi radial maupun bias terdapat beberapa tanda ( stempel ) bulat berwarna, yaitu warna putih , warna kuning dan warna merah. Dalam pemasangan ban baru pada peleg , ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam pemasangannya.

58

o Peleg .

Pastikan bahwa peleg dalam kondisi bersih dan kondisi baik tidak bengkok maupun oleng.

o Ban.

Ban harus diperhatikan tanda stempel dari pabrik, berupa tanda bulatan warna putih, warna merah dan warna kuning.

Tanda bulatan warna kuning harus tepat pada lubang tempat valve stem atau cop pentil, karena pada tanda bulatan kuning tersebut adalah posisi ban yang paling ringan.

Gambar 2. 33: Tanda Stempel pada Ban Baru

59 Gambar 2. 35: Mesin Tyre Changer

Gambar 2. 36 Cara Melonggarkan Bead

Gambar 2. 37 Memasang Roda pada Mesin

60

Gambar 2. 39: Peleg Terpasang pada Mesin

61

D. Aktifitas Pembelajaran

Peserta diklat membaca dengan seksama uraian materi, jika ada yang kurang jelas peserta dapat bertanya/mendiskusikan dengan fasilitator. Peserta mengerjakan tugas dan latihan untuk mengetahui tingkat pemahaman materi yang dibahas.

Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian melaksanakan tugas yang ada.

Selain itu peserta perlu mengidentifikasi peralatan keselamatan kerja yang layak digunakan pada saat pelatihan di bengkel agar terhindar dari kecelakaan .

E. Latihan / Tugas

Soal

1. Gambar berikut menunjukkan konstruksi ban . . . .

a. Radial

b. Bias / diagonal c. Semi radial d. Rotasi

2. Ban ukuran 185/70 R14 , apa arti angka 185 ? a. Lebar ban dalam satuan mm

b. Diameter ban dalam satuan mm c. Lebar ban dalam satuan inchi d. Diameter ban dalam satuan inchi

3. Pelek ukuran 5½Jx14 , apa arti angka 14 ? a. Diameter pelek dalam satuan inchi b. Lebar pelek dalam satuan inchi

62

c. Diameter pelek dalam satuan mm d. Lebar pelek dalam satuan inchi

4. Dalam pemakaiannya ban jenis tubeless adalah . . . . a. Tanpa menggunakan ban dalam

b. Harus menggunakan ban dalam c. Menggunakan gas nitrogen d. Menggunaka gas biasa

5. Perhatikan gambar di bawah ini. Ban tersebut aus karena . . . .

a. Tekanan angin kurang b. Tekanan angin lebih c. Toe terlalu positif d. Toe terlalu negatif

6. Gambar berikut adalah jenis pola telapan ban . Apa jenis pola telapak tersebut ?

a. Rib b. Lug c. Rib Lug d. Kombinasi

7. Mengapa ban tersebut dikatakan radial ? a. Karena batiknya ( kembangannya )

63 b. Karena lebarnya

c. Karena konstruksi karkasnya dianyam tegak lurus d. Karena daya cengkeramannya

8. Ban dengan ukuran 5.50 – 13, apa arti angka 5.50 ? a. Lebar ban ( inchi )

b. Tinggi ban ( mm ) c. Tinggi Ban ( inchi ) d. Diameter pelek ( inchi )

9. Ban dengan kode ukuran 7.50 – 16 , apa arti angka 16 ? a. Tanda ban bias

b. Indek ban

c. Tinggi ban ( inchi ) d. Diameter pelek ( inchi )

10. Perhatikan gambar berikut !

Pola telapak ban diatas adalah . . . . a. Symetris

b. Asymetris c. Directional d. Multi dyrectional

64

F. Rangkuman

1. Materi Peleg terdiri dari : (a) Konstruksi peleg ,yaitu peleg terbagi dan peleg utuh (b) Bahan peleg ,terbuat dari baja dan ada yang terbuat dari aluminium paduan, ukuran dan kode peleg untuk mengetahui berapa ukuran dan offset peleg

2. Mareti Ban terdiri dari : (a) Konstruksi ban , yaitu ban radial dan konstruksi ban bias (b) ukuran dan kode ban , 205 / 65 R 15 H 89 yaitu lebar ban ukuran 205 mm , apek rasio 65% dan diameter peleg 15 inchi , kecepatan maksimum ( H ) adalah 210 Km/jam serta mempunyai indek beban 89 adalah maksimum 582 Kg, (c) Tread patern adalah pola telapak ban

3. Materi RFT terdiri dari : (a) fungsi Run Flat Tire , yaitu jenis ban yang aman karena mobil masih bisa berjalan dengan kecepatan 80 Km/jam dengan jarak 80 Km walaupun tekanan angin ban nol.(b) Konstruksi RFT yaitu ada tambahan karet penguat disidewallnya sehingga mampu menahan beban yang tinggi walapun tekanan angin nol.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Peserta pelatihan setelah menyelesaikan proses pembelajaran dalam modul ini diharapkan mempelajari kembali materi/bagian-bagian yang belum dikuasai dari modul ini sampai tuntas untuk dipahami secara mendalam. Setelah itu hendaknya pengetahuan dari modul ini bisa dikembangkan dengan sendirinya sebagai bekal dalam melaksanakan tugas keprofesian guru/pendidik, dan untuk bekal dalam mencapai hasil pelaksanaan uji kompetensi guru dengan ketuntasan minimal materi 80%.

Setelah mentuntaskan modul ini maka selanjutnya guru berkewajiban mengikuti uji kompetensi. Dalam hal uji kompetensi, jika hasil tidak dapat mencapai batas nilai minimal ketuntasan yang ditetapkan, maka peserta uji kompetensi wajib mengikuti diklat sesuai dengan grade perolehan nilai yang dicapai.

A. Kunci Jawaban

Dalam dokumen Modul G Teknik Kendaraan Ringan (Halaman 63-80)

Dokumen terkait